Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lutfah S. Nurusman
Abstrak :
Media Withmore & Morrel PA dan teknis digunakan sebagai media kultur in vitro eksplan tunas pucuk abaca, Musa textiles Nee masing-masing dengan penambahan BA 2 ppm , BA 1 ppm + NAA 10 ppm, disamping kontrol, tanpa penambahan hormon, Aklimatisasi dilakukan setelah 2 bulan , masing-masing planlet ditanamkan ke dalam polibag berisikan campuran tanah kebun : pasir (1 : 1). Uji Anava 2 faktor dari data pengamatan eksplan sebelum di-aklimatisasi menunjukkan bahwa kedua macam medium Withmore & Morrel itu menghasilkan berat segar serta tinggi planlet yang tidak berbeda. Aldimatisasi yang dilakukan tidak berhasil, yang mutigkin disebabkan panasnya cuaca serta kondisi rumah kaca yang digunakan tidak memadai, Penelitian ini menunjukkan bahwa medium teknis bisa digunakan dalam memproduksi bibit abaca secara kultur in vitro sehingga biaya produksi menjadi sangat hemat.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Stanley Darwin Chandra
Abstrak :
Berdasarkan Sustainable Development Goals, salah satu cara untuk menurunkan angka kelaparan yang saat ini berjumlah 22,53 juta populasi di Indonesia adalah dengan meningkatkan riset dan teknologi yang berkaitan dengan produktivitas agrikultur. Salah satunya adalah dengan mengembangkan agrikultur terkontrol menggunakan greenhouse atau disebut dengan controlled environment agriculture. Dalam skripsi ini, penulis mengajukan sistem pemantauan dan pengontrolan multiple greenhouses berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan platform ThingSpeak. Sistem ini mampu mengontrol parameter lingkungan optimal pada greenhouse, sehingga tanaman diharapkan dapat tumbuh berkembang dengan baik. Sistem ini juga mampu mengontrol dan memantau multiple greenhouses pada lokasi yang berbeda menggunakan satu platform. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa tanaman di dalam greenhouse memiliki kualitas jumlah daun lebih banyak 26,29%, lebar batang lebih lebar 44,28%, dan tinggi tanaman lebih tinggi 42,11% dibandingkan tanaman yang tidak terkontrol. Hal ini menunjukkan bahwa sistem secara efektif dapat memberikan keadaan lingkungan optimal untuk menghasilkan tanaman yang lebih baik dibandingkan tanaman tak terkontrol. ......According to Sustainable Development Goals, one way to reduce hunger’s rate, which currently there are 22.53 million people in Indonesia. is by increasing research and technology related to agriculture productivity. One of the examples is improving controlled agriculture using greenhouse or known as controlled environment agriculture. In this thesis, writer proposes a monitoring and controlling system for multiple greenhouses based on Internet of Things (IoT) using ThingSpeak platform. This system can control optimal environment parameters inside greenhouse, so that the plants are expected to grow well. The system also capable of controlling and monitoring multiple greenhouses at different locations using a single platform. The measurement results show that the plants inside greenhouse have 26.29% more leaves, 44.28% wider rod width, and 42.11% higher plants height compare to uncontrolled plants. This shows that the system can effectively provide optimal environment parameter to produce better plants compare to uncontrolled plants.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: CRC Press, 2008
R 550 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Aflina Mustafainah
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk memaparkan penerapan teknologi pertanian dan pengaruhnya pada peminggiran posisi dan aktivitas perempuan, (2) menggambarkan aktivitas perempuan di area pertanian yang tersentuh teknologi pertanian modern, (3) memaparkan adanya pro-ses-proses pemiskinan perempuan di desa sebagai dampak dari penerapan teknologi pertanian. Manfaat penelitian ini adalah (1) pentingnya melihat proses-proses dan bentuk lain dari kemiskinan (2) dapat menjadi bahan pertimbangan oleh para pembuat kebijakan dalam merencanakan program pembangunan pertanian dan program pengentasan kemiskinan yang berperspektif perempuan.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11403
