Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Putri Perwitasari
"ABSTRAK
Baja tahan karat dua fasa SAF 2205 memiliki ketahanan korosi menyeluruh dan korosi terlokalisasi di berbagai lingkungan. Akan tetapi, baja tahan karat dua fasa SAF 2205 rentan terserang korosi sumuran pada lingkungan klorida. Perlakuan panas dilakukan untuk meningkatkan ketangguhan baja tahan karat SAF 2205. Pada penelitian ini dilakukan investigasi pengaruh perlakuan panas baja tahan karat SAF 2205 terhadap korosi sumuran dengan melihat temperatur kritis terjadinya korosi sumuran (critical pitting temperature). Nilai temperatur kritis korosi sumuran diinvestigasi menggunakan polarisasi potentiodynamic dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) di larutan NaCl 1M. Hasil pengujian menunjukkan nilai temperatur kritis korosi sumuran baja tahan karat dua fasa SAF 2205 adalah 650C dan perlakuan panas tidak mempengaruhi nilai tersebut. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa fasa yang rentan terserang korosi sumuran adalah fasa austenit.

ABSTRACT
Duplex stainless steel SAF 2205 has good corrosion reistance of uniform and localized corrosion in various environments. However, duplex stainless steel SAF 2205 is susceptible to pitting corrosion in chloride environment. Heat treatment was done to improve the toughness of duplex stainless steel SAF 2205. This research was investigated influence of heat treatment on pitting corrosion resistance of duplex stainless steel SAF 2205 by looking at the Critical Pitting Temperature (CPT). The value of critical pitting temperature was investigated by using potentiodynamic polarization and Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) methods in 1 M NaCl solution. The results showed that the critical pitting temperature of duplex stainless steel SAF 2205 is 650C and heat treatment didn?t affect the critical pitting temperature. Moreover, the result showed that the austenite phase is susceptible to pitting corrosion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53298
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maylani Tiarna Riasmin
"Paduan zirkonium dikembangkan untuk aplikasi biomaterial karena sifat biokompatibilitasnya yang baik dengan magnetic susceptibility lebih rendah dibandingkan biomaterial logam lain. Pengembangan pembuatan paduan Zr-12Mo dengan metode metalurgi serbuk dapat dijadikan solusi alternatif terhadap proses cor yang memerlukan peleburan zirkonium dan molibdenum yang memiliki titik lebur tinggi. Proses sinter merupakan tahapan penting yang menentukan sifat akhir produk metalurgi serbuk. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh temperatur dan waktu sinter terhadap densitas, porositas, struktur mikro serta sifat mekanis paduan Zr-12Mo yang diproduksi dengan berbagai parameter sinter. Penelitian menggunakan temperatur sinter 1000°C, 1100°C dan 1200°C dengan variasi waktu tahan 2 dan 4 jam di masing-masing temperatur. Sampel dilakukan pengujian densitas, XRD dan kekerasan, pengamatan dengan OM dan SEM, serta pengujian terhadap sifat bioaktif dengan menguji terbentuknya lapisan hidroksiapatit setelah perendaman dalam SBF selama seminggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur sinter lebih dominan dalam mempengaruhi hasil proses sinter dibandingkan waktu tahan karena peningkatan temperatur sangat meningkatkan difusi. Porositas minimum, densitas dan kekerasan maksimum serta difusivitas Mo dalam Zr optimal dicapai pada temperatur sinter 1200°C dengan waktu tahan 4 jam.

Zirconium alloys have been developed for biomaterial applications because it has good biocompatibility with magnetic susceptibility that is lower than other metallic biomaterials. Developing of Zr-12Mo alloys by powder metallurgy method can be used as alternative solution for casting process that need melting of zirconium and molybdenum which have high melting point. Sintering process is the important stage which determining final properties of powder metallurgy’s products. This research is aimed to study the effects of sintering time and temperature on density, porosity, microstructure, and mechanical properties of Zr-12Mo alloys produced by various sintering parameters. This research uses sintering temperatures of 1000°C, 1100°C and 1200°C with holding times for 2 and 4 hours for each temperature. Samples are examined by density, XRD and hardness testing, observation with OM and SEM, and also bioactive testing by proving the forming of hidroxyapatite layers after soaking in SBF for a week. The results show that sintering temperature more dominant in affecting sintering products than holding time because the increase of sintering temperature increase the diffusion greatly. Minimum porosity, maximum density and hardness with optimal diffusivity is achieved by using sintering temperature of 1200°C with holding time for 4 hours.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Deny Kristyanto
"ABSTRAK
Pengolahan pirometalurgi saprolit dengan proses peleburan yang dilakukan di Indonesia membutuhkan biaya produksi yang mahal. Kemudian telah diteliti proses pengolahan nikel saprolit dengan reaksi karbotermik. Namun proses ini belum menghasilkan recovery nikel yang tinggi.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mencari solusi baru yaitu dengan penambahan kalium sulfat.. Bahan baku yang digunakan adalah bijih saprolit dengan kandungan nikel sebesar 1.8 % dan batu bara sebagai reduktor. Jumlah penambahan kalium sulfat dilakukan bervariasi (0 %, 10 %, 15 %, dan 20 %). Begitu juga dengan temperatur reduksi yang digunakan (800 °C, 900 °C, 1000 °C, 1100 °C). Semua sampel direduksi di dalam furnace kemudian dikarakterisasi menggunakan alat XRD, SEM, dan AAS. Pada akhir penelitian diketahui bahwa recovery optimal diperoleh pada sampel tanpa kalium sulfat dan temperatur reduksi 800 °C.

