Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulianti Kemal
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan adanya pertumbuhan tulang pada terapi poket infraboni penyakit periodontal dengan oara transplantasi tulang dari rongga mulut orang yang sama. Jenis penelitian eksperimental klinis. Penelitian dilakukan pada 11 poket infraboni dari 8 pasien umur 24 - BU tahun. Tiga poket pada regio anterior, 8 poket pada regio posterior. Donor yang digunakan adalah tulang dibagian bukal tulang alveolar, dan tulang dari regio tidak bergigi pada regio yang sama dengan poket infraboni. Operasi dilakukan bila kalkulus sudah tidak ada, dan indeks plak < 1. Kontrol sesudah transplantasi dilakukan 10 hari sesudah operasi untuk pembukaan pek periodontal. Satu minggu berikutnya dilakukan pembukaan jahitan. Kontrol berikutnya adalah 2 minggu kemudian, setelah itu setiap bulan, untuk skoring dan kontrol plak. Untuk melihat adanya pertumbuhan tulang sesudah transplantasi dilakukan pengambilan foto gigi sebelum dan sesudah transplantasi. Diukur jarak antara batas temu sementum email dengan puncak tulang alveolar. Besarnya pertumbuhan tulang adalah selisih jarak sebelum dan sesudah transplantasi. Bila batas temu sementum email tidak jelas, dapat digunakan titik pedoman yang lain. Uji statistik digunakan "student's test". Hasil evaluasi minggu ke 1U s/d ke 19 sesudah transplantasi pertumbuhan tulang ada, tetapi secara statistik tidak bermakna. Hasil evaluasi minggu ke 31 s/d ke 36,5 pertumbuhan tulang adalah bermakna. Seoara keseluruhan hasil evaluasi minggu ke 10 s/d 36,5 seaudah transplantasi pertumbuhan tulang adalah sangat bermakna. Pertumbuhan tulang pada gigi anterior tidak bermakna, tetapi pada gigi posterior sangat bermakna. Sanpai dengan kegoyangan derajat 2, tidak ada pengaruh kegoyangan gigi terhadap pertumbuhan tulang. Hasil penelitian juga menunjukkan tidak ada pengaruh faktor umur terhadap pertumbuhan tulang.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Levina Mulya
Abstrak :
Latar Belakang: Periodontitis kronis mempunyai prevalensi yang sangat tinggi. Baru-baru ini, ada tipe baru fototerapi non bedah untuk mengeliminasi bakteri dinamakan terapi fotodinamik. Tujuan: Menganalisis efek terapi fotodinamik setelah SPA pada periodontitis kronis. Metode: Desain split-mouth menerima SPA dengan atau tanpa terapi fotodinamik. BOP, kedalaman poket, dan kehilangan perlekatan diperiksa pada awal dan 1 bulan. Hasil: Terjadi penurunan kedalaman poket dan peningkatan perlekatan, yang lebih besar dibandingkan sisi kontrol (p<0,05). Pada BOP terjadi penurunan hampir sama dengan sisi kontrol. Kesimpulan: Tindakan SPA + terapi fotodinamik dibandingkan SPA saja terbukti menyebabkan perubahan efek klinis yang lebih baik pada penurunan kedalaman poket periodontal dan meningkatkan perlekatan gingiva. ......Background: Chronic periodontitis has a very high prevalency. Recently, there is a new type of non-surgical phototherapy to eliminate bacteria called photodynamic therapy. Aim: Analyzing the effects of photodynamic therapy after SPA in chronic periodontitis. Methods: split-mouth design receives SPA with or without photodynamic therapy. BOP, pocket depth, and attachment loss examined at baseline and 1 month. Results: There was a decrease in pocket depth and increasing clinical attachment, which is greater than the controls (p <0.05). In BOP decreased nearly equal to the control side. Conclusions: Measures SPA + photodynamic therapy have better clinical effect on periodontal reduction pocket depth and increased gingival attachment.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T33113
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Olivia Kuswandani
Abstrak :
ABSTRAK Stres faktor risiko penyakit periodontal, yang meningkatkan kadar interleukin-1β yang berperan pada kerusakan jaringan periodontal. Tujuan : analisis hubungan antara stres akademik terhadap kondisi jaringan periodontal dan kadar interleukin-1β dalam cairan krevikular gingiva. Metode : 38 orang subjek mengisi kuasioner GDES, pemeriksaan klinis, pemeriksaan laboratorium kadar interleukin-1β dengan ELISA. Hasil : Terdapat perbedaan bermakna antara tingkatan stres akademik dengan kondisi jaringan periodontal dan kadar interleukin-1β (p<0,05); tidak terdapat perbedaan bermakna antara kadar interleukin-1β dengan kondisi jaringan periodontal (p>0,05). Kesimpulan : Stres faktor risiko penyakit periodontal dengan peningkatan kadar interleukin-1β
ABSTRACT Background: Stress is a risk factor for periodontal disease, with increase levels of interleukin-1β that act for periodontal destruction. Objective: To analyze the relationship between academic stress in dental specialist programme in Dentistry on periodontal tissue conditions and levels of interleukin-1β in gingival fluid krevikular. Methods: 38 subjects fill the quasioner GDES, periodontal examination and laboratorium examination of interleukin-1β with the ELISA test. Results: Significant differences between academic stress to periodontal tissue and levels of interleukin-1β (p<0,05); no significant differences between levels of interleukin-1β to periodontal tissues (p>0,05). Conclusion: Stress is periodontal risk factor with elevated levels of interleukin-1β
2013
T33190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Airina
Abstrak :
ABSTRAK
Abstrak. Inovasi terbaru untuk mendapatkan regenerasi jaringan periodontal adalah dengan bahan platelet rich fibrin (PRF) dan cangkok tulang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis. Tujuan: Mengevaluasi perbedaan tinggi tulang alveolar pada terapi bedah flep poket infraboni menggunakan Platelet rich fibrin dan kombinasi dengan cangkok tulang. Metode penelitian: Evaluasi radiografis periapikal sebelum dan sesudah perawatan menggunakan PRF dan kombinasi dengan cangkok tulang Hasil: secara statistik, terdapat perbedaan tinggi tulang yang bermakna pada terapi bedah poket infraboni dengan PRF dan kombinasi dengan cangkok tulang. Kesimpulan: Platelet rich fibrin dan kombinasi dengan cangkok tulang memiliki hasil yang sama pada evaluasi radiografis ketinggian tulang secara statistik
ABSTRACT
Abstract. The new innovation to enhance periodontal tissue regeneration are using PRF and bone graft material. The study was clinical experimental. Purpose:To evaluate the difference of alveolar bone heigh on periodontitis therapy using PRF and combination with bone graft.Research methods: periapical radiograph evaluation before and after periodontitis therapy using PRF compare to combination with bone graft. by assessing alveolar bone height. Results: Statistically, there were no significant difference between alveolar bone height on periodontitis therapy PRF compare to combination with bone graft. Conclusion: PRF and combination with bone graft has the same result statictically in radiographic evaluation of alveolar bone height.
2013
T32781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazzla Camelia Maisarah
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini menganalisis penyembuhan jaringan periodontal sesudah flep dengan aplikasi PRF dan cangkok tulang serta PRF saja. Metode: Empat belas sampel Periodontitis kronis dibedah flep dan diamati perbaikan status periodontal 3 dan 6 bulan paska flep. Hasil: Perbaikan tingkat perlekatan kelompok PRF dan cangkok tulang lebih baik dari kelompok PRF. Tidak ada perbedaan poket dan perdarahan gingiva yang lebih baik pada PRF dan cangkok tulang dibandingkan PRF. Kesimpulan: Ada perbedaan perbaikan tingkat perlekatan serta tidak ada perbedaan perbaikan poket dan perdarahan gingiva antara PRF dan cangkok tulang dibandingkan dengan PRF saja.
ABSTRACT
This study is to analyze periodontal tissue healing after flap using platelet rich fibrin and bonegraft and PRF only. Methode: Fourteen samples with chronic periodontitis were treated by flap and the periodontal status were evaluated at 3 and 6 month after treatment. Result: Attachment level healing in PRF and bonegraft is better than PRF group. Pocket depth and bleeding on probing were not better in PRF and bonegraft than PRF. Conclusion: There is a difference on attachment level and there are no difference on pocket and bleeding on probing between both of group.
2013
T32922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Aini Hariyani
Abstrak :
Latar Belakang: Penyakit Jantung Koroner merupakan penyebab utama kematian di dunia. Bakteri positif Gram dan negatif Gram telah sering diidentifikasi pada bakteremia dan disebut memiliki peran dalam penyakit vascular, termasuk Streptococcus sanguinis yang paling sering diisolasi dari pasien endokarditis dan sering dikaitkan dengan PJK.

