Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pardede, Marolop
"Cedera iskemik reperfusi merupakan suatu kondisi yg sering dijumpai, dan dapat menyebabkan gangguan secara sitemik pada organ tubuh. Antara lain dapat menyebabkan kerusakan ke jaringan hepar secara remote.
Tujuan: Mengetahui manfaat perlakuan prekondisi iskemik dan hipotermia pada cedera iskemik reperfusi tungkai bawah guna mencegah terjadinya kerusakan pada jaringan hepar.
Metode. Dilakukan penelitian eksperimental pada kelinci New Zealand White (n=18) dengan satu kelompok kontrol (iskemia) dan dua kelompok perlakuan (hipotermia dan prekondisi iskemik). Dilakukan ligasi a. iliaca communis selama 4 jam, hipotermia (28oC), dan prekondisi iskemia pada masing-masing kelompok. Kemudian ligasi dilepas untuk reperfusi selama 8 jam. Lalu kelinci di euthanasia, jaringan hepar diambil untuk pemeriksaan histopatologi (Skoring penelitian).
Hasil: Terdapat kerusakan jaringan hepar yang dinilai secara histopatologi sebagai efek cedera iskemik reperfusi jauh yang di akibatkan oleh iskemik tungkai akut pada hewan coba kelinci. Dengan melakukan skoring terhadap sel hepatosit, sitoplasma, sinusoid, batas interselular, mikrohemoragik, dan infiltrasi leukosit. Skor kelompok kontrol dengan median 89,50 min-max 75-91, Kelompok perlakuan IPC mean 49,17, SD 15,53. Kelompok perlakuan hipotermia mean 42,83 SD 22,02. Prekondisi iskemik dan hipotermia dapat mengurangi terjadi kerusakan jauh pada hepar secara bermakna dengan nilai p=0,002 dan p=0,004.
Simpulan: Terbukti terjadinya kerusakan remote iskemik reperfusi pada hepar akibat cedera iskemik reperfusi tungkai akut, Hipotermia dan iskemik prekondisi secara signifikan dapat mengurangi terjadinya kerusakan itu.

Background: ischemic reperfusion injury is a common condition that may disrupt systemic organs, especially causing liver damage remotely.
Objectives: to evaluate the benefit of ischemic preconditioning and hypothermia on ischemic reperfusion injury of the lower limbs from liver tissue damage.
Methods: this experimental study was performed using New Zealand White Rabbits (n=18) that were grouped into control group (ischemia) and treatment group (ischemic preconditioning and hypothermia). Iliaca communis artery was ligated for 4 hours and treated group had topical cooling until 28oC and performed ischmeic preconditioning. The ligation was released for reperfusion for 8 hours. The rabbits were then euthanized and liver tissue was taken for histopathologic examination.
Result: liver tissue damage was found histopathologically caused by remote ischemic reperfusion of rabbit limbs. By performing scoring of hepatocyte cells, cytoplasm, sinusioids, intercellular cells, microhemorrhage, and leucocyte infiltration. The median score for control group was 89.50 (ranged 75-91), and 49.17 for IPC group (SD 15.53).mean score for hypothermia group is 42.83 (SD 22.02). IPC and hypothermia showed to reduce liver damage significantly (p = 0.002 and p = 0.004).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagaol, David
"Latar Belakang : Iskemia yang terjadi di suatu lokasi di tubuh mengakibatkan kerusakan pada lokasi yang berjauhan yang dikenal dengan sebutan cedera remote reperfusi. Paru merupakan salah satu organ target utama terjadinya kerusakan pada cedera remote reperfusi. Penelitian ini bertujuan melihat efek protektif hipotermia dan ischemic preconditioning (IPC) terhadap cedera remote reperfusi di paru.
Metode : Dilakukan penelitian eksperimental pada kelinci New Zealand White (n=18) dengan satu kelompok kontrol (iskemia) dan dua kelompok perlakuan (preconditioning dan hipotermia). Dilakukan ligasi a. iliaca communis kanan selama 4 jam, hipotermia sedang (28oC), dan iskemia pre-conditioning pada masing-masing kelompok. Kemudian kelinci dibiarkan hidup selama 8 jam. Sampel jaringan paru di ambil untuk pemeriksaan derajat kerusakan paru secara histopatologi.
Hasil : Terdapat perbedaan bermakna derajat perubahan histopatologik jaringan paru yang di berikan perlakuan IPC (p : 0,000) dan perlakuan Hipotermi (p : 0,015) terhadap kelompok kontrol.
Kesimpulan : Ischemic preconditioning dan Hipotermi memberikan efek protektif pada paru dari akibat iskemik reperfusi tungkai bawah akut.

