Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7688 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Lailatul Faizah
"Mahasiswa perantauan tahun pertama pada umumnya mengalami masalah penyesuaian diri terutama secara akademik. Salah satu prediktor kuat dari penyesuaian diri dalam situasi pembelajaran adalah efikasi diri akademik. Terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian-penelitian terdahulu mengenai hubungan efikasi diri akademik terhadap penyesuaian diri. Beberapa peneliti menemukan hubungan yang kuat, sementara peneliti lain menemukan hubungan dan pengaruh yang lemah. Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa peranan variabel moderator dalam hubungan efikasi diri akademik dan penyesuaian diri akademik yang peneliti perkirakan adalah orientasi tujuan berprestasi normatif. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan uji hipotesis menggunakan analisis moderator model 1 Hayes. Berdasarkan uji hipotesis pada 296 partisipan, ditemukan bahwa orientasi tujuan berprestasi normatif memoderasi hubungan antara efikasi diri akademik dan penyesuaian diri akademik B = -0,09, SE = 0,04, p = 0,02. Peran moderasi orientasi tujuan berprestasi normatif adalah menurunkan hubungan antara efikasi diri akademik dan penyesuaian diri akademik pada mahasiswa perantauan tahun pertama. Fenomena big fish little pond turut dianalisis sebagai penyebab peran maladaptif orientasi tujuan berprestasi normatif.

1st year sojourner college students tend to experience adjustment problems academicly. One of the strong predictors of adjustment in learning situations is academic self-efficacy. Yet, there is inconsistency in previous research findings regarding the role of academic self-efficacy towards student adjustment. Some researchers find strong relationships and influences, while other researchers find weak relationships and influences. This inconcistency reflects the role of modearator variable between the two. Variable that has been tested in this research is normative achievement goal orientation. This study used correlational design with model 1 Hayes moderator analysis as hypothesis testing method. Based on hypothesis testing on 296 participants, this study proved that normative achievement goal orientation moderates the relationship between academic self-efficacy and college academic student adjustment B = -0,09, SE = 0,04, p = 0,02. The moderator role of normative achievement goal orientation is maladaptive since it diminished the relationship between academic self-efficacy and academic adjustment on first-year sojourner college students. The big fish little pond phenomenon analyzed as the cause of the maladaptive role of normative achievement goal orientation towards the two variables. "
Lengkap +
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Ananda Sari
"Nilai merupakan variabel fundamental yang melandasi kehidupan manusia. Nilai yang diyakini oleh seseorang akan menjadi panduan bagi dirinya dalam menentukan perilaku yang ia tampilkan. Dalam lingkup pendidikan, orientasi terhadap nilai prestasi dapat mengarahkan mahasiswa untuk menampilkan perilaku yang sesuai dan dibutuhkan untuk mencapai sebuah prestasi akademik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peran nilai prestasi sebagai moderator kegigihan dalam memprediksi prestasi akademik. Data diperoleh melalui survei online pada 363 mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Pengukuran kegigihan dilakukan menggunakan alat ukur Grit Scale for Children and Adult GCSA yang dikembangkan oleh Sturman & Zappala-Piemme 2017 dan diadaptasi oleh Bintamur 2018. Nilai prestasi diukur menggunakan The Portrait Value Questionaire PVQ yang dikembangkan oleh Schwartz 2003 dan diadaptasi oleh Halim 2008, sedangkan prestasi akademik diukur menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif IPK. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai prestasi merupakan moderator hubungan kegigihan dengan prestasi akademik. Mahasiswa yang memiliki penghayatan yang lebih besar pada nilai prestasi menunjukkan kegigihan dalam menyelesaikan studi serta usaha yang lebih besar dalam menghadapi tantangan di perguruan tinggi. Semakin besar kegigihan yang ditunjukkan mahasiswa dalam menjalani masa studi, semakin tinggi prestasi akademik yang ia raih.

