Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fahima
"Dalam penelitian ini dilakukan absorpsi gas CO2 dari campuran gas CO2/CH4 melalui kontaktor membran Spiral Wound Berpori Nano dengan menggunakan pelarut Dietanol Amine. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh dari variasi laju alir pelarut DEA serta pengaruh dari laju alir gas terhadap efektivitas absorpsi gas CO2 melalui kontaktor membran berpori nano. Pengaruh dari variasi laju alir pelarut DEA dilakukan dengan memvariasikan laju alir DEA dari 100-600 mL/menit sementara pengaruh dari variasi laju alir gas dilakukan dengan memvariasikan laju alir gas dari 0,3-0,8 L/menit.
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa variasi laju alir gas memberikan hasil yang lebih signifikan dibandingkan variasi laju alir pelarut DEA terhadap efektivitas absorpsi gas CO2 melalui kontaktor membran berpori nano. Jumlah mol CO2 terserap optimum didapat sebesar 0,014 mol pada laju alir DEA sebesar 400 ml/menit dan laju alir gas sebesar 0,8 L/menit. Persentase penyerapan CO2 optimum didapat sebesar 81,51% pada laju alir DEA sebesar 400 ml/menit dan laju alir gas sebesar 0,8 L/menit.

This research is focused on effects of DEA flow rate and gas flow rate variations towards effectivity of absorption of CO2 gas through nano porous membrane contactor. Effects of DEA flow rate variation is done by varying DEA flow rate from 100-600 mL/minute while effects of gas flow rate variation is done by varying gas flow rate from 0,3-0,8 L/minute.
This research shows that gas flow rate variation gives more significant result than DEA flow rate variation towards effectivity of absorption of CO2 gas through nano porous membrane contactor. The optimum amount of absorbed CO2 is 0,014 mol at DEA flow rate of 400 mL/minute and gas flow rate of 0,8 L/minute. The optimum CO2 absorbed percentage is 81,51% at DEA flow rate of 400 mL/minute and gas flow rate of 0,8 L/minute.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Yulian
"Adsorpsi merupakan suatu teknik separasi yang cukup populer dan pengaplikasiannya yang cukup banyak di dalam suatu industri. Diperlukan alternatif bahan baku untuk menggantikan batu bara sebagai bahan untuk membuat karbon aktif , maka bambu andong (Gigantochloa Verticillata) bisa jadi salah satu alternatif karena memiliki nilai karbon serta porositas yang cukup tinggi. Metode aktivasi karbon aktif yang dipilih adalah metode aktivasi kimia dengan activating agent yang digunakan adalah ZnCl2 dan CO2.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan temperatur dan waktu aktivasi yang tepat agar bisa memproduksi karbon aktif dengan luas permukaan yang besar. Luas permukaan tertinggi sebesar 1376 m2/g diperoleh dengan aktivasi selama 90 menit dengan suhu 800 oC. Sebagai pembanding, pada penelitian ini juga dilakukan pembuatan karbon aktif dengan metode aktivasi fisika dan diperoleh luas permukaan karbon aktif sebesar 840 m2/g.

Adsorption is a separation technique that is quite popular and its application are pretty much in a industry. Production of activated carbon is using a lot of coal (bituminous coal), but its availability is diminishing and can not be renewed.It is necessary to utilise another alternative and bamboo carriage (Gigantochloa Verticillata) could be an alternative for carbon source considering that its porosity is quite high. Activating agents used are ZnCl2 and CO2.
This research was conducted with the aim of obtaining an optimum temperature and time of activation in order to produce activated carbon with high surface area. The highest surface area achieved by the present research is 1376 m2 / g similar which requires by activation for 90 minutes at a temperature of 800 oC. In comparison, the study also using physical activation method obtained a surface area was 840 m2 / g.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvi Sanjaya
"Kebakaran merupakan bencana yang sangat merugikan dan menelan banyak korban jiwa. Salah satu alasan utama banyaknya korban jiwa pada peristiwa kebakaran adalah karena kandungan CO pada asap kebakaran dan kepekatan pada asap yang menyebabkan evakuasi sulit untuk dilakukan. Karbon aktif sebagai adsorben memiliki luas permukaan yang besar untuk menyerap gas. Proses aktivasi dilakukan dengan KOH untuk meningkatkan kemampuan adsorpsinya. Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh massa dan ukuran karbon aktif teraktivasi KOH dalam mengadsorpsi CO dan penjernihan asap. Variasi massa dan ukuran diberikan kepada karbon aktif yang diujikan untuk mendapatkan massa dan ukuran optimum dalam mengadsorpsi CO dan penjernihan asap kebakaran.

