Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwiet Widjajanti Astuti
"Tesis ini membahas mengenai semakin banyaknya pembentukan Tim Ad Hoc yang berada di Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ciri-ciri Tim tersebut yaitu dibentuk secara insidental, diperbaharui setiap tahun anggaran, mempunyai tugas pokok dan fungsi yang mirip atau sama dengan tugas pokok unit organisasi pembentuknya. Tim tersebut dibentuk dengan Keputusan Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan yang dilatarbelakangi kegiatan teknis tertentu. Pembentukan Tim tersebut mengakibatkan pemborosan anggaran, prosedur semakin berbelit, adanya tumpang tindih kewenangan, ouput tidak maksimal. Untuk itu sejalan dengan reformasi birokrasi keberadaannya perlu dikurangi agar masalah-masalah tadi dapat teratasi.

This thesis discusses the increasing number of the establishment of the Ad Hoc its Directorate General of Processing and Marketing of Fishery. The characteristics of these teams are formed incidentally, updated every financial year, has the duties and functions that are similar or the same as the main tasks of the constituent units of the organization. The team was formed by the Director General of Processing and Marketing of Fishery motivated certain technical activities. Team Building resulted in wastage of the budget, the more complicated procedures, overlapping authority, the output is not optimal. For it is in line with the existence of bureaucratic reform needs to be reduced so that the problems can be resolved earlier."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T33090
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kunto Wibisono
"Kinerja jaringan nirkabel ad-hoc dalam penelitian ini ditinjau dari sisi mobilitas/perpindahan dan pengaruhnya terhadap sumber daya jaringan. Pergerakan node (node mobility) dalam suatu jaringan ad-hoc multihop secara umum akan meningkatkan penggunaan sumber daya (resources overhead) suatu node ad-hoc. Keterbatasan sumberdaya akan mernpengaruhi pula kualitas dan kuantitas komunikasi data antar node dalam jaringan.
Tesis ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pergerakan (mobility) dalam suatu jaringan ad-hoc multihop. Pengaruh yang ditinjau dalam hal ini adalah effek handover dari satu node ke node yang lain selama perpindahan terhadap Throughput rata-rata untuk TCP dan UDP, Jitter dan Packet Delivery Ratio untuk UDP Rowe DIZYCOVZUJ Time, Round Tr¢ Time dan Routing Overhead.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pergerakan node mengakibatkan menurunkan kinelja jaringan ad-hoc. Untuk throughput TCP, terdapat penurunan sebesar 51 % untuk satu hop, 38 % untuk dua hop dan 35,6 % untuk 3 hop. Untuk parameter lain seperti, round trip time dan packet delivery ratio terdapat kecenderungan yang sama dimana pergerakan node akan menurunkan meningkatkan RTT, Jitter dan Packer Roaring Overhead, dan pada saat yang sama menurunkan Packet Delivery Ratio.
Dari pengujian juga terlihat, bahwa jurnlah node antara (hop) dari node sumber ke node tujuan berpengaruh terhadap kinerja jaringan. Semakin banyak jumlah hop maka akan semakin menurunkan kinerja jaringan karena semakin banyak packet routing yang dikirimkan (routing overhead). Perubahan jumlah hop ini ditandai dengan handover tratik antar node yang menimbulkan kehilangan paket."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Cahyono
"Personal Handy-Phone System (PHS ) merupakan generasi terbaru dari sistem komunikasi bergerak digital yang sedang berkembang pada saat ini. Sistem ini menggunakan teknologi wireless ( tanpa kabel ) dengan teknologi akses TDMA. Perkembangan sistem ini dimulai di negara Jepang dan mulai dikernbangkan di negara lain seperti Australia, Korea dan Indonesia.
