Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 17 Document(s) match with the query
cover
London: Geological Society,, 1985
620.191 AGG (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dasi Agung Ospaman
"Pemanfaatan kembali material granular alternatif dari limbah agrikultur, konstruksi maupun pembongkaran gedung berbahan beton sebagai pengganti agregat kasar alami merupakan salah satu solusi untuk mengatasi isu lingkungan di industri konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai beton yang paling ramah lingkungan dari tiga beton dengan agregat berbeda, yaitu beton agregat cangkang kelapa sawit, beton agregat alami, dan beton agregat daur ulang, yang diproduksi pada skala laboratorium dalam bentuk balok. Beton tersebut diurutkan berdasarkan dampak lingkungan, konsumsi mineral alami dan timbulan limbah dari produksi masing-masing beton. Penilaian daur hidup (life cycle assessment) dilakukan untuk menganalisis dampak lingkungannya, pengaruh transportasi agregat cangkang kelapa sawit, serta pengaruh alokasi antara produksi beton agregat alami dan produksi agregat daur ulang. Selanjutnya, dilakukan estimasi serapan karbon dioksida selama 25 tahun beton tersebut dipakai dan pengurutan peringkat beton berdasarkan kriteria lingkungan dengan metode VIKOR. Dari analisis tersebut, beton agregat daur ulang dapat dinyatakan sebagai beton paling ramah lingkungan yang memenuhi persyaratan-persyaratan solusi terkompromi.

Reusing granular by-product materials from agricultural, construction and demolition waste of buildings as a substitute for natural coarse aggregate could alleviate environmental issues in the construction industry. This study aimed to determine the greenest concrete among three types of concrete: oil palm shell aggregate concrete, natural aggregate concrete, and recycled aggregate concrete, produced on a laboratory scale in a form of beam. These types of concrete were ranked according to environmental impacts, mineral resource depletion and waste generation from their production. A life cycle assessment (LCA) was conducted to analyse its environmental impacts, the effect of transporting oil palm shell aggregates and the allocation effect between the production of natural aggregate concrete and recycled concrete aggregate. Afterwards, the carbon dioxide uptake of the concretes was estimated for 25 years of use and ranked based on environmental criteria using the VIKOR method. Results have shown that recycled aggregate concrete can be presented as environmentally friendly concrete that meets the compromise solution requirements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinand Trestanto
"Kerusakan lapis permukaan jalan lentur umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti beban lalu lintas berlebih, terpapar cuaca ekstrim, dan minim perawatan. Faktor tersebut secara langsung memberikan dampak terhadap material lapis permukaan tersebut di mana agregat penyusunnya mengalami degradasi menjadi butiran-butiran yang lebih kecil dan aspal mengalami penuaan. Dalam penelitian ini, fenomena degradasi agregat disimulasikan dengan memvariasikan gradasi campuran aspal dan fenomena penuaan aspal yang ditandai dengan perubahan karakteristik aspal disimulasikan dengan menambahkan bitumen RAP dengan kadar tertentu ke dalam aspal minyak murni. Berdasarkan hasil uji Marshall Standard dan WTM, degradasi agregat lebih memberikan dampak terhadap volumetrik campuran aspal. Di lain sisi, perubahan karakteristik aspal memberikan pengaruh yang lebih dominan dibandingkan efek degradasi agregat di mana campuran aspal mengalami peningkatan kinerja yang ditandai dengan deformasi yang rendah dan nilai stabilitas yang tinggi.