Value is a fundamental variable that underlies human life. Value serve as a guidance for someone to take an actions. In the field of education, achievement value orientation could guide a students to act accordingly in order to gain academic achievements. The aim of the study was to find out how achievement value serve as a moderator bewtween grit and academic achievement. Data was obtained through online surveys on 363 students of University of Indonesia. Grit was measured by Grit Scale for Children and Adult GCSA test developed by Sturman & Zappala-Piemme 2017 and modified by Bintamur 2018. The Portrait Value Questionaire PVQ, developed by Schwartz 2003 and modified by Halim 2008 was used to measure Achievement Value, meanwhile academic achievement was measured by students IPK. The results show that achievement value is a moderator of the relationship between grit and academic achievement. Students who believe in a greater achievement value shows grittier behavior in the context of study and greater effort in facing challenges in college. The grittier the students, the higher the academic achievement achieved."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niena Sulaswati Khotimah
"PT X adalah perusahaan manufakturing di bidang otomotif dimana pekerja operasional menjadi salah satu faktor penting agar target produksi perusahaan tercapai secara efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari keadilan organisasi dan umpan balik pengembangan dari Supervisor terhadap keterlibatan kerja pada pekerja operasional PT X, serta program intervensi yang diperlukan untuk meningkatkan keterlibatan kerja tersebut. Penelitian ini dilakukan terhadap 136 pekerja operasional di PT. X dengan menggunakan 3 (tiga) kuesioner untuk pengambilan datanya, yaitu: Skala Keadilan Organisasi, Skala Umpan Balik Pengembangan Positif dan Negatif dari Supervisor; dan Skala Keterlibatan Kerja (UWES-9).
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara umpan balik pengembangan dari Supervisor terhadap keterlibatan kerja, namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keadilan organisasi terhadap keterlibatan kerja. Selanjutnya, peneliti memberikan intervensi pelatihan umpan balik terhadap Supervisor untuk meningkatkan umpan balik pengembangan dari Supervisor. Hasil evaluasi pembelajaran program intervensi pelatihan umpan balik terhadap Supervisor menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan pada Supervisor yang mengikuti pelatihan. Akan tetapi evaluasi pelatihan setelah 6 bulan menyatakan bahwa tidak terdapat peningkatan yang signifikan terhadap keterlibatan kerja pekerja.

PT X is an automotive manufacturing company in which operational workers are one of important element to ensure that the production target planning could be reached efficiently. The aim of this research is to find out the impact of organizational justice and supervisor developmental feedback on work engagement on the operational workers at PT X and the intervension program needed to increase the work engagement. The research is conducted to 136 operational workers at PT. X using 3 (three) quisionnaires: Organizational Justice Scale, Positive and Negative Supervisor Developmental Feedback and Utrect Work Engagement Scale (UWES-9).
The result showed a significant corellation of supervisor developmental feedback to work engagement, however there is no significant correlation of organizational justice to work engagement. Further, researcher conduct the supervisor training feedback intervension program to increase supervisor developmental feedback. The evaluation of the supervisor training feedback intervension program showed significant increase on the supervisor’s knowledge of feedback. However the training evaluation after 6 month of intervension program showed no significant impact on the worker’s work engagement.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswati Prihatini
"Persaingan bisnis yang semakin keras mengharuskan perusahaan untuk selalu berada di depan. Hal ini dapat diraih dengan dukungan SDM yang berkompetensi tinggi. Perusahaan menginginkan karyawan yang memiliki kapabilitas dan motivasi kerja sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan untuk meraih keuntungan. Tidak terkecuali PT. A, sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang asuransi kesehatan, telah memiliki sistem untuk menyeleksi dan menempatkan orang-orang yang dianggap memiliki kompetensi dalam mengelola inti bisnis perusahaan, yaitu pengelolaan pelayanan kesehatan. Namun, ketidakpuasan karyawan terhadap sistem ini masih besar. Ketidakpuasan karyawan tersebut tentu akan mempengaruhi produktifitas dan efektifitas perusahaan.
