Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
[Vitamin A berperan dalam diferensiasi sel sehingga memodulasi diferensiasi sel TH2 menjadi IL-4.Infeksi A.lumbricoides merupakan suatu penyakit yang menginduksi dominansi respons imun sel TH2.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin A pada ibu hamil terinfeksi A.lumbricoidesterhadap sitokin IL-4.Penelitian ini menggunakan desain eksperimental analitik berdasarkan data sekunder.Total sampel yang digunakan adalah 39 sampel, terbagi menjadi dua kelompok, yaitu plasebo (21) dan vitamin A (18). Pemeriksaan telur per gram tinja (TPG) dilakukan dengan metode Kato-Katz, sedangkan konsentrasi IL-4 serum diperiksa dengan metode ELISA.Pemeriksaan tersebut dilakukan sebelum dan setelah intervensi.Sebelum intervensi, rerata konsentrasi IL-4 pada kelompok vitamin A 70,7 pg/mL, sedangkan kelompok plasebo 60,6 pg/mL.Setelah intervensi didapatkan perubahan konsentrasi IL-4 yang bernilai positif(p=0,000) pada kelompok vitamin A (53,98 pg/mL) dan plasebo (99,55 pg/mL). 16 dari 18 subjek penelitian di kelompok vitamin A mengalami peningkatan konsentrasi IL-4.Hal tersebut disertai penurunan telur per gram tinja (TPG) pada 17dari 18 subjek, namun secara statistik tidak bermakna (p=1,000).Pada kelompok plasebo, seluruh subjek penelitian mengalami peningkatan konsentrasi IL-4, akan tetapipenurunan TPG hanya terjadi pada 4 dari 21 subjek (p=1,000). Kesimpulan pada penelitian ini yaitupemberian vitamin A secara bermakna mempengaruhi perubahan konsentrasi sitokin IL-4 yang bernilai positif sehingga berdampak terhadap penurunan TPG A.lumbricoides pada ibu hamil terinfeksi., Vitamin A plays a role in cells differentiation so that it modulates TH2 differentiation into IL-4. A.lumbricoides infection generates a modified TH2 immune response during its course. The aim of this study is to know the effect of vitamin A supplementation among A.lumbricoides infected pregnant women on IL-4 serum concentration. This is a experimentalstudy based on a secondary data. Total sample used is 39 which divided into two groups, placebo(21) and vitamin A(18). Egg per gram (EPG) of feces is measured by using Kato-Katz method before and after intervention. ELISA is used to measure IL-4 serum concentration. After intervention, there was a significant differentiation (p=0,000) between the alteration of IL-4 serum concentration in vitamin A (mean=53,98 pg/mL) and placebo (mean=99,55 pg/mL) group. 16 of 18 subjects in vitamin A group had an increasing level of IL-4 serum concentration, followed by the reduction of EPG (p=1.000) in 17 of 18 subjects. On the other hand, IL-4 serum concentration increased in all subjects in placebo group but the reduction of EPG only happened in 4 of 21 subjects (p=1.000). The conclusion of this study is vitamin A supplementation significantly affect the alteration of IL-4 serum concentration. Besides, IL-4 may play a role to decrease EPG in A.lumbricoides infected pregnant women.]
