Ditemukan 1434 dokumen yang sesuai dengan query
Elsya Sakillah
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas tentang gambaran permasalahan ibu dengan HIV/AIDS yang ditinjau dari identitasnya sebagai Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), identitasnya sebagai perempuan, dan identitasnya sebagai ibu beserta dengan sumber daya dan strategi coping yang digunakan dalam menghadapi permasalahan tersebut. Terkait dengan permasalahan sebagai ODHA, penelitian ini akan membahas beberapa permasalahan yang dihadapi ODHA seperti permasalahan fisik, permasalahan psikologis, dan permasalahan psikososial. Terkait dengan permasalahan sebagai perempuan, akan dibahas mengenai stereotip gender dan juga pengaruhnya terhadap kerentanan perempuan terhadap infeksi HIV. Selanjutnya terkait dengan identitasnya sebagai ibu akan dibahas mengenai konstruksi sosial terhadap ibu dan juga kerentanan ibu dengan HIV terhadap kekerasan dalam rumah tangga dan juga perceraian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus di mana setiap kasus akan menggambarkan situasi dan karakteristik yang berbeda, sehingga pada akhir penelitian dapat ditarik kesimpulan dari beberapa kasus yang dikaji. Informan ibu dengan HIV/AIDS pada penelitian ini didapatkan melalui metode snowball sampling di mana setiap informan juga tergabung di dalam LSM yang bergerak di bidang HIV/AIDS yang membuat informan bisa lebih terbuka di dalam penelitian ini.
ABSTRACTThis thesis discusses the description of the problem of mothers living with HIV / AIDS in terms of her identity as a person living with HIV / AIDS (PLWHA), her identity as a woman, and her identity as a mother along with the resources and coping strategies they used in dealing with these problems. Related to problems as PLWHA, this study will discuss several problems faced by PLWHA such as physical problems, psychological problems, and psychosocial problems. Related to the problem as a woman, gender stereotypes will be discussed as well as their effects on women's vulnerability to HIV infection. Furthermore, related to her identity as a mother, the social construction of mothers will be discussed as well as the vulnerability of mothers with HIV to domestic violence and divorce. This study uses a qualitative approach to the type of case study research in which each case described different situations and characteristics, so at the end of the study, conclusions can be drawn from several cases studied. The informants of mothers living with HIV / AIDS in this study were obtained through the snowball sampling method in which each informant was also incorporated in NGOs engaged in the field of HIV / AIDS which made informants more open to the researcher in this study."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sitti Rukmana Patty
"
ABSTRAK Kasus gizi salah terbanyak terdapat di kelurahan Banten diantara wilayah lain di kota Serang Penelitian ini membahas tentangĀ faktor-faktor yang menyebabkan gizi salah pada anak balita di keluarga nelayan, dimana mayoritas mereka adalah buruh nelayan yang hidup dalam kemiskinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Pengumpulan datanya menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penenlitiannya menunjukan bahwa mayoritas pendidikan dan pemahaman keluarga nelayan tentang gizi rendah, pendapatan keluarga rendah sehingga mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi dengan baik. Mayoritas nelayan tidak memiliki alternatif pekerjaan lain disaat tidak bisa melaut karena cuaca ekstrim. faktor budaya dan kebiasaan setempat yang masih sangat kuat terkait pantangan makanan tertentu bagi anak balita terutama ikan dan telur yang akan merdampak buruk pada kesehatan dan kulit balita. Selain itu masih ada pemahaman bahwa ayah harus diutamakan dalam hal apapun termasuk dalam hal makan dibandingkan anggota keluarga lainnya, juga lingkungan tempat tinggal yang cukup kumuh dan kotor dengan sanitasi yang buruk serta sumber air bersih yang cukup sulit. Hambatan yang dihadapi yang paling mencolok adalah faktor ekonomi, aksesibilitas dan pengetahuan yang rendah serta kurangnya kesadaran pribadi dari keluarga dalam mengatasi masalah gizi salah pada anak balita dalam keluarga nelayan.
