Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 467 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Les psychologues et meme ceux qui n'ont jamais touche de la psychologie reconnaissent importance determinante du role de lamour maternel dans la vie humaine. Le bonheur et la reussite d'un homme sont souvent determines par lamour maternel qu'il a recu dans son enfance. Beaucoup souffrent de son absence, ou bien de son exces. L'amour maternel ne determine pas simple_ment la formation fondamentale de la vie psychique de 1'homme, mais aussi son attitude devant d'autres for_mes d'amour. Prenons une citation de Freud, pere de la psychologie; Le rapport d'un enfant a sa mere, comme son premier objet d'amour le plus fort, devient le prototype de tout rapport amoureux quisuit. Le caractere de tout rapport suivant est etabli par ce premier rapport d'amour qui n'est jamais parallele avec un autre. The child's relation to his or her mo_ther, as the first and strongest object of love, becomes the prototype of all subsequent love relationship. The cha_racter of all later relationship is established by that first unparalleled love relationship...
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1976
S14256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michaela D. Dwianto
Abstrak :
La Cave Aux Crapauds (Ceruk Katak) karya Thomas Owen merupakan sebuah karya sastra fantastik Belgia berbahasa Perancis. Karya itu terdiri dari dua puluh cerita pendek, di antaranya Le Destin des Mains (Suratan Tangan). Tidak seperti apa yang didefinisikan oleh Para ahli sastra sehubungan dengan kesusastraan fantastik, Le Destin des Mains tidak menceritakan kisah tentang peristiwa atau mahluk supranatural. Dan lepas dari tiadanya unsur-unsur tersebut, cerita pendek itu dimasukkan ke dalam kategori cerita fantastik. Skripsi ini bertujuan untuk menemukan dimana letak unsur-unsur fantastik dalam Le Destin des Mains yang dapat menempatkan cerita pendek tersebut dalam kategori cerita fantastik. Teori struktural yang digunakan akan mencakup teori Roland Barthes tentang unsur-unsur sintagmatik dan paradigmatik, teori Tzvetan Todorov tentang aspek verbal, teori Mariana Tutescue tentang isotopi dan teori Raymond Roge tentang struktur cerita fantastik. Analisis sintagmatik dan paradigmatik mengungkapkan bahwa unsur-unsur fantastik yang ditekankan pada rasa ngeri dan takut terletak dalam indeks waktu dan tempat. Sedangkan analisis paradigmatik tokoh lebih banyak mengungkapkan sisi psikologis dalam cerita: Akan halnya analisis sintagmatik, tidak dijumpai sepenuhnya tahapan-tahapan kisah fantastik menurut konsep Roge. Dalam analisis aspek verbal, terungkap pula dua kacenderungan yang sama, yaitu fantastik dan psikologis. Analisis tuturan, yaitu gaya bahasa kias, mengungkapkan unsur-unsur fantastik yang ditekankan pada kesan ngeri dan menakutkan. Sedangkan analisis penuturan, yaitu sudut pandang, menunjukkan sisi kacenderungan psikologis yang memberi tekanan pada masalah intern dalam diri tokoh utama. Analisis isotopi pun menunjukkan adanya dua kecenderungan dalam cerita, yaitu fantastik dan psikologis. Dapat ditambahkan pula bahwa cara membaca dari awal sampai akhir (irreversible) mendukung timbulnya kesan fantastik. Akhirnya, analisis struktural secara keseluruhan mengungkapkan bahwa dalam Le Destin des Mains, unsur-unsur fantastik dan psikologis berbaur, dengan penekanan pada unsur-unsur psikologis ; batas antara kedua genre tersebut kabur. Cerita pendek tersebut dapat dikategorikan dalam kedua genre, namun dengan pendekatan yang berbeda.
