Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Purwanto
Abstrak :
Baterai adalah obyek kimia penyimpan arus listrik. Baterai tidak seratus persen efisien, beberapa energi hilang seperti panas dari reaksi kimia, selama pengisian dan pengosongan. Sehingga dalam hal ini saya melakukan penelitian analisis pengujian karakteristik dan kinerja baterai VRLA LC-R127R2. Pengujian ini dilakukan dengan memonitor tegangan saat pengisian dan pengosongan baterai. Saat pengisian baterai sumber listrik menggunakan PV simulator dan saat pengosongan beban menggunakan resistor variabel. Dengan membandingkan karakterisitik tegangan baterai dengan manual produk, bentuk tegangan baterai sama dan terjadi perbedaan pada waktu pengosongan. Dengan mengalikan konsumsi daya baterai terhadap waktu pengosongan atau disebut energi (Wh), energi baterai akan berkurang jika diberi beban yang besar hal ini dikarenakan kebutuhan suatu materi/komponen untuk reaksi yang terjadi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk bergerak ke posisi yang seharusnya. Terlihat pada pengujian jika dibebani 36 W maka energi yang dihasilkan 39.8 Wh dan jika dibebani 28.8 W maka energi yang dihasilkan 47.2 Wh. Sehingga disarankan dalam pemakaian baterai, spesifikasi baterai disesuaikan dengan beban pada kondisi HR (hour rate) untuk mengoptimalkan energi baterai yang dapat dikonsumsi.
Batteries are chemical objects for storing electricity. Batteries are not one hundred percent efficient, some energy is lost as heat from chemical reactions during charge and discharge. Thus, in this case I do research to analyzes the characteristics and performance testing of VRLA LC-R127R2 battery. The test is performed by monitoring the voltage when charging and discharging the battery. When the battery charge power source using the PV simulator and when emptying the load using a variable resistor. By comparing the characteristics of the battery voltage with the product manual, battery voltage is the same shape and there is a difference at the time of discharge. By multiply the power consumption of the battery discharge time called energy (Wh), the energy of battery will be reduced if given the huge burden this is due to the need for a material / components to the reaction did not have enough time to move into position. Seen on testing if the weighed 36 W generated 39.8 Wh energy and if it weighed 28.8 W 47.1 Wh of energy produced. So it is advised in the use of batteries, battery specifications adapted to the load on the condition of HR (hour rate) to optimize battery energy can be consumed.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iftitakhur Rohmawan
Abstrak :
Kebutuhan energi listrik dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan penduduk, dan pesatnya perkembangan di sektor industri. Adapun pembangkit tenaga listrik di Indonesia dapat dikelompokkan berdasarkan kepentingannya, yaitu untuk kepentingan umum dan untuk kepentingan sendiri. Pembangkit tenaga listrik untuk kepentingan umum sebagian besar dipasok oleh PT PLN (Persero) dan sebagian lagi dipasok oleh perusahaan tenaga listrik swasta, dalam istilah umum disebut IPP (Independent Power Producer), serta koperasi. Untuk memenuhi kebutuhan para pelaku indutri diatas, maka penulis mencoba mengaplikasikan keinginin para pelaku indutri melalui Skripsi ini. Adapun pada skripsi ini menjelaskan tentang penggunaan Sistem automasi untuk monitoring daya listrik pada rumah cerdas yang dapat diakses secara online melalui Web Browser Internet Explorer. Dengan sistem online energy monitoring ini memungkinkan setiap rumah yang menggunakan solar system akan menjadi pemain aktif (active network) pasar yang dapat menentukan kapan saatnya jual / beli daya listrik dengan mengkontrol keseimbangan konsumsi dan daya yang dihasilkan sehingga alat ini menjadi alternatif aplikasi dalam memenuhi kebutuhan listrik, terutama kebutuhan listrik rumah tangga dimana tidak tergantung lagi pada jaringan listrik PLN.