Damage to flexible road surface layers is generally caused by several factors, such as excessive traffic loads, exposure to extreme weather, and lack of maintenance. These factors directly impact the surface layer material where the constituent aggregates degrade into smaller grains and the asphalt ages. In this study, the phenomenon of aggregate degradation is simulated by varying the gradation of the asphalt mixture and the phenomenon of asphalt aging characterized by changes in asphalt characteristics is simulated by adding a certain amount of RAP bitumen to virgin oil asphalt. Based on the Marshall Standard and WTM test results, aggregate degradation has more impact on the volumetric properties of the asphalt mixture. On the other hand, the change in asphalt characteristics exerted a more dominant influence than the effect of aggregate degradation where the asphalt mixture experienced improved performance characterized by low deformation and high stability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Pradana Sumaputra
"Dalam rangka memfasilitasi tingginya angka kebutuhan pembangunan akan rumah tinggal yang memerlukan bata sebagai salah satu komponennya, diperlukan inovasi dari bata yang ramah lingkungan. Salah satu jenis bata yang digunakan untuk rumah tinggal menggunakan campuran agegat halus dan semen atau dapat disebut dengan bata beton. Pada penelitian ini, dibuat benda uji dengan ukuran 400 x 200 x 100 mm yang tergolong dalam bata beton besar menurut Persyaratan umum bahan bangunan di Indonesia ,Bandung 1982 PUBI .
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan limbah kertas sebanyak 10 dapat mempertahankan kuat tekan yang diisyaratkan dalam SNI 03-0349-1989 yaitu minimal 9,8 MPa dengan rata ndash; rata kuat tekan 17,27 MPa. Densitas dari bata beton dengan subtitusi 10 limbah kertas termasuk kedalam kategori medium weight menurut ASTM C-55. Nilai kuat lentur dari benda uji adalah sudah berada diatas standar yang ditetapkan oleh SNI-3-0349-1989 yaitu sebesar 2.35 MPa. sedangkan untuk nilai absorbsi dan nilai initial rate of suction juga sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh ASTM C ndash; 55 dan ASTM C ndash; 67 yaitu sebesar 17.66 dan 4,76 gram/cm2/menit.

In order to facilitate the high number of development needs for houses that require brick as one of its components, it needs innovation from environmentally friendly bricks. One type of brick used for residential uses a mixture of fine aggregate and cement or can be called a concrete brick. On this research, the concrete brick made of the of 400 x 200 x 100 mm which could be classified as big concrete brick according to Persyaratan umum bahan bangunan di Indonesia ,Bandung 1982 PUBI.
The results of the study showing that the use of waste paper as many as 10 able to maintain compressive strength according to SNI 03 0349 1989 with the value of 17,27 MPa. The density of concrete brick with 10 of paper waste are part categories as medium weight density according to ASTM C 55. The flextural strength of concrete brick already was sitting on standards set by SNI 03 0349 1989 with the value of 2,35 MPa. While the value of absorbtion and initial rate of suction was sitting on standards set by ASTM C 55 and ASTM C 67 with the value of 17.66 and 4,76 gram cm2 min.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
BEMP 3 (1-2) 2000
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Fauzan Al Fattah
"Meningkatnya penggunaan kendaraan beroda di Indonesia secara tidak langsung akan mendorong kebutuhan infrastruktur jalan raya yang berkualitas baik demi menyediakan rasa nyaman bagi para pengendara. Hal ini tentu juga berefek pada kebutuhan material yang digunakan dalam konstruksi perkerasan jalan, maka dari itu pemanfaatan material limbah menjadi salah satu upaya dalam mengurangi penggunaan material alami, serta diharapkan dapat meningkatkan mutu dari infrastruktur itu sendiri. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian penggunaan agregat limbah beton (RCA) dan penambahan limbah plastik LDPE pada campuran aspal terhadap nilai volumetrik Marshall. Akan digunakan limbah beton sebagai substitusi partial agregat alami dan penambahan limbah plastik LDPE dengan variasi kadar 3%, 4%, 5%, 6%, dan 7%. Pengujian dilakukan menggunakan Marshall Standard dan Marshall Immerson untuk didapatkan nilai volumetrik Marshall serta kadar optimum penggunaan limbah plastik pada campuran.

