Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 953 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heru Chandratmoko
"ABSTRAK
Penyakit jantung koroner merupakan salah satu masalah penting dalam bidang kardiologi. Penentuan ada tidaknya PJK yang bermakna, luasnya PJK dan resiko yang dihadapi sangat diperlukan untuk penanganan penderita PJK. Salah satu pemeriksaan non invasif yang relatif baru di Indonesia adalah pemeriksaan perfusi miokard dengan menggunakan bahan radioaktif Thallium 201. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai sensitifitas dan spesifisitas pemeriksaan skintigrafi Thallium 201 yang dilakukan di RSJHK dan menilai sensitifitas pemeriksaan ini dalam mendeteksi penyempitan pada individu arteri koroner.
Dilakukan penelitian retrospektif dan prospektif terhadap penderita dengan penyakit jantung koroner atau tersangka penyakit jantung koroner yang dilakukan pemeriksaan perfusi miokard dengan Thallium 201 antara Januari 1987 sampai dengan Maret 1989 dan dilakukan angiografi koroner dengan selang waktu tidak lebih dari tiga bulan. Dari 454 orang yang dilakukan pemeriksaan perfusi miokard dengan Thallium 201 pada periode tersebut, terdapat 108 orang yang memenuhi persyaratan penelitian terdiri dari 105 pria dan 3 wanita dengan usia rata - rata 52,05 ±8,5 tahun. Sembilan puluh enam orang mempunyai penyempitan bermakna pada angiografi koroner dimana 73 diantaranya pernah mengalaroi serangan infark, 23 tanpa riwayat serangan infark. Duabelas orang mempunyai koroner normal. Tiga puluh orang menderita penyakit satu pembuluh, 29 menderita penyakit dua pembuluh dan 37 orang menderita penyakit tiga pembuluh. Seluruhnya terdapat 199 pembuluh koroner yang mengalami penyempitan bermakna terdiri dari 90 LAD, 54 LCX dan 55 RCA.
Pada pemeriksaan Thallium 201, 94 dari 96 orang dengan penyempitan koroner bermakna mempunyai hasil positip (sensitifitas 98%), 5 dari 6 orang dengan koroner normal mempunyai hasil negatip (spesifisitas 83%). Sensitifitas dalam mendeteksi kelainan LAD, LCX dan RCA adalah 88%, 81% dan 82%. Tidak didapatkan perbedaan bermakna antara hasil pemeriksaan Thallium 201 pada grup penderita infark dengan non infark {sensitifitas 84% dan 87%). Juga tidak didapatkan perbedaan bermakna dari kemampuan pemeriksaan Thallium 201 dalam mendeteksi kelainan mas ing-mas ing pembuluh (LAD, LCX atau RCA) maupun kelainan pembuluh pada penyakit satu, dua atau tiga pembuluh. Tercapainya nadi maksimal sesuai umur atau 85% dari maksimal pada latihan sangat mempengaruhi hasil pemeriksaan Thallium 201 kecuali telah timbul tanda-tanda iskemi sebelumnya.
Dengan prosedur pemeriksaan yang teliti, pemeriksaan dengan Thallium 201 akan memberikan hasil yang sangat bermanfaat untuk penatalaksanaan selanjutnya."