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
[Vitamin A dapat menurunkan konsentrasi IFN-γ selama kehamilan agar kehamilan tersebut dapat berlangsung dengan sukses. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa pemberian vitamin A dosis rendah (6000 IU) dapat menekan konsentrasi IFN-γ . Penelitian sekunder ini, ibu hamil yang terinfeksi Ascaris lumbricoides di Kalibaru, Jakarta Utara terbagi dalam dua kelompok, vitamin A dan plasebo. Kelompok vitamin A diberikan vitamin A dosis rendah (6000 IU) selama 2 bulan. Pemeriksaan konsentrasi IFN-γ dengan metode ELISA dan telur per gram feses A. lumbricoides dengan metode Kato-Katz dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Pemberian vitamin A dosis rendah dapat menurunkan konsentrasi IFN-ɣ dalam serum (rerata penurunan -18.28 pg/mL) sedangkan di kelompok plasebo (rerata penurunan -34.32). Meskipun demikian, tidak terdapat perbedaan penurunan konsentrasi IFN-ɣ yang bermakna antara ibu hamil di kelompok vitamin A dan di kelompok plasebo (p=0.746). Penurunan konsentrasi sitokin IFN-ɣ yang terjadi pada ibu hamil berkorelasi negatif dan tidak bermakna dengan penurunan telur per gram feses A. lumbricoides pada kedua kelompok penelitian. Penelitian ini memberikan indikasi bahwa pemberian vitamin A dosis rendah bermanfaat bagi ibu hamil yang terinfeksi A. lumbricoides serta dapat menurunkan konsentrasi IFN-ɣ dalam serum., Vitamin A can reduce IFN-ɣ concentration during pregnancy to maintain the safety of the fetus in the uterus. The purpose of this research is to prove that the supplementation of low dosage vitamin A (6000 IU) suppresses IFN-ɣ concentration. In this secondary research, the pregnant women infected by Ascaris lumbricoides in Kalibaru, North Jakarta, are divided into two groups, the one with vitamin A and the other one with the placebo. Pregnant women in vitamin A group were given low dosage of vitamin A (6000 IU) for 2 months. IFN-ɣ concentration measurement with the ELISA method and egg per grams feces of A. lumbricoides with Kato-Katz method was performed before and after intervention. The supplementation of low dosage vitamin A decreased IFN-ɣ concentration in serum (-18.28 pg/mL) while in the other group, supplementation of placebo (-34.32). Even so, there was not any significant reduction of IFN-ɣ concentration between pregnant women in vitamin A group and in placebo group (p=0.746). The reduction of IFN-ɣ cytokine concentration in the pregnant women was negatively correlated and insignificant with reduction in egg-per-gram feces of the A. lumbricoides in both groups. This research indicates that the supplementation of low dosage vitamin A is beneficial to pregnant women infected by A. lumbricoides by suppressing the IFN-ɣ concentration]
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
[Otitis media akut (OMA) merupakan penyakit yang sering diderita oleh anak berusia dibawah 5 tahun. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan faktor resiko yang sering menimbulkan OMA. Baik OMA maupun ISPA merupakan penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia, namun hingga saat ini masih sedikit data yang tersedia untuk kedua penyakit ini, terutama OMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi OMA dan hubungannya dengan ISPA dan faktor sosioekonomi di Jakarta Timur. Penelitian menggunakan desain cross-sectional. Data berasal dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik 125 balita dari kelurahan Cawang dan Cipinang-Melayu Jakarta Timur yang diambil pada Mei 2012 dan dianalisis menggunakan uji chi square. Prevalensi OMA lebih tinggi pada anak yang berjenis kelamin laki-laki, memiliki ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah, pendapatan keluarga yang lebih rendah, dan tinggal di kawasan pemukiman padat. Uji chi-square menunjukkan ada hubungan bermakna antara ISPA dengan OMA (p<0.05). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian lain yang dilakukan di negara lain dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. Hasil penelitian ini juga berguna untuk mengetahui gambaran OMA pada masyarakat dengan faktor sosioekonomi yang berbeda., Acute otitis media (AOM) is a common disease for infant under the age of five. Upper respiratory tract infection (URTI) is one of the most common risk factor which known to cause AOM. Both AOM and URTI have high prevalence in Indonesia, yet the data available for these disease is minimal. This study was aimed to assess the prevalence of AOM and its associaton with URTI and other socioeconomic factor in East Jakarta. This study used cross-sectional design. Data was obtained from anamnesis and physical examination done to 125 infant from kelurahan Cawang and Cipinang-Melayu East Jakarta which was obtained on May 2012 and analyzed using chi-square test. AOM has higher prevalence in male infant, infant with mother who has lower education level, lower income family, and live in densely populated neighborhood. Chi-square test shows significant association between URTI and AOM (p<0.05). These results is consistent with other studies done in other countries and may be used as reference for future research. These results also useful for knowing the general picture of AOM in general population with variable socioeconomic factors.]
