Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mursid Fadli
Abstrak :
ABSTRAK
Pendahuluan Acute limb ischemia (ALI) adalah kondisi serius yang ditandai dengan penurunan yang cepat dan mendadak dari perfusi tungkai. 1 Di Amerika Serikat insiden Acute leg ischemia diperkirakan terjadi 14 per 100.000 penduduk per tahun, sedangkan Acute arm ischemia seperlimanya. Penyebab utama dari Acute limb ischemia ini lebih dari 90 % adalah thromboemboli. 2 Acute limb ischemia merupakan salah satu tantangan terberat, penilaian awal dan assestment penting, karena kesalahan diagnosis dapat mengakibatkan amputasi pada pasien atau bahkan kematian.

Metode Jenis penelitian ini adalah deskriptif retrospektif. Dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dengan mengumpulkan data rekam medis pada pasienpasien dengan ALI di divisi Vaskuler dan Endovaskuler periode 1 Januari 2009 – 31 Desember 2011. Kriteria inklusi meliputi semua pasien ALI yang sudah didiagnosis secara pasti dan dilakukan tindakan operasi. Kriteria eksklusi meliputi pasien ALI yang tidak memiliki data rekam medis lengkap.

Hasil Dari 32 kasus ALI yang dirawat di Divisi Vaskuler dan Endovaskuler, didapatkan 22 kasus (69 %) laki-laki dan 10 kasus (31 %) perempuan. Usia terbanyak pada kelompok umur 40 – 60 tahun sebanyak 17 kasus (53 %). Untuk penyebab ALI yang paling sering yaitu thrombus sebanyak 19 pasien (59 %). Faktor resiko yang paling sering adalah pasien dengan atherosklerosis sebanyak 18 pasien. Sebanyak 16 pasien (50 %) datang ke RS sudah masuk dalam klasifikasi III ALI. Sebanyak 26 pasien (81 %) terkena pada ekstremitas bawah dan sebanyak 6 pasien (19 %) terkena pada ekstremitas atas. Dari data didapatkan 3 pasien yang meninggal.

Kesimpulan Manajemen terhadap ALI tetap menjadi tantangan, karena melibatkan salah satu jalur keputusan yang paling kompleks dalam operasi vaskuler. Pasien dengan kondisi Acute limb ischemia, sebaiknya dirujuk ke pusat vaskular tanpa di tunda-tunda.
ABSTRACT
Background Acute limb ischemia (ALI) is a serious condition characterized by rapid and sudden limb perfusion. In the United States the incidence of acute leg ischemia is thought to be 14 per 100,000 population per year, while one-fifth of acute arm ischemia. The main cause of acute limb ischemia is more than 90% are thromboemboli. Acute limb ischemia is one of the toughest challenges, initial assessment important, because misdiagnosis can lead to amputation or even death in patients.

Method The study was a retrospective descriptive. The study was conducted in Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM), by collecting data from medical records of patients with ALI in Vascular and Endovascular Surgery division from 1st January 2009 through 31st December 2011. Inclusion criteria include all ALI patients already diagnosed with certainty and performed surgery. Exclusion criteria include patients with ALI who did not have complete medical records.

Result Of the 32 cases of ALI, 22 cases were found in men and 10 cases were found in women. Age of majority in the age group 40-60 years 17 cases. For the most frequent cause of ALI is thrombus were 19 patients. The most frequent risk factors were as many as 18 patients with atherosclerotic patients. A total of 16 patients came to the hospital already in the classification III of ALI. A total of 26 patients affected the lower extremities and 6 patients affected the upper extremities. Three patients died.