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamka Rani
"ABSTRAK
Pekerja sektor transportasi merupakan salah satu sektor pekerjaan yang rawan terhadap penularan dan penyebaran HIV/AIDS. Risiko berasal dari luar daerah, sering berpindah-pindah tempat, serta jauh dari keluarga atau pasangan yang dapat mendorong mereka untuk melakukan perilaku seksual berisiko. Petugas penerbangan yang memiliki perilaku berisiko seperti kebebasan perilaku seks yang berganti-ganti pasangan serta penggunaan narkoba, merupakan kelompok pekerja yang berpotensi terpajan dengan
risiko terjangkit HIV karena pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku para petugas penerbangan di Bandara Soekarno Hatta berkaitan dengan HIV/AIDS. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2018, menggunakan desain potong lintang (Cross Sectional Study) dengan subjek penelitian
sebanyak 223 orang. Hasil dari penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan responden terhadap HIV/AIDS
masih rendah 56,5%, sikap responden terhadap HIV/AIDS memperlihatkan sikap yang negatif yaitu sebanyak 60,2%, perilaku berisiko tinggi terhadap HIV ditunjukkan
responden sebanyak 51,6%, sedangkan perilaku yang aman terhadap HIV sebesar 48,4%. Hubungan seks selain dengan pasangannya pada responden yang sudah menikah sekitar 54% dengan penggunaan kondom yang rendah hanya 15,2%. Hubungan seks pada yang belum menikah dengan pacar atau pasangan tetapnya 49% dan dengan selain dengan pasangan tetapnya sebesar 40,6%. Terdapat hubungan yang bermakna antara akses sumber informasi HIV (p-value=0,021), status pendidikan (p-value=0,005) dan status pernikahan (p-value=0,009) dengan pengetahuan HIV/AIDS. Namun tidak ada
hubungan yang bermakna dari semua faktor penentu dengan sikap responden terhadap HIV. Terdapat hubungan bermakna antara jumlah sumber informasi yang diakses responden (p=0,033), kelompok umur (p=0,013) dan sikap dengan perilaku berisiko terhadap HIV (p=0,004).

Transportation sector workers are one of the most vulnerable to the spread of HIV/AIDS. The risks came from being a migrant worker, never stay long in one place, as well as far from families or partner which can encourage them to engage in risky sexual behavior. Aviation worker who indulge in risky behaviors (such as having multiple sex partners and drug addiction) have a high risk of contracting HIV. The purpose of this research is to study the knowledge, attitude and behavior of flight officer
at Soekarno Hatta Airport on HIV/AIDS. This research was conducted in June 2018 by using cross sectional study on 223 subjects. The result shows that 56.5% respondents have low knowledge on HIV/AIDS. 60.2% respondents shows negative attitude. 51.6% respondents engage in high risk behavior, while 48.4% having low risk behavior. 54% of married respondents have extramarital unprotected sex, while 15.2% occasionally use condom. 49% unmarried respondents are having sex with a girlfriend or a regular partner, while 40.6% with non-regular/one time only partner/s. There was a significant correlation between HIV/AIDS knowledge and access to HIV information sources (p-value = 0.021), education status (p-value = 0.005), marital status (p-value = 0.009). However, there was no significant correlation between all of the major factors and the respondents' attitude toward HIV. There is a significant correlation between the accessibility of information sources (p = 0,033), age group (p = 0,013), attitude/high risk behavior (p = 0,004) and HIV."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Margarita Dewi Lelasari
"Toluena dijumpai tersebar di lingkungan kita. Manusia terpapar logam ini dari berbagai sumber seperti udara, air, tanah dan makanan yang terkontaminasi. Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa toluena menyebabkan stres oksidatif dengan meningkatkan pembentukan reactive oxygen species dan menurunkan sistem anti-oksidan. Peroksidasi lipid meningkat karena terganggunya keseimbangan oksidan dan anti-oksidan, yang diukur dengan kadar malondialdehyde. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian berbagai pajanan toluena terhadap peroksidasi lipid. Tiga puluh ekor tikus wistar jantan dengan berat badan 200-250 gram dibagi dalam lima kelompok. Kelompok I sebagai kontrol, kelompok II sampai V berturut-turut mendapat toluena secara inhalasi, dosis 12.5 ppm, 25 ppm, 50 ppm, dan 100 ppm, yang dipajan selama 4 jam/hari. Setelah 14 hari berturut-turut, dilakukan pengukuran kadar malondialdehyde plasma dan darah tepi. Peningkatan kadar malondialdehyde pada kelompok IV, secara statistik tidak bermakna (p=0,118). Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan pajanan toluena yang diberikan, kecuali kelompok V. Beberapa hasil darah tepi, yang tidak bermakna secara statistik yaitu HB, Hematokrit, leukosit, neutrofil, limfosit dan monosit. Sedangkan eritrosit, VER, HER, KHER, trombosit, dan eosinofil secara statistic menunjukkan adanya perbedaan bermakna.

