Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rani Hastari
"The Princess and the Frog (2009) merupakan film animasi pertama Disney yang menggambarkan kehidupan seorang putri kulit hitam. Isu peran gender dan rasial dalam film ini dianggap krusial untuk dianalisis karena perempuan Afrika-Amerika mengalami kolonisasi ganda, terutama dalam mengejar American Dream. Analisis terhadap beberapa unsur film seperti penokohan, konflik, latar, dan tema berperan penting untuk memahami isu-isu tersebut. Film ini memperlihatkan bahwa Disney melakukan upaya negosiasi terhadap beberapa nilai yang telah dikritik oleh para feminis dalam Disney Princess Fairy Tales sebelumnya. Namun, hasil analisis film ini menunjukkan bahwa Disney tidak menunjukkan perubahan yang begitu berarti dalam menghadirkan aspek cinta dan pernikahan untuk menciptakan sebuah akhir yang bahagia.
......The Princess and the Frog (2009) is the first Disney?s animated movie which depicts the life of a Black princess. Gender roles and racial issues are the two important points in this thesis because African-American women experience double-colonization, especially in pursuing American Dream. Those issues will be analyzed by examining some movie elements such as characterization, conflict, setting, and theme. This movie seems to show that Disney try to negotiate some values that have previously been criticized by feminists in Disney Princess Fairy Tales. However, the result of the analysis shows that Disney does not do significant changes in presenting love and marriage aspects to create a happy ending."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42485
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Sopiyan
"Film Ne Zha (2019) merupakah salah satu film animasi dari Cina yang mengisahkan mengenai seorang anak laki-laki bernama Ne Zha yang terlahir sebagai seorang iblis karena mutiara iblis. Akibat mutiara iblis berdampak pada kehidupan Ne Zha yang memiliki karakter anti-hero namun berakhir menjadi hero. Objek yang diteliti pada penelitian berfokus pada karakter hero dan karakter anti-hero pada tokoh utama Ne Zha pada film tersebut. Karakter hero dan anti-hero tercipta karena adanya beberapa aspek yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan dengan cara metode kualitatif dan studi dokumen serta mengumpulkan data melalui online browsing. Artikel ini menyimpulkan bahwa karakter hero dan anti-hero pada tokoh Nezha menghasilkan keunikan, menggambarkan karakteristik budaya Cina yang cenderung mencari keseimbangan antara kekuatan positif dan negatif dalam mencapai sebuah kondisi ideal.
......Ne Zha Movie (2019) is one of the animated films from China that tells the story of a boy named Ne Zha who was born as a demon because of the demon pearl. The result of the demon's pearl has an impact on Ne Zha's life who has an anti-hero character but ends up becoming a hero. The object studied in the research afocuses on the hero character and anti-hero aspects of the main character Ne Zha in the movie. Hero and anti-hero characters are created because of several aspects that influence them. This research was conducted by qualitative methods and document studies and collecting data through online browsing. This research concludes that Nezha's hero and anti-hero characters produce uniqueness, reflecting the characteristics of Chinese culture which tend to seek a balance between positive and negative forces in achieving an ideal condition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Septantyo Tri Pamungkas
"Skripsi ini membahas tentang penokohan dari tokoh Kaname Madoka dalam anime Mahou Shoujo Madoka Magica. Dengan menggunakan teori tokoh utama oleh Sudjiman, penulis mengkaji anime ini dengan metode deskriptif analisis. Analisis menunjukkan bahwa Madoka adalah tokoh utama karena intensitas hubungan dengan tokoh lainnya menggerakkan alur cerita. Anime ini menunjukkan perbedaan dengan anime mahou shoujo lainnya karena figur mahou shoujo memberikan kesan negatif, berbeda dengan yang sebelumnya yang menjadikan mahou shoujo sebagai figur kebaikan. Anime ini memiliki pesan moral untuk terus berpegang teguh pada harapan dalam situasi seburuk apapun.
