Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maulidawati
"ABSTRAK
Berbagai ancaman kesehatan fisik yang dialami anak usia sekolah,
umumnya terkait dengan perilaku yang tidak sehat. Sekolah sebagai tempat
mereka belajar dan berinteraksi dengan sesama, juga bisa menjadi tempat
ancaman penularan penyakit, jika tidak dikelola dengan baik. Sekarang ini
sebahagian besar waktu bagi anak usia sekolah dihabiskan di lingkungan sekolah.
Maka dari itu penanaman perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah
menjadi kebutuhan mutlak yang tak bisa di tawar lagi, supaya tercipta sekolah
dengan lingkungan yang sehat. Pemberian intervensi promosi kesehatan sangat
diperlukan dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek PHBS pada anak
sekolah. Sekolah dasar di wilayah Kota Administratif Jakarta Timur belum
semuanya yang menjalankan PHBS di sekolah melalui program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh promosi
kesehatan dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek PHBS di sekolah
dan melihat besarnya peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek PHBS sebelum
dan sesudah pemberian intervensi promosi kesehatan. Penelitian ini menggunakan
metode pre eksperimental dengan rancangan one group pre test and post test
design, dengan sampel penelitian adalah siswa kelas 3 dan kelas 4 MI Attahiriyah
Kecamatan Ciracas yang berjumlah 120 siswa, dan diambil secara purposif dari
populasi semua siswa-siswi MI Attahiriyah Kecamatan Ciracas (446 orang).
Analisis data sebelum dan sesudah intervensi dilakukan dengan uji paired T-test
dan untuk melihat basarnya peningkatan perilaku dikaitkan dengan kelas, jenis
kelamin, pendidikan ibu dan pekerjaan ayah dilakukan dengan uji independent Ttest.
Hasil pengolahan data penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
yang signifikan antara nilai rata-rata pengetahuan, sikap dan praktek PHBS
responden antara sebelum dan sesudah intervensi, ditunjukkan oleh nilai P value
0,000. Peningkatan itu sebahagian besar terjadi pada kelompok anak perempuan
dan ayahnya bekerja sebagai pegawai negri sipil (PNS). Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa intervensi promosi kesehatan berupa penyuluhan, simulasi,
praktek dan perrlombaan efektif dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan
praktek PHBS di MI Attahiriyah Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

ABSTRACT
Various threats have threatened physical health of children in school age,
particularly in their unhealthy attitudes. Since school is a place for study and to
interact each other, it could be a threatened place to spread the disease if it does
not manage well. Nowadays, children in school age mostly waste their time in
school’s environment. Therefore, the clean and healthy behavior (PHBS) at school
has been a necessary that can’t be ignored in order to establish a healthy school
environment. The giving of health promotion intervention is needed in increasing
student’s attitude, knowledge, and practice of the clean and healthy behavior
(PHBS). Not all of elementary schools in East Jakarta’s administrative town area
have conducted PHBS in their school through Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
program. This research is aimed to observe the influence of health promotion in
increasing knowledge, attitude, and practice of PHBS at school and to observe
how far the increasing of knowledge, attitude, and practice of PHBS after and
before the health promotion intervention is given. This research employs pre
experimental method by using one group pre test and post test design. The sample
is the third and fourth year students of MI Attahiriyah, ,Ciracas Subdistrict
number in 120 students which is taken purposely from the whole population of MI
Attahiriyah’s students in Ciracas Subdistrict ( 446 persons). The analysis of pre
and post intervention giving is conducted with paired T-test and to observe how
far the increasing of student’s attitude which is related to class, sex, parent’s
education is conducted through independent T-test. The result of data processing
shows that there is a significant increasing of respondent’s average mark of
knowledge, attitude, and practice on PHBS before and after intervention, it is
shown by P value 0,000. This increasing occurs in girl’s group and students
whom their father is a civil servant (PNS). Thus, the writer concludes that health
promotion intervention like illumination, simulation, practice, and competition is
an effective way in increasing the student’s knowledge, attitude, and practice of
PHBS in MI Attahiriyah, Ciracas Subdistrict, East Jakarta.