Electricity needs from year to year increase. This increase is in line with the increasing pace of economic growth, population growth, and rapid development in the industrial sector. The power plant in Indonesia can be classified based on their interests, the public interest and for its own sake. Power generation for public largely supplied by PT PLN (Persero) and partly supplied by private power companies, in general terms called IPP (Independent Power Producer), as well as cooperatives. To meet the needs of industry, the writer tries to apply the industry was through the desire of the perpetrators of this thesis. As in this thesis describes the use of automation system for monitoring electrical power in smart houses that can be accessed online via the Web browser Internet Explorer. With online energy monitoring system allows each home with solar system will be active players (active network) market to determine when to buy / sell power to control the balance of power consumption and produced so that it becomes an alternative application in meeting the electricity needs , especially the electricity needs of households which do not depend anymore on the public electricity network.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Wirahadi Kusuma
Abstrak :
Kemampuan kerja (derating) motor induksi berdasarkan standar internasional NEMA (National Electrical Manufacturers Association) dapat di hitung melalui ketidak seimbangan fasa nya. Pada studi kasus ini, kemampuan keraja motor karena ketidak seimbangan fasa berdasarkan NEMA dibandingkan dengan hasil perhitungan bersarkan data pengukuran. ......Based on standard of NEMA (National Electrical Manufacturers Association), the derating of induction motor due to voltage unbalance can be calculated. In this case study the derating of induction motor is compared to calculation based on measurement.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arwan Priatna
Abstrak :
Pada skripsi ini dirancang sebuah resonator RF Birdcage Coil tanpa lumped circuit untuk aplikasi sistem Magnetic Resonance Imaging (MRI). MRI merupakan teknologi pencitraan tubuh manusia untuk aplikasi diagnosis medis yang bersifat non-invasive dan tidak memiliki pengaruh radiasi foton seperti halnya yang terdapat pada sistem Computed Tomography (CT). MRI memanfaatkan efek kuat medan magnet untuk mensejajarkan susunan inti atom hidrogen (proton) dengan arah medan magnet eksternal. Pada saat yang bersamaan sistem memancarkan RF Pulse ke tubuh pasien kemudian menerima sinyal Magnetic Resonance (MR) untuk rekonstruksi citra penampang tubuh. Pada penilitian ini dirancang suatu resonator RF Birdcage Coil tanpa lumped circuit yang beresonansi di spektrum frekuensi 128 MHz. Secara desain, resonator ini dirancang terdiri atas Leg dan End Rings (ERs) terbuat dari selembar konduktor tembaga tipis yang ditempelkan di kedua sisi akrilik sebagai material substrat untuk memberikan nilai kapasitansi resonator dan sekaligus sebagai pembentuk konfigurasi resonator RF Birdcage Coil. End Rings disusun superposisi untuk membentuk kapasitor secara bergantian. Untuk mendapatkan frekuensi resonansi yang diinginkan, dilakukan tuning dengan cara memperbesar atau memperkecil dimensi plat tembaga End Rings untuk mengubah nilai kapasitansi resonator. Desain resonator dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Birdcage Builder untuk menghitung nilai kapasitansi awal dan disimulasikan dengan perangkat lunak berbasis Finite Integration Technique (FIT). Setelah dilakukan validasi dengan cara pengukuran tanpa ada tubuh manusia, resonator dapat beresonansi di frekuensi 128,5 MHz. Pengujian resonator dengan memasukkan bagian tubuh manusia seperti kepala dan tangan, resonator memberikan response perubahan yang sangat kecil pada pergeseran frekuensi berturut-turut 128,8 MHz dan 127,7 MHz untuk kepala dan tangan manusia. ......In this final project the RF Birdcage Coil resonator is designed without using lumped circuit for application of Magnetic Resonance Imaging (MRI) system. MRI is a scanning technology of human body tissues to medical diagnosis application which generally is non-invasive and doesn’t has the impact of photon like another system such as Computed Tomography (CT). It utilizes the effect of magnetic field strength to aligns proton with external magnetic field and transmits the RF Pulse to the human body then recieves the Magnetic Resonance (MR) signal for image reconstruction simultaneously. In this research the RF Birdcage Coil resonator is designed without using lumped circuit and it can resonance in 128 MHz. This resonator has the Leg and End Rings which is made from copper foil and attached to the inner and outer of acrylic as a substrat material to produce the capacitance of the resonator and also as a shaper of the RF Birdcage Coil’s configuration. The End Rings arrange superposition to create the capacitance respectively. To get desired resonance frequency it should be tuned by make dimension foil of End Rings bigger or smaller to change the capacitance. Birdcage Builder as a software which used to design the beginning form of the resonator and count the first value of capacitance then simulated in software based on Finite Integration Technique. After validation with measurement without human body the resonator can resonance in 128,5 MHz. Measurement with import body parts such as head and hand into resonator give the smallest change in 128,8 MHz and 127,7 MHz for human head and hand respectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rismalalo
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai analisis pengaruh temperatur terhadap perilaku gas karena penguapan minyak isolasi transformator. Pada transformator berpendingin minyak biasanya menghasilkan gas-gas yang mudah terbakar (combustible gas) seperti hidrogen, methane, ethane, ethylane, karbon dioksida, dan karbon monoksida yang dikenal dengan istilah fault gas. Metode pengujian yang digunakan adalah Dissolved Gas Analysis (DGA) dan konsentrasi gas diukur dengan Gas Chromatograph (GC). Metode pengujian DGA akan mengidentifikasi jenis dan jumlah dari fault gas. Dalam skripsi ini pengujiaan diutamakan pada konsentrasi gas methane karena merupakan gas yang mudah terbakar. Hasil dari uji DGA adalah data konsentrasi berbagai jenis fault gas terutama gas methane yang nantinya akan dianalisis dan diolah untuk memperoleh informasi akan adanya indikasi kegagalan-kegagalan termal dan elektris pada transformator daya. Temperatur optimum minyak trafo yang diujikan yaitu sebesar 115°C. Pada temperatur tersebut, konsentrasi gas methane yang mudah terbakar berada dalam kondisi minimum. Tapi pada temperatur diatas 115°C konsentrasi gas methane kembali mengalami peningkatan. Hal ini dapat menyebabkan kegagalankegagalan termal dan elektris. Sehingga perlu dijaga agar temperatur minyak trafo tidak melebihi temperatur optimum dari minyak trafo tersebut yaitu sebesar 115°C.