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
[Otitis media akut atau inflamasi telinga tengah adalah penyakit infeksi yang paling sering terjadi pada anak-anak. Pajanan rokok pasif diduga berperan terhadap kejadian otitis media akut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi otitis media akut pada anak usia 0-5 tahun dan hubungannya dengan pajanan rokok pasif di Jakarta Timur tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan data diambil pada Maret-Juni 2012 dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan THT pada 125 anak. Data diolah menggunakan program SPSS dan dianalisis dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi OMA pada anak yang terpajan adalah 21,95% dan pada anak yang tidak terpajan adalah 9,52%. Uji chi square tidak menunjukkan perbedaan bermakna pada prevalensi OMA dan hubungannya dengan pajanan pasif asap rokok (p=0,086). Disimpulkan prevalensi OMA di Jakarta Timur adalah 17,6% pada anak 0-5 tahun dan tidak berhubungan bermakna dengan pajanan pasif asap rokok., Acute otitis media or middle ear inflammation is a common infection disease, especially in children. Passive smoking is believed to be associated with acute otitis media (AOM). The purpose of this study was to determine the prevalence of AOM and its association with passive smoking in East Jakarta, 2012. This cross sectional study was conducted in March-June 2012 by performing anamnesis and otholaryngology examination to 125 children. Data are managed with SPSS and anayzed with chi square test. The results showed that the prevalence of AOM was 17,6% (passive smoker 21,95% and non passive smoker 9,52%). Chi square test have shown non significant difference between the prevalence of AOM with passive smoking (p=0,086). In conclusion, the prevalence of AOM in children under 5 years, East Jakarta, 2012 is 17,6% and there is n]
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Satria Yolanda
Abstrak :
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit endemis di Kecamatan Bayah, Provinsi Banten. Untuk memberatas DBD upaya utama adalah pengasapan insektisida diikuti pemberantasan sarang nyamuk. Agar pengasapan insektisida dapat diterima, maka masyarakat perlu diberikan pengetahuan dengan cara penyuluhan. Agar tepat sasaran, penyuluhan harus sesuai dengan tingkat pengetahuan dan karakteristik demogafi masyarakat, karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat dan faktor-faktor yang berhubungan. Survei dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negri Bayah (MTs) pada tanggal 12 - 14 Agustus 2009 dengan mengajukan kuesioner kepada 107 murid yang dipilih secara acak. Data dianalisis dengan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil penelitian ini menunjukkan murid MTs yang mempunyai tingkat pengetahuan baik 58 orang (54,2%), cukup 5 (4,7%) dan kurang 44 orang (41,1%%). Pada uji Kolmogorov Smirnov terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai pemberantasan vektor dengan insektisida dengan sumber informasi paling berkesan (p=0,015), namun tidak berbeda bermakna dengan jenis kelamin (p=0,121), usia (p=0,526), jumlah informasi (p=0,091) dan tingkat pendidikan (p=0,114). Disimpulkan tingkat pengetahuan murid MTs mengenai pemberantasan vektor DBD dengan insektisida yang tergolong baik 54,2%. Tingkat pengetahuan berhubungan dengan sumber informasi paling berkesan tetapi tidak berhubungan dengan jenis kelamin, usia dan jumlah informasi. ......Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is endemic disease in Bayah Village, Banten Province. Main effort to To iradicate DHF is fogging followed with vector control (VC). We educate the community so they can accept the fogging system. To get good result, health promotion should be given based on the knowledge and related factor. Thus the survey to study community klowledge and characteristic should be conduvted. The survey was conducted in Madrasah Tsnawiyah Negri Bayah (MTs) on 12-14th August 2009 by giving questionnaires to 107 students randomly. The data was analized by Klomogorov Smirnov. The result showed MTs students were classifed as good, 58 people (54,2%), fair 5 people (4,7%) and bad were 44 people (41,1%). Kloogorov Smirnov test showed significant differences between VC klowledge with impressive source information (p=0,015), but not significant with sex (p=0,121), age (p=0,526), number of source information (p=0,091) and educational level (p=0,114). In conclution, MTs student's knowledge level about VC is good and assosiated with with impressive source information, but not assosiated with sex, age, number of source information and educational level

