Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Warin Sangkitikomol
"Pengaruh pencegahan Vitamin A terhadap sifat-sifat karsinogenik dan toksik yang diinduksikan oleh Dimethylnitrosamine (DMN) terhadap hati tikus, telah diteliti melalui 2 (dua) pendekatan: pendekatan tes karsinogenitas dan pendekatan tes toksisitas subakut.
Pada penelitian pangaruh karsinogenitas DMN dalam tes prakarsinogenisitas, telah dipergunakan 60 (enam puluh) ekor tikus putih percobaan betina dari Lembaga Makanan Rakyat (LMR), masing-masing berumur satu bulan.
Berdasar penemuan dalam penelitian pendahuluan, Vitamin A diberi selama satu minggu sebelum dan delapan minggu selama pemberian dosis DMN. Dosis efektif Vitamin A yang dipergunakan sebesar 3,000 S.I./tikus secara berseling hari,dengan memasukkannya langsung ke dalam mulut tikus, sedangkan DMN diberikan pada dosis 30 ppm (mg per kg air), dilarutkan dalam air minum secara bebas (ad libitum).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa DMN menurunkan konsumsi air minum dan makanan pada tikus-tikus percobaan dan DMN, seperti juga sebagian besar jenis bahan beracun lain, dapat menurunkan kecepatan tumbuh dari tikus percobaan tersebut, sedangkan Vitamin A dapat mengurangkan tingkat pengaruh dari DMN itu.
DMN juga memberikan retensi air di dalam hati tikus dan meningkatkan berat basah dari hati dan ginjal binatang-binatang tersebut. Tikus yang diberi DMN and Vitamin A memperlihatkan peningkatan berat hati.
Penelitian fungsi hati: Tikus-tikus yang diberi DMN dengan tanpa Vitamin A memperlihatkan kadar Amino transferase aspartat (AST - Aspartate Amino Transferase) Amino transferase Y-glutamat (GGT - Y! Glutamyl Amino Transferase), dan Triglycerida (TG) dalam batas-batas normal, tetapi kadar Phosphatase lindi (AP - Alkaline Phosphatase) meningkat dua kali lipat, sedangkan kadar protein (albumin) terdapat pada tingkat dalam tingkat normal.
Pada kelompok yang diberi DMN bersamaan dengan Vitamin A, pada satu minggu pemberian DM, Vitamin A memberikan pengaruh terhadap induksi aktivitas Damethylase DMN, bila Vitamin A itu diberikan sebelum atau berbareng dengan pemberian DMN, tetapi pengaruh tersebut tidak tampak bila Vitamin A setelah pemberian DMN.
Penelitian di bawah mikroskap memperlihatkan bahwa kelompok-kelompok tikus yang diberi DMN dengan atau tanpa Vitamin A tidak memberikan gambaran hati yang berbeda secara makna statistik, bila diberi DMN untuk satu minggu, tetapi bila pemberian DMN dilakukan untuk waktu lebih lama, yaitu untuk 2 (dua) minggu, terlihat perbedaan pada gejala-gejala toksik yang didukung oleh hasil yang terdapat pada penelitian prakarsinigenisitas (diberi DMN) untuk selama 8 (delapan) minggu.
Penelitian makroskopik maupun mikroskopik tidak memperlihatkan pertumbuhan yang bermakna pada ginjal tikus-tikus percobaan tersebut. Vitamin A mempunyai pengaruh melindungi melawan sifat karsinogenisitas dan toksisitas terhadap hati tikus percobaan yang diinduksi oleh DMN dalam dua cara: yang pertama melalui penghambatan bersaring terhadap enzim-enzim mikrosoma dan memblokade tingkat penting dari proses pengaktifan DI1N, dan yang kedua melalui peningkatan respons immunologik dari tikus-tikus percobaan itu terhadap benda-benda asing, penyakit-penyakit dan termasuk pula terhadap sel-sel hati yang mengalami perubahan pada masa proses proleferasi dan multiplikasi. Dan Vitamin A mempunyai juga pengaruh yang menghambat, terhadap peningkatan dari kegiatan Demethylase DMN yang bersangkutan dengan proses penggiatan metabolik dari DMN tersebut. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa Vitamin A dapat menghindarkan pengaruh DMN sebagai bahan toksik dan karsinagenik terhadap hati tikus, meskipun tidak secara mutlak.

The preventive effect of vitamin A on carcinogenicity and toxicity induced by dirnethylnitrosamine (DIN) on rat livers was studied through 2 tests, precarcinogenicity test and sub acute toxicity test.
To study on carcinogenic effect of DMN in the precarcinogenicity test, 60 albino female Lembaga Makanan Rakyat (LMR) Rats with the age of one-month were used.
Based on the preliminary study of this experiment vitamin A was given 1 week before and 8 weeks during DMN treatment. The effective dosage of vitamin A given was 3,000 IU'rat alternate days by dropping into the mouth and the DMN at a dosage of 30 ppm through drinking water adlib.
The results show that DM decreases water and food consumption of experimental rats and DMN, like most toxic agents, can decrease growth rate of experimental rats and that vitamin A can decrease the degree of this toxic effect induced by DM.N. DMN also causes water retention in the rat livers and kidneys causing weights increase.