Fire is a disaster that may harm so many people. One of the main reason of fatalities in fire is because the high concentration of CO and optical density of the smoke that which can make the evacuation is hard to do. Activated carbon as an adsorbent has a large internal surface area to adsorb the gas. The activation process is done with KOH to increase the adsorption ability. The study was conducted to see the effect of the mass and size particle of KOH activated carbon in the adsorption of CO and smoke purification. Variations in mass and size is given to KOH activated carbon to find the optimum mass and size particle of activated carbon in the process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Ari Adi
"Beberapa dekade terakhir ini peredam gelombang elektromagnetik (microwave absorber) dari bahan magnetik telah banyak digunakan untuk aplikasi di bidang pertahanan militer, elektronik dan telekomunikasi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bahan absorber gelombang elektromagnetik adalah sebuah bahan yang dapat melemahkan energi gelombang elektromagnetik. Bahan-bahan yang memiliki kriteria sebagai bahan absorber gelombang elektromagnetik adalah bahan harus memiliki karakteristik permeabilitas (magnetic loss properties) dan permitivitas (dielectric loss properties). Kandidat potensial sebagai bahan absorber gelombang elektromagnetik adalah bahan magnetik sistem ABO3 perovskite lanthanum manganite. Dengan rekayasa struktur sistem lanthanum manganite ini diharapkan dapat menjadi bahan unggul untuk aplikasi microwave absorber. Pengembangan bahan magnetik yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup sistem La(1-y)BayFexMn½(1-x)Ti½(1-x)O3 (x = 0 - 1,0 dan y = 0 - 1,0) telah diperoleh komposisi yang paling baik yaitu komposisi senyawa La0.8Ba0.2Fe0.3Mn0.35Ti0.35O3. Sintesis nanopartikel senyawa La0.8Ba0.2Fe0.3Mn0.35Ti0.35O3 fase tunggal telah berhasil diperoleh melalui metode pemaduan mekanik dilanjutkan dengan tahapan sintering pada suhu 1000 °C selama 10 jam. Sintered materials kemudian dihaluskan kembali selama 20 jam. Hasil refinement pola difraksi sinar-x menunjukkan bahwa senyawa La0.8Ba0.2Fe0.3Mn0.35Ti0.35O3 memiliki struktur monoklinik dengan parameter kisi a = 5,5182(8) Å, b = 5,5442(8) Å, c = 7,822(1) Å, dan  = 89,63(1)o. Ukuran rata-rata kristalit partikel senyawa La0.8Ba0.2Fe0.3Mn0.35Ti0.35O3 adalah 42 nm. Sedangkan ukuran rata-rata partikelnya berdasarkan pengujian dengan Particle Size Analyser adalah 72 nm. Material bersifat ferromagnetik memiliki karakteristik nilai permeabilitas dan permitivitas yang baik. Hasil pengujian serapan gelombang elektromagnetik pada rentang frekuensi 9 - 15 GHz menunjukkan bahwa terdapat tiga frekuensi puncak serapan pada frekuensi 9,9 GHz, 12,0 GHz, dan 14,1 GHz dengan nilai reflection loss berturut-turut sebesar ~ 9 dB, ~ 13 dB, dan ~ 25 dB. Disimpulkan bahwa bahan sistem La(1-y)BayFexMn½(1-x)Ti½(1-x)O3 (dengan x = 0 - 1,0 dan y = 0 - 1,0) menjadi kandidat yang potensial untuk digunakan sebagai bahan unggul absorber gelombang elektromagnetik.

Recently electromagnetic wave absorber materials haves been used for military, electronic, and telecommunication devices. In a very simple definition, electromagnetic wave absorber material is a material that can weaken the electromagnetic wave energy. Basic properties which are required of electromagnetic wave absorber materials were that the materials must have high permeability (magnetic loss properties) and high permittivity (dielectric loss properties) values. One of potential candidates for absorbing materials is ABO3 perovskite lanthanum manganite-based system. Structurals modification of the basic lanthanum manganite was applied in order to find the best the microwave absorber characteristics of the modified materials system. Current research activities were covering La(1-y)BayFexMn½(1-x)Ti½(1-x)O3 (x = 0 - 1.0 and y = 0 - 1.0) compositions. It was found that the best composition with an improve microwave absorption characteristic is La0.8Ba0.2Fe0.3Mn0.35Ti0.35O3. Single phase of La0.8Ba0.2Fe0.3Mn0.35Ti0.35O3 nanoparticles were successfully synthesized by mechanical alloying method. The mixture of all precursors were first mechanically milled for 10 hrs and then sintered at a temperature of 1000 °C for 10 hrs in which a fully crystalline material is ensured. The sintered material was then re-milled for 20 hrs to obtain powder-based nanoparticles. The refinement of x-ray diffraction trace for re-milled materials confirmed a single phase material with a monoclinic structure of lattice parameters: a = 5.5182(8) Å, b = 5.5442(8) Å, c = 7.822(1) Å, and  = 89.63(1)o. The mechanically alloyed and sintered materials in the whole mechanical milling resulted in powders with mean crystallite size 42 nm. The mean particle size as refering to the particle size analyzer was 72 nm in the second mechanically milled powders. Thus, results of mean crystallite size and crystallite size evaluations for the powder materials showed that the mean crystallite zise is almost similar to the mean particle size. In addition, the hysteresis curve evaluation showed that the sample material is ferromagnetic. Results of VNA evaluation indicated that there were three of absorption peaks with reflection loss values ~ -9.0 dB, ~ -11.5 dB, and ~ -25.0 dB at frequency 9.9 GHz, 12.0 GHz, and 14.1 GHz respectively. The study concluded that the magnetic materials of La(1-y)BayFexMn½(1-x)Ti½(1-x)O3 compositions (x = 0 - 1,0 and y = 0 - 1) have a good potential to be a candidate of electromagnetc wave absorbing materials."
2014
D1959
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library