"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Selin
"ABSTRAK
Insentif merupakan salah satu hal yang penting dalam meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Masalah besaran, keadilan, memenuhi kebutuhan
dan ketepatan waktu dalam pembagian insentif masih menjadi masalah dan sering
diabaikan oleh pimpinan sebuah organisasi, hal ini akan nmenimbulkan kinerja
yang buruk dari karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara insentif dengan kinerja berdasarkan indikator kualitas kerja dan
kedisiplinan di ruang rawat inap RSUD Lakipadada tahun 2011. Penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional kepada perawat dengan
besar sampel 105 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner dan melakukan observasi langsung. Analisis dilakukan secara univariat
dan bivariat menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan
insentif berdasarkan besaran dilihat dari tambahan penghasilan 63,8% responden
mendapat Rp 200.000/bulan serta jasa pelayanan 33,3% responden mendapat
antara Rp 100.000-Rp 300.000/bulan. Insentif berdasarkan keadilan dalam
pembagiannya terhadap karyawan tergolong belum adil (49,5 %), berdasarkan
memenuhi kebutuhan tergolong belum memenuhi kebutuhan (47,6 %) dan
berdasarkan ketepatan waktu sudah tepat waktu (61,0 %). Terdapat hubungan
antara besaran insentif baik tambahan penghasilan dan jasa pelayanan dengan
kedisiplinan perawat. sebagai saran untuk RSUD Lakipadada agar lebih
memperlebihkan pemberian insentif dari segi besaran dan keadilan dengan tidak
mengabaikan indikator lainnya karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap
kinerja perawat.

ABSTRACT
Incentive is one of important thing in improving productivity of
employee?s working. Regarding to magnitude, fairness, fulfillment of need, and
timely of given incentive are still becoming problem and often ignored by
leadership of an organization, it will cause poor performance of employee. This
study aims to find out relationship between incentive and performance based on
indicator of working quality and discipline in inpatient unit of RSUD lakipadada
year 2011. It is a quantitative research using cross sectional design to nurses with
amount of samples are 105 people. Data was collected by giving a questionnaire
and carrying out direct observation, and analyzed by univariate and bivariate
analysis using Chi Square Test. Study result shows that incentive based on:
magnitude noted from additional income 63,8% respondents received
Rp.200.000/month and services 33,3% respondents received between Rp.100.00-
Rp 300.000/month. Fairness in distribusion to employee is unfairness (49,5%),
fulfillment of need does not fulfill (47,6%) and timely has been accurate (61,0%).
There are relationship between magnitude of incentive and discipline of nurse and
fairness and working quality of nurse. Suggestion to RSUD Lakipadada is to
increase an incentive giving in the side of magnitude and fairness by not ignoring
another indicators because it highly influences nursing performance.;"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Istin Murbiyanti
"ABSTRAK
Salah satu penyebab kematian ibu karena kehamilan dan persalinan erat kaitanya
dengan tenaga penolong persalinan. Cakupan persalinan oleh tenaga Kesehatan di Kota
Bekasi tahun 2009 78,6% dan bukan tenaga kesehatan 3,7% Pada Puskesmas Teluk
pucung dengan cakupan 80,3 % jauh dibawah target yang harus dicapai yaitu 95 %.
Sedangkan persalinan oleh dukun diperoleh 3,8 %.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif
dengan desain cross sectional. Dari penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan
factor karakteristik ibu yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, dan paritas, factor pendapatan
keluarga, dukungan yang diberikan suami, serta factor bauran pemasaran yaitu produk,
place, price, dan promosi dengan pemilihan tenaga penolong persalinan. Responden
sebanyak 125 ibu bayi sebagai sampel dengan menggunakan cluster pada 63 posyandu
dan setiap posyandu 2 responden. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2011 dengan
metode kuantitatif menggunakan kuesioner.
