Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alwi Samy
"Kepuasan kerja merupakan salah satu determinan kinerja karyawan, yang merupakan suatu tingkat respon emosional karyawan (pelanggan internal) terhadap pekerjaannya. Peninjauan terhadap kepuasan kerja karyawan dapat dari aspek-aspek yang membentuknya atau dapat pula berupa respon umum terhadap pekerjaannya itu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang Tahun 2006 serta hubungan faktor usia, jenis kelamin, status pernikahan, masa kerja, tingkat pendidikan, locus pengendalian diri, keyakinan diri, sifat pekerjaan, upahlinsentif, promosi karier, kondisi kerja dan rekan kerja dengan tingkat kepuasan kerja karyawan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang tahun 2006.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel merupakan populasi penelitian, yaitu 57 karyawan di BBLK Palembang. Pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik Kai Kuadrat.
Penelitian ini menunjukkan 72,2 % karyawan di BBLK Palembang merasa puas dengan pekerjaannya pada tahun 2006. Variabel tingkat pendidikan, sifat pekerjaan, kondisi kerja dan rekan kerja masing-masing mempunyai hubungan bermakna dengan tingkat kepuasan kerja karyawan di BBLK Palembang tahun 2006. Variabel usia, jenis kelamin, status pernikahan, masa kerja, locus pengendalian diri, keyakinan diri, insentif dan promosi karier masing-masing tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat kepuasan kerja karyawan di BBLK Palembang tahun 2006.
Disarankan untuk menumbuhkan motivasi dan menggunakan kesempatan mengikuti program pendidikan formal dan non formal sesuai dengan jenjang pendidikan, keahlian, serta spesifikasi pekerjaannya, meningkatkan minat kerja, merniliki target atas keberhasilan pekerjaan, serta sadar akan pentingnya pekerjaan bagi rekan kerja dan organisasinya, harus tetap dipertahankan dan diperhatikan masalah cara pemakaian yang benar, pemeliharaan/ perawatan fasilitas dan ruangan serta alat/ peralatan laboratorium, terus berinovasi, mengembangkan rasa saling percaya antara sesama karyawan dan dengan atasan sehingga tetap terjaga suasana kerja yang kondusif serta perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kepuasan kerja karyawan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang dengan variabel yang lebih luas.

Job satisfaction is one of employee performance determinant, which is a kind of worker emotional respond level (internal costumer) toward their job. Supervision toward employee's job satisfaction acquired from aspects that shape it or general respond to the job.
This research aimed to identify description about employee's job satisfaction at Palembang Health Laboratory Hall Year 2006 also correlations. among factors like age, gender, marital status, work experience, educational background, self-control place, self-assure, job characteristic, incentive/payment, carrier promotion, working condition and work colleague with worker job satisfaction level at Palembang Health Laboratory Hall Year 2006.
This research is a descriptive research with cross sectional approach. Sample is research population, which are 57 employees at Palembang BBLK. Data collected by questionnaire filling. Hypothesis tested by using Chi-Square statistic test.
This research shows that more than half of employees at Palembang BBLK feels satisfy with their job at year 2006. Each variable like educational level, job characteristic, working condition and work colleague has consequential relation with employee's job satisfaction level at Palembang BBLK year 2006. Moreover, each variable like age, gender, marital status, work experience, educational background, self-control place, self-assure, incentive and carrier promotion did not have consequential relation with employee's job satisfaction level at Palembang BBLK year 2006.
Suggested to develop motivation and using opportunity in participating formal and non-formal educational program appropriate with educational background, ability and job specification, increase work interest, having target in job successfulness, and to realize the importance of working partner and his organization, enduring and paying attention to the right way of use, maintaining facility and room and laboratory tools, continuing innovation, developing inter-employee's trust and employer therefore conducive working environment also need further research toward employee's job satisfaction in Health Laboratory Big Hall Palembang with wider variable."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Magda Mina Putri
"Penerapan Otonomi Daerah secara penuh pada 1 Januari 2001 membawa perubahan mendasar dalam ketata negaraan Republik Indonesia. Adanya pelimpahan kewenangan dari pusat ke daerah yang salah satunya di bidang farmasi yaitu pelimpahan kewenangan pemberian izin apotek, toko obat, sertifikat penyuluhan bagi industri rumah tangga pangan dan sub penyalur alat kesehatan.
Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Jakarta Barat telah melaksanakan pemberian izin jenis sarana usaha farmakmin sejak tahun 2002, informasi yang didapatkan dari salah satu harian ibu kota untuk memperoleh izin sarana farmakmin memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang bervariasi disamping itu sampai sekarang belum pernah dilakukan survey terhadap kepuasan pelanggan, untuk mengetahui sampai sejauhmana tingkat kepuasan dare kebutuhan pelanggan yang harus dipenuhi dalam rangka meningkatkan mutu pelayanannya.
Janis penelitian yang dilakukan adalah survey dengan menggunakan penelitian kualitatif sebagai pendahuluan untuk menggali harapan dan dapat dipergunakan sebagai Iandasan atau pertnnbangan dalarn memperjelas atau mempertajam isu-isu utama yang akan diteliti dalam survei kepuasan pelanggan dari 11 informan yang kemudian dikelompokkan dan dibuat kuesioner berdasarkan 5 dimensi mutu dari metoda Servqual. Dilanjutkan dengan penelitian kuantitatif menggunakan kuesioner yang didapat dari penelitian kualitatif terhadap 39 pelanggan.
Penelitian ini bertujuan melihat tingkat kepuasan pelanggan dari masingmasing dimensi mutu (tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy), tingkat kepuasan total pelanggan, hubungan antara tingkat kepuasan masing-masing dimensi mutu dengan karakteristik pelanggan dan hubungan antara tingkat kepuasan total pelanggan dengan karakteristik pelanggan yang melakukan permohonan perizinan bard jenis sarana usaha apotek, toko obat, industri rumah tangga pangan, industri kecil obat tradisional dan sub penyalur alat kesehatan di seksi Pelayanan Farmakmin pada Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Jakarta Barat.
Dari data kualitatif dan kuantitatif yang terkumpul dianalisis, diperoleh basil tingkat kepuasan total pelanggan yang menyatakan puas sebesar 61,5% dan berhubungan bermakna dengan dimensi assurance. Dari analisis importance performance yang menjadi prioritas utama untuk perbaikan meningkatkan mutu pelayanan adalah dimensi tangible. Pemyataan yang menjadi prioritas utama untuk meningkatkan mutu pelayanan adalah tarif perizinan yang jelas, tersedianya media inforrnasi tentang perizinan yang lengkap, pengurusan izin tepat waktu, petugas transparan dalam melayani dan petugas melayani dengan lulus.

The implementation of local autonomy on the firs of January 2001, has brought significant changes in the governance system of Republic of Indonesia. The authority is distributed from central to local government including pharmacy area i.e. the authority to give permit for dispensary, drugs store, and training certification for food home industry and medical devices dealer.
The Health Care Sub Office West Jakarta has been implementing the registration and permit service since 2002. Information was obtained from local newspaper regarding lengthy service and varied cost, besides survey on customer satisfaction had never been conducted.
Design of the study was survey following a qualitative research as initial study to obtain information on expectation and could be use as consideration to shape main issues to be investigated in the customer satisfaction survey. The qualitative study included 11 informants asked based on Servqual Method on five quality dimensions. The quantitative study was conducted using questionnaire based on the qualitative study. Number of informants was 39 customers. This study aimed at observing customer satisfaction rate on each quality dimension (tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy), total satisfaction rate, relationship between satisfaction rate on each quality dimension with customer characteristics and relationship between total satisfaction rate with customer characteristics.
The qualitative and quantitative data were then analyzed; the results showed that regarding total satisfaction rate, 61.5% customers were satisfied. There were significant relationships between customer characteristics with assurance quality dimension with tangible dimensions as the most dominant influential factor. Based on important performance analysis the main priority to be improved was tangible dimension in term of clarity of tariff, the availability of information media on complete requirement of getting permit, on time service, transparency and sincerity of the personnel.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library