Conclusion Management of the ALI remains a challenge, as it involves one of the most complex decisions pathways in vascular surgery. Patients with acute limb ischemia conditions, should be referred to a vascular center without delay delay.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T32125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novinda Herwirastri
Abstrak :
Pendahuluan: Chronic Limb Threatening Ischemia (CLTI) adalah stadium lanjut penyakit arteri perifer (PAD). The society for Vascular Surgery Lower Extremity Guidelines Committee menciptakan sistem klasifikasi yang lebih komprehensif untuk stratifikasi risiko amputasi pada pasien di seluruh spektrum CLTI. Sistem ini didasarkan pada nilai objektif Wound (W), Ischemia (I) dan Foot Infection (fI) untuk menghitung stadium klinis tungkai terancam dari 1 hingga 4 yang telah divalidasi dalam beberapa penelitian untuk dapat sangat memprediksi risiko amputasi ekstremitas mayor dalam satu tahun. Berbagai pedoman profesional saat ini merekomendasikan terapi statin untuk semua individu dengan PAD. Temuan para peneliti tentang hubungan yang kuat dan bergantung pada intensitas antara terapi statin dan amputasi serta mortalitas di antara individu dengan insiden PAD adalah hal yang penting secara klinis, baik untuk pasien maupun dokter yang merawat mereka. Namun demikian, protokol pemberian statin masih bervariasi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran konsumsi statin pada pasien CLTI dengan berbagai skor WIfI terhadap amputasi mayor yang diamati hingga satu tahun di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) berdasarkan skor CLTI. Metode: Dilakukan studi kohort retrospektif dari data pasien yang didiagnosis CLTI di RSCM pada tahun 2010-2019. Subjek dibagi menjadi grup statin dan non statin. Dilakukan Uji bivariat dengan chi-square untuk melihat bagaimana pengaruh pemberian statin, komorbid dan skor WIFI pada subjek CLTI terhadap amputasi mayor. Kemudian dilakukan analisis stratifikasi untuk melihat pengaruh statin pada subjek CLTI dengan berbagai spektrum. Dilakukan pula analisis bagaimana kecendrungan statin bekerja jika diberikan pada pasien dengan berbagai jumlah komorbid. Uji multivariat dilakukan menggunakan regresi logistik menghadirkan nilai p dengan adjusted relative risk (RR).Hasil: Mayoritas pasien adalah laki-laki (59,5%). Sebanyak 83,2% subjek penelitian menderita diabetes melitus, 70,5% subjek mengalami hipertensi, 47,7% subjek mengalami gagal ginjal kronis, dan 26,4% subjek menderita penyakit jantung. Selain itu, hampir setengah dari total subjek penelitian memiliki skor WIfI yang parah (45,5%). Subjek yang diberi statin berpeluang menjalani amputasi mayor sebesar 0,562 kali dibandingkan subjek yang tidak diberikan statin (95% CI 0,407 - 0,777). Dengan kata lain, pemberian statin mampu mencegah amputasi mayor pada pasien CLTI. Namun hal tersebut hanya dapat diterapkan pada subjek CLTI dengan skor WifI yang rendah, karena semakin tinggi skor WifI pasien memiliki faktor komorbid yang lebih banyak (p <0,05; 95% CI 0,008 - 0,783). Amputasi mayor pada subjek CLTI secara statistik signifikan dengan diabetes komorbid (p = 0,001), penyakit jantung (p <0,001), skor WIfI (p = 0,001) dan penggunaan statin (p <0,001). Simpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian statin dapat mencegah kejadian amputasi mayor pada pasien CLTI dengan skor WIfI rendah meskipun terdapat faktor komorbid. ......Background : Chronic limb threatening ischemia (CLTI) is an advanced stage of peripheral artery disease (PAD). The society for Vascular Surgery Lower Extremity Guidelines Committee created a more comprehensive threatened limb classification system intended to stratify amputation risk in patients across the spectrum of CLTI. The system is based on objective grades Wound (W), Ischemia (I) and Foot Infection (FI) to calculate a threatened limb clinical stage from 1 to 4 has been validated in multiple studies to be highly predictive of 1-year major limb amputation risk. Current professional society guidelines recommend statin therapy for all individuals with PAD. The investigators’ finding of a strong and intensity-dependent association between statin therapy and both amputation and mortality among individuals with incident PAD is of considerable clinical importance, both to patients and the physicians who care for them. Yet, there is no study available for this and statin protocol vary in our country. This