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paris: Cirad, 1999
630.913 IMA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wolf, Edward C.
Washington, DC : Worldwatch Institute, 1986
338.1 WOL b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brar, Karanjot Kaur
New Delhi: Dominant Publishers & Distributors, 1999
577.1 BRA g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge , 1996
178 FOO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pemerintah telah menetapkan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional 2009-2014. Program pemberdayaan pertanian dan nonpertanian untuk kelompok miskin sudah relatif banyak, namun kurang efektif dan berkelanjutan karna bersifat parsial-sektoral. Mengingat besarnya sumber daya yang dicurahkan, dalam prespektif peningkatan efektivitas dan efisiensi program pembangunan, pemikiran ini bertujuan merumuskan reorientasi pradigma dan strategi sebagai syarat kecakupan dalam pengentasan kemiskinan di pedesaan. Krisis ekonomi berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketanganan pangan di tingkat regional dan global. Dampak krisis ekonomi global di Indonesia mencakup penurunan pertumbuhan sektor pertanian dan terhambatnya pencapaian target MDGs-1 2015(12.3% vs target 7,5%). Dampak krisis, dengan risiko dan ketidakpastian yang tinggi, hendaknya membangkitkan kesadaran baru tentang pentingnya paradigma dan strategi pembangunan dan pertumbuhan inklusif. Pembangunan perdesaan inklusif mensyaratkan sinergi pertumbuhan di tingkat desa dengan program pemberdayaan kelompok miskin. Pengembangan agribisnis dan agroindustri patut dijadikan kegiatan utama program pemberdyaaan, pembangunan perdesaan, dan instrumen penting dalam mempercepat transformasi ekonomi pertanian dan perdesaan. Komplementasi efektivitas program pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi (di atas 7,0%), didukung integrasi ekonomi desa-kota, akan menjamin eefektibitas dan efisiensi pemanfaatan sumbe daya ekonomi dan mempercepat pengentasan kemiskinan di perdesaan dan secara nasional.
Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementrian Pertanian, {s.a}
630 PIP
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Agus
Abstrak :
Evolusi pembangunan pertanian di negara maju dan di negara berkembang seperti Indonesia, terutama dalam evolusi luas lahan yang dikuasai petani dan jumlah petani menunjukkan tren yang berlawanan. Di negara maju, pembangunan telah meningkatkan luas lahan pertanian per petani dan menurunkan jumlah petani secara nyata. Namun, tren yang sebaliknya terjadi di negara berkembang. Di samping sektor pertanian di Indonesia melemah, hal tersebut merupakan dampak negatif dari industrialisasi yang belum berhasil. Implikasinya adalah Indonesia harus merancang dan merencanakan pembangunan sebagai proses transformasi seluruh sektor ekonomi secara terintegrasi dengan menciptakan pertanian yang kokoh sebagai landasannya. Trasformasi ekonomi harus mencapai target paling tidak setiap penurunan 1% nilai PDB pertanian dalam PDB nasional diikuti oleh penurunan tenaga kerja pertanian minimal 2%. Tenaga kerja yang keluar dari pertanian ini harus mendapat tingkat kesejahteraan atau pen-dapatan yang lebih tinggi dari keadaan sebelumnya agar tingkat kemakmuran petani meningkat dan ekonomi berkembang. Perancangan dan perencanaan transformasi ekonomi yang harus dilandasi oleh karakteristik inheren Indonesia yaitu sebagai negara kepulauan yang sangat kaya akan sumber daya laut dan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia sehingga letaknya memiliki potensi tenaga kerja dan pasar yang besar, di sepanjang khatulistiwa dengan iklim tropika sehingga memerlukan daya adaptasi yang tinggi terhadap ciri iklim tropika yaitu basah, panas dan lembap; serta memiliki keragaman budaya yang tinggi sebagai potensi kreativitas di satu pihak tetapi tinggi pula biaya komunikasi dan pengambilan keputusan di pihak lain.
Kementerian Kementerian RI,
630 PIP 7:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>