ABSTRACT
Saprolite Pyrometallurgy pr°Cessing by smelting performed in Indonesia requires expensive production costs. Then have researched the pr°Cessing of saprolite with karbotermik reaction. However, this pr°Cess has not resulted in high nickel recovery.
Therefore, this study was conducted to look for a new solution by the addition of potassium sulfate. The raw material used is saprolite ore with a nickel content of 1.8% and coal as a reductant. Total additions of potassium sulfate was varied (0%, 10%, 15%, and 20%). So also with the reduction temperature used (800 ° C, 900 ° C, 1000 ° C, 1100 ° C). All samples were reduced in the furnace and then characterized using XRD tool, SEM, and AAS. At the end of the study note that the optimum recovery was obtained in samples without potassium sulfate and temperature reduction is 800 °C."
2014
S53295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Kharizma Agrista
"Badan pelindung kendaraan militer umumnya terbuat dari baja. Tetapi densitasnya yang sangat tinggi memicu diadakannya pengembangan berupa penggantian material penyusun dari baja menjadi aluminium komposit, agar kendaraan militer tersebut menjadi lebih ringan dengan tetap memiliki sifat mekanis yang baik Penelitian ini menggunakan komposit dengan matriks Al-13,1Zn-6,1Mg-6,7Si-1,4Cu dengan variasi kadar penguat ZrO2 sebanyak 5, 7,5 dan 10 vol.% yang difabrikasi menggunakan metode squeeze casting. ZrO2 dipilih karena ketangguhannya yang relatif tinggi dibandingkan dengan unsur keramik lain, yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan balistik dari komposit.
Dilakukan beberapa karakterisasi pada komposit, diantaranya adalah pengujian komposisi kimia menggunakan OES, pengujian kekerasan menggunakan metode Rockwell B, pengujian impak menggunakan metode charpy, pengamatan struktur mikro menggunakan mikroskop optik dan SEM-EDX, perhitungan presentase porositas menggunakan metalografi kuantitatif, dan pengujian balistik tipe III.
Hasil pengujian menunjukkan dengan variasi penambahan kadar ZrO2 sebanyak 5,7,5 dan 10 vol.%, persentase porositas pada komposit mengalami kenaikan yang menyebabkan menurunnya sifat mekanik dari komposit, diantaranya adalah nilai kekerasan dan harga impak. Hasil analisa dengan SEM-EDX menunjukkan terbentuknya cluster ZrO2 disekitar pori. Hal ini membuktikan bahwa ZrO2 merupakan inisiator dari pembentukan pori. Hasil pengujian balistik menunjukkan bahwa aluminium komposit dengan penguat ZrO2 sudah mampu untuk menahan penetrasi peluru pada pengujian balistik tipe III. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Haposan Edward Daniel
"Terak merupakan hasil dari proses pirometalurgi yang mengandung unsur yang tidak diinginkan. Terak kadar rendah tidak digunakan kembali atau ditimbun karena bila digunakan kembali pada proses awal, tidak akan efektif. Disisi lain, lingkungan akan terus tercemar akibat tidak adanya metode pengolahan terak di Indonesia. Walaupun kebutuhan timah dunia tidak sebanyak logam lain seperti alumunium dan besi, dengan mengolah kembali terak akan menambah kemajuan pada Indonesia karena pencemaran lingkungan dapat dikurangi.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mencari jalan keluar dengan mengolah kembali terak 2 dan debu terak dengan menggunakan kalium hidroksida dan suhu yang tidak terlalu tinggi sehingga kadar yang didapat meningkat. Komposisi antara sampel dan KOH yang digunakan yaitu 1:13, kemudian dicampur, dipanggang dalam suhu 550oC dan 810oC dan pelindian menggunakan aquadest. Karakterisasi yang digunakan yaitu XRD, EDAX dan AAS.
Penambahan KOH yang memiliki pH 14 menyebabkan timah berada pada daerah ion stanat yang bereaksi dengan kalium menjadi kalium stanat yang larut dalam air. Hasil terbaik pada debu terak didapat dari pelindian dengan perbandingan 1:1 yang memberikan hasil pada filtrat 235,5 ppm dan pada terak dengan perbandingan 19:12 yang memiliki hasil pada filtrat sebesar 375,15 ppm.