ABSTRACT The most malnutrition cases were found in Banten villages among other regions in Serang. This study discusses the factors that cause malnutrition in children under five in fishing families, where the majority of them are fishermen who live in poverty. This study uses a qualitative approach with descriptive types. Data collection uses in-depth interviews, observation and documentation studies. The results of his research show that the majority of education and understanding of fishermen families about nutrition is low, family income is low so they are not able to meet nutritional needs properly. The majority of fishermen do not have other alternative jobs when they cannot go to sea due to extreme weather. local cultural and habits factors that are still very strong related to the restrictions on certain foods for toddlers, especially fish and eggs, which will affect the health and skin of toddlers. In addition, there is still an understanding that fathers must be prioritized in any case, including in terms of eating compared to other family members, as well as a fairly shabby and dirty living environment with poor sanitation and difficult water sources. The most striking obstacles faced are economic factors, low accessibility and knowledge, and a lack of personal awareness from the family in overcoming the problem of malnutrition in children under five in the family of fishermen"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52151
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nur `Afifah
"Kenakalan remaja yang marak terjadi, memerlukan penanganan dari pihak keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Sekolah sebagai instansi resmi memiliki peran yang siginifikan dalam menangani kenakalan remaja. Salah satu cara yang sekolah dapat lakukan untuk menangani kenakalan remaja adalah melakukan pendidikan karakter, dimana hal ini dapat menjadi salah satu cara agar para remaja dapat mengurangi kegiatan yang bersifat negatif dan lebih diarahkan pada kegiatan yang bersifat positif. Sistem ketarunaan yang diterapkan di SMKN 61 Jakarta menjadi keunikan dari SMKN 61 Jakarta sendiri dalam melaksanakan pendidikan karakter. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui peran dari ketarunaan SMKN 61 Jakarta dalam mengatasi kenakalan remaja dan faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan pendidikan ketarunaan di SMKN 61 Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan adalah dengan wawancara, observasi, dan studi literatur. Adapun peran ketarunaan dalam mengatasi kenakalan remaja yaitu dengan memperkecil kesempatan mereka untuk melakukan kenakalan remaja dengan memperpadat waktu mereka dengan kegiatan positif, menginternalisasi mereka dengan karakter yang harus dimiliki seorang taruna, dan membiasakan mereka melakukan kebiasaan positif. Hal tersebut akhirnya berdampak pada perubahan taruna dan taruni yaitu kenakalan yang mereka lakukan menjadi berkurang dan terdapat perubahan positif lainnya yaitu perubahan sikap, fisik, dan performa akademis.
Juvenile delinquency is rife, requiring treatment from the family, school, and community. Schools as official institutions have a significant role in dealing with juvenile delinquency. One of method that schools can do to deal with juvenile delinquency is character education, it can reduce activities of adolescents that are negative and more directed at positive activities. Ketarunaan system that implemented at SMKN 61 Jakarta is unique from SMKN 61 Jakarta itself in carrying out character education. This research aim the role of the ketarunaan SMKN 61 Jakarta to resolve juvenile delinquency. This research uses a qualitative approach with descriptive research design. The data collection techniques used in this research are in-depth interviews, observation, and literature studies. The results of this research role of ketarunaan to resolve juvenile delinquency is to reduce their chances of juvenile delinquency by tightening their time with positive activities, internalizing them with the character that must be possessed by taruna, and getting them into positive habits. This is make impact on the change in taruna dan taruni, delinquency they do becomes reduced and there are other positive changes that is change of attitude, physical, and academic performance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dimastiko Prahadisasongko
Penataan pedagang kaki lima di sekitar kawasan Pasar Anyar Kota Bogor dan upaya pemasaran sosial, xv + 152 halaman, 5 tabel, 9 gambar, 1 grafik, 4 lampiran, 30 buku, 3 penelitian, 1 peraturan daerah, 2 jurnal, wawancara 8 nara sumber
