Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devi Elora Gugun
"Pendahuluan: Hiperglikemia yang berlangsung lama dan tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan produksi ROS dan menyebabkan infertilitas pada pria. Daun sirsak (Annona muricata) merupakan salah satu herbal dengan efek antidiabetik. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (EEDS) terhadap ukuran diameter tubulus seminiferus, jumlah sel sertoli, dan jumlah sel leydig pada mencit yang mengalami diabetes mellitus. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan studi eksperimental. Sampel yang digunakan sebanyak 30 ekor mencit jantan Swiss Webster yang diinduksi aloksan selama 3 hari, yang dibagi menjadi kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan 3 kelompok uji dengan dosis EEDS masing-masing 150, 300, dan 600 mg/kgBB. EEDS diberikan setiap hari selama 14 hari. Semua preparat jaringan testis diwarnai dengan pewarnaan HE dan diamati pada perbesaran 40x. Diameter tubulus seminiferus diukur menggunakan program Axiovision Release 4.8. Jumlah sel sertoli dan sel leydig dihitung menggunakan perangkat lunak image J. Hasil: EEDS dalam semua dosis uji tidak berpengaruh secara signifikan pada ukuran diameter tubulus seminiferus. EEDS dosis 150, 300, dan 600 mg/kgBB secara signifikan dapat meningkatkan jumlah sel sertoli dibandingkan kelompok kontrol negatif (p<0,05). EEDS dosis 300 mg/kgBB signifikan dapat meningkatkan jumlah sel leydig dibandingkan kelompok kontrol negatif (p<0,05). Kesimpulan: Pemberian EEDS selama 14 hari pada mencit yang diinduksi aloksan tidak mengubah ukuran diameter tubulus seminiferus secara signifikan, namun dapat meningkatkan jumlah sel sertoli dan sel leydig secara signifikan dibandingkan jika tidak diberi pengobatan apapun(
).Introduction: Prolonged and uncontrolled hyperglycemia increases production of ROS and causes male infertility. Soursop leaf (Annona muricata) is herbal medicine that is known to have antidiabetic effect. This study aimed to observe the potential effect of ethanol extract of soursop leaf (EESL) to the alteration of seminiferous tubules’ diameter, sertoli cells’ amount and leydig cells’ amount, as the indicators of male infertility. Method: This is a true experimental in vivo study with randomized control group. The sample used for this study are 30 alloxan-induced Swiss Webster mice which was devided into positive control group, negative control group, and three trial groups (1: 150 mg/kg, 2: 300 mg/kg, 3: 600 mg/kg). EESL solution was given everyday during 14 days. All histopathology preparations were stained by HE-staining and observed on 40x magnification. Diameters of seminiferous tubules were measured by Axiovision Release program version 4.8. The amounts of sertoli and leydig cells were counted by Image J software. Results: EESL in every trial dose doesn’t have significant effect to the diameter of seminiferous tubules on every trial groups. EESL 150, 300, and 600 mg/kg has a significant effect to increase the amounts of sertoli cells (p=0,003). EESL 300 mg/kg has a significant effect to increase the amounts of leydig cells (p=0,03). Conclusion: Administration of Annona muricata leaf during 14 days on alloxan-induced mice doesn’t significantly affect diameters of seminiferous tubules. In contrast, it significantly increases the amounts of sertoli and leydig cells."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Nurlaila Dewi
"Prevalensinya terus meningkat dari tahun ke tahun baik di negara maju juga tidak berkembang. Di Indonesia diperkirakan ada 12 juta orang berusia 15 tahun yang menderita diabetes mellitus pada tahun 2013. Pengobatan diabetes mellitus menggunakan ekstrak tumbuhan dilaporkan memiliki hasil yang baik cukup bagus. Salah satu tanaman yang memiliki efek antidiabetes adalah Annona muricata. Ekstrak daun Annona muricata ditemukan meningkat regenerasi sel beta pankreas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (EEDS) pada diameter pulau Langerhans, ekspresi insulin, dan kadar plasma glukagon-like peptide-1 (GLP-1) pada tikus diinduksi aloksan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperimental. Sampel yang digunakan adalah mencit Swiss Webster sebanyak 30 ekor jantan dengan umur 12-14 minggu dan berat badan 20-30 gram. Sampel dibagi dengan diacak menjadi 5 kelompok, diinduksi dengan aloksan, dan diberi perlakuan 14 hari. Kelompok terdiri dari: kontrol negatif, kontrol positif yang diberi perlakuan glibenklamid 0,65 mg/kgBB, pengobatan dengan EEDS 150 mg/kgBB (P1), 300 mg/kgBB (P2), dan 600 mg/kgBB (P3). Diameter pulau-pulau Langerhans dan Ekspresi insulin diukur dengan pemeriksaan histopatologi dengan pewarnaan hematoxylin-eosin (HE) dan imunohistokimia (CPI), sedangkan GLP-1. level plasma diukur dengan ELISA. Data yang berdistribusi normal dianalisis dengan uji ANOVA satu arah, diikuti oleh Tukey HSD post hoc. Data dengan distribusi. Kelainan dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil: Analisis bivariat menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pemberian EEDS dengan diameter Pulau Langerhans (p = 0,001) tetapi perbedaannya tidak signifikan dengan ekspresi insulin (p = 0,539) dan kadar GLP-1 plasma (p = 0,122). Kesimpulan: EEDS yang diberikan dalam dosis 300 mg/kgBB paling efektif dalam memperbesar diameter pulau langerhans. Sebaliknya, ketiga dosis ekstrak tidak dapat meningkatkan ekspresi insulin dan kadar GLP-1 plasma.