Dalam penyusunan skripsi ini Kami melakukan pengambilan data dari Perwakilan Nippon Telegraph and Telephone ( NTT ) di Indonesia. Sedangkan untuk perencanaannya diambil daerah sekitar kawasan Arion, Jakarta Timur. Daerah tersebut cukup mewakili daerah keramaian dan urban pada umumnya. Dari data yang ada dihitmmg redaman, perkiraan trafilc dan propagasi daerah tersebut. Berdasarkan perhitungan tersebut jumlah Cell Station yang diperlukan ada 2 yaitu Cell Station yang dipasang diatas gedung dan di ruang bawah tanah. Dengan demikian perancangan di daerah tersebut dapat dilakukan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Sugiarti
"Mobile Ad Hoc Network (MANET) merupakan jaringan yang dapat berdiri sendiri, sehingga memungkinkan perangkat mobile dapat membangun komunikasi tanpa adanya infrastruktur pusat. Semakin besamya kebutuhan akan koneksi internet bagi user yang mobile, maka perlu dilakukan interkoneksi antara MANET dengan internet. Interkoneksi antara MANET dengan Jaringan internet dapat dicapai dengan menggunakan Gateway yang berfungsi sebagai penghubung antara MANET dengan internet. Sebelum berkomunikasi dengan internet sebuah mobile node hams mencari rute menuju gateway. Oleh karena itu dibutuhkan mekanisme pencarian gateway (gateway discovery). Ada tiga pendekatan gateway discovery yaitu proactive, reactive, dan hybrid. Pada penulisan tugas akhir ini dilakukan perbandingan terhadap kinerja dari masing-masing metode gateway discovery tersebut dengan mengubah-ubah advertisement interval dari gateway. Routing protocol MANET yang digunakan adalah Ad Hoc On-demand Distance Vector (AODV) yang telah dikembangkan untuk dapat melakukan interkoneksi antara MANET dengan internet. Untuk dapat melihat kinerja dari ketiga metode gateway discovery tersebut maka dilakukan simulasi dengan menggunakan Network Simulator (NS-2). Hasil simulasi untuk skenario yang digunakan pada tugas akhir ini menunjukkan bahwa packet delivery ratio cukup tinggi untuk semua metode gateway discovery, metode reactive memiliki packet delivery ratio 99,996 %, sedangkan proactive dan hybrid gateway discovery 100 _/o. Untuk end-to-end delay metode reactive menunjukkan delay paling besar dari dua metode lain. Untuk overhead AODV metode hybrid menghasilkan overhead AODV yang paling besar."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada upaya rehabilitasi pascabencana, ketersediaan fasilitas telekomunikasi memiliki peranan yang sangat penting. Namun, proses untuk memperbaiki fasilitas telekomunikasi di daerah bencana memiliki resiko jika dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, metode jaringan yang dapat bekerja secara efisien, efektif, dan mampu mencapai area seluas mungkin diperlukan. Penelitian ini memperkenalkan sebuah protokol routing berbasis klaster bernama Adaptive Cluster Based Routing Protocol (ACBRP), yang dilengkapi dengan metode Ant Colony Optimization, dan diimplementasikan pada simulator yang dikembangkan penulis. Setelah data dianalisis dan dilakukan uji statistik, disimpulkan bahwa protokol routing ACBRP beroperasi lebih baik daripada protokol routing AODV maupun DSR.

Abstract
In post-disaster rehabilitation efforts, the availability of telecommunication facilities takes important role. However, the process to improve telecommunication facilities in disaster area is risky if it is done by humans. Therefore, a network method that can work efficiently, effectively, and capable to reach the widest possible area is needed. This research introduces a cluster-based routing protocol named Adaptive Cluster Based Routing Protocol (ACBRP) equipped by Ant Colony Optimization method, and its implementation in a simulator developed by author. After data analysis and statistical tests, it can be concluded that routing protocol ACBRP performs better than AODV and DSR routing protocol."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdusy Syarif
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA3089
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Sugiarti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA3100
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vamik Heriawan
"Saat ini telah dikembangkan baik melalui riset maupun implementasi jaringan wireless yang tidak bergantung pada suatu infrastruktur yang dikenal dengan mobile ad hoc network (Mamet). Manet mempakan jaringan yang memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengorganisasi secara mandiri, yang terbentuk dari sekumpulan node yang menggunakan wireless interface mereka untuk melakukan komunikasi antara satu node dengan node yang lain. Setiap node bisa menjadi host ataupun router, sehingga node mampu memforward paket ke node berikutnya.
Video streaming merupakan metoda untuk mentransmisikan video dengan sifatnya yang real time, yang artinya pada sisi penerima bisa menyajikan video yang diterima tanpa harus menunggu data keseluruhan secara lengkap. Karakteristik dari video itu sendiri merupakan data yang berukuran besar sehingga dalam pentramisiannya membutuhkan bandwidih yang cukup besar pula. Pada dasarnya, untuk mengatasi keperluan akan jumlah bit yang tinggi ini ada dua cara, Pertama, dengan memperbesar bandwidth pada jaringan, sehingga dapat menyalurkan laju bit tinggi, Kedua, dengan melakukan kompresi atau pemampatan data, yaitu data yang akam ditransmisiskan dikompresi dengan metode tertentu, sehingga membutuhkan jumlah bit yang lebih sedikit. Mengingat keterbatasan bandwidth yang umumnya terjadi pada wireless network, maka untuk pentransmisian video bisa menggunakan cara kedua, yakni menggunakan teknik kompresi, yang salah satunya adalah MPEG.
Dari basil pengujian menunjukkan bahwa end-to-end delay dan jitter, baik total maupun rata-rata, untuk MPEG-4 lebih kecil dari MPEG-1 dan MPEG-2, sebelum dan sesudah implementasi TCP SACK_ Packer loss hanya tetjadi pada MPEG-1 transfer rate 236 Kbps, sebelum implemenatsi TCP SACK, yakni sebesar 0.03 %."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Indra Rizal
"Sistern telekomunikasi selular gencrasi ketiga akan menggunakan jaringan berbasiskan imerner protocol (IP) untuk melayani penggunanya di masa yang akan datang khususnya layanan multimedia. Untuk itu diperlukan suatu protokol pensinyalan untuk dapat memulai, mengakhiri dan menj aga suatu hubungan pada jaringan tersebut.