"Tesis ini mendeskripsikan penataan PKL di kawasan Pasar Anyar Kota Bogor dan upaya pemasaran sosial. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 8 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa penataan PKL di sekitar Pasar Anyar Kota Bogor dan upaya pemasaran sosial, masih menyisahkan banyak persoalan yang perlu untuk ditindak-lanjuti, menyangkut dengan desain program penataan PKL, implementasi program penataan PKL, dan pengawasan program penataan PKL. Desain program penataan PKL masih jauh dari harapan para PKL. Kondisi dilapangan seperti ini dapat dilihat dari desain program yang belum membuahkan hasil yang optimal yaitu antara lain, Isi program masih mengacu pada peraturan-peraturan yang lama tanpa melihat kondisi atau volume PKL yang begitu banyak serta pertentangan kepentingan antara kepentingan pemerintah daerah sebagai regulator dan para PKL sebagai rakyat yang mempunyai hak untuk hidup. Implementasi program penataan PKL meliputi tahap-tahap pelaksanaan yang lebih merupakan tahap perencanaan atau perumusan arah pemasaran sosial itu sendiri. Tahap ini berkaitan dengan penentuan tujuan pemasaran sosial, penentuan produk sosial, penentuan target adopter dan tenaga pemasaran. Sedangkan dalam hal pengawasan dan pengendalian ternyata banyak menemui kendala yang dihadapi sehingga kegiatan pengawasan dan pengendalian tidak dapat berjalan sesuai dengan harapan Pemda Kota Bogor.
This thesis describes the structuring PKL in the area of Bogor City Market Anyar and social marketing efforts. This study is a qualitative research with the type of descriptive research. The number of informants in this study werw as 8 people. The results suggest that social marketing in the organization of PKL around the city of Bogor Anyar Market, still many issues that need to follow-up, comes with the program design structuring the PKL, PKL structuring program implementation, program monitoring arrangement and PKL. PKL structuring program design is still far from the PKL. Field conditions like this can be seen from the design of programs that have not yielded optimal results among other things, content of the program still refers to the rules of time without seeing the condition of so many PKL or volume and conflicts of interest between the interests of local government as regulator and the PKL as the people who have the right to life. PKL program implementation arrangement include phase of implementation is more of a planning or formulation stage direction of social marketing itself. This stage is concerned with determining the purpose of social marketing, social product determination, the determination of the target adopter and marketing personnel. Supervision and controling of program structuring PKL, there are many obstacles faced so that the activities of supervision and control can not be run in accordance with the Bogor City Government hopes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29511
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Aida Setyowati
"Skripsi ini tentang gambaran pemberdayaan lanjut usia melalui keikutsertaan pada Pelatihan Vokasional di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi yang dibahas berdasarkan disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena aging population serta tantangan kestabilan sosial dan ekonomi di tengah kemunduran kondisi lanjut usia yang sudah dianggap tidak produktif. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya untuk mengembalikan kondisi lanjut usia salah satunya melalui Pelatihan Vokasional agar mereka dapat berdaya kembali mendapatkan penghasilan sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gambaran keikutsertaan lanjut usia pada Pelatihan Vokasional dan faktor pendorong serta penghambat yang dihadapinya. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yaitu penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli 2022 hingga November 2022 melalui teknik wawancara mendalam dengan 13 informan yang dipilih berdasarkan purposive sampling dengan kriteria para informan terdiri dari lanjut usia yang aktif berpartisipasi pada Pelatihan Vokasional, pendamping yang sering berinteraksi dengan lanjut usia, dan Ketua Pokja Pelatihan Vokasional yang mengatur berjalannya kegiatan dalam pelatihan tersebut, serta teknik pengumpulan data melalui observasi. Analisis data dilakukan melalui pengkodean open coding, axial coding, dan selective coding. Data terakhir yang dihasilkan dari selective coding digunakan peneliti untuk disajikan dalam hasil penelitian lapangan dan pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keikutsertaan lanjut usia pada Pelatihan Vokasional di STPL Bekasi terlihat hanya ditujukan untuk mengisi waktu luang dan tidak sampai pada pemberdayaan yang berdasarkan pada keahlian secara profesional. Pendapatan yang dihasilkan lanjut usia belum dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka. Faktor pendorong lanjut usia kategori young-old (60-74 tahun) dalam mengikuti kegiatan itu diantaranya membuka kegiatan usaha, menjaga kesehatan agar tetap baik, serta menyalurkan pengalaman dan keahlian. Sementara itu, faktor pendorong pada kategori old-old (75+ tahun) hanya didasarkan pada pengisian waktu luang. Kemudian, untuk faktor penghambat internal terdiri dari kondisi kesehatan lanjut usia yang menurun dan perasaan malas. Lalu, faktor penghambat eksternal yang dirasakan oleh lanjut usia antara lain lingkungan yang kurang baik, kurangnya pelatihan dan pendampingan rutin, dan kurangnya strategi promosi hasil produk lanjut usia ke masyarakat luas. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial pada mata kuliah Sistem Usaha Kesejahteraan Sosial dan Kesejahteraan Lanjut Usia mengenai pelayanan peningkatan kesejahteraan lanjut usia melalui Pelatihan Vokasional.