Di PT. A, proses promosi dan penempatan karyawan pada suatu jabatan dilakukan melalui telaahan staf dengan mengacu pada persyaratan jabatan dengan mempertimbangkan pendidikan, pengalaman kerja, usia, pelatihan yang pemah diikuti dan predikat kinerja. Proses ini memiliki kekurangan karena yang dinilai lebih pada kompetensi yang bersifat teknis saja seperti pengetahuan dan pengalaman, sedangkan penilaian terhadap perilaku dan karakteristik pribadi cenderung dilakukan secara subyektif. Hal ini terjadi karena tidak adanya standar kriteria untuk menilai karakteristik kepribadian seorang bawahan.
Kekurangan tersebut dapat diatasi dengan membuat suatu standar kriteria penilaian terhadap karakteristik kepribadian karyawan sebagai pelengkap dari sistem yang ada. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan berbasis kompetensi dengan membuat model kompetensi untuk jabatan-jabatan di unit inti perusahaan, yaitu Pelayanan Kesehatan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mathilda Margrietha I.K.
"Tulisan ini merupakan suatu bentuk analisa dan usulan dalam meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi sehubungan dengan tidak jelasnya kesempatan karir yang dapat diraih di PT X. PT X merupakan Iink corporate dari Perusahaan Jepang yang bergerak di bidang teknologi informasi Informazion technology). Selama masa berdirinya, perusahaan telah berulang kali mengalami pergantian karyawan. Masalah kesempatan pengembangan karir yang tidak jelas jadi hal yang bisa disimpulkan dad semua alasan yang dikemukakan oleh karyawan yang mengundurkan diri.
Dalam menganalisa permasalahan yang ada, akan dipakai kerangka teori Interaksi Individu dan Organisasi dari Schein (1978) dan pandangan Steers (1977, dalam Muchinsky, 1993) mengenai komitmen terhadap organisasi. Menurut Schein, organisasi tergantung pada kinerja individu-individu yang mcreka miliki dan individu tergantung pada organisasi untuk memperoleh pekerjaan dan kesempatan karir. Dalam interaksinya, ada proses penyesuaian yang membawa organisasi dan individu pada hubungan yang saling menguntungkan. Jika proses penyesuaian ini berjalan optimal, maka organisasi akan memperoleh keuntungan berupa peningkatan produktivitas, kreativitas, efektivitas jangka panjang, dan sebagainya. Sedangkan individu akan memperoleh keuntungan berupa kepuasan kerja yang akan berlanjut pada peningkatan motivasi kerja, pengembangan personal yang optimal, keterlibatan dalam kerja dan organisasi, dan sebagainya. Mengenai komitmen terhadap organisasi, Steers mendefinisikan sebagai kekuatan identifikasi individu terhadap keterlibatan dalam organisasi yang dikarakteristikkan dengan penerimaan dan keyakinan yang kuat atas nilai dan tujuan organisasi, kesediaan berusaha bagi organisasi, dan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi.
Pada PT X, proses penyesuaian bagi karyawan terhadap perusahaan tidak berjalan dengan lancar. Tidak adanya sistem perekrutan dan seleksi yang jelas, penilaian kinerja yang memberikan umpan balik, dan jejang karir yang membuka kesempatan pada tingkat yang lebih tinggi, membuat karyawan khawatir bahwa apa yang rnenjadi harapan mereka dalam perusahaan tidak dapat tercapai Keyakinan karyawan akan nilai dan tujuan perusahaan tidak terbangun dengan baik, sehingga ketika mereka melihat ada kesempatan yang Iebih baik untuk dapat berkembang di perusahaan lain, mereka memilih untuk mengundurkan diri.