This skripsi deals with the analysis influance temperature on the behaviour of gas due to evaporation of oil isolation transformer. The transformer oil is usually refrigerated produce gas that are flammable (compustible gas) such as hydrogen, ethane, ethylane, carbon dioxide, and carbon manoxide which is known by name fault gases. The test methode used is the Dissolved Gas Analysis (DGA) and the concentration is measured by a Gas Chromatograph (GC). The DGA testing methode will identify the type and the amount of fault gases. In this skripsi examine take precedence on the concentration of methane gas which is flammable. The result of the test data is the DGA concentration range of fault gases primarily methane gas that will be analyzed and processed to obtain information for indication of failure from electrical and thermal power at the transformer. The optimum temperature of the transformer oil to be tested is a 1150C. On the temperature, the concentration of methae gas which is flammable under minimum. But on the temperature above 1150C the concentration of methane has increased again. This can lead to failure of thermal and electrical. So that needs to be maintained that the temperature does not exceed the transformer oil temperature optimum of the transformer which is 115°C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hamdani Rizal
Abstrak :
Kualitas isolasi suatu belitan motor/generator tegangan menengah ataupun tegangan tinggi sangat perlu diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya kegagalan isolasi yang dapat berakibat besar terhadap suatu kegiatan produksi suatu industri atau pembangkit. Beberapa pengujian yang dilakukan untuk menentukan kualitas isolasi suatu belitan motor antara lain, pengujian tahanan isolasi, tan δ, dan pengujian tegangan tinggi. Pada skripsi ini, pengujian tersebut dilakukan pada sebuah sampel belitan stator motor 6,6 kV yang belum terpasang pada stator. Material isolasi yang digunakan pada sampel belitan adalah mika, glass, kapton, polyester, dan varnish. Susunan lapisan material isolasi yang digunakan adalah standar kualitas isolasi belitan yang dapat mengampu tegangan kerja 6,6 kV. Pengujian tahanan isolasi dilakukan sebelum dilakukan pengujian tegangan tinggi dan sesudahnya. Pengujian tahanan isolasi bertujuan untuk mengetahui besar kecilnya kandungan air pada isolator. Pengujian tan δ atau faktor disipasi untuk mengetahui besarnya rugi dielektrik bahan. Sedangkan pengujian tegangan tinggi bertujuan untuk mengetahui arus bocor yang timbul akibat tegangan tinggi yang diberikan pada belitan. Dari ketiga pengujian tersebut, terdapat parameter tan δ yang tidak memenuhi standar. Akan tetapi, hal ini bukan merupakan faktor utama yang menentukan suatu isolasi belitan buruk. Besarnya nilai tahanan isolasi dan tidak adanya breakdown pada pengujian tegangan tinggi DC, merupakan faktor utama yang menentukan tahanan isolasi belitan adalah baik.