In the DMN and vitamin A treated rats liver weights have also increased, Liver function tests show that serum levels of aspartate amino transferase (AST), glutamyl amino transferase (GGT) and triglyceride (TG) of the DMN with/without vitamin A treated rats are in the normal values, but alkaline phosphates (AP) levels rise 2-fold, and protein (albumin) levels are significantly low.
In the DMN and vitamin A treated rats globulin levels are high, and DIN demethylase activity of the liver is also increased.
Macroscopic findings show that 18 out of 20 rats in the DMN treated group developed red discolored lesions of the livers, but only 6 out of 19 rats in the DMN and vitamin A treated group. It also shows that 10 out of 20 rats of DMN treated group developed hepatocyte nodules but no nodules were found in the DMN and vitamin A treated group. Macro and Microscopic findings show no significant changes of the kidneys."
1990
D299
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Longman, 1995
636.085 2 ANI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Longman, 1995
636.085 2 ANI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Novalia Nurindzira
"Sebagai salah satu sumber daging di Jawa Barat, domba garut dapat mengalami penurunan mutu genetik akibat perkawinan dalam populasi yang tak terkontrol, sehingga perlu dilakukan konservasi dengan metode vitrifikasi. Sebelum divitrifikasi, oosit dimaturasi terlebih dahulu dengan penambahan alfa-tokoferol dalam medium maturasi yang berfungsi untuk mengurangi pengaruh negatif Reactive oxygen species ROS selama proses maturasi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan antioksidan alfa-tokoferol dalam meningkatkan kemampuan maturasi oosit dan mempertahankan kualitas dan viabilitas oosit domba garut Ovis aries hingga proses vitrifikasi. Sebanyak 125 oosit kualitas A dan B dimaturasi dalam medium maturasi TCM-199 dengan penambahan alfa-tokoferol sebanyak 0 M KK, 100 M KP1, 150 M KP2, dan 200 M KP3. Oosit yang telah matang divitrifikasi dengan krioprotektan etilen glikol 15 dan dimetil sulfoksida 15. Viabilitas oosit dianalisis dengan pewarna Hoechst dan Propidium Iodide.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh persentase oosit matang pascamaturasi, yaitu 66,67 KK, 66,67 KP1, 70,73 KP2, dan 82,50 KP3. Persentase viabilitas oosit pascavitrifikasi, yaitu 82,14 KK, 87,50 KP1, 93,55 KP2, dan 84,00 KP3. Persentase kualitas oosit pascavitrifikasi, yaitu 53,57 KK, 54,17 KP1, 58,06 KP2, dan 24,00 KP3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan alfa-tokoferol memberikan pengaruh terhadap tingkat kematangan oosit, viabilitas, dan kualitas oosit pascavitrifikasi, meskipun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan antarperlakuan.
Penambahan alfa-tokoferol cenderung meningkatkan laju maturasi pada konsentrasi yang lebih tinggi 150 M dan 200 M. Penambahan alfa-tokoferol pada tahap maturasi dapat meningkatkan stabilitas membran, sehingga viabilitas dan kualitas oosit dengan penambahan alfa-tokoferol 150 M pascavitrifikasi menjadi lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Pada oosit yang abnormal pascavitrifikasi, tipe kerusakan dibagi menjadi perubahan bentuk oosit, homogenitas sitoplasma, keutuhan sitoplasma dan tingkat kerusakan pada zona pelusida. Kerusakan zona pelusida menjadi kerusakan yang paling mempengaruhi viabilitas dan perkembangan oosit di tahap selanjutnya, seperti fertilisasi. Penambahan antioksidan alfa-tokoferol 150 M dalam medium maturasi merupakan konsentrasi yang optimal dalam mempertahankan viabilitas dan kualitas oosit pascavitrifikasi.

As a source of meat in West Java, Garut sheep genetic quality can decreased by uncontrolled mating within population, so it needs to be conserved by vitrification method. Before vitrification, Oocytes must be matured first with addition of alpha tocopherol in a maturation medium which to reduced the negative effect of Reactive oxygen species ROS during the maturation process.
This study was conducted to determine the ability of alpha tocopherol antioxidants in improving the ability of oocyte maturation and maintain the quality and viability of sites Garut sheep until vitrification process. As many as 125 oocytes with grade A and B were matured in a TCM 199 maturation medium with the addition of alpha tocopherol of 0 M KK, 100 M KP1, 150 M KP2, and 200 M KP3. The matured oocytes was vitrified by cryoprotectant ethylene glycol 15 and dimethyl sulphoxide 15. The viability of oocyte was analyzed by Hoechst and Propidium Iodide dyes.
Based on result, the percentage of matured oocyte is 66,67 KK ,66,67 KP1,70,73 KP2, and 82,50 KP3. Percentage viability of oocytes after vitrification is 82.14 KK, 87.50 KP1, 93.55 KP2, and 84.00 KP3. Percentage quality of oocytes after vitrification is 53,57 KK,54,17 KP1,58,06 KP2, and 24,00 KP3. The results showed that the addition of alpha tocopherol gave considerable influence on oocyte maturation rate, viability and quality after vitrification, although statistically did not show differences between treatments.