Hasil penilitian didapatkan hasil hubungan yang bermakna antara pendapatan
keluarga, dukungan suami dan bauran pemasaran produk, price, place, dan promotion
dengan pemilihan tenaga penolong persalinan oleh tenaga kesehatan.

ABSTRACT
One cause of maternal deaths due to pregnancy and child birth is closely related
to labor birth attendant. Scope of delivery by health personnel in the City of Bekasi in
2009 78.6% and not a health personnel 3.7%. At the Teluk Pucung health center with
80.3% coverage far below the targets to be achieved that is 95%. While delivery by
shamans gained 3.8%.
This research was conducted using descriptive research method with cross
sectional design. Research conducted to find the relationship between maternal
characteristics such as age, education, employment, parities factor family income, the
support given her husband, and marketing mix factors that is product, place, price, and
promotion by the selection of birth attendant. Respondents were mothers of 125 infants
in the sample by using the cluster in 63 neighborhood health center and every
neighborhood health center 2 respondents. The experiment was conducted in April 2011
with quantitative methods using questionnaires.
Research results found that the result was a significant correlation between
family income, husband's support and marketing mix product, price, place, and
promotion by election workers by skilled birth attendant health."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Henlida Erpian
"ABSTRAK
Kasus gizi buruk masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu
dilakukan penanganan yang serius. Posyandu merupakan sarana surveillance yang
baik utamanya dalam mencegah terjadinya kasus gizi buruk. Penelitian ini
membahas hubungan pengetahuan ibu, pemanfaatan Posyandu dan faktor lainnya
terhadap status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Bromo Medan tahun 2011.
Desain non eksperimen dengan cross sectional. Status gizi diukur berdasarkan
antropometri indeks BB/TB rujukan WHO-2005. Hasil penelitian menunjukkan
sebagian besar balita gizi normal (91%). Hasil uji chi square menunjukkan adanya
hubungan bermakna antara pengetahuan ibu (OR : 12.515dan 95% CI : 1.475-
106.177), pendidikan ibu, pendapatan keluarga dengan status gizi balita (P value
<0.05). Tidak ada hubungan bermakna antara pekerjaan ibu, jumlah anak,
pemanfaatan Posyandu, jenis kelamin, riwayat penyakit infeksi, urutan lahir
dengan status gizi balita. Disarankan peningkatan pemantauan dan penanganan
masalah gizi pada balita, peningkatan pengetahuan masyarakat melalui promosi
kesehatan, peningkatan kerjasama lintas sektoral dalam penanganan masalah gizi
balita.

ABSTRACT
The case of under nutrition is still a public health problem which needs to
be taken care of seriously. Posyandu is a good surveillance facility, especially in
preventing the incidence of under nutrition. The relation of mothers’ knowledge,
the utilization of Posyandu and other factors with the nutritional status of under
five children at the working area of Puskesmas Bromo, Medan 2011 was being
studied in this research. The design of the study was non experimental by cross
sectional. Nutritional status was measured by anthropometric index BB/TB
according to WHO-2005 standard. The result of the research found that almost all
the nutritional status of under five children was normal (91 %). The result of Chi
square showed that there was significant relation between mothers’ knowledge
(OR : 12.515 and 95% CI : 1.475-106.177), mothers’education, family income
and under five nutritional status (P value <0.05). There was no significant relation
between mothers’ working status, the amount of children, the utilization of
Posyandu, sex, history of infectious diseases, birth order with under five
nutritional status. The recommendation of the study was to improve the
knowledge of the community by health promotion, increasing cross sectoral
collaboration in handling under five nutritional problems."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Retno Pujiastuti
"ABSTRAK
Kejadian HIV AIDS pada perempuan dan bayi mengalami peningkatan setiap
tahun seiring dengan peningkatan kasus HIV AIDS pada umumnya. Penularan
tersebut merupakan suatu hal yang dapat dicegah, mulai dari peningkatan
pengetahuan, kesadaran masyarakat, skrining dini dan pemberian pengobatan
yang tepat. PMTCT merupakan hal yang tidak dapat ditunda lagi kalau tidak ingin
kehilangan generasi akibat terjangkit HIV. Integrasi program PMTCT pada
pelayanan tingkat puskesmas,telah dilakukan di kabupaten Sidoarjo, namum hasil
yang didapat masih sangat rendah. Tujuan penelitian : menganalisi gambaran
pelaksanaan integrasi PMTCT tingkat puskesmas sebagai upaya meminimalkan
kasus dan mengurangi dampak HIV AIDS tahun 2011. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan teori sistem. Informan sebanyak 17
dokter kepala puskesmas, 15 bidan pengelola, 4 dari institusi dari tingkat propinsi
dan kabupaten, 1 dari lembaga independen kabupaten Sidoarjo Jawa timur.