study aims on revealing the role of statin consumption prior to major amputation on CLTI patients in Cipto Mangunkusumo based on CLTI score. Methods: We performed retrospective cohort study from a database of CLTI patients diagnosed at Cipto Mangunkusumo Hospital in 2010-2019. Subjects were divided into statin and nonstatin groups. A bivariate test with chi-square was performed to see how the effect of statin, comorbid and WIFI scores on CLTI subjects on major amputations. Then a stratification analysis was performed to see the effect of statins on CLTI subjects with various spectra. An analysis of how the statin likelihood of working when given to subjects with varying amounts of comorbidities was also conducted. Multivariate tests was performed used logistic regression presenting p values ​​with adjusted relative risk (RR). We performed cohort retrospective analysis study from a database of CLTI patients diagnosed at Cipto Mangunkusumo Hospital in 2010- 2019. Subjects were divided into 2 groups, the CLTI patients with statin and without statin based on their database. We also analyse comorbid factors (diabetes mellitus, hypertension, chronic renal failure and heart disesase) related to CLTI and WIfI score to major amputation incidence Results: Majority of the patients were male (59.5%). A total of 83.2% of study subjects suffered from diabetes mellitus, 70.5% of subjects had hypertension, 47.7% of subjects had chronic kidney failure, and 26.4% of subjects had heart disease. In addition, almost half of the total study subjects had a severe WIfI score (45.5%). Subjects who were given statins had a chance to undergo major amputation by 0.562 times compared to subjects who were not given statins (95% CI 0.407 - 0.777). In other words, statin administration was able to prevent major amputation in CLTI patients. However, it only can be applied to CLTI subjects with low WifI score, as higher WifI score patients have more comorbid factors (p <0,05; 95%CI 0,008 – 0,783). Major amputation in CLTI subjects was statistically significant with comorbid diabetes (p = 0.001), heart disease (p <0.001), WIfI score (p = 0.001) and statin use (p <0.001).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyan Novitalia
Abstrak :
Studi ini mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian amputasi mayor pada pasien Acute Limb Ischemia (ALI) klasifikasi Rutherford IIb dan seberapa besar pengaruhnya. Penelitian ini berdesain kuantitatif dengan desain kohort retrospektif terhadap semua pasien RSCM pada tahun 2014-2019 dengan diagnosis ALI Rutherford IIb. Data demografi dan faktor risiko, dianalisa untuk mendapatkan korelasinya dengan tindakan amputasi mayor. Pada penelitian ini,  insiden amputasi mayor pada total subjek adalah 39,2%. Rata-rata subjek berusia 60 tahun, dengan insiden komorbiditas diabetes mellitus 32,4%, gangguan ginjal kronik 19,6%, hipertensi 41,2%, dan penyakit jantung koroner 39,2%. Hasil analisis menunjukkan hipertensi meningkatkan risiko amputasi mayor 27,4 kali, riwayat penyakit jantung koroner meningkatkan risiko 10,7 kali, dan diabetes mellitus meningkatkan risiko 9,8 kali, semua secara signifikan. Merokok ditemukan sebagai faktor risiko tidak langsung terhadap kejadian amputasi mayor. Kata kunci: Acute limb ischemia, Amputasi mayor, Rutherford IIb
This study identifies the factors associated with major amputation in patients with Acute Limb Ischemia (ALI) Rutherford Stage IIb and how much they affect it. This is a quantitative study with retrospective cohort design for all patients with ALI in Rutherford IIb stage in 2014-2019. Demographics and risk factors were all analyzed in order to find the correlation with the incidence of major amputation. In this study, the incident of major amputation on the overall subject was 39.2%. The mean age for the subjects was 60 years old, and the comorbidity incidence of diabetes is 32.4%, chronic kidney disease is 19.6%, hypertension is 41.2%, and coronary heart disease is 39.2%. The result of the analysis shows that hypertension increases the risk of major amputation in patients with ALI in Rutherford IIb stage by 27.4 times, while coronary heart disease does by 10.7 times and diabetes does by 9.8 times, all statistically significant. Smoking is also found as an indirect risk factor to the incident of major amputation. Key words: Acute limb ischemia, Major amputation, Rutherford IIb
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library