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edlina Hafmini Eddin
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam pembahasan yang terdiri dari 2 bab, telah diurai_kan rangkaian cerita Les Faux-Monnayeurs dan masalah penuturnya. Sebagaimana telah dikemukakan dalam pendahuluan, tujuan penelitian ini adalah mengemukakan identitas penutur, menemukan kedudukan serta perannya dalam karya. Analisis karya dimulai dengan membuat urutan satuan cerita Les Faux-Monnayeurs dan mencari hubungan sebab akibat satuan-satuan cerita tersebut untuk mendapatkan logika narasi. Hal itu tidak dapat dilakukan karena secara keseluruhan satuan-satuan cerita tersebut tidaklah berkaitan. Oleh karena itu, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan satuan-satuan cerita menurut tokoh untuk mendapatkan alur tokoh-tokoh yang terdapat dalam karya ini. Ternyata alur-alur tersebut juga tak saling berkait, tidak didapat kesatuan cerita. Namun demikian tokoh-tokoh yang terdapat dalam roman ini mempunyai hubungan dengan
1985
S14378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Ekasari
Abstrak :
Penerjemahan adalah kegiatan kebahasaan yang memproduksi kembali pesan yang terkandung dalam bahasa sumber (BSu) ke dalam bahasa sasaran (BSa) dengan menggunakan padanan yang terdekat dan wajar, balk dari segi makna maupun gaya (Nida dan Taber, 1974:12). Penerjemahan merupakan suatu proses komunikasi antara suatu masyarakat bahasa tertentu dan masyarakat bahasa lain_nya. Dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis, kita sering menyatakan alasan atau sebab dari suatu hal. Agar dalam suatu kalimat jelas terlihat hubungan sebab akibat (kausal) digunakan ungkapan sebab. Setiap bahasa mempunyai cara yang berbeda untuk menyatakan sebab. Dilihat secara sekilas dari teks-teks bahasa Prancis (BP) dan bahasa Indonesia (BI), tampaknya ungkapan sebab dalam BP lebih bervariasi dari pada ungkapan sebab BI. Misalnya, dalam BP ditemui ungkapan sebab car, parce que, puisgue, a cause de, comma, faute de, a force de, en raison de, sous pretexte que dan lain-lain. Dalam BI ungkapan sebab yang sering digunakan ialah karena dan sebab. Kenyataan di atas menarik untuk diteliti lebih lanjut.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febry Elsafrino
Abstrak :
Drama Tueur sans gages merupakan salah satu karya besar dari Eugene lonesco. Di dalam drama tiga babak tersebut, lonesco menggambarkan keadaan manusia, melalui tokoh Bcrenger yang tidak dapat menyatu dan beradaptasi dengan lingkungannya, serta kehilangan identitas dirinya. P Penulisan ini merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Anne Ubersfeld di dalam bukunya yang berjudul Lire le theatre, yaitu teori alur yang menggunakan model aktan, teori latar ruang dan waktu, serta tokoh dan penokohan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S15599
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Elvriza
Abstrak :
ABSTRAK
Masa cohabitation pertama pada Republik V Prancis dimulai dengan diangkatnya Jacques Chirac sebagai perdana menteri. Presiden Prancis Francois Mitterrand memilih Jacques Chirac sebagai perdana menteri setelah koalisi partai kanan berhasil memenangkan pemilihan legislatif tahun 1986.

Francois Mitterrand yang berasal dari Partai Sosialis dan beraliran kiri harus bekerja sama dengan Jacques Chirac dari RPR (Rassemblement pour la Republique) yang beraliran kanan untuk menjalankan pemerintahan. Banyak konflik yang timbul karena perbedaan politik di antara keduanya.

Saling akomodasi antara Francois Mitterrand dan Jacques Chirac terjadi pada saat pembentukan kabinet. Jacques Chirac menyetujui untuk melibatkan Francois Mitterrand dalam pembentukan kabinet. Sebagai gantinya, Jacques Chirac meminta dilibatkan dalam pengambilan keputusan masalah luar negeri. Namun, pada saat penetapan kebijakan, tidak ada akomodasi di antara keduanya. Francois Mitterrand menolak kebijakan yang diambil oleh cabinet Jacques Chirac dengan cara menolak menandatanganinya atau melalui wakil-wakilnya di parlemen.
2001
S13453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiriana Enny
Abstrak :
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memaparkan perkembangan Baccalaureat (Bac) di Francis berdasarkan perkembangan kebijakan Menteri Pendidikan Nasional Francis dan perkembangan statistik lulusannya. Berdasarkan perkembangan kebijakan Menteri Pendidikan Nasional Prancis terlihat bahwa materi dan penyelenggaraan Bac terus mengalami modifikasi. Beberapa kebijakan penting yang membentuk Bac seperti yang dikenal dewasa ini adalah kebijakan Fouchet pada 1965, kebijakan Chevenement pada 1985 dan kebijakan Francois Bayrou pada 1995. Sementara itu, berdasarkan perkembangan statistik lulusannya terlihat bahwa perkembangannya itu dipengaruhi oleh kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan Nasional Prancis dan situasi sosial_ekonomi pada suatu masa. Meskipun secara umum terlihat peningkatan jumlah lulusan Bac, terdapat beberapa karakteristik khusus yang membedakan antara satu periode dengan periode lain.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S14419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanisyah Fahmi
