Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulthan Alvin Faiz Bara Mentari
Abstrak :
Jalan Raya Daan Mogot-Pesing Kota Jakarta Barat merupakan jalan raya yang memiliki fungsi vital karena dikelilingi perumahan, industri, pasar, menghubungkan dua kota besar (Jakarta Barat dan Tanggerang), serta merupakan jalan raya yang memiliki titik konsentrasi PM2.5 tertinggi dengan 298 µg/m3 berdasarkan data IQair. Oleh karena itu, diperlukan sebuah penelitian yang dapat menganalisis risiko kesehatan terhadap masyarakat yang tinggal disekitarnya akibat pajanan PM2.5. Penelitian ini menggunakan metode ARKL dengan sampel udara pada 4 titik pengukuran dan sampel subjek sebanyak 96 responden. Pengambilan sampel udara menggunakan alat Dusttrak sedangkan pengambilan data sampel subjek dilakukan dengan wawancara. Berdasarkan hasil pengukuran PM2.5 pada 4 titik pengukuran, terdapat 3 titik yang konsentrasinya telah berada diatas baku mutu PP No.22 tahun 2021 pada titik 2 dengan 73,8 µg/m3, titik 3 dengan 57,2 µg/m3, dan titik 4 dengan 155,4 µg/m3. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan data rerata berat badan responden 59,5 kg, umur 44,5 tahun, waktu pajanan 24 jam/hari, frekuensi pajanan 350 hari/tahun, dan durasi pajanan 20 tahun. Intake realtime dan lifetime tertinggi berada pada titik 4 pengukuran dengan konsentrasi maksimum 0,03 mg/kg/hari dan 0,05 mg/kg/hari. RQ realtime dan lifetime tertinggi berada pada titik 4 dengan nilai maksimum 1,74 dan 2,61. Dibutuhkan manajemen risiko yang dapat menanggulangi titik dengan kategori berisiko diantaranya edukasi penggunaan masker, menanam tanaman penyaring debu dalam rumah, peningkatan gizi, serta penghijauan jalan raya. ......Daan Mogot-Pesing road of West Jakarta is a highway that has a vital function because it is surrounded by housing, industry, markets, connects two big cities (West Jakarta and Tangerang), and is a highway that has the highest PM2.5 concentration point with 298 µg/m3 based on IQair data. Therefore, a study is needed that can analyze the health risks to the people who live around them due to PM2.5 exposure. This study used the EHRA method with air samples at 4 measurement points and a sample of 96 respondents. Air samples were taken using the Dusttrak tool while the subject sample data was collected by interview. Based on the results of PM2.5 measurements at 4 measurement points, there are 3 points whose concentrations are above the PP No. 22 of 2021 quality standards at point 2 with 73.8 µg/m3, point 3 with 57.2 µg/m3, and point 4 with 155.4 µg/m3. Based on the interview results, the average respondent's body weight was 59.5 kg, age 44.5 years, exposure time 24 hours/day, exposure frequency 350 days/year, and exposure duration 20 years. The highest realtime and lifetime intakes were at point 4 of measurement with a maximum concentration of 0.03 mg/kg/day and 0.05 mg/kg/day. The highest realtime and lifetime RQ is at point 4 with a maximum value of 1.74 and 2.61. Risk management is needed that can address points with risk categories including education on using masks, planting dust filter plants in the house, improving nutrition, and planting plants around the road.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Restila
Abstrak :
ABSTRAK
Kebakaran hutan dan lahan merupakan masalah yang hampir setiap tahunnya terjadi di provinsi Riau. Berdasarkan data AQMS kota Pekanbaru, konsentrasi PM10 mengalami peningkatan hingga level berbahaya pada saat terjadinya bencana kebakaran hutan tersebut. Sementara SO2 masih berada pada level ISPU sedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan kenaikan pajanan PM10 akibat kebakaran hutan dan lahan dengan kejadian hipertensi. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dan dilakukan pada bulan Februari 2016 ? Juni 2016. Sampel penelitian sebanyak 97 orang pasien rawat jalan Puskesmas Melur dan Puskesmas Rejosari periode kebakaran hutan tahun 2015 (September ? Oktober 2015). Hasil penelitian pajanan PM10 selama 4 hari tidak signifikan secara statistik terhadap kejadian hipertensi di Kota Pekanbaru tahun 2015. Berdasarkan tingkatan ordinal, kategori pajanan PM10 pada tingkat tidak sehat memiliki OR terbesar yaitu 2,65 (CI 95% 0,48 ? 14,56), kategori sangat tidak sehat OR sebesar 2,22 (CI 95% 0,34 ? 14,5) dan kategori berbahaya OR 1,69 (CI 95% 0,05 ? 50,83). setelah di kontrol variabel konfounding yaitu indeks masa tubuh (IMT), pendidikan, jenis kelamin, usia, dan riwayat keluarga yang menderita hipertensi.
ABSTRACT
Land and forest fires was a problem that almost occur in the Riau Province every year. Based on Air Quality Monitoring Sytem (AQMS) data in Pekanbaru, the concentration of PM10 increased to dangerous level during fire forest episode. While SO2 still at the moderate level. This objective of this study was to determine the relationship PM10 exposure during land and forest fires in 2015 with hypertension. This design study of research was cross sectional study and was conducted in February 2016 - June 2016. The sample was 97 outpatient Rejosari health centers and Melur health centers during fire forest period in 2015 (September-October 2015). Results of research PM10 exposure for 1 to 8 days was not statistically significant with hypertension in Pekanbaru city in 2015. Under the ordinal level, exposure category PM10 at unhealthy levels that have the greatest risk with OR 2.65 (95% CI 0,48 ? 14,56), the category very unhealthy OR of 2.22 (CI 95% 0,34 ? 14,5) and hazardous category OR 1.69 (CI 95% 0,34 ? 14,5), after being controlled by the variables of body mass index (BMI), education, gender, age, and family history of hypertension.
