Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tartisa Sulistiani
"ABSTRAK
Wawancara merupakan salah satu peristiwa tutur yang memiliki tujuan untuk mendapatkan berbagai informasi dari narasumber yang ada. Tuturan-tuturan yang dihasilkan oleh pewawancara dapat beragam dan tidak mematuhi maksim-maksim percakapan. Akan tetapi, ketidakpatuhan-ketidakpatuhan tersebut dilakukan untuk menciptakan kesantunan. Wawancara yang dilakukan Oprah Winfrey dalam talkshow Oprah Winfrey Show merupakan wawancara yang tidak selalu mematuhi prinsip-prinsip kerjasama untuk menciptakan kesantunan kepada narasumbernya. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa ketidakpatuhan maksim terjadi dengan menciptakan implikaturimplikatur untuk menciptakan strategi kesantunan positif,negatif,dan pelunakan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk lebih memahami prinsip kerjasama, implikatur dan strategi kesantunan.

ABSTRACT
Interview is a kind of speech event that has a goal to obtain some information from the interviewee.The variations of utterances produced by the interviewer may fail to fulfill conversation maxims. However, the non-observances are created to make politeness. The interview done by Oprah Winfrey in Oprah Winfrey Show is an interview that doesn?t apply the cooperative principles in order to make politeness to the interviewee. From this research, the non-observances occur with implicatures to make positive, negative, and off-record politeness strategy. The results is expected to give some benefits to give more understandings about cooperative principle, implicature and politeness strategy. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S483
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Sulaiman Nugraha
"Fokus penelitian ini adalah konstruksi gender non-biner terhadap gaya kepemimpinan, karakteristik pemimpin, dan stereotipe, yang tergambar dalam karakter The Adjudicator dalam film John Wick: Chapter 3 – Parabellum. Selain itu, perbandingan antara karakteristik dan stereotip kepemimpinan pria & wanita dan non-biner termasuk dalam artikel ini. Ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi karakteristik dan stereotip baru yang dapat ditarik dari pemimpin non-biner yang digambarkan oleh karakter dalam film. Penelitian ini menggunakan analisis tekstual dan juga tinjauan pustaka dari referensi terkait, seperti artikel akademik, jurnal, dan buku-buku dari bidang studi terkait. Analisis menunjukkan bahwa pemimpin non-biner yang berjenis kelamin perempuan cenderung campuran laki-laki dan perempuan dari cara mereka menggunakan bahasa mereka, cara mereka tampil di depan umum, dan cara mereka menjadi pemimpin. Artikel ini dapat membuka diskusi baru tentang masalah serupa sejak orang mulai menyambut gender lain di masyarakat. Selain itu, artikel ini akan memberikan perspektif lain bahwa peluang gender lain, terutama non-biner, untuk menjadi pemimpin dalam masyarakat dalam waktu dekat sangat mungkin.

The focus of this research is the construction of non-binary gender towards leadership style, leader characteristics, and stereotypes, which are depicted in the character of the Adjudicator in the film John Wick: Chapter 3 – Parabellum. Moreover, comparisons between male & female and non-binary leadership characteristics and stereotypes are included in this article. It also aims to explore new characteristics and stereotypes that can be drawn from non-binary leaders depicted by the character in the movie. This research uses textual analysis and also literature reviews from related references, such as academic articles, journals, and books from related fields of study. The analysis shows that a non-binary leader, whose sex is female, tends to be a mixture of male and female from the way they use their language, the way they appear in the public, and the way they become a leader. This article could open new discussions on similar issues since people start welcoming other genders in society. Also, this article will give another perspective that the chance of other genders, especially non-binary, will become leaders in society near future is very possible."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library