Slag comes from pyrometallurgy that contain bad. Low grade slag mostly can?t be used because slags only contain very low tin and makes it not effective.In other side, environment will always be polluted by slags because no way to process it in Indonesia. Althought world tin request isn?t like aluminium and iron, if Indonesia can process the slags, this process will reduce pollutant environment.
Because of that, we do research to find way to process slags and slags dust using potassium hydroxide (KOH) with low temperature, so tin content will increased. Ratio sample and KOH for our research is 1:13, then mixing, roasting in temperature 550oC and 810oC, and the last leaching with aquadest. For characterization of sample using XRD, EDAX and AAS.
By adding KOH that has pH 14 cause tin located at ion stanate area and react with potassium into potassium stanate that can dissolved in water. The best result for slags dust is using 1:1 leaching ratio with amount of contain in filtrate is 235,5 ppm and slags is using 19:12 leaching ratio with amount of contain in filtrate 375,15 ppm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Fauzi Hidayat
"Material penyusun kendaraan taktis pada umumnya adalah baja. Namun untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi, densitas baja terlalu tinggi sehingga digunakanlah alumunium komposit agar kendaraan taktis tersebut menjadi lebih ringan dengan tetap memiliki sifat mekanis yang baik.
Penelitian ini menggunakan komposit dengan matriks Al-6Si-6Zn-5Mg-1Cu dengan penguat 10 % SiC yang difabrikasi menggunakan metode squeeze casting. Produk yang ingin dibentuk adalah pelat berdimensi 300 x 300 x 25 mm dengan empat buah lubang berukuran 15 x 15 mm yang akan digunakan untuk rivet. Pelat tebal ini kemudian dikarakterisasi untuk dilihat sifat mekanis dan homogenitas pada semua area pelat. Dilakukan beberapa karakterisasi pada komposit, diantaranya adalah pengujian komposisi kimia menggunakan OES, pengujian kekerasan menggunakan metode Rockwell B, pengujian impak menggunakan metode Charpy, pengamatan struktur mikro menggunakan mikroskop optik dan SEM-EDX, dan perhitungan presentase porositas menggunakan metalografi kuantitatif.
Hasil dari pengujian menunjukkan sifat mekanis dan komposisi kimia yang homogen pada semua area pelat tebal. Namun sifat mekanis yang didapat relatif rendah. Hasil analisa dengan struktur mikro dengan menggunakan mikroskop optic dan SEM-EDX menunjukkan SiC yang tercampur pada produk sangat sedikit sehingga menyebabkan sifat mekanis rendah.

Tactical vehicle is usually using steel base material. However, to achieve higher efficiency, the density of steel is too high so aluminium composite is used as the armor of tactical vehicle because of its light weight and good mechanical properties.
This study uses a composite with Al-6Si-6Zn-5Mg-1Cu matrix reinforced with 10 % SiC produced by using squeeze casting method. The final product is a thick plate with dimension of 300 x 300 x 25 mm and has four holes for rivets with the size of 15 x 15 mm. To know the mechanical properties and to see the homogeneity in all areas of the plate, this thick plate has to undergo some material characterization such as, chemical composition, hardness, and impact testing, microstructure analysis, and calculation of porosity percentage.
The result of the testing showed that the mechanical properties and the chemical composition of the plate are homogenous in all areas of the plate. However, the mechanical properties obtained are relatively low. The results of the miocrostructure analysis using optical microscopy and SEM-EDX showed that there is almost no SiC mixed in the composite which cause the mechanical properties of the product become low.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Ayu Kencana
"Sel tunam merupakan salah satu energi alternatif yang potensial untuk dikembangkan mengingat potensi dan jenis sumber energi yang terbarukan. Salah satu jenis sel tunam adalah Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC). Pada PEMFC terdapat komponen penting yang disebut dengan pelat bipolar. Pelat bipolar memiliki prosentase terbesar dalam berat dan biaya pembuatan sel tunam. Pada penelitian ini dibuat pelat bipolar karbon komposit dengan 80%wt matriks dan penguat yang terdiri dari 90-100% wt grafit dapur busur listrik (EAF) dan 0-10% wt carbon black FEF 550 dan 20%wt polimer sebagai pengikat yang terdiri dari epoksi resin dan pengeras dengan perbandingan 1:1. Pembuatan pelat bipolar ini dengan variabel penambahan 0-10%wt carbon black FEF 550 yaitu 0;2,5;5;7,5 dan 10%wt carbon black FEF. Proses pencampuran menggunakan pengaduk berkecepatan tinggi dengan kecepatan 28.000 rpm dan dicetak menggunakan metode cetak kompresi dengan tekanan 55 MPa, suhu 100°C, selama 4 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi optimum terdapat pada 10%wt carbon black FEF 550 dimana dihasilkan nilai densitas sebesar 2,34 gr/cm3, porositas 2,39%, kekuatan fleksural 30,06 MPa, dan konduktivitas listrik 6,52 S/cm.