Variabel inputnya adalah pengetahuan, pelatihan, sarana dan dana. Variabel
prosesnya adalah koordinasi, kerjasama, sosialisasi, supervisi, KIE konseling,
rujukan dan pencatatan pelaporan. Variabel output adalah pelaksanaan integrasi
PMTCT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan pelatihan
sangat berpengaruh untuk pelaksanaan suatu program selain sarana dan dana,
termasuk kejelasan program. Kebijakan tertulis diperlukan untuk mendasari
pelaksanaan kegiatan termasuk kordinasi dan kerjasama serta pengembangan
berupa pencatatan dan pelaporan. Supervisi ke lapangan secara tidak langsung
membuat stakeholder dan pelaksana terpacu melaksanakan kegiatan PMTCT

ABSTRACT
Every year the occurrence of HIV/AIDS among woman and infant becomes more intense
according to the increase of HIV/AIDS. HIV/AIDS transmission can be prevented, started from
maintaining the knowledge, community awareness, early screening, as well as giving the proper
medication. If we do not want to lose generation as infected of HIV/AIDS, PMTCT is a must to
do. Program integration of PMTCT at the level of Public Health Center had been conducted in
Sidoarjo Regency. However, the achievement was still low. The objective of this study is to
analyze the integration action of PMTCT at Public Health Center level as an effort to minimize
the case and to lessen the impact of HIV/AIDS in 2011. This study employed qualitative
approach. As informants in this study were 17 doctors as the head of public health center, 15
midwives, 4 officers from the province and regency institution, and a representative from
independent institution in Sidoarjo Regency. Input variables in this study consisted of
knowledge, training, facilities, and finance. Process variables used were coordination, teamwork,
socialization, supervision, KIE counseling, referral, as well as recording and reporting. As output
variables were integrated action of PMTCT. This study found that knowledge and training
influenced in implementing the program besides facilities and finance. Regulation is needed to
establish the program implementation included coordination, teamwork, and also recording and
reporting."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Budi Utami
"Angka Kematian Ibu di Banjarnegara masih tinggi, salah satu penyebab kematian ibu adalah komplikasi kehamilan, upaya penurunan kematian ibu adalah dengan deteksi komplikasi sedini mungkin sehingga akan segera memperoleh pelayanan rujukan yang efektif. Cakupan deteksi dini ibu hamil risiko tinggi oleh bidan di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010 11,6% masih di bawah Standar Pelayanan Minimal, Untuk itulah penelitian ini dilakukan, untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan deteksi dini ibu hamil risiko tinggi oleh bidan di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil yaitu 58,8 pengetahuan responden rendah, 51% responden tidak mendapat pelatihan, 61,9% responden mendapat buku pedoman, ada hubungan bermakna antara pengetahuan, pelatihan dan pemanfaatan buku pedoman dengan praktik deteksi dini ibu hamil risiko tinggi oleh bidan. Untuk meningkatkan ketrampilan bidan dalam praktik deteksi dini ibu hamil risiko tinggi, Dinas kesehatan perlu melakukan pelatihan, pengadaan buku pedoman tehnis bagi bidan,koordinasi dengan organisasi terkait.

