Ditemukan 354 dokumen yang sesuai dengan query
Suzanna Mubin
Abstrak :
Pada pesawat terbang terutama dibagian-bagian yang berhubungan dengan mesin penggerak pesawat terbang, sangat besar pengaruh panas yang akan diterima atau disalurkan melalui bahan sebelum diterima) dimanfaatkan pada bagian lain.
Oleh sebab itu kami berusaha untuk mengetahui sejauh mana pengaruh panas dan mesin penggerak pesawat terbang pada pipa saluran atau kabel-kabel yang berhubungan. Pada umumnya bahan pesawat terbang dipergunakan bahan alloy 2024. Diharapkan dari hasil yang didapat akan memberikan masukan bagi kalangan pengguna bahan pesawat terbang.
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Anton Aryanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40909
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Idris
Abstrak :
Baja ASSAB 8407 Supreme merupakan jenis baja perkakas hasil pengerjaan panas, yang banyak diaplikasikan pada berbagai komponen otomotif (mlsalnya ; aplikasl baja perkakas pada roda glgi komponen mobil). Dalam pemakaiannya, material sering mengalami peristiwa keausan, korosi, erosi, kavitasi dan teroksidasi pada temperatur tinggi. Kondisl diatas akan menyebabkan pengecilan dimensi, sehingga komponen tersebut tidak dapat dipakai sebagaimana mestinya. Untuk memperbaiki kerusakan tersebut dan menekan biaya perawatan dicoba dilakukan proses pelapisan semprot logam. Proses ini merupakan metode pembentukan lapisan bam pada material induk dengan cara mendepositkan material keras diatas permukaan material lnduk. Dalam penelitian ini dipergunakan jenis semprot logam nyala api dengan panas pembakaran gas Okslasetilen dan material berbentuk serbuk dengan jenis paduan dasar nike! (tungtec) dan paduan dasar cobalt {stellite-6). Setelah proses pelapisan, dilakukan serangkaian pengujian, yakni : pengujian kekerasan (makro dan mikro), ketebalan laplsan, ketahanan aus lapisan dan pengamatan struktur mikro yang bertujuan untuk menganalisa sejauh mana keefektifan dari penggunaan proses ini. Dari hasil pengujian diperoleh peningkatan kekerasan yang optimal pada baja ASSAB 8407 lapis tungtec sebesar 304 I/HN (mikro) dan 344 VHN (makro). Sedanglran pada baja ASSAB 8407 lapis steiiite-6 didapatkan kekersan optimal sebesar 409 VHN frnikro) dan 427 VHN (makro). Pada kondisi jarak luncur dibawah 75000 mm, ketahanan aus yang tinggi dimiliki material baja ASSAB lapis serbuk tungtec, sedangkan pada jarak luncur diatas 75000 mm, ketahanan aus yang tinggi dimiliki material baja ASSAB 8407 lapis serbuk stellite-6.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S40958
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Simarmata, Silvester Lemeda
Abstrak :
Cacat-cacat dalam logam seperti koforan non-logam (non metalic inclision), endapan pada paduan, retakan dan porositas akan menyebabkan distribusi tegangan yang tidak merata. Hai ini akan menyebabken konsentrasi tegengan (stress raiser). Stress raiser secare khusus akan menyebabkan batas keuletan logam dan paduannya menjadi rendah sehingga dapat dikatakan menurunkan kekuatan tarik dan kekerasan paduan ADC 12. Aluminium termasuk logam ulet (ductile). Stress raiser menyebabkan deformasi setempat sehingga dengan adanya tegangan ini ekan menurunkan tegangan tarik aluminium. Dalam hal praktis, dispersi parasites oleh hidrugen mempunyai efek kurang baik terhadap sifat mekanis coran paduan aluminium. Hal ini terjadi karena lubang-lubang tersbut membentuk fraksi eutektik bahan. Terlihat bahwa paduan sensitif terhadap porositas gas hidrogen. Eksistensi porositas interdendritik pada coran aluminium, khususnya pada ingot aluminium yang diproses lanjut dapat dari hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang erat antara sifat mekanis dan porositas hidrogen dalam ingot paduan aluminiurn. Pertambahan temperatur pemanasan lanjut menaikkan porositas gas pada iuangan aluminium cor cetak. Porositas interdendritik secara kuantitatif lebih banyak terjadi dibandingkan porositas sekunder peda semua kondisi pemanasan lanjut. Porositas gas memberikan pengaruh buruk pada mutu ruangan paduan ADC 12. Hal ini tampak pada penurunan kekerasan, kekuatan tarik serta penampakan coran. Peningkatan nilai kekerasan berbanding terbalik dengan kenaikan proseniase porositas. Hai ini berkaitan dengan kenaikan gredian temperatur yang mengakibatkan perbedaan pola penyebaran porositas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S40977
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nizar Zaky
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S40807
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Kemal Maulana Aditia
Abstrak :
ABSTRAK
Over the decades hardness is viewed to be one of the most prominent mechanical properties that has been wrought in numerous application throughout different the engineering industries, similarly to wear performance of a material. However, from previous research, the relationship between hardness and wear performance are somehow unintelligible. Therefore, further research focusing on evaluating if hardness is a reliable indicator to measure wear performance for particle reinforced composite alloys. This was based on previous research conducted by Kagawa, Kawashima, and Ohta 1992 , where it was stated that hardness is not a reliable indicator to measure wear performance. The analysis is made by correlating microstructural information with hardness and wear test result. The data obtained may be utilised to improve better and broader applications particle reinforced composite alloys in the future.
ABSTRACT
Selama beberapa dekade kekerasan dipandang sebagai salah satu sifat mekanik paling menonjol yang telah dilakukan dalam berbagai aplikasi di seluruh industri teknik yang berbeda, serupa dengan memakai kinerja material. Namun, dari penelitian sebelumnya, hubungan antara kekerasan dan kinerja keausan entah bagaimana tidak dapat dipahami. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut berfokus pada evaluasi apakah kekerasan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk mengukur kinerja keausan untuk paduan komposit yang diperkuat partikel. Hal ini berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kagawa, Kawashima, dan Ohta 1992 , dimana dinyatakan bahwa kekerasan bukanlah indikator yang dapat diandalkan untuk mengukur kinerja keausan. Analisis dilakukan dengan menghubungkan informasi mikrostruktur dengan uji kekerasan dan uji aus. Data yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan aplikasi paduan komposit yang diperkuat dengan lebih baik dan lebih kuat di masa depan.
2017
S69605
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Smith, William F.
New York: McGraw-Hill, 1981
620.16 Smi s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Pearson, T. F.
Cleveland: The Chemical Rubber, 1968
669.1 PEA t (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Alloying: understanding the basics is a comprehensive guide to the influence of alloy additions on mechanical properties, physical properties, corrosion and chemical behavior, and processing and manufacturing characteristics.
Materials Park, Ohio: ASM International, 2001
e20442529
eBooks Universitas Indonesia Library
Donachie, Matthew J.
Abstrak :
Covers virtually all technical aspects related to the selection, processing, use, and analysis of superalloys. New second edition has been completely revised and expanded with many new figures and tables added.
Materials Park, Ohio: ASM International, 2002
e20442562
eBooks Universitas Indonesia Library