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Savitri
Abstrak :
Berat badan (BB) lebih pada anak adalah penyakit metabolik yang memengaruhi morbiditas saat dewasa. Maka, diperlukan tindakan preventif. Penelitian bertujuan mengurangi proporsi BB lebih anak usia sekolah. Desain penelitian adalah studi potong-lintang. Data didapatkan dengan mengukur tinggi dan berat badan 288 siswa sesuai kriteria dan membagikan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan responden terbanyak bergizi tidak berlebih (74,3%), berberat lahir normal (89,9%), terlahir prematur (70,1%), dan tidak memiliki riwayat asma (92,4%) maupun alergi (93,1%). Uji Chi-Square tidak berbeda bermakna antara riwayat kelahiran dan penyakit dengan BB lebih(p>0,001). Disimpulkan bahwa BB lebih anak usia sekolah tidak berhubungan riwayat kelahiran maupun penyakit. ......Children overweight is metabolic disease which affects the development of adulthood morbidity. Thus, preventive measure is needed. The study objective is to decrease prevalence of overweight in school-age children. The study design is cross-sectional. Data was obtained by measuring 288 students’ height and weight meeting the criteria and by spreading questionnaire. The results show most respondence are not overnutritioned(74,3%), have normal birth weight(89,9%), were born preterm(70,1%), and have no asthma(92,4%) nor allergy(93,1%). Chi-Square test shows no significant difference between birth and disease history and children overweight(p>0,001). In conclusion, overweight in school-age children has no association with birth nor disease history.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusi Tania Rahmartani
Abstrak :
Daerah Bantargebang merupakan daerah tempat pembuangan sampah terpadu (TPST), kumuh, serta memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi sehingga berisiko tinggi terjadinya askariasis. Askariasis sering dialami oleh anak usia SD yaitu usia 7-12 tahun. Untuk mencegah askariasis, perlu dilakukan penyuluhan kepada murid SD. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan mengenai A. lumbricoides dengan karakteristik demografi murid SD. Agar tercapai tujuan penyuluhan optimal, dibutuhkan penyesuaian dengan karakteristik demografinya. Penelitian menggunakan desain cross-sectional pada 58 murid SD X Bantargebang dengan metode total populasi. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 17 Desember 2011 dengan cara mengisi kuesioner yang berisi 5 pertanyaan tentang A. lumbricoides. Data dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan hasil perbandingan tingkat pengetahuan A. lumbricoides dengan usia (p=0,965), tingkat pendidikan (p=0,610), sumber informasi (p=1,000), dan info terdahulu (p=1,000). Dari total 58 murid, didapatkan murid yang memiliki pengetahuan kurang berjumlah 46 orang (79,3%), cukup 10 orang (17,2%), dan baik 2 orang (3,4%). Dari analisis statistik didapatkan tidak ada perbedaan bermakna (p>0,05) antara tingkat pengetahuan mengenai A. lumbricoides dengan usia, tingkat pendidikan, info terdahulu  dan sumber informasi. Disimpulkan bahwa pengetahuan murid SD X mengenai A. lumbricoides tergolong buruk dan tidak memiliki hubungan bermakna dengan karakterstik demografinya. ......Ascariasis often experienced by children of primary school age group, aged 7-12 years. Bantargebang is an area that has a landfield area, slump, and has a high population so that Bantargebang have a high risk of ascariasis. This can be prevented either by providing counseling as a health promotion. In order to achieve the optimal