Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Azwar Amat
Abstrak :
Penelitian tesis ini mengembangkan pemodelan matematis pembangkitan panas pada FSSW. Pemodelan secara analitik dibuat untuk empat jenis geometri pahat. Parameter kecepatan putar pahat yang dipergunakan sangat tinggi saat tidak ada beban asymp; 32000 RPM jika dibandingkan dengan penelitian lainnya yang berkisar 600 ndash; 3000 RPM. Berdasarkan hasil eksperimen didapatkan bahwa kecepatan putar nilainya sangat dinamis, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, gaya aksial, dimensi pahat, koefisien gaya gesek, kedalaman penetrasi, dan faktor slip. Fokus dari penelitian ini adalah mencari tahu sejauh mana parameter faktor slip slip factor dapat mempengaruhi nilai pembangkitan panas. Parameter lainnya telah dibatasi dan diasumsikan dengan merujuk pada studi literatur, sedangkan dari keempat geometri yang telah dibuat hanya pahat pelat datar yang dilakukan uji simulasi. Untuk melihat pengaruh variasi faktor slip maka dilakukan uji simulasi pembangkitan panas dengan menggunakan MATLAB dan simulasi temperatur transien dengan menggunakan ANSYS. Objek benda kerja yang dipergunakan adalah pelat tipis alumunium alloy AA2024 dengan ketebalan 0,4 mm. Hasil simulasi menunjukkan faktor slip sangat mempengaruhi hasil pembangkitan panas, hal ini dikarenakan nilai flow stress yang dihitung dengan menggunakan Sheppard-Wright material model jauh lebih besar dari nilai shear stress sehingga sedikit saja pertambahan faktor slip akan berdampak signifikan terhadap nilai pembangkitan panas.
This thesis research develops mathematical modeling of heat generation in FSSW. Analytical modeling was made for four types of tools geometry. Rotational speed parameters used are extremely high when no load asymp 32000 RPM when compared with other studies ranging from 600 to 3000 RPM. Based on experimental results it is found that the rotational speed is very dynamic, this was influenced by several factors, among others, axial force, tool dimension, coefficient of friction force, penetration depth, and slip factor. The focus of this study is to find out the extent to which slip factor parameters can affect the value of heat generation. Other parameters have been limited and assumed by referring to literature studies, whereas of the four geometries that have been made only flat tool performed simulation tests. To see the effect of variation of slip factor, the simulation of heat generation using MATLAB and transient temperature simulation using ANSYS. The object of the workpiece used was a thin plate of aluminum alloy AA2024 with a thickness of 0.4 mm. Simulation results show that the slip factor greatly affects heat generation results, this is because the value of the flow stress calculated by using Sheppard Wright material model is much larger than the shear stress so that a slight increase in the slip factor will have a significant impact on the heat generation value.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Marthin Joel H.O.
Abstrak :
Paduan alumunium seri 6xxx merupakan paduan yang dapat diperlakukan panas sehingga kekerasannya dapat ditingkatkan melalui perlakuan panas. Sampcl paduan alumunium seri 6200: yang akan dibcrikan perlalcuan panas berasal dari satu buah tabung yang akan dipotong-potong dari tiga daerah yang berbeda yaitu atas, tengah dan bawah tabung. Tabung ini dibuat dengan menyambung dua bagian yang berasal dad proses yang berbeda yaitu deep drawing dan jbrging. Sedangkau untuk menyambungnya melalui pengelasan TIG dengan logam pengisi ER 4043 (Al-Si 5). Perlakuan panas yang dilakukan adalah perlakuan pelarutan dengan temperatur 445 °C, 470 °C dan 560 °C dengan waktu tahan '72 menit, 152 menit dan 168 menit. Setelah itu dicelup (media air), dilakukan artyicial aging (150 °C, 120 menit) dan dicelup lagi (media air). Bila semua perlalcuan panas tersebut telah dilakukan mal-ca langkah selanjumya adalah mengetahui efelmya melalui pengujian kekerasan dan struktur mikro. Secara umum dengan meningkatnya temperatur perlakuan pelamtan maka kekerasannya pun meningkat pula dan begitu juga pada peningkatan waktu tahannya. Hal ini ditunjukkau juga oleh pcrubahan struktur milcronya yaitu jumlah Mg2Si yang tidak Iarut semaldn sedikit pada temperatur dan waktu tahan yang lebih tinggi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Toga Parasian
Abstrak :
Alumunium yang merupakan logam kedua terpopuler sesudah besi dan bcya, penggunaannya dewasa ini telah merambah kesegala bidang kehidupan. Salah satunya adalah pemakaian alumunium sebagai materaial bagi tabung gas. Dalam proses pembuatannya harus memenuhi standar yang diinginkan. Badan tabung dibuat secara penarikan dalam dan bagian atasnya dengan proses tempa, dimana kedua bagian tersebut disambungkan dengan pengelasan. Setelah tabung muh didapat maka dilakukan proses perlakuan panas standar meliputi solution treatment dengan temperatur 520°C selama 120 menit lalu diquenching untuk kemudian mengalami proses penuaan pada temperalur 150 °C selama 120 menit dan terakhir diquenching kembali. Pada penelitian ini dilakukan studi untuk mengoptimasian proses penuaan yang ada dimana proses solution treatment sendiri menjadi variabel tetap. Sampel untuk penelitian ini didapat dari pemotongan tabung yang belum mengalami perlakuan panas. Pengoptimasian dicoba dengan memvariabelkan temperatur menjadi 128,135 dan 215 °C dengan waktu tahan masing-masing 72,152 dan 168 menit. Kekerasan yang didapat dibandingkan dengan kekerasan yang diperoleh pada perlakuan panas standar. Dari hasil penelitian didapat bahwa pengoptimasian didapar dengan menggunakan wakru tahan 72 menit pada temperalur' aging 2150 C dirnana kekerasan yang dihasilkannya lebih besar dari kekerasan sampel yang mengalami perlakuan panas siandar.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library