Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pengendalian intern atas perencanaan kebutuhan dan pengadaan Barang Milik Negara berdasar e-procurement pada Lapan. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, literatur, jurnal-jurnal, tesis, peraturan pemerintah dan artikel internet yang berhubungan dengan topik serta penelitian lapangan dengan melakukan wawancara kepada narasumber yang terkait dengan kegiatan perencanaan kebutuhan dan pengadaan Barang Milik Negara di Lapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengendalian intern atas perencanaan kebutuhan dan pengadaan berdasar e-procurement belum seluruhnya berjalan baik sehingga perlu dilakukan beberapa perbaikan untuk memenuhi lima unsur pengendalian intern yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan.

---

This research is a descriptive qualitative research that aimed to describe the implementation of internal control on the requirements planning and e-procurement of State-Owned Assets at Lapan. The research methodologies used are literature study by reading and studying books, literature, journals, thesis, government regulation and internet articles related to the topic and field research by conducting interviews with the interviewees that related to the activity of requirenments planning and procurement of State-Owned Assets at Lapan. The results showed that the implementation of internal control on the requirements planning and e-procurement has not entirely run well so necessary to do some improvements to meet five elements of internal control, namely the control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring.

"

"Penelitian ini mengkaji dampak pembangunan infrastruktur transportasi udara terhadap aktivitas ekonomi lokal di Indonesia dengan pendekatan market access. Variabel dependen diukur menggunakan data intensitas cahaya malam satelit NOAA-VIIRS yang diekstrak pada tingkat batas administratif desa sebagai proksi aktivitas ekonomi. Variabel utama yang dianalisis yakni indeks akses udara dikonstruksi dengan kerangka closeness centrality dengan menggabungkan data rute penerbangan aktif dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, data proyeksi penduduk dari BPS, serta data batas desa dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal. Estimasi dilakukan dengan fixed effects model pada data tingkat desa. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan akses udara secara signifikan berkorelasi positif dengan pertumbuhan aktivitas ekonomi desa di Pulau Jawa, namun tidak ditemukan efek serupa di luar Jawa. Temuan ini mengindikasikan bahwa manfaat ekonomi dari infrastruktur udara bersifat kontekstual dan tergantung pada struktur aglomerasi yang telah terbentuk. Studi ini memberikan kontribusi metodologis melalui pengembangan indeks akses udara berbasis centrality serta penerapan pendekatan market access pada uji dampak infrastruktur transportasi yang masih minim diulas dalam konteks negara berkembang.

---

This research examines the impact of air transportation infrastructure development on local economic activity in Indonesia using a market access approach. The dependent variable is measured using NOAA-VIIRS satellite nighttime light intensity data, extracted at the village administrative boundary level, as a proxy for economic activity. The main variable analyzed, the air access index, is constructed using a closeness centrality framework by combining active flight route data from the Directorate General of Air Transportation, population projection data from BPS (Statistics Indonesia), and village boundary data from the Ministry of Villages, Disadvantaged Regions, and Transmigration. Estimation is performed using a fixed-effects model on village-level data. The results show that increased air access is significantly and positively correlated with the growth of village economic activity on Java Island, but no similar effect was found outside Java. These findings indicate that the economic benefits of air infrastructure are contextual and depend on the existing agglomeration structure. This study provides methodological contributions through the development of a centrality-based air access index and the application of a market access approach to impact assessments of transportation infrastructure, which are still rarely discussed in the context of developing countries."

"Studi ini bertujuan untuk mengestimasi dampak yang ditimbulkan dari peningkatan aksesibilitas transportasi udara terhadap jumlah industri mikro dan kecil di desa-desa di Indonesia. Dengan menggunakan data panel tingkat desa dari tahun 2011, 2014, 2018, 2021, dan 2024 serta metode regresi fixed effect, ditemukan bahwa peningkatan akses udara menunjukkan dampak yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan industri mikro kecil pada tingkat nasional, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,0265. Meskipun demikian, besarnya dampak berbeda antar wilayah, di mana desa-desa di luar Pulau Jawa cenderung merasakan manfaat ekonomi yang lebih besar dibandingkan desadesa di Jawa. Hal ini menandakan bahwa aksesibilitas udara mampu menjadi katalis pertumbuhan usaha kecil, terutama di wilayah dengan keterbatasan konektivitas darat. Studi ini memberikan bukti empiris penting bahwa pembangunan konektivitas udara dapat mendorong industrialisasi skala mikro di kawasan perdesaan sebagai bagian dari upaya pemerataan pembangunan ekonomi nasional.

---

This study aims to estimate the impact of improved air transportation accessibility on the number of micro and small industries in Indonesian villages. Using village-level panel data from 2011, 2014, 2018, 2021, and 2024 and applying a fixed effects regression method, the study finds that increased air access has a positive and significant effect on the growth of micro and small industries at the national level, with a regression coefficient of 0.0265. However, the magnitude of the impact varies across regions, with villages outside Java Island generally experiencing greater economic benefits than those in Java. This suggests that air accessibility can serve as a catalyst for small business growth, especially in areas with limited land connectivity. The study provides important empirical evidence that the development of air connectivity can promote micro-scale industrialization in rural areas as part of efforts to achieve more equitable national economic development."