Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meithya Rose Prasetya Puteri Muljadi
"Teori justifikasi sistem mengklaim bahwa anggota kelompok tak beruntung cenderung lebih menjustifikasi status quo dibandingkan kelompok beruntung terutama pada situasi yang kesenjangannya sosial ekonominya sangat ekstrem. lni terjadi karena anggota kelompok tak bernntung mengalami disonansi ldeologis. Melalui metode eksperimen, penelitian ini melihat apakah klaim tersebut berlaku di Indonesia. Berefleksi terhadap situasi yang terjadi dl Indonesia, peneliti menempatkan perempuan sebagai kelompok tak-beruntung dalam domain agama dan mereka yang memiliki tingkat ekonomi rendah sebagai kelompok takĀ­ beruntung dalam domain ekonomi. Hipotesis yang diajukan adalah pada domain agama, perempuan cenderung lebih menjustifllcasi aturan berpoligami dibandingkan laki-laki sebagai upaya untuk mereduksi disonansi ideologis mereka. Sementara hipotesis kedua, dalam domain ekonomi. kelompak dengan lingkat ekonomi rendah cenderung lebih tidak menjustifikasi kebijakan pemerintah dlbandingkan kelompok dengan tingkat ekonoml tinggi sebagai upaya mereduksi disonami ideologis mereka. Hasilnya, hipotesa pertama dan hipotesa kedua terbukti. Khusus domain agama, penelitian ini menemukan hubungan negative yangcukup kuat antara disonansi ideologis dengan justifikasi terhadap status quo. Saran untuk penelitian selanjutnya, manipulasi disonansi pada kelompok eksperimen harus lebih diperkuat agar mendapatkan hasil yang lebih signifikan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T33646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
RR. Ardiningtiyas Pitaloka
"Studi ini menguji model hubungan psikologis antara individu atau
masyarakat dengan bangsa dan negara dan disebut sebagai kelekatan
nasional Studi ini juga menguji variabel keterlibatan politik yang terdiri dari empat indikator (keyakinan politik, pengetahuan politik, pencarian dan aktivitas politik, serta minat politik), orientasi nilai pro-sosial, RWA, dan
nasionalisme sebagai prediktor tipe kelekatan nasional yaitu patriotisme konstruktif dan patriotisme buta. Sebanyak 401 mahasiswa Universitas Indonesia yang berusia 18 - 30 tahun mengisi kuesioner untuk mengukur variabel-variabel di atas. Hasil menunjukkan bahwa oricntasi nilai pro-sosial, RWA, dan nasionalisme merupakan prediktor patriotisme buta,sedangkan orientasi nilai pro-sosial dan tiga dad indikator keterlibatan
politik (keyakinan politik, pcngetahuan politik, pencarian dan aktivitas politik) merupakan prediktor patriotisme konstnlktif Satu variabel dari keterlibatan politik (minat politik) bukan merupakan prediktor patriotisme
konstruktiii Saran bagi penelitian selanjutnya adalah, menguji kembali
variabel minat politik, studi korelasi tiga tipe patriotisme (konstruktif konvensional, buta), studi kualitatif (analisis wacana) dan kuantitatif
(slrucrural eqzcalion modeling) pada masyarakat non mahasiswa dan
mahasiswa di luar UI juga antar generasi di Indonesia.
"
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library