Toulene can be found in our environment. Humans are exposed to these metal from various sources such as air, water, soil, and contaminated food. There are several studies that show that toluene causes oxidative stress by increasing the formation of reactive oxygen species and decreasing the anti-oxidant system. Increased lipid peroxidation are due to the disruption of the balance of oxidants and antioxidants, as measured by levels of malondialdehyde. This study aims to determine the effect of various exposure of toluene towards lipid peroxidation. Thirty male wistar rats weighing 200-250 grams are divided into five groups. Group I as a control variable, group II to group V each gets toluene through inhalaton, with 12.5 ppm, 25 ppm, 50 ppm, dan 100 ppm doses, which are exposed for 4 hours/day. After 14 consecutive days, a measurement of the levels of malondialdehyde plasma and peripheral blood is done. Increase in levels of malondialdehyde in group IV is not statistically significant (p=0,118). This increase is in line with the increase of given toluene exposure, except for group V. Some of the results of peripheral blood, which was not statistically significant HB, hematocrit, leukocytes, neutrophil, lymphocytes and monocytes. While erythrocytes, MCV, MCH, MCHC, platelets and eosinophils statically shows significant difference.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusuf
"ABSTRAK
Latar Belakang: Kanker ovarium merupakan salah satu kanker yang menyebabkan kematian paling tinggi pada wanita. Tujuh puluh persen saat didiagnosis ditemukan pada stadium lanjut, dengan angka kesintsan dalam 5 tahun hanya 46 . Modalitas terapi saat ini adalah sitoreduksi dengan kemotterapi adjuvant platinum based sebagai lini pertama. Efektivitas kemoterapi hanya 60 pada stadium lanjut, untuk selanjutnya berkembang menjadi rekuren. Oleh karena itu dibutuhkan jenis terapi tambahan berdasarkan jenis atau agen yang bekerja spesifik di sel kanker dan dapat bersinergi dengan pengobatan standar saat ini. Kurkumin sebagai salah satu agen yang banyak diuji memiliki efek anti-kanker. Kurkumin berpotensi sebagai anti kanker dan bekerja pada semua multistep karsinogenesis. Kurkumin dapat bekerja sebagai antiproliferasi dan meningkatkan apoptosis.Tujuan: untuk mengetahui antiproliferasi ekspresi Ki67 dan apoptosis caspase 3 dan caspase 8 kombinasi cisplatin dengan nanokurkumin pada sel hayati SKOV3.Metode: Penelitian ini dilakukan uji eksperimental in vitro dengan menggunakan sel hayati SKOV3 untuk mengetahui antiproliferasi ekspresi Ki67 dan apoptosis caspase 3 dan caspase 8 kombinasi cisplatin dengan nanokurkumin pada sel tersebut. Uji analisis data dengan T tidak berpasangan bila sebaran normal / uji Mann Whitney bila sebaran tidak normal serta menggunakan Graph Pad Prism.Hasil: Berdasarkan penelitian ini, didapatkan cc50 nanokurkumin 67 m dan cc50 cisplatin 54 m dengan menggunakan metode MTT Assay. Viabilitas sel pada penelitian ini menurun sesuai dengan dose dependent, dimana pada dosis kombinasi nanokurkumin 134 m dengan cisplatin 108 m ditemukan sel hidup yang paling rendah 24.3 p

ABSTRACT
Background Ovarian cancer is one of the most leading cancers in women. Seventy percent at the time of diagnosis are found at an advanced stage, with a 5 year survival rate of only 46 . The current treatment modality is cytoreduction with platinum based adjuvant chemotherapy as first line. The effectiveness of chemotherapy is only 60 at an advanced stage, to further develop into recurrent. Therefore, additional types of therapy are required based on types or agents that work specifically in cancer cells and can synergize with current standard treatments. Curcumin as one of the many tested agents has anti cancer effects. Curcumin has the potential effect as an anti cancer and works on all multisteps of carcinogenesis. Curcumin can work as an antiproliferation and increase apoptosis.Objective to know antiproliferation effect expression Ki67 and apoptosis effect caspase 3 and caspase 8 of combination cisplatin with nanokurkumin on cell SKOV3.Methods This experimental study was conducted in vitro by using biological cell line SKOV3 to know antiproliferation effect expression Ki67 and apoptosis effect caspase 3 and caspase 8 of combination cisplatin with nanokurkumin on the cell. The data was analysed with unpaired T when normal distribution Mann Whitney test when distribution is not normal and also using Graph Pad Prism.Result Based on this result, cc50 of nanokurkumin is 67 m and cc50 of cisplatin is 54 m by using MTT Assay method. The viability of the cells in this study decreased according to the dose dependent, whereas in the combined dose of 134 m nanocurcumin with 108 m cisplatin found the lowest life cell 24.3 p "
2018
T-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Kusumaningtyas
"ABSTRAK
Plak yang melekat pada basis gigi tiruan resin akrilik dapat menyebabkan peradangan papila berbentuk hiperpiastik, kandidiasis dan denture stomatitis. Salah satu cara untuk menghilangkan plak dan stain pada gigi tiruan adalah penyikatan memakai pasta gigi, namun pasta gigi diketahui mengandung bahan abrasif yang menyebabkan kekasaran gigi tiruan sehingga plak mudah melekat.
Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium yang bertujuan melihat kekasaran permukaan lempeng resin akrilik gigi tiruan akibat penyikatan memakai sabun cair yang dibandingkan dengan penyikatan memakai pasta gigi. Penyikatan dilakukan dengan sikat gigi elektrik sefama 7 dan 14 menit. Hasil kekasaran diuji dengan Surface roughness tester
Secara deskriptif nampak adanya kecenderungan peningkatan kekasaran permukaan lempeng resin akrilik dengan bertambahnya waktu penyikatan. Dari hasil uji limit significant difference, nampak tidak ada perbedaan bermakna kekasaran antara akibat penyikatan memakai air dan memakai sabun cair, namun terdapat perbedaan bermakna baik antara penyikatan memakai air dan memakai pasta gigi maupun antara penyikatan memakai sabun cair dan memakai pasta gigi.
Disimpulkan bahwa kekasaran lempeng resin akrilik akibat penyikatan memakai pasta gigi lebih besar dibandingkan penyikatan memakai sabun cair. Hal ini karena pasta gigi mengandung bahan abrasif, sedangkan sabun cair tidak mengandung bahan abrasif. Kekasaran akibat penyikatan memakai sabun cair diakibatkan oleh efek abrasif dari bulu sikat gigi."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anung Ahadi Pradana, examiner
"ABSTRAK
Depresi pada lanjut usia diketahui dapat berisiko tinggi terhadap kondisi kualitas hidup lansia. Dalam mencegah terjadinya kondisi depresi di Kelurahan Mekarjaya, penulis mengembangkan program inovasi Keperawatan Lansia Sadar Depresi (KELASI). Tujuan kegiatan ini adalah untuk Memberikan gambaran evidence based practicepelaksanaan program KELASI dalam asuhan keperawatan dengan melibatkan 10 keluarga dan 38 lansia di komunitas yang dipilih menggunakan convenience sampling di Kelurahan Mekarjaya.Program inovasi KELASI merupakan integrasi dari terapi restrukturisasi kognitif, relaksasi napas dalam dan intervensi relaksasi benson, autogenik yang dipandu, serta modifikasi perilaku dengan terapi tertawa. Intervensi KELASI yang terdiri atas beberapa pertemuan dan terapi dilakukan dengan pendampingan dalam 6 sesi (1 sesi dalam seminggu) dan dilanjutkan oleh pemantauan mandiri selama periode Oktober 2019-Mei 2020. Hasil pengukuran menggunakan Geriatric Depression Scale (GDS) 15 dan instrumen pengukuran tingkat kemandirian keluarga. Hasil implementasi menunjukkan adanya perubahan tingkat pengetahuan lansia dan keluarga terhadap kondisi depresi, kemandirian keluarga dan penurunan status depresi lansia di Kelurahan Mekarjaya. Hasil studi ini diharapkan dapat diaplikasikan dalam pelayanan kesehatan komunitas.