Insulation quality a medium or high voltage motor winding is an important aspect to be noticed. It aims to avoid the failure of the isolation that can result in the production activity of an industry or plant. Several tests were conducted to determine the quality of the insulation of a motor winding are like, insulation resistance testing, tan δ, and high voltage testing. In this paper, the testing was conducted on a sample of 6.6 kV motor stator windings are not installed on the stator. Insulation materials used in sample entanglement is mica, glass, Kapton, polyester, and varnish. The composition of the insulating material used is a standard of quality that can administer the winding insulation working voltage of 6.6 kV. Insulation resistance testing was performed before and after high voltage testing. Insulation resistance test aims to determine the size of the water content in the insulator. Testing of dissipation factor or tan δ, to determine the dielectric loss materials. While the high-voltage testing aims to determine the leakage current arising from a given high voltage on the windings. Of the three tests, the tan δ are parameters that do not meet the standards. However, this is not a major factor that determines a bad winding insulation. The value of the insulation resistance and the absence of breakdown in high voltage DC testing, are the main factors determining the insulation resistance of the winding is good.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parampasi, M. Akmaluddin
Abstrak :
Lahan yang sempit merupakan salah satu faktor pengemudi kendaraan roda empat mengalami kesulitan dalam mengatur posisi jarak aman kendaraannya menjadi lebih aman dan nyaman. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk merancang alat bantu sistem pengaman kendaraan roda empat terhadap objek dengan menggunakan rangkaian self holding berbasis mikrokontroller ATmega 8535. Sistem perangkat ini terdiri dari dua buah sensor ultrasonic (PING) yang memancarkan gelombang ultrasonic ketika menerima trigger dari mikrokontroller. Setelah menerima pantulan tersebut, modul sensor PING akan mengirimkan sinyal kembali ke mikrokontroller. Ketika mencapai jarak tertentu, mikrokontroller memberikan indikasi berupa lampu LED dan buzzer dengan interval yang berbeda. Di saat mencapai batas tidak aman, mikrokontroller memberikan perintah ke rangkaian self holding untuk memutuskan sistem kelistrikan pada kendaraan tersebut sehingga kendaraan menjadi berhenti dan tidak menabrak objek yang ada disekitarnya. Dari hasil pengujian terlihat jarak pada alat tidak sama dengan jarak aktualnya dengan persentase kesalahan antara 0.82% sampai 34.40%. Tetapi secara umum, semakin jauh jarak yang diukur maka semakin kecil persentase kesalahan.
A limited area is one factor the driver of a four-wheeled vehicle have difficulties regulated position safe distance his vehicle become more secure and comfortable. This thesis is aimed to design an auxiliary safe system four-wheeled vehicle against the objects by using self holding circuit based microcontroller ATmega8535. A system of this device consisting of two pieces of ultrasonic sensor ( PING ) that transmitted ultrasonic waves when it received trigger from microcontroller. After receiving the reflection, PING module will send signals back into microcontroller. When it reaches a certain distance, microcontroller giving indications LED light and buzzer at intervals of different. In the not safe condition, microcontroller give a command to a self holding circuit to disconnected the electricity system on the vehicles so vehicles must be stopped and not hitting the object that is to be around. The result of testing distance are not equal to the actual distances with the percentage of error between 0.82 % to 34.40 %. But in general, the more distance measured the more a small percentage a mistake.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christhofer Oktavianus
Abstrak :
Pertumbuhan permintaan akses mobile broadband merupakan peluang besar sekaligus tantangan bagi pelaku bisnis telekomunikasi di Indonesia. Teknologi Long Term Evolution (LTE) hadir untuk menjawab permintaan tersebut. Implementasi LTE sebagai teknologi wireless broadband akan sangat menarik, khususnya di kota Depok dengan luas wilayah 200,29 Km2 dan penduduk sekitar 1,7 juta jiwa pada tahun 2010. Laporan tugas akhir ini membahas perencanaan tekno ekonomi implementasi LTE release 8, bandwidth 20 MHz dan skema antena MIMO 2x2. Perencanaan hanya dibatasi untuk wilayah Depok saja berdasarkan data sekunder dari beberapa operator dan instansi pemerintah sebagai data pendukung. Perencanaan teknologi dimulai dari data sekunder dibagi 2 segmen pelanggan potensial LTE, potensial pelanggan optimis dan pesimis. Tugas akhir ini menggunakan parameter jangkauan dan kapasitas sel untuk teknologi LTE. Pada frekuensi 1900 MHz pada parameter jangkauan, 6 sel untuk downlink dan 122 sel untuk uplink, sedangkan frekuensi 2300 MHz dengan jangkauan, 7 sel untuk downlink dan 173 sel untuk uplink, dengan parameter kapasitas diperoleh 449 sel (skenario optimis) dan 117 sel (skenario pesimis) pada tahun 2020 Perencanaan ekonomi dimulai dengan menghitung CAPEX dan OPEX, untuk mendapatkan revenue. Selanjutnya dicari nilai NPV dan PBP berdasarkan revenue tahun per tahun, untuk menunjukan kelayakan dari investasi Teknologi LTE tersebut.