Fuel cell is one of the potentially alternative energy to be developed due to its potential and kind as renewable energy sources. Fuel cell has many types and one of them is PEMFC (Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell). Bipolar plate is one of main components in PEMFC which have the largest percentage in fuel cell weight and production cost. In this study, the bipolar plate materials made from carbon composites. Constituent materials carbon composites are 80wt% matrix and reinforcement, consist of 95wt% Graphite EAF (Electric Arc Furnace) and 0-10%wt carbon black FEF 550 and 20% polymer as binder consist of epoxy resin and hardener with ratio 1:1. The addition variabels 0-10%wt of carbon black FEF 550 are 0;2,5;5;7,5 and 10%wt. The mixing process used high-speed mixer with mixing speeds 28.000 rpm and to form the plate used compression molding with pressure 55 MPa, 100°C, for 4 hours. The test results showed that the maximum composition was 10%wt carbon black FEF 550 which values are density 2,34 gr/cm3, porosity 2,39%, flexural strength 30,06 MPa and electric conductivity 5,52 S/cm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanita Firda Adelia
"Paduan aluminium 2024-T3 biasa digunakan dalam industri penerbangan seperti komponen pada pesawat terbang. Material ini digunakan karena sifatnya yang ringan dan cenderung tahan korosi jika dibandingkan dengan material selain aluminium, namun jika dibandingkan dengan paduan aluminium seri lainnya, paduan aluminium 2xxx cenderung memiliki ketahanan korosi yang rendah. Untuk memperbaiki sifat ini, maka dilakukan proses anodisasi dengan larutan elektrolit asam oksalat 0,5 M selama 30 menit. Proses anodisasi dilakukan pada temperatur 0, 10, dan 20°C serta rapat arus 15, 20, dan 25 mA/cm2.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kedua variabel tersebut terhadap kekerasan mikro dan laju korosi tiap sampel. Didapat hasil bahwa nilai kekerasan mikro paling tinggi pada permukaan sampel didapat pada sampel 0°C - 20 mA/cm2 dengan nilai kekerasan sebesar 543 HV. Sedangkan ketahanan korosi paling baik diperoleh pada sampel 20°C - 20 mA/cm2 dengan laju korosi sebesar 0,00004 mm/year.

Aluminum alloy 2024-T3 is commonly used in the aviation industry as components of aircrafts. This material is used because of its light weight and good corrosion resistant when compared to material other than aluminum, but when compared to other series of aluminum alloy, aluminum alloy 2xxx tend to have low corrosion resistance. To improve this property, then carried out the anodizing process with 0,5 M oxalic acid for 30 minutes. Anodizing was carried out at temperatures of 0, 10, and 20°C also at current densities of 15, 20, and 25 mA/cm2.
The research aim is to know the influence of both these variables against the corrosion rate and micro-hardness of each samples. The result shows that the highest micro-hardness on the surface of samples is obtained at 0°C and 20 mA/cm2 with a value of 543 HV. While the most excellent corrosion resistance is obtained at 20°C and 20 mA/cm2 with the rate of corrosion of 0,00004 mm/year.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Abadi
"Risk Based Inspection atau disingkat RBI merupakan sebuah metode untuk merencakan pemeriksaan peralatan statis yang berdasarkan risiko yang dimiliki oleh suatu peralatan produksi. Kegiatan inspeksi, pengamatan dan pemeriksaan diperlukan untuk memastikan kesiapan kondisi operasi. Hal ini adalah untuk memastikan keselamatan kerja, produktivitas dan keuntungan operasi menjadi tujuan perusahaan.
Penelitian kali ini di titik beratkan pada peralatan bejana tekan (Absorber, Separator dan Filter) pada fasilitas pra-pemrosesan gas. Hasil inspeksi dan perhitungan menunjukkan bahwa ketebalan sisa material masih cukup dan mengindikasikan korosi merata. Hasil perhitungan PoF dan CoF diperoleh bahwa Gas Absorber, Separator dan Filter memiliki risiko menengah ? tinggi yang memerlukan perhatian. Sedangkan Absorber memiliki tingkat resiko tertinggi disebabkan konsekuensi finansial.
Dari penilaian FFS API 579 ditemukan bahwa absorber masih dapat beroperasi hingga 55 tahun kedepan dihitung dari waktu studi. PV elite adalah alat bantu perencaan yg dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan sekarang dan sisa umur bejana tekan. Pada studi ini, Absorber memiliki sisa umur yang cukup panjang dan juga MAWP (Maximum Allowable Working Pressure) melibihi MAWP yang dibutuhkan.