goal, counseling needs to be adjusted according to the characteristic. This study aims to determine the relationship of student’s knowledge about A. lumbricoides with their demographic characteristics. Studies using cross-sectional design applied on 58 students X elemetary school Bantargebang with total population method. Data collection was done on December 17th, 2011 by filling questionnaires which contains 5 question about A. lumbricoides. Data processing was performed using SPSS version 20.0, analyzed by Kolmogorov-Smirnov test with the result shows relationship between student’s knowledge about A. lumbricoides with their age (p=0,965), level of education (p=0,610), source of knowledge (p=1,000), and prior knowledge (p=1,000). The result shows students who have poor knowledge was 46 students (79.3%), fair 10 students (17.2%), and good 2 students (3.4%). Based on Kolmogorov-Smirnov test, there is no significant difference (p> 0.05) between the level of knowledge about A. lumbricoides with age, level of education, prior knowledge and source of knowledge. It was concluded that students have poor knowlege about A. lumbricoides and has no significant relationship with their demographic charateristics.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikrillah Yazid
Abstrak :
Angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi. Penyebab langsung kematian ibu umumnya adalah trias pendarahan-infeksi-eklampsia yang berhubungan dengan rendahnya status gizi dan kesehatan ibu hamil yang diakibatkan berbagai faktor. Pelayanan antenatal merupakan komponen yang diperlukan bagi upaya mempertahankan kesehatan ibu yang perlu terus dimantapkan, bahkan lebih ditingkatkan baik cakupan maupun kualitas pelayanan dalam upaya akselerasi penurunan angka kematian ibu.  Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian  mengenai kualitas pelayanan antenatal yang kali ini dihubungkan dengan pengetahuan, sikap, perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kemilan.  Penelitian ini menggunakan desain survei dengan pendekatan cross-sectiona lterhadap ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Koja Kodya Jakarta Utara, pada Januari 2013 hingga Juli 2013, dengan menggunakan convenience sampling. Analisis korelasi Spearman digunakan untuk melihat keterkaitan antar variabel.  Hasil menunjukan tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kehamilan. Mayoritas ibu hamil (57,8%) belum mendapatkan pelayanan antenatal yang baik, namun demikian mayoritas ibu hamil (63,3%) sudah mendapatkan kualitas pelayanan antenatal yang baik mengenai nutrisi kehamilan. Tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal mengenai nutrisi kehamilan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kehamilan. Mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik mengenai nutrisi kehamilan. ......Nowadays, Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high. The direct cause of maternal death is the triage haemorrhage-infection-eclampsia. Further findings show that this direct cause are related to the low nutrition and health status which caused by many factors. Antenatal care is a component needed to sustain maternal health must be established even improved. Therefore, a research on quality of antenatal care toward knowledge, attitude and practice of pregnant woman about nutrition during pregnancy is needed.This research used survey design and cross-sectional approach toward pregnant women in Puskesmas Kecamatan Koja Kodya Jakarta Utara, from January 2013 to July 2013 by using convenience sampling. Spearman’s correlation analysis is used to measurecorrelation between variables. The result shows that there is no correlation between quality of antenatal care toward knowledge, attitude and practice of pregnant woman about nutrition during pregnancy. Majority of the respondents (57.8%) do not get a good quality of antenatal care, but the majority of respondents(63,3%)have received a good quality of antenatal care about nutrition during pregnancy. Most of the respondents have good knowledge, attitude and practice about nutrition during pregnancy.