Abstrak :
Penelitian dilakukan melalui penelitian kepustakaan yaitu dengan menggunakan kamus ekabahasa bahasa Perancis dan kamus ekabahasa bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketepatan padanan yang diberikan pada satuan leksikal perumahan dan melihat apakah kamus tersebut dapat disebut sebagai kamus produksi. Pengumpulan data dilakukan dengan memilih kata kepala yang padanannya mengacu pada perumahan dan terdapat pada kamus umum Perancis-Indonesia karangan Prof. Drs. S. Wojowasito dan Hartono Ruslan D.E.S. Data dikelompokkan menurut kiasifikasi bangunan tempat tinggal yang dikemukakan oleh Dewey (1965:113). Penelitian tentang ketetapen padanan dilakukan dengan menggunakan teori analisis sem yang dikemukakan oleh Tutescu (1979:75). Penelitian untuk melihat apakah kamus tersebut dapat disebut sebagai kamus produksi (bahasa Perancis bahasa ibu pemakai kamus) dilakukan dengan membandingkan cara penyajian padanan, tipe padanan, bahasa yang digunakan dalam keterangan penjelas, dengan kaidah-kaidah penyusunan kamus dwibahasa serta dengan melihat ketepatan padanan yang diberikan. Teori yang dipergunakan dalam analisis Cara penyajian padanan dan bahasa yang dipergunakan dalam keterangan penjelas adalah teori yang dikemukakan oleh Al-Kasimi {1977:68 dan 23). Teori yang dipergunakan dalam analisis tipe padanan adalah teori tipe padanan pada kamus dwibahasa yang dikemukakan oleh Zgusta (1971:32) dan A1-Kasimi (1977:61). Hasil penelitian menunjukan bahwa 33,33% dari padanan yang diberikan adalah merupakan padanan yang tepat, 65,31% padanan yang kurang tepat dan 1,36% padanan yang salah. Sebagai sebuah kamus produksi, kamus tersebut kurang memadai karena: 52,38% dari padanan yang diberikan merupakan padanan tipe penjelasan yang tanpa disertai keterangan penjelas, 4,76% padanan tipe penjelasan yang disertai keterangan penjelas, hanya 40,14% padanan tipe sinonim tanpa keterangan penjelas dan 2,72% padanan tipe sinonim yang disertai keterangan penjelas. Sebagai sebuah kamus produksi, penyusun kamus harus mengutamakan padanan tipe sinonim agar padanan tersebut dapat dipersiapkan dalam kalimat-kalimat yang mempergunakan bahasa Indonesia. b. Padanan yang berasal dari satuan leksikal bahasa sumber yang merupakan polisemi tidak diberi keterangan penjelas yang menunjukkan perbedaan makna padanan.Sebagai sebuah kamus produksi, padanan yang demikian harus diberi keterangan penjelas agar pemakai kamus dapat membedakan makna padanan yang diberikan dari padanan lain yang juga dimiliki oleh kata kepala yang sama dan dapat mempergunakannya dalam konteks yang tepat. c. Bahasa yang digunakan dalam keterangan penjelas adalah bahasa Indonesia. Sebagai sebuah kamus yang ditujukan bagi pemakai kamus yang bahasa ibunya bahasa Perancis, keterangan penjelas harus disajikan dalam bahasa Perancis agar pemakai kamus dapat memahami penjelasan yang diberikan penyusun kamus.d. Sebagian besar {65,31%) dari padanan yang diberikan merupakan padanan yang kurang tepat. Sebagai sebuah kamus produksi, padanan yang. diberikan harus merupakan padanan yang tepat agar kalimat-kalimat yang dibentuk dengan mempergunakan padanan tersebut merupakan kalimat yang baik dan memiliki makna yang sama dengan pesan yang ingin disampaikan penulis atau pembicara. Satuan leksikal bahasa sumber yang padanannya mengacu pada perumahan sebaiknya diteliti kembali dan diadakan perbaikan. Sebaiknya penulis kamus mengaktifkan penggunaan keterangan penjelas agar padanan yang maknanya hanya mencakup sebagian maknasatuan leksikal bahasa sumber dapat sepadan dengan makna sebenarnya. Kamus yang ditujukan bagi pemakai kamus yang bahasa ibunya bahasa Indonesia sebaiknya tidak disatukan dengan kamus yang ditujukan bagi pemakai kamus yang bahasa ibunya bahasa Perancis, agar bentuk penyajian kamus tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan pemakai kamus dan kaidah-kaidah penyusunan kamus dwibahasa yang berlaku.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Farida
Abstrak :
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memaprkan diplomasi Prancis dalam menghadapi Jerman mulai tahun 1875-1914. Mengingat bahwa Jerman telah mempermalukan Prncis akibat dari perang Sedan tahun 1870, sehingga Prancis memiliki keinginan untuk balas dendam terhadap Jerman.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S13840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Landriani Gani
Abstrak :
Kami telah membahas secra panjang lebar Le Barbier de Seville dan Le Mariago de Pigaro, sandiwara yang penuh sindiran, karya Beaumarchais. Kita lihat bahwa justru sindiranlah yang menyebabkan sandiwara itu berhasil dengan gemilang, bahkan juga sebelum dipentaskan. Sukses ini meningkat teru dan berlangsung hingga sekaran
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1975
S14292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>