Maternal Mortality in Banjarnegara still high, one of the causes of maternal death is complications of pregnancy, maternal mortality reduction efforts is to detect complications as early as possible so that it will soon acquire an effective referral service. Coverage of early detection of high risk pregnant women by midwives in Banjarnegara District in 2010 was still 11.6% below the Minimum Service Standards, for the research was conducted, to determine factors associated with early detection of high risk pregnant women by midwives in the District Banjarnegara 2011. This research was carried out using methods of quantitative research with a design of cross section.
Research determined that the result is 58.8 survey under knowledge, 51% of respondents did not receive training, 61.9 per cent of respondents receive manuals, significant relationship between knowledge, training and the use of the guidelines to the practice of the early detection of the mothers of high risk of pregnancy by midwives. To improve the skills of midwives in the practice of early detection of pregnant women at high risk, the Health Department needs to carry out the training, the provision of technical manuals for midwives, coordination with relevant organizations.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ely Afriani
"ABSTRAK
Kepatuhan bidan menerapkan standar pelayanan antenatal menentukan
kualitas pelayanan. Tingkat kepatuhan bidan dalam menerapkan standar
pelayanan antenatal berdasarkan survey awal adalah rendah (58,3%) di Kota
Padangsidimpuan membuat penelitian ini menjadi penting.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya kepatuhan bidan
dalam menerapkan standar pelayanan antenatal di Kota
Padangsidimpuan.Disamping itu juga untuk membuktikan adanya hubungan
motivasi, supervisi, pelatihan dan beban kerjadengan kepatuhan bidan
menerapkan standar pelayanan antenatal.
Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan pendekatan
kuantitatif dan jumlah sampel 112 dari total populasi 222 orang bidan praktek
swasta. Data diperoleh dengan pengisian kuesioner pada bidan dan pengamatan
langsung terhadap bidan praktek, yang dilaksanakan pada akhir bulan februari
sampai dengan Meitahun 2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bidan patuh
menerapkan standar pelayanan antenatal (58,9%). Terdapat empat variabel yang
memiliki hubungan bermakna dengan kepatuhan bidan menerapkan standar
pelayanan antenatalyaitumotivasi, supervisi, pelatihandan beban kerja.
Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan untuk
menciptakan kebijakan tentang sistem reward & punishment yang sesuai
kondisidaerah Kota Padangsidimpuan, wajib uji kompetensi dan menandatangani
surat komitmen patuh menerapkan standar dalam memberikan pelayanan sebagai
syarat penerbitan surat izin praktek bidan (SIPB), melakukan perbaikan cara
pendekatan supervisi agar supervisor dapat memenuhi tugasnya sebagai
fasilitator, komunikator dan motivator serta pentingnya memperbesar peluang
mengikuti seminar-seminar dan pelatihan berkaitan kompetensi bagi bidan. Untuk
permasalahan beban kerja, dinas kesehatan melalui kepala puskesmas dapat
mengkaji ulang pembagian tugas seorang bidan baik dipuskesmas maupun di
tempat prakteknya dan melakukan rotasi penempatan bidan agar tidak terjadi
tugas rangkap dan kejenuhan kerja.

ABSTRACT
The midwife to apply compliance standard antenatal care. Low levels of
compliance with antenatal care midwives applying standards based on the initial
survey (58.3%) in the City Padangsidimpuan makes this study important.
The purpose of this study was to obtain a picture of the level of
compliance with antenatal midwife to implement standards in the City
Padangsidimpuan, what are the factors that influence adherence midwives, and
how these factors apply to the compliance standards of antenatal care midwives.
This study uses a cross-sectional design with quantitative approaches and
the number of samples of the total population of 222 112 midwives in private
practice. Data obtained by filling out the questionnaire on direct observation of
midwives and midwifery practice, which was held in late February to May 2012.