 

Keywords:  antenatal care, knowledge, attitude, practice, pregnant woman, nutrition, pregnancy

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Deasy
Abstrak :
Filariasis limfatik disebabkan cacing nematoda dari superfamili Filarioidea dan ditularkan nyamuk. WHO mencanangkan program eliminasi filariasis di negara endemis dengan strategi pengobatan tahunan berbasis komunitas pada populasi yang berisiko menggunakan DEC 6mg/kg berat badan dan albendazol 400 mg. Penelitian dilakukan untuk mengetahui keberhasilan program pengobatan masal selama 5 tahun dalam menurunkan prevalensi hingga kurang dari 1% di Pulau Alor, NTT, sebagai daerah endemis filariasis Brugia timori. Peneliti menggunakan data sekunder dari desain studi eksperimental berupa prevalensi penderita filariasis sebelum dan setelah masa pengobatan. Hasil yang diperoleh menunjukkan pengobatan selama 5 tahun berhasil menurunkan prevalensi infeksi filaria. Disimpulkan bahwa metode pengobatan filariasis dengan kombinasi DEC dan albendazol terbukti mampu memenuhi target eliminasi filariasis WHO. ......Lymphatic filariasis is caused by nematodes from superfamily of Filaroidea, with mosquito as its vector. Yearly medication based on the community treatment of risked population using DEC 6mg/kg and albendazol 400 mg is the strategy set by WHO. This research is proposed to know the success of 5 years mass treatment run in Alor Island, NTT, an endemic area for filariasis Brugia timori, to decrease the prevalency of filariasis until less than 1%. This research uses secondary data from the experimental study design in form of prevalency of people with filariasis before and after the medication. The result shows the five-year-medication with DEC and albendazol succeeds in decreasing the prevalence of filarial infection. The medication method of filariasis using the combination of DEC and albendazol is proved to fulfill the target set by WHO to eliminate filariasis.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S09047fk
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Purnamawati
Abstrak :
Latar belakang: Prevalens obesitas terus meningkat dan telah menjadi masalah kesehatan global mengingat komplikasinya yang serius. Obesitas pada anak juga berpotensi menjadi obesitas pada dewasa, tetapi belum ada data mengenai prevalens obesitas pada anak TK di DKI Jakarta. Menurut berbagai literatur dikatakan melewatkan makan pagi berhubungan dengan kejadian obesitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalens obesitas pada anak Taman Kanak-kanak di Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, DKI Jakarta dan hubungannya dengan melewatkan makan pagi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional yang melibatkan semua siswa TK di Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, DKI Jakarta. Pengukuran antropometri dilakukan di sekolah, kemudian dibagikan kuesioner untuk menilai faktor risiko melewatkan makan pagi. Hasil: Dari 210 responden didapatkan 28,1% obes, dimana laki-laki (34,8%) lebih banyak daripada perempuan (20%). Dari 158 responden didapatkan 15,8% anak melewatkan makan pagi dan tidak ditemukan perbedaan bermakna antara anak obes yang melewatkan makan pagi (24%) dengan yang makan pagi (27,8%); p>0,05, odds ratio 0,819; 0,30-2,21. Kesimpulan: Angka prevalens obesitas yang didapatkan cukup tinggi sehingga perlu dilakukan edukasi kepada orang tua dan sekolah mengenai bahaya obesitas dan bagaimana pencegahannya. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan antara anak obes dengan melewatkan makan pagi. ......Background: Obesity prevalence is keep changing in an ascending rate and has become a global health burden for its serious complications. Despite children obesity tends to become adulthood obesity, there is no data for obesity prevalence among kindergarten children in DKI Jakarta. According to some literatures, skipping breakfast is associated with obesity. This research was conducted to discover the obesity prevalence among kindergarten children in Cikini, Menteng, DKI Jakarta and its relation with skipping breakfast. Methods: This is a cross-sectional study which includes all kindergarten children in Cikini, Menteng, DKI Jakarta as sample. Anthropometric measurement was done at school. Questionnaires were given to evaluate skipping breakfast as risk factor of obesity afterwards. Results: The obesity prevalence from 210 respondents is 28.1%, which male (34.8%) is greater than female respondents (20%). Among 158 respondents, there were 15.8% children who skipped breakfast and no significant difference is found in obese children who skipped breakfast (24%) and who were breakfast-eaters (27.8%); p>0.05, odds ratio 0.819; 0.30-2.21. Conclusions: The obesity prevalence is quite high so parents` education about obesity complication and prevention is needed. A further study is required to ensure the relationship between obese children and skipping breakfast.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>