Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Amsterdam : John Benjamins B.V. , 1977/1978/1981
401 AMS 1
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Dede Wiharto
"Akta notaris adalah dokumen hukum yang sering diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah ke dalam bahasa Inggris. Proses penerjemahan akta notaris harus dilakukan dengan memerhatikan berbagai perbedaan linguistik, budaya, dan sistem hukum antara teks sumber (TSu) dan teks sasaran (TSa) agar pesan TSu dapat disampaikan dengan baik dalam TSa. Penelitian ini membahas tentang prosedur penerjemahan dan tema serta rema akta pernyataan keputusan rapat dan perubahan anggaran dasar yang diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah. Akta ini dipilih sebagai sumber data analisis karena mengandung berbagai klausa kompleks dan istilah hukum serta bisnis yang cukup menantang ketika diterjemahkan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan berorientasi pada produk. Analisis dilakukan dengan teori prosedur penerjemahan dan teori linguistik sistemik fungsional yang berfokus pada pembahasan tema dan rema. Analisis menunjukkan adanya 10 prosedur penerjemahan yang diterapkan oleh penerjemah yaitu transposisi, penambahan, penghapusan, modulasi cakupan makna, modulasi sudut pandang, kalke, eksplisitasi, padanan lazim, padanan kultural dan parafrase. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat 67 satuan analisis yang tidak mengalami pergeseran tema dan rema, 6 satuan analisis yang mengalami pergeseran tema, dan 6 satuan analisis yang mengalami pergeseran tema dan rema.
Notarial deed is a legal document which is often translated by a sworn translator from Indonesian into English. The translation of a notarial deed must consider the linguistic, cultural, and legal system differences between the source text (ST) and the target text (TT) so that the message in ST can be conveyed properly in TT. The aim of this study was to analyze the themes and rhymes and translation procedures in a deed of statement of resolutions of meeting and amendment to articles of association. This deed was chosen as the data to be analyzed because it contained complex clauses, legal terms, and business terms which are challenging to be translated. The method used in this research was descriptive qualitative and focuses on product-oriented translation. The analysis was carried out using the theory of translation procedures and the theory of functional systemic linguistics on themes and rhemes. Based on the analysis, it is found that there are 10 translation procedures, namely transposition, addition, deletion, meaning modulation, point of view modulation, calque, explicitation, cultural equivalence, recognized translation, and paraphrase. This study also found that the themes and rhemes in 67 data are not changed, the themes in 6 data are changed, and the themes and rhemes in 6 data are changed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sri Purwanti M.
"Pengetahuan seorang pakar sangat dinamis terhadap waktu; pengetahuannya akan bertambah atau lebih sempurna bila pakar sering menggunakannya. Sedangkan pengetahuan sistem pakar (expert system) sangat statik; jika pengetahuannya ingin disempurnakan maka prosesnya rumit, waktunya relatif lama, kecenderungan salahnya cukup besar, dan paling sedikit membutuhkan seorang pakar dengan domain pengetahuan yang sama dan seorang ahli rekayasa pengetahuan (knowledge engineer).
Untuk mempermudah proses penyempurnaan basis pengetahuan sistem pakar tersebut dapat digunakan teknik mesin pembelajar (machine learning). Bidang mesin pembelajar menyangkut pembentukan teori-teori komputasi dari proses belajar dan pembangunan sistem belajar.
Sistem belajar analogi yang dibangun sebagai alat bantu sistem pakar dalam menyempurnakan basis pengetahuannya menerapkan :
- metoda analogi pada elemen belajarnya, dan
- metoda incremental concept formation untuk membentuk basis pengetahuan sistem belajar yang akan digunakan oleh elemen belajar tersebut.
Dalam implementasinya, sistem belajar analogi tersebut diterapkan pada sistem pakar Kelainan Paru. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Skousen, Royal
Dordrecht : Kluwer, 1992
410 SKO a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Treating the doctrine of analogy in a theological sense leads us to a dilemma: on the one hand, we actually know God limited to the basis of sensible creatures. The knowledge of creatures is not enable us to see the essence of God through His effects, thus ruling out any univocal knowledge of God. On the other hand, a purely equivocal knowledge is not knowledge. Aquinas offers a way out of such a dilemma that is called the analogical way of predication. Insofar as God is the cause of creatures or material things there are some similarities between them like cause and effect that enable us not to know about what God is but at least whether God exists or not. However, inasmuch as there is an infinite inequality between God and creatures, we can predicate God from creatures only, particularly after removing the finite characteristics from the created things that properly belong to them."
230 LIMEN 8:2 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library