Beberapa badan standar tengah mengembangkan penelitian untuk jaringan bcrbasiskan IP terscbut dan menggunakan protokol pensinyalan yang telah berkembang dalam inrernet telephony seperti I-L323 dan SIP.
Skripsi ini akan membandingkan kedua protokol pensinyalan pada iniernet relephony tersebut pada kompleksitas, ekstensibilitas, skalabilitas sistem dan Quality of Service (Qoé), untuk melihat protokol pensinyalan yang sesuai untuk dipakai pada jaringan generasi ketiga.
Dari hasil perbandingan terlihat bahwa SIP mempunyai beberapa kelebihan dari 11.323, sehingga membuat protokol tersebut sesuai bagi jaringan generasi ketiga."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Bayuseno
"[ABSTRAK
VANET adalah sebuah jaringan tanpa infrastruktur yang terdiri dari entitas atau node bergerak yang memiliki perangkat wireless untuk berkomunikasi satu sama lain. VANET memiliki topologi yang dinamis yang disebabkan oleh mobilitas dari node-node pada VANET. Dalam simulasi pada vanet dibutuhkan model mobilitas yang mencerminkan keadaan sebenarnya. Model mobilitas menentukan pergerakan dari entitas/node, bagaimana node bergerak, kecepatan dan percepatan dalam VANET. Untuk mencegah kemacetan di jalan raya dilakukan load balancing/pengalihan arus kendaraan untuk membagi trafik kendaraan, dengan satu jalur jalan raya, kepadatan kendaraan akan sangat tinggi, pada topologi grid map dengan load balancing, kepadatan kendaraan dapat berkurang. Pada simulasi didapatkan penurunan kinerja pada model mobilitas grid map dengan load balancing. Pada load balancing, perubahan topologi yang menjadi lebih besar mengakibatkan penurunan kinerja dari load balacing pada model mobilitas gridmap dengan 19,3% pada delay, 5,08% pada packet delivery ratio dan 5,46% pada throughput dalam paramater AODV dan 0,01% pada delay, 12,70% packet delivery ratio dan 12,73% pada throughput dalam parameter DSDV.

ABSTRACT
VANET is an infrastucture less network that consist of entities or mobile nodes that contain wireless device for communicating each other. VANET has dynamic topology due to node mobility. VANET simulation is need mobility model that reflecting the real situation. Mobility model determines the movement of mobile nodes how their location, velocity and acceleration in VANET. To prevent congestion on the road, grip map topology is use to divide the traffic, with the one lane road map, the vehicles density will very high, with load balance grid map topology the vehicles density will separated to other road. On simulation result we get the decrease performance on the load balacing of grid map mobility model. On the load balancing dynamic topology will cause scalability of the network and impact to performance of mobility model. From simulation, load balancing of grid map mobility model has lower performace than common grid map with 19,3% on delay, 5,08% on packet delivery ratio, and 5,46% on throughput with AODV parameters and 0,01% on delay, 12,70% on packet delivery ratio and 12,73% on throughput with DSDV parameters;VANET is an infrastucture less network that consist of entities or mobile nodes that contain wireless device for communicating each other. VANET has dynamic topology due to node mobility. VANET simulation is need mobility model that reflecting the real situation. Mobility model determines the movement of mobile nodes how their location, velocity and acceleration in VANET. To prevent congestion on the road, grip map topology is use to divide the traffic, with the one lane road map, the vehicles density will very high, with load balance grid map topology the vehicles density will separated to other road. On simulation result we get the decrease performance on the load balacing of grid map mobility model. On the load balancing dynamic topology will cause scalability of the network and impact to performance of mobility model. From simulation, load balancing of grid map mobility model has lower performace than common grid map with 19,3% on delay, 5,08% on packet delivery ratio, and 5,46% on throughput with AODV parameters and 0,01% on delay, 12,70% on packet delivery ratio and 12,73% on throughput with DSDV parameters, VANET is an infrastucture less network that consist of entities or mobile nodes that contain wireless device for communicating each other. VANET has dynamic topology due to node mobility. VANET simulation is need mobility model that reflecting the real situation. Mobility model determines the movement of mobile nodes how their location, velocity and acceleration in VANET. To prevent congestion on the road, grip map topology is use to divide the traffic, with the one lane road map, the vehicles density will very high, with load balance grid map topology the vehicles density will separated to other road. On simulation result we get the decrease performance on the load balacing of grid map mobility model. On the load balancing dynamic topology will cause scalability of the network and impact to performance of mobility model. From simulation, load balancing of grid map mobility model has lower performace than common grid map with 19,3% on delay, 5,08% on packet delivery ratio, and 5,46% on throughput with AODV parameters and 0,01% on delay, 12,70% on packet delivery ratio and 12,73% on throughput with DSDV parameters]"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>