Depression in the elderly is known to be a high risk for the quality of life of the elderly. In preventing the occurrence of depressive conditions in Mekarjaya Village, the authors developed the Nursing Elderly Depression Nursing (KELASI) innovation program. The purpose of this activity is to provide an overview of evidence-based practice in the implementation of the KELASI program in nursing care involving 10 families and 38 elderly in the community selected using convenience sampling in Mekarjaya Village. The KELASI innovation program is an integration of cognitive restructuring therapy, deep breathing relaxation and guided benson, autogenic relaxation interventions, and behavior modification with laugh therapy. KELASI interventions consisting of several meetings and therapies were carried out with assistance in 6 sessions (1 session a week) and continued by independent monitoring during the period October 2019-May 2020. The measurement results using the Geriatric Depression Scale (GDS) 15 and instruments for measuring the level of family independence. The results of the implementation show that there is a change in the level of knowledge of the elderly and families towards the condition of depression, family independence and decreased status of the elderly depression in Mekarjaya Village. The results of this study are expected to be applied to community health services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Kristiani
"Periodontitis merupakan salah satu bentuk penyakit periodontal, dan merupakan Kelanjutan dari keradangan gingival yang meluas kejaringan periodontal dibawahnya. Tidak semua keradangan gingiva akan berkembang menjadi Periodontitis. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa adanya kuman spesifik di daerah sub gingiva dan defek pertahanan seluler berhubungan erat dengan bermacam-macan penyakit periodontal. Perawatan periodontitis dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan kuman penyebab penyakit. Perawatan periodontitis yang dilakukan adalah secara mekanis dam pengobatan dengan antibiotik, tetapi pengobatan ini tidak dapat menghilangkan seluruh kuman di dasar poket. Dengan adanya keterbatasan ini aka dipilih beberapa bahan alternatif seperti asam sitrat untuk menunjang kaberhasilan perawatan.
Pemakaian antibiotik, secara systemik cukup efektif untuk menghilangkan kuman penyebab periodontitis, tetapi efek sampingnya besar, sehingga akhir-akhir ini dipakai Cara Aplikasi lokal seperti aplikasi metronidazole untuk mengurangi gejala klinik dan mengobati periodontitis, karena efek sampingnya lebih kecil dan efektifitas untuk membunuh kuman lebih besar. Juga pemakaian asam sitrat dapat memberikan efek demineralisasi, membersihkan permukaan akar gigi dari plak dan kalkulus, menghilangkan kuman serta endotoksin dari permukaan cementum serta menghambat migrasi perekatan epithel kearah apikal.
Penelitian terdahulu dilakukan untuk melihat efek aplikasi lokal metronidazole dan asam sitrat terhadap perawatan penyakit periodontal, belum parnah ada penelitian pengobatan kombinasi aplikasi lokal asam sitrat dengan metronidazole untuk perawatan penyakit periodontal. Maka di dalam penelitian ini akan diteliti efek kesembuhan penyakit periodontal dengan aplikasi lokal kombinasi asam sitrat dengan metronidazole."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gemala Birgitta
"Pembersihan gigi tiruan lepas akrilik sangat penting untuk mencegah terjadinya peradangan pada mukosa mulut dibawah basis gigi tiruan akrilik. Peradangan dapat disebabkan oleh plak dan mikroorgauisme yang menempel pada basis gigi tiruan akrilik tersebut.
Urnumnya pasien-pasien pemakai gigi tiruan lepas akrilik membersihkan gigi tiruannya dengan menggunakan sabun atau pasta gigi, tetapi belum ada penelitian mengenai efektivitas kedua bahan tersebut. Selain itu ada pula bahan pembersih yang mengandung peroksida yang terdapat dalam bentuk tablet yang dilarutkan dalam air.