Untuk menangani masalah ini, perlu adanya sistem pengembangan karir yang direncanakan dan dikelola dengan baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh pihak manajemen PT X adalah (1) melakukan analisa pekerjaan untuk membuat uraian pekerjaan yang jelas, (2) memperjelas sistem rekruitmen dan seleksi, (3) melakukan survei terhadap kebutuhan karyawan berkenaan masalah karir, (4) melakukan tahap pengukuran untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan, (5) melakukan tahap pengarahan dengan mengadakan konseling karir atau memberikan pelayanan informasi, (6) melakukan tahap pengembangan dcngan memilih program pengembangan karir yang sesuai dengan kondisi dan harapan perusahaan. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38201
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salfiana Nurita
"Studi ini menggunakan pendekatan PCIT untuk menurunkan perilaku disruptive pada anak laki-laki usia 7 tahun. Melalui pendekatan PCIT sebagai intervensi dyadic, orang tua (ibu) mendapatkan pengajaran dan pelatihan guna meningkatkan keterampilan untuk menciptakan interaksi ibu dan anak yang lebih hangat dan mendisiplinkan perilaku anak. Studi ini menggunakan desain penelitian singlesubject design. Guna mengevaluasi efektivitas hasil intervensi, peneliti menggunakan DPICS III untuk melihat perkembangan kualitas interaksi ibu dan anak serta Eyberg Childhood Behavior Inventory (ECBI) untuk mengukur penurunan intensitas perilaku disruptive anak. Hasil program intervensi menunjukkan bahwa terdapat perkembangan kualitas interaksi antara ibu dan anak serta adanya penurunan skor ECBI anak. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa penerapan penggunaan pendekatan PCIT efektif untuk menurunkan perilaku disruptive pada anak usia sekolah.

This study used Parent-Child Interaction Therapy approach to decrease disruptive behavior problems on a school aged boy at the age 7 years old. Throughout this dyadic intervention program, parent was taught and coached some specific skills in order to improve their parenting practices so that parent can build more warmth relationship with her child and discipline her child. This study used single-subject design. Efficacy of this intervention program was examined by DPICS-III that used to observe mother-child interaction and Eyberg Child Behavior Inventory (ECBI) that used to measure the level of disruptive behavior. Result showed improvement in the quality of mother-child interaction and a decrease in child behavior problems. PCIT seems to be an efficacious intervention for school aged boy with disruptive behavior problems."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Sari Catur Wardani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah program Everyday Mathematic dapat meningkatkan kemampuan numerasi pada anak usia 4,5 – 6 tahun di Taman Kanak-kanak (TK). Anak usia 4,5- 6 tahun yang duduk di TK berada dalam tahap kognitif praoperasional, sebaiknya dipersiapkan agar memiliki kemampuan numerasi sebelum masuk Sekolah Dasar (SD). Program Everyday Mathematic merupakan suatu program intervensi yang memiliki metode sesuai untuk tahapan kognitif anak praoperasional, dalam meningkatkan kemampuan numerasinya. Program berupa 5 kegiatan yang mencakup 9 konsep dasar matematika, merujuk kepada Seo dan Ginsburg (2004). Penelitian ini menggunakan desain penelitian one group pretes posttest design. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Numeration Indicator (PNI) dari Flyod & Hojnoski (2006). Kegiatan dilakukan selama 5 hari dengan jumlah subyek penelitian 15 anak di Taman Kanak-kanak SAF di Kecamatan Rawalumbu, Bekasi. Analisis data menggunakan statistik parametrik karena data berdistribusi normal, dan hasilnya menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0.05) antara rata-rata skor kemampuan numerasi anak pada sebelum dan sesudah mengikuti program everyday mathematic. Dimana rata-rata skor post-test menunjukkan hasil yang lebih besar daripada rata-rata skor pada pre-test.