This research discusses the description of empowering the elderly through participation in Vocational Training at the Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi which is discussed based on the Social Welfare Science discipline. This research is motivated by the aging population and challenges to social and economic stability amidst the decline in the condition of the elderly who are considered unproductive. Therefore, efforts are needed to restore the condition of the elderly, one of which is through Vocational Training so that they can be empowered to earn income again according to their abilities and potential. The purpose of this study is to describe the picture of the participation of the elderly in Vocational Training and the driving and inhibiting factors they face. This research was conducted through a qualitative approach to the type of research that is descriptive research. Data collection was carried out from July 2022 to November 2022 through in-depth interview techniques with the 13 informants were selected based on purposive sampling with the criteria of informants consisting of elderly who actively participate in Vocational Training, assistants who often interact with the elderly, and the Chair of the Vocational Training Working Group who regulates the activities in the training, as well as data collection techniques through observation. Data analysis was performed through open coding, axial coding, and selective coding. The last data generated from selective coding is used by researcher to present the results of field research and discussion. The results of the study show that the participation of the elderly in Vocational Training at STPL Bekasi appears to be only intended to fill their leisure time and does not lead to empowerment based on professional expertise. The income generated by the elderly cannot help meet their living needs. Factors that encourage the elderly in the young-old (60-74 years) to participate in these activities include starting a business, maintaining good health, and channeling experience and expertise. Meanwhile, the driving factor in the old-old (75+ years) is based solely on filling in leisure time. Then, the internal inhibiting factors consist of declining health conditions of the elderly and feelings of laziness. Then, external inhibiting factors that are felt by the elderly include an unfavorable environment, lack of routine training and assistance, and lack of strategies for promoting elderly products to the wider community. The results of this research are expected to contribute to the development of Social Welfare Science in the course Social Welfare Business System and Elderly Welfare concerning services to improve the welfare of the elderly through Vocational Training."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rika Nopitasari
"
ABSTRAK Nama : Rika Nopitasari Program Studi : Ilmu Kesejahteraan SosialJudul : Perlindungan dan Kesejahteraan Anak: Studi Deskriptif pada Keluarga Tenaga Kerja Indonesia TKI Laki-laki di Lombok Timur Penelitian ini membahas gambaran perlindungan anak keluarga TKI laki-laki di Lombok Timur menggunakan kerangka Child Safeguarding and Promoting Welfare. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan remitansi TKI laki-laki tidak selalu besar dan stabil sehingga mengharuskan istri bekerja untuk menambah penghasilan keluarga. Pada dimensi kapasitas pengasuhan orang tua, gaya pengasuhan orang tua tidak selalu berkaitan dengan besarnya remitansi keluarga tapi juga pada stabilitas keluarga. Pada dimensi faktor keluarga dan lingkungan, semua keluarga mendapatkan dukungan sosial dari lingkungan dan keluarga luas. Pada dimensi kebutuhan perkembangan anak, tugas perkembangan anak tidak selalu berhasil pada keluarga dengan remitansi besar.