......This thesis explains about character analysis of Kaname Madoka from Mahou Shoujo Madoka Magica anime. Writer will analyze this anime with descriptive analytic method by applying Sudjiman?s theory of main character. Analysis shows that Madoka is a main character because of her intensive interactions with other characters makes the plot flowing. This anime shows difference between older mahou shoujo animes because the figure of mahou shoujo has a negative impact, whereas older ones made mahou shoujo a figure of goodness. This anime also shows a moral message which is to keep clinging to hope no matter how bad the situation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McCarthy, Helen
Woodstock, N.Y. : Overlook Press, 1996
791.433 MCC a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Napier, Susan Jolliffe
New York: Palgrave, 2001
791.433 NAP a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jessika Nadya Ogesveltry
"BAB 1: Analisis SituasiSaat ini, film menjadi salah satu media massa yang erat dengan masyarakat Indonesia. Film animasi menjadi salah satu film yang digemari. Faktanya, film animasi tidak hanya menghibur, tapi juga mengandung pesan moral yang baik bagi penonton. Berdasarkan hal tersebut, penulis memutuskan membuat sebuah prototype video apresiasi film animasi yang dibahas dari sudut pandang teori semiotika komunikasi.
BAB 2: Manfaat dan Tujuan Pengembangan Video Apresiasi FilmManfaat utama dari pengembangan video apresiasi film ini ialah sebagai medium yang menunjukkan pesan moral dalam film animasi yang disajikan dengan cara menarik. Tujuannya menjadi salah satu tayangan informatif, sekaligus menghibur dan membawa pesan positif melalui penggunaan teori semiotika dalam membaca pesan moral dalam film animasi.
BAB 3: Prototype Apresiasi Film yang DikembangkanPrototype yang dikembangkan adalah tayangan video apresiasi film dengan melihat pesan moral dari sebuah film animasi, yang disajikan melalui penjelasan narasi, pembawa acara, testimoni serta sentuhan infografis dan musik yang mendukung.
BAB 4: Pre-Test dan EvaluasiMetode pre-test yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menyebarkan kuesioner online pada target khalayak. Untuk evaluasi, penulis menggunakan metode Focus Group Discussion untuk mengetahui apakah program sudah sesuai dengan harapan target khalayak.
BAB 5: Anggaran Anggaran dalam pembuatan prototype, menghabiskan dana sebesar Rp. 800.000. Untuk anggaran penerbitan media dibutuhkan biaya sebesar Rp. 4.000.000 per musim dan Rp.1.300.000 per episode . Total prakiraan pendapatan sebesar Rp. 1.700.000/episode. Anggaran Evaluasi diperkirakan akan memakan dana sebesar Rp. 200.000.
......PART 1: Situation AnalyzeNowadays, the film became one of the mass media closely with the Indonesian people. Animated film became one of the popular movie. In fact, animated films not only entertain, but also contains a good moral message for the audience. Based on this argument, the authors decided to create a prototype animated film appreciation video that discusses from the standpoint of semiotic communication theory.
PART 2: Function and Purpose in Developing The Movie Appreciation VideoThe main benefit of the development of this appreciation movie video is as medium that shows moral message in the animated film presented in interesting way. The goal became one of the shows of informative, entertaining and carry a positive message through the use semiotic theory that reading moral messages in the animated film.
PART 3: Prototype Movie Appreciation Video that DevelopedPrototype that developed are film appreciation video content with seeing the moral messages from an animated film, which is presented through a narrative explanation, MC, testimonials and a touch of infographics and music support.
PART 4: Pre Test and EvaluationA pre test is counducted by distributing questionnaires online on the target audience. For the evaluation, the writer used the Focus Group Discussion to determine whether the program is in accordance with expectations of the target audience.
PART 5: BudgetTo finish this prototype, the writer has to spend Rp 800.000 in total. To publish the program, writer spent for about Rp 4.000.000 for each season and Rp 1.300.000 for each episode. The total forecast revenue of Rp. 1,700,000 episode. Budget for evaluation is predicted to be about Rp. 200.000. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elok Mawarni
"Film Little Door Gods (小门神) adalah film animasi yang dirilis pada 1 Januari 2016. Film ini menceritakan tentang kisah bersaudara dua dewa pintu yaitu Shen Tu (神荼) dan Yu Lei (郁垒) yang menghadapi pengangguran di dunia roh karena hanya sedikit orang yang percaya pada kekuatan spiritual mereka di dalam kehidupan modern saat ini sehingga mereka satu demi satu harus berkelana ke dunia manusia untuk membuktikan nilai dan keberadaannya. Dewa Pintu atau Menshen adalah salah satu mitos yang cukup dikenal oleh masyarakat Cina. Menshen digambarkan sebagai sosok dua pengawal yang memiliki tatapan mata yang tajam dan terlihat garang dengan pakaian perang lengkap dengan senjatanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggambaran makna mitos Menshen yang terdapat dalam film Little Door Gods serta membandingkannya dengan mitos Menshen yang terdapat dalam mitos Kebudayaan Cina. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi dan kontradiksi antara makna mitos Menshen yang divisualisasikan dan diceritakan di dalam film dengan makna mitos Menshen yang diceritakan dalam mitos kebudayaan Cina. Penelitian ini memberikan pemahaman lebih mengenai mitos Menshen dalam kebudayaan masyarakat Cina.