Tulisan ini melaporkan hasil penelitian tentang perbandingan efektivitas sabun, pasta gigi dan hidrogen peroksida 3 % clalam membersihkan gigi tiruan lepas akrilik.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini, nilai derajat kebersihan gigi tiruan lepas akrilik yang paling tinggi adalah bila gigi tiruan dibersihkan dengan sabun, disusul dengan pasta gigi dan hidrogen peroksida 3 %, walaupun secara statistik perbedaan tersebut tidak bermakna."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhiantini Bagyo Moeliodihardjo
"ABSTRAK
Sefalometri rontgenografik lateral merupakan sarana yang sangat membantu dalam bidang orthodonsi baik untuk keperluan klinis maupun penelitian. Pada umumnya analisis sefalometri rontgenografik lateral dilakukan dari hasil penapakan sefalometri lateral rontgenografik secara manual yang cukup sederhana karena hanya membutuhkan alat-alat yang sederhana yaitu dengan pinsil, kertas asetat, penggaris dan busur. Salah satu dari cara manual yang dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi komputer pada saat ini adalah cara Rocky Mountain. Pada teknik ini setelah dilakukan penapakan secara manual, seluruh penapakan tersebut harus dipindahkan dengan alat digitizer ke layar monitor. Apabila terdapat kesalahan pengukuran, tidak dapat langsung diperbaiki pada rekaman penapakan tersebut (data sekunder), melainkan harus dilakukan penapakan ulang dari sefalogram asli.
Pada penelitian ini sefalometri rontgenografik lateral tersebut direkam secara langsung dengan memanfaatkan kemampuan pengolahan citra digital komputer garlic yaitu dengan alat penangkap citra (image grabber). Hal ini dilaksanakan tanpa harus melakukan pemindahan seluruh hasil penapakan manual seperti yang diterapkan pada cara Rocky Mountain, karena data yang disimpan adalah data primer. Hasil perekaman sefalogram dengan teknik ini memungkinkan dilakukannya perbaikan kesalahan dan memeriksa ketepatan penapakan. Teknik ini selanjutnya disebut sebagai teknik komputer.
Sampel yang digunakan adalah 30 sefalogram yang dipakai sebagai sampel pada penelitian lain mengenai pertumbuhan. Ketiga puluh data tersebut telah pula diukur secara manual dan cara yang dipakai oleh Rocky Mountain Orthodontic (RMO) diagnostic services. Hasil pengukuran secara manual dan dengan RMO dibandingkan dengan teknik komputer memakai Test statistik ?Anova? satu arah. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara cara manual, cara RMO, dan teknik komputer.
Untuk menguji kehandalan (reliability) teknik komputer, dilakukan pengukuran oleh dua operator yang berbeda, dan hasilnya dibandingkan satu sama lain dengan ?students t-test?. Pada tes kehandalan ini tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara hasil pengukuran kedua operator."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Syachrida
"ABSTRAK
Pemasangan akhir, ataupun pasang percobaan restorasi porselen sering yang memerlukan koreksi diklinik, yang harus di-reglaze dan dikirim ke laboratorium untuk mendapatkan kembali permukaan porselen yang halus dan mengkilat. Hal ini memerlukan kunjungan tambahan dan biaya terutama di negara kita, karena sedikitnya laboratorium khusus porselen dan hanya terpusat di kota besar, sehingga dianggap kurang praktis. Disamping itu sering terjadi premature kontak setelah pemasangan tetap yang tidak mungkin dilakukan reglaze.
Dewasa ini tersedia dipasaran poles khusus/mekanis yang dipakai diklinik untuk memoles restorasi porselen paska koreksi sebelum pemasangan akhir atau setelah sementasi tanpa melakukan reglaze.
Pada penelitian laboratoris tentang poles khusus ini, diteliti ketahanan permukaan porselen dengan mengukur keausan yang terjadi paska koreksi yang dipoles mekanis dan lainnya di-reglaze kemudian dibandingkan. Keausan yang terjadi ditimbang sebelum dan sesudah gesekan.
Hasil keausan permukaan restorasi porselen kedua tersebut berbeda, yang dianalisa dengan Anova pada P=0,05 dimana reglaze masih lebih baik dari poles mekanis. Tetapi poles mekanis cukup baik dilihat dari selisih kehilangan berat yang terjadi sangat kecil antara poles dan reglaze, meskipun reglaze tetap pilihan utama.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>