Risk Based Ispection or known as RBI is one methodes to plan inspection on static equipment based on own risk in production facilities. Inspection activity, monitoring and assesmemt are required to ensuring operation readiness. This is also to ensure Safety, Productivity and Operational advantage are the Company Objectives.
This research focused on three pressure vessel at the Gas pre-treatment facilities named Absorber, Separator and Filter. These facilities are expoxed with high CO2 from raw gas. Inspection and calculation result show that the remaining thickness of these pressure vessel is still adequate and indicate uniform corrosion. The result calculation of PoF and CoF of the equipment was found that the Absorber, Separator and Filter have a medium-high level of risk that required special attention. While the Absorber has highest operation risk due to higher financial consequency.
From Fitness for Service API 579 assessment it is found that the absorber could be in service for next 55 year from day of study. PV elite is the design software that utilized to study pressure vessel design and also has capability to perform evaluating the current state and remaining life of existing vessels. In this study, the absorber has a good remaining life and also the MAWP (Maximum Allowable Working Pressure) exceeds required MAWP.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annida Jihan Maulida
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini dilakukan proses pembentukan lapisan karbida kromium pada material baja SUJ 2 sebagai perlakuan permukaan dengan metode pack cementation menggunakan campuran serbuk berupa FeCr, Al2O3, dan NH4Cl dengan komposisi masing-masing sebanyak 60 , 37 , dan 3 . Proses TRD dilakukan didalam vacuum furnace dengan temperatur 980 dengan variasi waktu tahan selama 4, 6, dan 8 jam untuk dipelajari pengaruhnya terhadap sifat mekanik dan fisik material. Hasil dari pengamatan menggunakan mikroskop optik menunjukkan adanya peningkatan ketebalan lapisan seiring dengan penambahan waktu tahan. Pada substrat juga ditemukan fasa yang terbentuk berupa pearlite, cementite. Pengamatan menggunakan SEM menunjukkan morfologi lapisan yang cukup baik yang dibuktikan dari tidak terbentuknya banyak porositas. Karakterisasi XRD menunjukkan senyawa karbida kromium dalam lapisan berada dalam bentuk Cr23C6 dan Cr7C3. Pada pengujian kekerasan mikro Vickers didapat hasil dengan kekerasan sebesar 1738.62, 1738.72, dan 1739.64 HV untuk setiap variabel, masuk kedalam spesifikasi kekerasan aplikasi pin silent chain sebesar 1700 HV dan laju aus yang didapat menurun seiring dengan kenaikan kekerasan, dimana untuk masing-masing waktu tahan sebesar 0.000698, 0.000658, dan 0.000627 mm3/m.

ABSTRACT<>br>
In this study, the formation of chromium carbide layer on SUJ 2 tool steel substrate as a surface treatment by thermo reactive diffusion process with pack cementation method was observed. The powder used are Al2O3, NH4Cl, and FeCr as carbide forming elements with the composition of 37 , 3 , 60 for each. TRD process performed in rotating vacuum furnace for 4, 6, and 8 hours on 980oC. The result shows time variation effect on the carbide layer. Microstructure of SUJ2 after TRD process observed by Optical Microscope shows the layer thickness increases as the increasing of holding time. The microstructure phase identified as pearlite and cementite. The morphology of carbide layer observed with SEM shows a smooth and dense layer with almost no porosity formed. Cr23C6 and Cr7C3 found on the layer by XRD and microhardness obtained using Vickers hardness testing for each samples are 1738.62, 1738.72, and 1739.64 HV. The wear rates are inversely proportional with the hardness value where the values are 0.000698, 0.000658, and 0.000627 mm3 m."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>