......Little Door Gods (小门神) is a fantasy animated film released on January 1, 2016. This film tells the story of two door gods, Shen Tu (神荼) and Yu Lei (郁垒) who face unemployment in the spirit world because few people believe in their spiritual powers in today's modern life, so one by one have to venture to the world human beings to prove their value and existence. The God of Doors or Menshen is one of the myths that are quite well known by the Chinese people. Menshen is described as the figure of two bodyguards who have sharp eyes and look fierce in battle clothes complete with weapons. This research aims to analyze the depiction of the meaning of Menshen myths contained in the Little Door Gods film and compare it with the Menshen myth that is found in myths of Chinese culture. The method used in this research is the qualitative method. The results show that there are correlations and contradictions between the meaning of Menshen myths that are visualized and told in the film and the meaning of the Menshen myths that are told in myths of Chinese culture. This research provides a deeper understanding of the Menshen myth in the culture of Chinese society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Shafa Nada Khalishah
"Film Wish dragon adalah film yang ditulis dan disutradarai oleh Chris Appelhans pada tahun 2021. Film Wish dragon menceritakan tiga tokoh utama yaitu Shen Long, Ding Siqi, dan Wang Lina. Ding Siqi yang ingin mewujudkan harapannya dibantu oleh Shen Long. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana tokoh Shen Long dalam film merepresentasikan keterkaitan naga dalam kebudayaan Tiongkok dan simbol fú福 sebagai harapan ideal berupa kemakmuran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Film ini menampilkan simbol naga dan simbol fú福 secara konsisten, yang menjadi fokus analisis penelitian. Ditemukan bahwa tokoh naga Shen Long, secara simbolis membawa kebahagiaan, keberuntungan, panjang umur, dan kekayaan, menciptakan harapan ideal akan kemakmuran. Simbol fú福 turut memperkuat pesan ini, terutama ketika muncul bersamaan dengan keberuntungan, kekayaan, kebahagiaan, dan panjang umur yang dibawa oleh naga. Film ini tidak hanya menjadi kolaborasi antara Amerika dan Tiongkok, tetapi juga menjadi media merawat simbol budaya khas Tiongkok, tidak hanya untuk masyarakat Tiongkok sendiri, tetapi juga secara internasional. Serta memperkenalkan budaya khas Tiongkok kepada masyarakat internasional dalam memperkaya pemahaman global terhadap keberagaman budaya Tiongkok.
......Wish dragon is a movie written and directed by Chris Appelhans in 2021. The movie Wish dragon tells the story of three main characters namely Shen Long, Ding Siqi, and Wang Lina. Ding Siqi who wants to realize his wish is helped by Shen Long. This research discusses how Shen Long's character in the movie represents the connection between the dragon in Chinese culture and the fu福 symbol as an ideal hope in the form of prosperity. The research method used in this study is qualitative research method. The movie displays the dragon symbol and the fú福 symbol consistently, which is the focus of the research analysis. It was found that the dragon character Shen Long, symbolically brings happiness, luck, longevity, and wealth, creating an idealized expectation of prosperity. The symbol fú福 also reinforces this message, especially when it appears alongside the luck, wealth, happiness, and longevity brought by the dragon. The movie is not only a collaboration between America and China, but also a medium for preserving Chinese cultural symbols, not only for the Chinese people themselves, but also internationally. It introduces Chinese culture to the international community to enrich global understanding of China's cultural diversity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Ferina
"ABSTRAK
Bojack Horseman adalah program animasi TV dewasa yang bercerita seputar sebuah kuda antropomorfis bernama Bojack. Serial ini berhasil menggambarkan tentang perjuangan Bojack untuk mengembalikan karirnya sebagai mantan aktor sitkom pada tahun 1990-an. Bojack Horseman boleh dibilang adalah sebuah sumber pembelajaran yang berguna untuk mempelajari lebih lanjut berbagai macam subjek seperti: eksistensial, feminisme, gender dan seksualitas serta budaya selebriti dan maslaah psikologis yang ditimbulkan. Sudah banyak pelajar yang mendiskusikan tentang serial ini dari perspektif psikologis, namun masih banyak yang belum mencoba untuk menganalisa dari sudut pandang budaya selebriti. Artikel ini akan berusaha mengidentifikasi efek dari budaya selebriti yang berhubungan dengan gagasan tentang penyakit mental menggunakan cuplikan artikel dari musim pertama dan kedua. Melalui penggunaan aspek animasi, termasuk atribusi hewan, dialog, dan elemen visual, penelitian ini diharapkan dapat menemukan kompleksitas karakter dari penyakit mental yang dialami oleh Bojack lebih jauh. Dengan menggunakan analisis yang menyeluruh, penelitian ini akan mencoba untuk menjelaskan bagaimana tekanan besar dari media dapat mengakibatkan depresi di cerita tersebut.