Addition of alpha tocopherol tends to increase maturation rates at higher concentrations 150 M and 200 M. Addition of alpha tocopherol at the maturation medium increase membrane stability, so the viability and quality of oocytes with the addition of alpha tocopherol 150 M after vitrification better than the control. Abnormality on oocytes after vitrification, the type of damage is divided into changes on oocyte shape, homogenity of cytoplasmic, integrity of cytoplasmic and degree of zona pellucida fracture. Fracture on zona pellucida becomes the most damaging damage affecting the viability and development of oocytes in the next stage, such as fertilization. The addition of alpha tocopherol 150 M antioxidants in maturation medium is a better concentration on maintaining viability and quality of oocytes after vitrification.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McDowell, Lee Russell
San Diego: Academic Press, 1992
613.285 MCD m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sasqia Avila
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai konsentrasi -tokoferol 1,2 mM, 2,4 mM, dan 4,8 mM terhadap kualitas spermatozoa sapi peranakan ongole pascapengeringbekuan. Dua ekor sapi jantan peranakan ongole PO dijadikan sebagai donor semen. Semen ditampung dari dua ekor sapi peranakan ongole PO secara bergilir, setiap seminggu sekali untuk masing-masing sapi selama tiga minggu. Sampel semen sapi PO diencerkan menggunakan pengencer Tris-Kuning telur TKT 20 dan penambahan -tokoferol. Kelompok kontrol 0 mM , semen diencerkan dalam TKT 20 tanpa penambahan -tokoferol, sedangkan pada kelompok perlakuan semen diencerkan dalam TKT 20 dengan penambahan -tokoferol sebesar 1,2 mM; 2,4 mM; dan 4,8 mM. Semen yang telah diencerkan diekuilibrasi lalu dibekukan dalam nitrogen cair dan dikeringbekukan dengan freeze dryer selama 24 jam. Parameter kualitas spermatozoa yang dievaluasi pascapengeringbekuan meliputi integritas membran, abnormalitas, dan integritas DNA. Hasil uji ANAVA satu faktor yang dilanjutkan dengan uji Tukey menunjukkan perbedaan yang nyata P.

ABSTRACT
The research was conducted to assess the effect of tocopherol in various concentration 1,2 mM, 2,4 mM, and 4,8 mM on spermatozoa quality of ongole crossbreed cattle postfreezedrying. Ongole crossbreed cattle serve as donors of semen. Semen was collected from two Ongole crossbreed cattle, once every week for each cattle for three weeks. The semen samples were diluted in Tris egg yolk TEY 20 extender and the addition of tocopherol. The control group 0 mM semen diluted in without tocopherol, while in the treatment group, semen diluted in TEY with the addition of tocopherol 1,2 mM 2,4 mM and 4,8 mM. Semen has been diluted equilibrated and then frozen in liquid nitrogen and dried with a freeze dryer for 24 hours. The parameters of quality of spermatozoa are evaluated include motility, viability, membrane plasma integrity, acrosomal integrity, and DNA integrity. One factor ANOVA test result followed by Tukey test showed significant difference P"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifa Rachma
"Kalsium merupakan zat gizi yang berperan penting dalam pertumbuhan khususnya pada remaja. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi asupan kalsium berdasarkan kebiasaan konsumsi susu, kebiasaan sarapan, konsumsi soft drink, literasi gizi, pengetahuan mengenai kalsium, pendidikan ayah, pendidikan ibu, penghasilan orang tua/wali serta jenis kelamin. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan total sampel 142 siswa SMAN 34 Jakarta selama bulan April 2019. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner dan asupan kalsium diukur melalui SQ-FFQ. Data dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 67.6% siswa memiliki asupan kalsium kurang dengan rata-rata 808.1 454 mg. Analisis bivariat menunjukkan adanya perbedaan proporsi asupan kalsium yang signifikan berdasarkan konsumsi susu (p=0.000, OR=6.05), konsumsi soft drink (p=0.013, OR=0.18), dan literasi gizi kritikal (p=0.049, OR=3.05).

Calcium is one of nutrient that plays an important role in growth, especially in adolescents. This study aims to determine the differences of calcium intake based on milk consumption, breakfast, soft drink consumption, nutrition literacy, calcium-related knowledge, fathers eduaction, mothers education, parents income and gender. This research adapts cross-sectional design with a total of 142 students of SMAN 34 jakarta during April 2019. Data was collected using questionnaire and SQ-FFQ method to measure calcium intake. Data were analayzed by chi-square test. The results showed 67.6% of students had less calcium intake with an average of 808.1 454mg. Bivariate analysis showed that there was a significant difference of calcium intake based on milk consumption(p=0.000, OR=6.05), soft drinks consumption(p=0.013, OR=0.18), and critical nutrition literacy(p=0.049, OR=3.05).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: The Haworth Press, 2008
639.8 ALT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Budiman
Bogor: Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian Balitbang Pertanian , 1994
631 HAD h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library