The increasing use of wheeled vehicles in Indonesia will indirectly drive the need for good quality road infrastructure in order to provide comfort for motorists. This of course also has an effect on the need for materials used in road pavement construction, therefore the use of waste materials is one of the efforts to reduce the use of natural materials, and is expected to improve the quality of the infrastructure itself. In this study, testing the use of Recycled Concrete Aggregate and the addition of LDPE plastic waste to asphalt mixtures for the Marshall volumetric value will be carried out. Recycled Concrete Aggregate will be used as a partial substitute for natural aggregate and the addition of LDPE plastic waste with varying rate of 3%, 4%, 5%, 6% and 7%. Tests were carried out using Marshall Standard and Marshall Immerson to obtain Marshall volumetric values in the mixture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrean Wardani
"Penelitian mengenai pengaruh penggunan agregat halus daur ulang dan cangkang telur sebagai bahan pengganti semen pada pembuatan mortar terhadap sifat sifat mekanik pada mortar yang terdiri dari kuat tekan, kuat lentur, daya serap, dan susut. Pengunaan agregat halus daur ulang dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 20 dari jumlah agregat alami yang digunakan dan penggunaan cangkang telur dengan 5 variasi penggunaan sebesar 0, 5, 10, 15, dan 20.

Research about on the influence usage of recycled fine aggregate and egg shells as cement replacement material in the make of mortars against mechanical properties on mortar consisting of a compressive strength, flexural strength, absorption, and shrinkage. Usage recycled fine aggregates in this study set for 20 of the aggregate amount of the used natural and usage egg shells with 5 variation of 0, 5, 10, 15, and 20.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Adhi Prayoga
"Penggunaan agregat daur ulang dalam bidang konstruksi sudah sering digunakan di berbagai negara di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik mortar akibat penambahan agregat halus daur ulang dan admixture kalsium klorida. Jumlah agregat halus daur ulang yang digunakan yaitu 20 dari total agregat halus alami dan jumlah kalsium klorida yang digunakan yaitu memiliki variasi 1, 2, 3, 4, dan 5 dari jumlah semen yang digunakan. Hasil didapatkan bahwa mortar dengan kalsium klorida sebanyak 5 mengasilkan mortar dengan kuat tekan yang paling tinggi yaitu 31,75MPa pada umur 56 hari. Kuat lentur tertinggi pada penggunaan 4 kalsium klorida yaitu sebesar 4,324MPa. Penyusutan tertinggi pada penggunaan 5 kalsium klorida. Daya serap air tertinggi pada penggunaan 1 kalsium klorida yaitu sebesar 112,24 g/100cm2.

The use of recycled aggregate in the construction field has been frequently used in various countries around the world. This study aims to determine the physical and mechanical properties of mortar due to the addition of recycled fine aggregate and admixture of calcium chloride. The amount of recycled fine aggregate used is 20 of the total natural fine aggregate and the amount of calcium chloride were used that have a variety of 1, 2, 3, 4 and 5 of the amount of cement used. The result showed that mortar with calcium chloride as much as 5 resulting mortar with the highest compressive strength that is 31,75MPa at age 56 days. The highest bending strength in the use of 4 calcium chloride is 4,324MPa. The highest depreciation on the use of 5 calcium chloride. The highest water absorption in the use of 1 calcium chloride is 112,24 g 100cm2.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasyim Aidilichsan Muliawan
"Paving block merupakan komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat yang digunakan sebagai bahan perkerasan jalan. Beberapa studi telah melakukan usaha untuk menggunakan plastik sebagai agregat pada paving block sebagai salah satu bentuk usaha daur ulang plastik. Lignin yang merupakan limbah dalam industri kertas merupakan polimer bipolar yang memiliki dua muka sehingga dapat dimanfaatkan sebagai coupling agent dalam pencampuran. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat pencampuran antara plastik, lignin, dan agregat pada paving block. Eksperimen ini menggunakan plastik tipe polipropena dengan penambahan variasi konsentrasi lignin sebesar 0; 0,1; 0,3; dan 0,5 wt%. Pengujian sudut kontak dilakukan untuk mengetahui tegangan permukaan yang dimiliki oleh masing-masing komponen. Pengujian FT-IR dilakukan untuk mengidentifikasi gugus fungsi yang dimiliki oleh campuran. Pengujian SEM dilakukan untuk mengamati morfologi yang terbentuk dari campuran yang dihasilkan. Hasil pengujian sudut kontak menunjukan polipropena dan lignin yang kompatibel karena persamaan sifat hidrofobisitas yang dimiliki. Ikatan gugus fungsi yang dihasilkan dengan variasi konsentrasi lignin menunjukan tidak terdapat ikatan baru yang dihasilkan setelah komponen-komponen dicampurkan. Morfologi yang dihasilkan menunjukan terdapat celah antara polipropena dengan campuran yang mengindikasikan lignin tidak menjembatani plastik dan agregat secara baik.