ABSTRACT Name Rika Nopitasari Study program Ilmu Kesejahteraan SosialTitle Child Protection and Child Welfare A Descriptive Study Male Migrant Worker Family in East Lombok This study discusses children protection and welfare of male migrant workers in East Lombok using framework Child Safeguarding and Promoting Welfare. This study uses qualitative approach with descriptive research. Results of study are male migrant workers have their remittances, but their income not always enough nor stable so their wife has to work to support family income. Dimension of parenting capacity, parenting style also related to stability of family. On family and environmental factors, all families receive social support from extended family and environment. Developmental needs of children, child development task is not always accomplished on families with high remittances. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66197
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Erika Chrisiani
"Meskipun Indonesia belum meratifikasi Konvensi terkait Status Pengungsi 1951, Indonesia merupakan salah satu negara transit bagi para pengungsi. Mereka merupakan tanggung jawab dari UNHCR. Pengungsi yang tidak memiliki kewarganegaraan ini menghadapi permasalahan seperti waktu tunggu yang lama dan keterbatasan sumber daya. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak bagi perkembangan psikososial pengungsi anak. Dalam penelitian ini membahas gambaran pembentukan identitas pengungsi anak yang dihadapkan dengan kondisi yang tidak memungkinkan dan apa saja yang berkontribusi pada pembentukan identitas mereka.
Penelitian ini menggunakan kerangka kesejahteraan dan perlindungan anak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan informan sebanyak 15 orang, dengan 5 orang pengungsi anak, 5 orang guru, dan 5 keluarga dari pengungsi anak yang diwawancarai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk dapat membentuk identitas anak dalam situasi sesulit apapun, apabila terdapat dukungan dan interaksi dari beberapa pihak seperti keluarga dan lingkungan sekitar, maka anak tidak akan mengalami kebingungan identitas.
Although Indonesia has not ratified the Convention Relating to the Status of Refugees, also known as the 1951 Refugee Convention, Indonesia is one of the transit countries for refugees. Refugees in Indonesia are the responsibility of UNHCR because the Indonesian government is not obliged to meet their needs. These stateless refugees encounter the problem of long time obscurity and scarcity of resources before being placed into their destination country. This situation is feared to affect the psychosocial development of refugee children. This study discusses about identity formation of refugee children in a difficult situation and what contributes to it. This study uses Child Safeguarding and Promoting Welfare Framework. This study uses qualitative approach with descriptive research with 15 informants 5 refugee children, 5 teachers, and 5 family of the refugee children. Result of this study shows that in order to form the identity even amidst the most difficult situation, if there is support and interaction from family and environment, children will not suffer from identity confusion."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dwiditya Pamungkas
"
ABSTRAKPembangunan di wilayah pesisir Jakarta serta perubahan peraturan pemerintah mengenaiperikanan yang secara terus menerus terjadi telah membawa dinamika perubahan diwilayah pesisir Jakarta Utara. Perubahan tersebut memberikan kondisi ketidakpastianbagi nelayan kecil Cilincing untuk memperoleh sumber daya ikan yang mereka perlukan.Ketidakpastian tersebut membawa nelayan kecil Cilincing pada posisi yang sangat rentanterhadap kemiskinan. Melihat kondisi tersebut, penelitian tesis ini dilakukan dengantujuan untuk melihat pemanfaatan jaringan sosial yang dimiliki oleh nelayan kecilCilincing dalam menghadapi kondisi ketidakpastian dan kerentanan kemiskinan.Penelitian tesis ini dilakukan dengan menggunakan metode dan pendekatan kualitatifdengan teknik wawancara mendalam serta pengamatan terlibat. Penelitian inidilaksanakan di wilayah kelurahan Cilincing Jakarta Utara dengan melibatkan beberapainforman yang merupakan nelayan kecil Cilincing. Pada tesis ini menjelaskan bahwajaringan sosial yang dimiliki oleh nelayan kecil Cilincing dapat dilihat sebagai kapitalsosial dalam bentuk
ABSTRACTDevelopment in the coastal areas of Jakarta as well as continuous changes in governmentregulations on fisheries have caused the dynamics of change in the coastal areas of NorthJakarta. That changes caused uncertainty conditions for Cilincing rsquo s small scale fishermen to obtain the fish resources they needed. The uncertainty conditions make Cilincing rsquo ssmall scale fishermen in a position that is very vulnerable to poverty. Seeing thesephenomenon, this research was conducted with the aim to see the utilization of socialnetworks owned by Cilincing rsquo s small scale fishermen in facing uncertainty andvulnerability of poverty. This study was conducted using qualitative methods andapproaches with in depth interview and participants observations techniques. Thisresearch was conducted in Cilincing district of North Jakarta with involving an informantsthat identified as Cilincing rsquo s small scale fishermen. This study reveal that the socialnetworks owned and used by small scale fishermen Cilincing can be seen as social capitalin the form of bonding, bridging and linking."