ABSTRACT
This study aimed to determine whether the Everyday Mathematic program can improve numeracy skills for children aged 4.5 - 6 years old in kindergarten. Children ages 4.5-6 years in kindergarten are in preoperational stage of cognitive so numeracy ability should be prepared before they entering elementary school. Everyday Mathematic Program is an intervention program that has a method suitable for children to improve their numeracy ability. The program contains 5 activities that includes 9 basic concepts of mathematics, referring to Seo and Ginsburg (2004). The design of this research study use one group pretest-posttest design. Measurement tool used in this study is Pre Numeration Indicator (PNI) by Floyd & Hojnoski (2006). Activities carried out for 5 days by the number of study subjects 15 children at kindergarten SAF in District Rawalumbu, Bekasi. Analysis of data using parametric statistics because the data were normally distributed, and the results showed a significant difference (P <0.05) between the average scores on the child's numeracy skills before and after the program everyday mathematic. The average post-test scores showed a greater-than-average scores on the pre-test. "
Lengkap +
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Nur Patria
"ABSTRAK
Sikap berbagi, bergiliran, empati, menolong dan lainnya merupakan dasar dari terbentuknya persahabatan dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Anak yang tidak mau berbagi akan mengakibatkan rendahnya hubungan sosial sehingga timbul peer rejection dari teman-temannya. Dalam beberapa literatur perilaku sosial pada anak, belum banyak dibahas mengenai berbagi pada anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini mengukur perilaku berbagi anak yang dibagi dalam physical sharing dan verbal sharing. Penelitian dilakukan dengan memberikan cerita menggunakan media boneka tangan, pada anak-anak usia 4-5 tahun di sebuah taman kanak-kanak di Tangerang Selatan. Hasilnya menunjukkan adanya perubahan kognitif pada beberapa subjek, namun belum sampai pada tahap perubahan perilaku yang konsisten. Untuk meningkatkan efektifitas intervensi, diperlukan waktu yang lebih lama dalam pelaksanaannya.

ABSTRACT
Behaviors such as sharing, taking turns, empathy and helping others, form the foundation for harmonious social relationships. Children who are not used to sharing are more likely to face peer rejections which lead to low social relationships. In the literature on child social behavior, not many have discussed sharing behavior among 4-5 year olds. This paper studies sharing behavior; i.e. physical and verbal sharing. The experiment is conducted through story-telling using hand puppets as a media to 4-5 year old Kindergarten pupils in South Tangerang, Indonesia. The results show cognitive changes on a number of pupils although a consistent change in behavior was not yet seen. A lengthier time frame is needed in order to increase the effectiveness of the intervention."
Lengkap +
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T32715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarcisia Purnamasari
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai membentuk perilaku makan yang baik pada anak prasekolah. Perilaku makan yang baik meliputi sikap menyukai makan dan makanan, makan makanan bervariasi, memiliki regulasi diri, dan memiliki tata krama ketika makan. Partisipan psikoedukasi ini adalah tiga puluh ibu, yang memiliki anak 3-5 tahun. Pengetahuan ibu akan diukur sebelum dan sesudah psikoedukasi dengan pre-test dan post test. Alat ukur yang digunakan adalah dibuat sendiri oleh pelaksana psikoedukasi. Pre-test dan post-test itu terdiri dari empat aspek perilaku makan yang baik. Psikoedukasi ini dilaksanakan selama dua kali, tiga sampai empat jam per sesi di mana para ibu memperoleh pengetahuan yang luas mengenai perilaku makan yang baik. Hasil analisis data menunjukkan pengingkatan nilai rata-rata pre-test dan post-test sebesar 7.83, di mana data dianalisis menggunakan uji t (pair sample t test). Berdasarkan analisis, ditunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan antara pre-test dan post-test. Evaluasi dari hasil menunjukkan bahwa program ini merupakan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai perilaku makan yang baik pada anak prasekolah.

ABSTRACT
The objective of this study was to increase mother’s understanding of good eating behavior in preschooler. Good eating behavior of appreciating food, eating variety of foods, having self-regulation, and eating manners. Thirty mothers of children aged three-until-five years completed a psychoeducation about assembling good eating behavior in preschooler. Mothers’ understanding was measured after and before psychoeducation using a pre-test and post-test design. The questioner was made by the writer. It consists of four aspect of good eating behavior. The program consists of two days, three to four hour sessions in which a small group of parents become more knowledgeable in assembling good eating behavior in preschooler. The result was showed the increasement of pre- test and post-test’s mean, which it was analyzed with T-test (pair sample t test). The result was significant. The evaluation indicates that psychoeducation was an effective approach for educating mothers about good eating behavior in preschooler."
Lengkap +
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T32717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>