Tujuan : Menganalisis jumlah Streptococcus sanguinis yang diisolasi dari plak gigi dan saliva subjek non-PJK dan PJK.

Metode : Koloni bakteri dari plak gigi dan saliva 16 subjek non-PJK dan 8 subjek PJK ditanam pada agar Mitis salivarius, diekstraksi DNA kemudian dikuantifikasi dengan teknik Real-Time PCR menggunakan primers spesifik 16S rRNA.

Hasil : Kuantifikasi Real-Time PCR menunjukkan perbedaan jumlah S. sanguinis antara subjek kelompok non-PJK dan PJK namun uji t tidak berpasangan menunjukkan perbedaannya tidak signifikan.

Kesimpulan : Pada subjek yang menjadi sampel penelitian ditemukan kecenderungan jumlah S. sanguinis asal plak gigi subjek PJK lebih tinggi dibandingkan subjek non-PJK dan jumlah S. sanguinis asal saliva subjek non-PJK cenderung lebih tinggi dibanding subjek PJK.
Background : Coronary Heart Disease is the major cause of death in most countries in the world. Gram-positive and Gram-negative bacteria have been identified in bacteremia cases and said to have a role in various vascular disease, including Streptococcus sanguinis which is the most often bacteria to be isolated from endocarditis patients and often associated with CHD.

Objectives : To analyze the amount of Streptococcus sanguinis isolated from dental plaque and saliva of subjects with and without Coronary Heart Disease.

Methods : Bacterial colonies isolated from dental plaque and saliva of 16 subjects without CHD and 8 subjects with CHD are plated in Mitis salivarius agar, DNA are extracted and then quantified with Real-Time PCR technique using 16S rRNA primers.

Results : Real-Time PCR quantification shows that there’s a difference amount of S. sanguinis between the two groups of subjects but unpaired t-test shows that the differences are not statistically significant.

Conclusion : Subjects from this study shows tendency that the amount of S. sanguinis from dental plaque of CHD subjects is higher than non-CHD subjects and the amount of S. sanguinis from saliva of non-CHD subjects is higher than CHD subjects.
2013
T32635
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library