2018
T49611
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Yuliani Nassyiroh
"Skripsi ini membahas mengenai pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja terhadap pekerja borongan PT. Konstruksi X sebagai wujud perlindungan sosial. Pekerja borongan kontrak dalam sektor konstruksi merupakan pekerja yang bersifat sementara namun memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi. Oleh karena itu diperlukannya suatu bentuk perlindungan sosial untuk melindungi para pekerja borongan dari resiko-resiko kehidupan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja bagi borongan telah dilaksanakan di PT. Konstruksi X sudah cukup baik, sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Hasil penelitian menyarankan bahwa PT. Konstruksi X perlu melaksanakan sosialisasi terkait dengan program Jaminan Kecelakaan Kerja kepada pekerja borongan konstruksinya
ABSTRACTThis thesis discusses the implementation of Work Accident Insurance to construction worker's PT. Konstruksi X as a form of social protection. Construction workers are temporary worker but have a high risk of occupational injury and needed a social protection to protect them from the risks of life. This research is qualitative with descriptive design. The results showed that implementation of Work Accident Insurance for construction worker has been implemented in PT. konstruksi X, in accordance with the provisions of applicable legislation. The results suggest that PT. Construction X needs to carry out socialization related to the Work Accident Insurance program to its construction worker. "
2017
S70098
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ellsa Wulandari Safitry
"
ABSTRACTSkripsi ini membahas kondisi yang menjadi pemicu kebosanan pada lansia di panti werdha dan upaya yang yang dilakukan oleh lansia di panti werdha dalam menghadapi kebosanan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa kondisi aktivitas keseharian dan kondisi lingkungan sosial di panti werdha menjadi pemicu masalah kebosanan pada lansia serta upaya-upaya yang dilakukan lansia di panti werdha dalam menghadapi kebosanan. Namun dalam penelitian ini terlihat bahwa kondisi pemicu dan upaya yang dilakukan pada setiap lansia berbeda-beda, sesuai dengan kondisi tiap lansia di panti werdha. Penelitian ini menyarankan agar pihak panti werdha dapat melakukan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan dengan melibatkan lansia dalam proses pelaksanaannya. Sehingga panti werdha dapat memenuhi hak-hak lansia untuk mencapai kebutuhannya sesuai dengan kondisi yang dimiliki lansia.
ABSTRACTThis study discusses the condition that triggers boredom in elderly at nursing home and the effort made by the elderly to face the boredom. This is a qualitative research with descriptive approach. The result shows that the condition of daily activities and social environment in nursing homes become the trigger of boredom problem in elderly and there are efforts made by the elderly to face the boredom. However, this study shows that the triggers and the efforts made by each elderly are different in accordance with the condition of each elderly in the nursing homes. This study advise that nursing homes can make an evaluation of the services given to the elderly and involve the elderly in doing so in order fulfill the rights of the elderly in achieving their needs according to the conditions of each elderly. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library