2016
T45553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidya Fauzianti
Abstrak :
Di kota yang sedang berkembang seperti Depok, perlu dilakukan suatu pengelolaan kualitas lingkungan hidup, salah satunya adalah kualitas udara, sebagai suatu langkah antisipasi maupun menurunkan tingkat pencemaran udara yang ada. Melalui data kualitas udara ambien tiap tahunnya, dilakukan suatu analisa kuantitatif deskriptif terhadap parameter mana saja yang melewati ambang batas baku mutu yang telah ditentukan, yaitu debu yang melebihi 230 _g/m³ dan kebisingan yang melebihi 70 dB di Cimanggis dan Terminal Depok. Analisa dilanjutkan dengan uji validasi melalui pengukuran langsung di Cimanggis dan Terminal pada hari kerja dan non kerja, dimulai pada pukul 07.00-09.00, 12.00-13.00 dan 16.00-18.00, yang dikaitkan dengan sumbernya, yaitu beban kendaraan bermotor. Pengolahan data selanjutnya menggunakan persamaan regresi linier darab, dimana jumlah kendaraan sebagai variable bebas dan polutan sebagai variable terikat. Persamaan regresi yang didapatkan memperlihatkan bahwa terdapat hubungan positif maupun negatif untuk beban kendaraan terhadap polutannya, yang berarti jumlah beban kendaraan mempengaruhi tingkat pencemarnya. Hubungan linier terlihat pada lokasi pengukuran Cimanggis, sedangkan hubungan berkebalikan terlihat pada lokasi pengukuran Terminal.Melalui identifikasi sumber, dapat disarankan suatu langkah pengendalian dan pengelolaan kualitas udara, dimana pengendalian lebih diarahkan pada perbaikan manajemen transportasi, yaitu pada debu lebih diarahkan pada kendaraan roda 4/lebih berbahan bakar diesel, sedangkan untuk kebisingan lebih diarahkan pada kendaraan roda 4 berbahan bakar bensin. ......In a developing city like Depok, environmental management is needed, which air quality is one of them. Air quality management is needed both for prevention as well as an effort to decrease the existing air pollution. Based on the existing data of air quality for each year, the quantitative analysis was using parameter that is above the standard, which are dust that is above 230 _g/m³ and noise above 70 dB in Cimanggis and Terminal Depok. Analysis continued with validation by doing road side monitoring in Cimanggis and Terminal Depok on work days and week days, started in 07.00-09.00, 12.00-13.00 and 16.00-18.00, connected with their sources, which is vehicles load. Data analysis was made using linear regression equation with vehicles load as independent variable, and pollutant as dependent variable. Regression equation shows that there are positive and negative relationships between pollutant and its sources, which means that the quantity of vehicles influence the level of pollutant. Linear relationship showed in Cimanggis, and invers relationship showed in Terminal.Through identification of source pollution, it is suggested that air quality monitoring and management step by transportation management improvement, with dust pollution, need more attention in 4 or more wheel vehicles with solar fuel, and for noise pollution need more attention in 4 wheel vehicles with gas fuel.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjandra Yoga Aditama
Jakarta: Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia, 1999
616.24 TJA d (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wellburn, Alan
Harlow : Addison-Wesley, 1996
574.5 WEL a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Dwi Puspitasari
Abstrak :
Tujuan yaitu untuk mengetahui pola spasial pencemaran udara yang diakibatkan oleh PLTU dan PLTGU Muara Karang. Analisis yang digunakan adalah analisis keruangan hasil perhitungan Model Dispersi Gaussian untuk mengetahui semburan emisi PLTGU dan PLTU masing-masing parameter yaitu debu, NO2 dan SO2 pada enam hari pada bulan Juni dan Desember, selanjutnya hasil perhitungan tersebut ditampilkan dalam bentuk peta untuk mengetahui pola spasial pencemaran udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pencemaran udara dari sumber PLTU dan PLTGU Muara Karang menunjukkan jangkauan dan nilai konsentrasi tiap parameter, berbeda-beda sesuai arah anginnya. Dalam kondisi atmosfer stabil, jangkauan emisi dari kedua sumber pencemar tersebut lebih jauh dibandingkan dalam kondisi atmosfer tidak stabil. Hasil analisis yaitu konsentrasi pencemar menurun sesuai dengan jaraknya. Kecamatan Taman Sari, Sawah Besar, Kemayoran, dan Tambora memiliki resiko paling tinggi terkena dampak pencemaran udara dari sumber PLTU dan PLTGU Muara Karang.
The objective of the study are to determines the spatial patterns of air pollution caused by Muara Karang Power Plant and Combined Cycle Power Plant. The analysis which used is spatial analysis of the calculated Gaussian Dispersion Model to find out bursts emissions of Combined Cycle Power Plant and power plant of each parameter that is dust, NO2 and SO2 on six days in June and December, then the calculation results are displayed in the form of a map to determine the spatial pattern of air pollution. The results showed that the pattern of air pollution from Muara Karang Power Plant and Combined Cycle Power Plant shows the range and concentration values of each parameter, varies according to wind direction. In stable atmospheric conditions, the range of pollutant emissions from both sources are more distant than in the unstable atmospheric conditions. The results of the analysis that pollutant concentration will be change in the air. Taman Sari, Sawah Besar, Kemayoran, and Tambora has a highest risk area affected by air pollution from Muara Karang Power Plant and Combined Cycle Power Plant.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S78
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library