The results showed that of the majority of midwives dutifully applying
standard antenatal care (58.9%). Of the five variables studied then there are four
variables that have a meaningful relationship with midwives compliance with
antenatal care standards that apply motivation, supervision, training and workload.
Noting the results of these studies, it can be recommended to the Health
Department to make improvements Padangsidimpuan supervisory approach to
supervision in accordance with the guidelines for reporting health departments,
creating a system of reward and punishment to the midwife adapted to local
conditions Padangsidimpuan and the importance to improve training opportunities
related to improving the competence midwifery in the midwife. In addition,
establishing policies that take care of every midwife SIPB must follow the
competency test and be willing to sign a letter of adherence to implement
standards in providing services as a condition of issuing a license to practice
midwifery (SIPB). To workload issues, the health department through the chief
centers may review the job description of a good midwife dipuskesmas and in his
practice and to rotate the placement of midwives in order to avoid duplicate work
and job burnout.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S1916
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Restiyani
"Kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 sangat penting, karena kontribusinya terhadap pencegahan kematian maternal. Cakupan K4 di Puskesmas Jetis II tahun 2011 masih rendah (52,11%). Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan K4. Survei non eksperimental, data dikumpulkan secara cross sectional. Populasinya seluruh ibu bayi 0-6 bulan dengan sampel sebesar 100 orang diperoleh dari estimasi proporsi satu populasi.
Penelitian ini menemukan proporsi kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 sebesar 64%. Variabel yang berhubungan bermakna dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 yaitu umur, pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga. Faktor yang paling dominan dukungan keluarga.

K4 Gestation visit is very important because of it?s contribution to avoid maternal mortality. K4 visit in public health center Jetis II 2011 is still low (52.11%). This study aims to find out factors related to K4 gestation checkup visit. It is non-experimental, data was collected by cross-sectional. The population are all of infant mother age 0-6 months with 100 samples gained from proportion estimation of one population.
This study finds that proportion of K4 gestation checkup visit is 64%. Correlated significant variables with it are age, knowledge, attitude, and family support. The most dominant factor is family support.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dian Geumala Hayati
"Penyakit demam berdarah masih merupakan penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Di Kota Tangerang, demam berdarah masih merupakan masalah kesehatan yang serius untuk ditangani. Salah satu strategi untuk mengurangi angka kejadian demam berdarah adalah dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga baik dengan menggunakan metode ceramah dengan powerpoint maupun dengan ceramah dengan media film dan juga untuk melihat perbedaan pengetahuan dan sikap setelah dilakukan intervensi. Penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen pra-pasca tes dalam satu kelompok. Pengetahuan dan sikap diukur dengan lembar kuesioner yang sebelumnya telah dilakukan uji coba.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan pengetahuan dan sikap secara bermakna setelah dilakukan penyuluhan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai pasca tes pada kelompok ceramah dengan media powerpoint maupun ceramah dengan media film. Penyuluhan dengan metode ceramah dan media powerpoint maupun dengan ceramah dengan media film sama-sama dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga dalam kegiatan PSN DBD. Kedua metode ini dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam PSN DBD.

Dengue Haemorrhagic Fever is a disease that recently becomes a public health problem. In the city of Tangerang, Dengue fever remains a serious health problem to be solved. One strategy to reduce the incidence of dengue fever is to provide counseling to the community about the Nest Mosquito Eradication of Dengue Hemorrhagic Fever activities.
This study was aimed to evaluate influence of health counselling on increasing knowledge and attitude of housewifes who joint the health information both in the form by lecture with powerpoint and lecture with film as well as to find out the different level of the improvement before and after intervention. This research used quasi eksperiment with non randomized pretest-posttest control group design. Knowledge and attitudes were measured by questionnare which has been previously conducted trials.
The results showed that there were changes in knowledge and attitudes significantly after counselling. This can be seen from the increasing post test result after intervention using both of methods. Counselling with lecture and powerpoint and lecture with film are equal in increasing knowledege and attitudes. Both methods can be used as an alternative in improving the knowledge and attitudes of society about PSN DBD."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>