Growth in demand for mobile broadband access is a big opportunity and challenge to the telecommunications business in Indonesia. Technology Long Term Evolution (LTE) is present to answer the demand. Implementation of LTE as a broadband wireless technology will be very interesting, especially in Depok city with an area of 200.29 km2 and a population of about 1.7 million people in 2010. This final report discusses the techno economic planning implementation of LTE Release 8, with spesific bandwidth 20 MHz and 2x2 MIMO antenna schemes. Planning is only limited to the Depok city just based on secondary data from several operators and government agencies as supporting data. Technology planning starts from the secondary data is divided into 2 segments LTE potential customers, potential customers optimistic and pessimistic. This final report uses cell coverage and capacity parameters for LTE technology. For cell coverage at frequency 1900 MHz, 6 cells are needed for downlink and 122 cells for uplink, while at frequency 2300 MHz, 7 cells and 173 cells are needed respectively. For capacity parameter, 449 cells are required for optimistic scenario and 117 cells for pessimistic scenario in year 2020. Economic planning begins by calculating CAPEX and OPEX, to get revenue. Subsequently calculated NPV and PBP year per year based on revenue, to show the feasibility of the LTE technology investments.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harjib Haridh
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai simulasi sistem generator induksi berpenguat sendiri atau SEIG(Self Excitated Induction Generator) dengan melakukan pendekatan kepada mesin induksi secara fisis dan matematis yang kemudian ditranformasikan dari kerangka tiga fasa abc kepada kerangka dua sumbu dq. Berdasarkan kebutuhan daya reaktif dari mesin induksi, kapasitor dipasangkan pada sisi stator dari mesin induksi kemudian melakukan pendekatan fisis dan matematis dari sistem untuk mendapatkan model ruang keadaan. Diketahui bawah hubungan reaktansi magnetisasi dan arus magnetisasi pada mesin induksi tidak linear sehingga dilakukan pendekatan matematis terhadap kurva karakteristik reaktansi magnetisasi dan arus magnetisasi untuk mendapatkan persamaan reaktansi magnetik yang digunakan dalam perhitungan. Model ruang keadaan dan persamaan reaktasi magnetisasi yang didapatkan disimulasikan dengan mengunakan metode Runge Kutta. ......This final project discusses the Self Excitated Induction Generator by approaching the induction machine, physically and mathematically which then transformed from three-phase frame abc to two-axis frame dq. Based on the reactive power demand of the induction machine, capacitor mounted on the stator of the induction machine then do the physical and mathematical approach of the system to obtain a state space model. Under known relationships, magnetization reactance and magnetizing current is not linear, so do mathematical approach to the magnetization reactance and magnetization currents characteristic curve to obtain the magnetic reactance equation used in the calculation. Obtained state space model and the magnetic reactance equation is simulated by using Runge Kutta method.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cipto
Abstrak :
Setiap gardu induk membutuhkan sistem pentanahan yang handal yang memenuhi standard aman bagi manusia dan peralatan yang berada diarea gardu induk tersebut saat terjadi arus gangguan. Pada umumnya sistem pentanahan yang digunakan adalah sistem pentanahan mesh/grid dengan sudut siku. Dimana diketahui bahwa pada konduktor berbetuk siku terjadi penumpukan muatan listrik pada sudut tersebut sehingga memiliki medan listrik yang cukup banyak, jika dibandingkan dengan konduktor lengkung yang memiliki muatan yang tersebar. Jumlah medan listrik pada sebuah pentanahan gardu induk berbentuk mesh/grid menunjukkan tingkat keamanan pada gardu induk tersebut. Permasalahan yang yang timbul dari sistem pentanahan yang kurang baik adalah tegangan yang membahayakan bagi manusia seperti, tegangan sentuh, tegangan langkah dan tegangan mesh. Untuk itu dilakukan rekayasa sistem pentanahan mesh/grid dengan konduktor lengkung. Rekayasa dilakukan dengan simulasi menggunakan software CYMgrd. ...... All substations need a reliable grounding system that meets requirements of safety for both humans and equipments when the short circuit is occuring. Generally, grounding system used is system grounding mesh / grid with sharp corners/elbow. Otherwise, conductor with sharp corners/elbow collects the electricity coulomb hugely. Therefore, the electrical field increases significantly in that kind of conductor. On the other hand, a curve conductor spreads the coulomb alongside the conductor. The number of electricity magneticity indicates the levels of safety of grounding system. Recently, the issue raised is the bad grounding system for human safety especially for touched voltage, step voltage, and mesh voltage. So, the goal of this research is to engineer the grounding Mesh/grid system by using curved conductor. All simulations were using CYMgrid Software.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>