Paving block is a composition of building materials made from a mixture of Portland cement or similar hydraulic adhesives, water and aggregates used as road pavement materials. Several studies have made an effort to use plastic as aggregate replacements in paving blocks as a form of plastic recycling. Lignin which is a waste in the paper industry is a bipolar polymer that has two faces so that it can be used as a coupling agent in the mixture. The purpose of this study is to investigate the mixing properties of plastics, lignin, and aggregates in paving blocks. This experiment uses polypropylene with mixing proportions of 0; 0.1; 0.3; and 0.5 wt% lignin. Contact angle testing were carried out to determine the surface tension of each component. FT-IR were carried out to identify the functional of the mixture. SEM were carried out to observe the morphology formed from the resulting mixture. The contact angle test results show that polypropylene and lignin are compatible because of the similarity in their hydrophobicity properties. The functional groups of resulting mixture showed there is no new bonds were formed after the components were mixed. The resulting morphology shows that there is a gap between polypropylene and the mixture which indicates that lignin does not bridge the plastic and aggregate properly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Novyan N.F.
"Secara visual, limbah beton berupa material yang keras seperti layaknya agregat, tetapi apakah limbah beton juga memiliki karakteristik yang setara dengan agregat. Jika karakteristik limbah beton sesuai dengan persyaratan yang ditentukan maka limbah tersebut dapat dimanfaatkan untuk pekerjaan lain, misalnya sebagai komponen campuran konstruksi perkerasan jalan.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh-pengaruh yang terjadi pada penggunaan limbah beton sebagai agregat kasar dan medium di dalam campuran LASTON (Lapisan Aspal Beton). Untuk itu dilakukan beberapa pengujian untuk mengetahui sifat-sifat fisik aspal dan agregat (terutama agregat kasar dan medium). Kemudian dilakukan uji Marshall untuk campuran LASTON dengan variasi kadar aspal 5 %, 5,5 %, 6 %, 6,5 %, 7 %. 7.5 %, 8 %, 8,5 %, 9 %, 9,5 %, dan dari hasil pengujian tersebut diperoleh kadar aspal optimum.
Hasil-hasil pengujian menggambarkan bahwa agregat limbah beton memiliki lebih banyak pori dibandingkan agregat alam sehingga diperlukan kadar aspal yang lebih banyak daripada persyaratan yang ditetapkan Bina Marga. Meskipun demikian nilai-nilai karakteristik campuran LASTON dengan agregat limbah beton masih memenuhi persyaratan yang ditentukan sehingga agregat limbah beton dapat digunakan sebagai komponen perkerasan jalan. Dengan asumsi bahwa biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh agregat limbah beton jauh lebih murah, maka pada langkah berikutnya dilakukan perhitungan biaya bahan untuk konstruksi campuran LASTON. Biaya tersebut dibandingkan dengan biaya bahan untuk konstruksi campuran LASTON dengan agregat alam dan hasilnya ternyata campuran LASTON dengan agregat limbah lebih mahal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>