ABSTRACT
Bojack Horseman is an adult animated TV program which revolves around the story of an anthropomorphic horse named Bojack. The series manages to bring out Bojack rsquo;s struggle to regain back his career as an ex-sitcom actor in the year of 1990s. Bojack Horseman is arguably a useful source of study to learn further about many subjects: from existential, feminism, gender and sexuality, and even celebrity culture and psychological setbacks it has affected. There have been scholars who have discussed the series rsquo; from its psychological perspective, but not many have tried to analyse it from the perspective of celebrity culture. This paper will try to identify the effect of American celebrity culture that is related to the notion of mental illness using the excerpts from the first and the second season. Through the use of animation rsquo;s aspects, including its animal attributions, dialogues, and visual element, this research is also expected to discover further about Bojack rsquo;s character complexity of mental illness. By having a thorough analysis, this research will try to explain how the massive pressure of media eventually could result in a depression in the story. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Kusumadewi
"Film Ne Zha (2019) adalah film animasi yang menceritakan tentang perjalanan hidup Ne Zha sebagai jelmaan Pil Iblis yang sengaja ditukar dalam proses kelahirannya. Pada awal kehidupannya, Ne Zha menerima penolakan dari masyarakat desa. Namun, orang tuanya tetap menyayangi dan mendidik Ne Zha dengan penuh cinta kasih, sehingga Ne Zha mampu mengubah prasangka buruk yang melekat pada dirinya dengan cara memberikan cinta kasih. Dalam film Ne Zha (2019) ini, prinsip cinta kasih (Ren Ai 仁爱) yang terdapat dalam ajaran Konfusianisme dipilih untuk diteliti. Masalah penelitian ini adalah bagaimana prinsip cinta kasih (Ren Ai 仁爱) yang terdapat dalam karakter Ne Zha, sementara Ne Zha adalah penjelmaan dari Pil Iblis. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana prinsip cinta kasih (Ren Ai 仁爱) yang ada pada diri Ne Zha dapat terlihat walaupun dengan adanya prasangka buruk. Penelitian ini menggunakan pendekatan intrinsik yang berfokus pada unsur penokohan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ne Zha sebagai jelmaan dari Pil Iblis mempunyai sisi baik dalam dirinya. Hal ini dibuktikan dengan Ne Zha memenuhi prinsip cinta kasih (Ren Ai 仁爱), yaitu cinta kasih kepada diri sendiri, keluarga, orang lain, dan alam. Prinsip cinta kasih (Ren Ai 仁爱) yang ada pada Ne Zha akhirnya mampu mengubah karakter dan prasangka terhadap Ne Zha.
......Ne Zha (2019) is an animated film that tells the story of Ne Zha's life journey as a Demon Pill incarnation who was intentionally exchanged in the process of his birth. At the beginning of his life, Ne Zha received rejections from the people, but his parents still loved and educated Ne Zha with compassion, so that Ne Zha was able to change the bad prejudice that attached to him by giving benevolent love. In the film Ne Zha (2019), the principle of benevolent and love (Ren Ai 仁爱) in Confucianism is chosen to be researched. The problem of this research is how the principle of benevolent love (Ren Ai 仁爱) is present in the character of Ne Zha, while Ne Zha is the incarnation of the Demon Pill. This research aims to reveal how the principle of benevolent love (Ren Ai 仁爱) that is in Ne Zha can be seen even though there is prejudice. Furthermore, this research also uses an intrinsic approach that focuses on the elements of characterization. The method used in this research is the qualitative method. The results showed that Ne Zha as the incarnation of the Demon Pill had a good side in him. This is proven by Ne Zha fulfilling the principle of benevolent love (Ren Ai 仁爱), which is love themselves, family, others, and nature. The principle of benevolent love (Ren Ai 仁爱) that exists in Ne Zha is finally able to change the character and prejudice against Ne Zha."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>