Introduction. Acute lower limb ischemia may induced ischemia reperfusion injury to the lung and also initiate a systemic inflammatory response syndrome. The aim of this study was to proofed whether IPC and hypothermia of the limb before I/R injury would also attenuates the acute lung injury in rabbit model of hind limb I/R.
Method. This prospective, randomized, controlled, experimental animal study was performed in a university-based animal research facility with 18 New Zealand White Rabbit. The rabbits were randomized (n=6 per group) into three groups: I/R group (4 hours of hind limb ischemia and 8 hours of reperfusion), IPC group (three cycles of 5 minutes of ischemia/5 minutes of reperfusion immediately preceding I/R), and hypothermia ( 28oC) together with 4 hours of hind limb ischemia and 8 hours of reperfusion. Lung tissue were examined based for their histopathological changes. The changes were assessed based on the grading as normal, mild, moderate, and severe damage.
Result. Rabbit treated with IPC (p : 0,001) and hypothermia (p : 0,015) have demonstrated a significant decrease in histopathological features of acute lung reperfusion injury.
Conclusion. Ischemic preconditioning and hypothermia have shown protective effect for the lung from remote ischemic reperfusion injury induced by lower limb ischemia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Marzuki
"Latar Belakang: Iskemia dan cedera reperfusi pada tungkai dapat berdampak sistemik sampai kegagalan fungsi organ. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencegah komplikasi jauh atau remote dari cedera reperfusi, namun hal ini masih banyak diperdebatkan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan kerusakan tubulus ginjal pada iskemia tungka bawahi akut yang tanpa perlakuan, perlakuan prekondisi iskemik dan perlakuan hipotermia
Penelitian ini merupakan Metode: Penelitian eksperimental yang dilakukan pada 18 ekor kelinci New Zealand White, dengan ligasi arteri iliaka komunis kanan selama 4 jam dan reperfusi selama 8 jam, dibagi menjadi 3 kelompok: kelompok 1, tanpa perlakuan sebagai kontrol; kelompok 2, diberikan perlakuan prekondisi iskemik sebelum tindakan iskemik: dan kelompok 3; diberikan perlakuan hipotermia pada tungkai kanan selama iskemia. Setelah euthanasia, diambil sampel ginjal untuk pemeriksaan histopatologi.
Hasil: Perbandingan kerusakan tubulus ginjal antara kelompok iskemia saja dengan kelompok perlakuan prekondisi iskemik tidak menunjukkan perbedaaan yang bermakna (p= 0.092), sedangkan perbandingan antara kelompok iskemia saja dengan kelompok perlakuan hipotermia menunjukkan hasil perbedaan yang bermakna (p = 0.033).
Kesimpulan: Perlakuan hipotermia dapat mengurangi kerusakan tubulus ginjal akibat cedera remote reperfusi iskemia tungkai bawah akut.

Background: Ischemia and reperfusion injury of the lower limb may cause a systemic effect to multi-organ failure. Several studies have been done to prevent distant or remote complication from reperfusion injury, but it is still in debate. This study was conducted to see the differences in renal tubular damage in acute limb ischemia without treatment, treatment of ischemic precondition and treatment of hypothermia.
Methods: An experimental study in 18 New Zealand White rabbits, who performed right common iliac artery ligation for 4 hours and reperfusion during 8 hours, divided into 3 groups: group 1, no treatment as a control; group 2, given the treatment of ischemic precondition before ischemic action: and group 3; given the treatment of hypothermia on the right leg during ischemia. After euthanasia, kidney samples were taken for histopathological examination.
Results: Comparison of renal tubular damage among any group of ischemia with ischemic preconditioning treatment group showed no significant difference (p = 0.092), whereas the comparison between groups ischemia alone with hypothermia treatment group showed a significant difference (p = 0.033).
Conclusion: Treatment of hypothermia may reduce renal tubular damage due to remote reperfusion injury in acute limb ischemia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library