Its prevalence continues to increase from year to year both in developed countries also not growing. In Indonesia, it is estimated that there are 12 million people aged 15 years who suffer from diabetes mellitus in 2013. Treatment of diabetes mellitus using plant extracts is reported to have good results. One of the plants that have an antidiabetic effect is Annona muricata. Annona muricata leaf extract was found to increase pancreatic beta cell regeneration. This study aimed to determine the effect of soursop leaf ethanol extract (EEDS) on the diameter of the islets of Langerhans, insulin expression, and plasma levels of glucagon-like peptide-1 (GLP-1) in rats. alloxan induced. Methods: This study used an experimental design. The samples used were 30 male Swiss Webster mice, aged 12-14 weeks and weighing 20-30 grams. Samples were divided randomly into 5 groups, induced with alloxan, and treated for 14 days. The group consisted of: negative control, positive control that was given treatment glibenclamide 0.65 mg/kgBW, treatment with EEDS 150 mg/kgBW (P1), 300 mg/kgBW (P2), and 600 mg/kgBW (P3). The diameter of the islets of Langerhans and insulin expression were measured by histopathological examination with hematoxylin-eosin (HE) and immunohistochemical (CPI) staining, while GLP-1 . plasma levels were measured by ELISA. Data that were normally distributed were analyzed by one-way ANOVA test, followed by Tukey HSD post hoc. Data with a distribution that Abnormalities were analyzed by the Kruskal-Wallis test. Result: Bivariate analysis showed a significant difference between the administration of EEDS and the diameter of the Islets of Langerhans (p = 0.001) but the difference was not significant with insulin expression (p = 0.539) and plasma GLP-1 levels (p = 0.122). Conclusion: EEDS given in a dose of 300 mg/kgBW was most effective in increasing the diameter of the islets of Langerhans. In contrast, the three extract doses did not increase insulin expression and plasma GLP-1 levels."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Utami
"Pendahuluan: Diabetes melitus merupakan penyakit sistemik yang banyak terjadi di kalangan masyarakat Indonesia yaitu sebesar 10,7 juta penduduk. Pasien dengan diabetes melitus memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi salah satunya adalah abses limpa. Terkait kecenderungan terjadinya abses limpa pada penderita diabetes, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun sirsak terhadap perubahan morfologi limpa pada kondidi DM dan membandingkannya dengan kondisi normal (kontrol).
Metode: Desain penelitian ini murni eksperimental in vivo pada hewan coba mencit dengan dengan metode post study. Sebanyak 26 ekor mencit yang terbagi menjadi kelompok normal, kontrol negatif, kontrol positif, kontrol pemberian EEDS dosis rendah, kontrol pemberiaan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (EEDS) dosis sedang, dan kontrol pemberian EEDS dosis tinggi diidentifikasi perubahan morfologi jaringan limpanya dengan mengamati jumlah pulpa alba, diameter pulpa alba, sentrum germinativum, diameter sentrum germinativum, dan megakariosit.
Hasil: dilakukan analisis dengan menggunakan uji Kruskal Wallis sehingga menunjukkan perbedaan rerata yang tidak signifikan pada jumlah pulpa alba (P=0.337), diameter pulpa alba (P=0.701), sentrum germinativum(P=0.26), dan diameter sentrum germinatuvum (P=0.184) antar kelompok perlakuan mencit. Hasil analisis dengan uji Anova satu arah juga menunjukkan perbedaan rerata yang tidak signifikan pada megakariosit (P=0.146) antar kelompok perlakuan mencit.
Kesimpulan: tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian EEDS dan perubahan morfologi jaringan limpa.

Introduction: Diabetes mellitus is a systemic disease that mostly occurs in Indonesian society, which is 10.7 million people. Patients with diabetes mellitus have a higher risk of experiencing complications, one of which is a spleen abscess. Regarding the tendency of spleen abscesses in diabetics, this study was conducted to determine the effect of ethanol extract of soursop leaves on spleen morphological changes in diabetes and to compare it with normal conditions (control).
Methods: The design of this study was purely experimental in vivo in mice with the post study method. A total of 26 mice which were divided into normal groups, negative control, positive control, control of low dose EEDS, control of moderate dose of Soursop Leaf Ethanol Extract (EEDS), and control of high dose EEDS, identified changes in spleen tissue morphology by observing the amount of pulp alba the diameter of the pulp alba, the centrum germinativum, the diameter of the centrum germinativum, and the megakaryocytes.
Results: analysis was carried out using the Kruskal Wallis test so that it showed insignificant mean differences in the number of pulp alba (P = 0.337), the diameter of the pulp alba (P = 0.701), the centrum germinativum (P = 0.26), and the diameter of the germinatuvum centrum (P = 0.184) between treatment groups of mice. The results of the analysis with the one-way Anova test also showed insignificant mean differences in megakaryocytes (P = 0.146) between treatment groups of mice.
Conclusion: there is no significant relationship between EEDS administration and changes in spleen tissue morphology.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library