Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Husniyati Bastary
Abstrak :
Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1994. Penjaringan ibu hamil dengan risiko oleh tenaga kesehatan merupakan indikator untuk memperkirakan besarnya masalah yang dihadapi oleh Program Pembinaan Kesehatan Keluarga dan diharapkan ibu hamil dengan risiko pendapat perhatian khusus, meskipun ibu hamil yang tidak termasuk risiko tidak boleh diabaikan Puskesmas se Kabupaten Ogan Komering Ulu. Penelitian yang dilakukan dengan metode Cross sectional pada bulan Desember 2000 Januari 2001 bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko kehamilan yang berhubungan dengan kualitas Pemanfaatan Pelayanan Antenatal serta faktor yang mempengaruhi tersebut, dilihat dari sudut pengguna yaitu ibu hamil pengunjung Puskesmas. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan kebidanan dan kadar Haemoglobin (metode Sahli) terhadap 210 Responden. Pemanfaatan dikatakan adequat bila ibu memeriksakan kehamilannya kepada petugas Kesehatan, trimester pertama, paling sedikit satu kali, trimester kedua satu kali, dan pada trimester III dua kali. Dari 17 variabel yang ditegakkan, ada 4 variabel yang terbukti bermakna secara statistik yaitu variabel Tekanan Darah, Kadar Haemoglobine, Hamil kembar dan jarak ke fasilitas kesehatan. Dari keempat variabel tersebut, variabel hamil kembar dan jarak tak terbukti secara bermakna mempengaruhi hubungan variabel risiko kehamilan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal, sedangkan variabel Tekanan darah dan Kadar Haemoglobin secara bermakna mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal. Untuk meningkatkan kualitas pemanfaatan oleh ibu hamil, upaya-upaya yang perlu dilaksanakan antara lain, Intensifikasi Penyuluhan, mengenai Pelayanan Antenatal dan risiko kehamilan. Meningkatkan kemampuan bidan, dukun bayi dan leader dalam menentukan faktor risiko pada ibu hamil yang berhubungan secara negatif dengan adekuasi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal. Penelitian ini mendukung upaya-upaya Program Kesehatan ibu dan anak dalam meningkatkan Cakupan Persalinan oleh bidan, Superoisi terhadap persalinan oleh dukun serta pengembangan dana sehat untuk ibu hamil
Maternal Mortality rates are still high in Indonesia, i.e. 390 per 100.000,- live births respectively in 1994 one aspects of Antenatal care the Health Centers in indentifying at risk woman and refer them to the district hospital for further Treatment. The Methodology of the study is cross sectional in Desember - Januari 2001, Health Centered in Regency of OKU. Identifying the pregnancy risk factors which were related to the quality (adequacy) of utilization of ANC from the view of users. i, e. expecting mothers attending health centres, and to fine out other factors which influence the relationship. Utilization of ANC is defined is adequate if the expecting mother had her first ANC visit to health personnel during the first trimester, at least once in the second and two consecitive visits in the third trimester of her gestational age. The data were collected from 210 respondents thought direct intervienes, general pyisical and obstetric examinations, and Sahli's method for determination of Hemoglobin concentration. From 17 variable only the first four variables were found statistical sigmicant (Blood pressure, Content Hemoglobin, Double Pregnancy, Distance between house to Health facilities). Among the four variable the Distance between mother's homes and Double Pregnancy was Statistically not significant influencing the relationship between the risk factor and utilization of ANC, while Hemoglobin of content were found affecting the relationship significantly of ANC utilization. For Improve the quality of ANC utilization, health education dealing with ANC and risk factors of Pregnancy Should be intensified. Knowledge and capability of midwives, traditional midwives and voluntary cadres Should be inproved in identifying pregnancy risk factors especially those which are related negatively to the adequacy of ANC utilization. The study support the efforts of MCH program in increasing the coverage of home deliveries by midwives, supervision of high risk home deliveries attended by traditional midwives and development of health insurance for expecting mothers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1078
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dien Emawati
Abstrak :
Unicef ( 1996 ) menyatakan bahwa angka kematian ibu ( AKI ) di Indonesia tertinggi di negara Asean sebesar 450 per 100.00 kelahiran hidup.Upaya untuk menurunkan AKI adalah dengan melalui layanan antenatal terhadap ibu hamil yang sesuai dengan standard Iayanan antenatal Depkes RI yaitu 5 T ( timbang BB , ukur TB, ukur tekanan darah, ukur TF, vaksinasi TT dan pemberian tablet Fe ). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kepatuhan Bidan terhadap SOP layanan antenatal di KIA Puskesmas Jakarta Pusat tahun 1998 dan faktor faktor yang mempengaruhinya. Desain penelitian adalah pendekatan kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional. Pengamatan dilakukan di seluruh Puskesmas Jakarta Pusat sebesar 37 dengan 53 tenaga bidan yang berinteraksi dengan ibu hamil sebanyak 159 yang mempunyai kriteria hamil pertama dengan kunjungan pertama.Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan daftar isian terhadap pengamatan interaksi antara bidan dengan ibu hamil berikut sarana yang ada di Puskesmas kemudian wawancara terhadap bidan yang dilaksanakan setelah pengamatan. Hasil analisis univariat terhadap 8 komponen kegiatan layanan antenatal , kepatuhan bidan terhadap SOP yang baik dengan nilai skoring 100 menunjukkan sebagai berikut , pelaksanaan cara anamnesis 37.7 % , penimbangan berat badan 37.7 % , pengukuran tinggi badan 30.2 % , pemeriksaan tekanan darah 60.4 % , pemeriksaan tinggi fundus 88.7 %, vaksinasi tetanus toxoid 52.8 % , pemberian tablet besi 49.1 % dan pemberian penyuluhan 22.6 %. Dan dari penjumlahan ke 8 kegiatan tersebut yang merupakan hasil kepatuhan Bidan terhadap SOP layanan antenatal dengan nilai skoring 800, menunjukkan kepatuhan baik sebesar L89 % sedangkan sisanya 98.11 % merupakan kepatuhan tidak baik. Pada struktur menunjukkan hasil sebagai berikut, jumlah Bidan dengan jenis pendidikan Perawat Bidan ( PPB - A) lebih banyak daripada jumlah Bidan dengan jenis pendidikan Bidan ( PPB - C ) , jumlah Bidan yang mempunyai masa kerja > 10 tahun lebih banyak daripada Bidan yang mempunyai masa kerja 5 10 tahun , Bidan yang mempunyai sarana tidak lengkap lebih banyak daripada Bidan yang mempunyai sarana lengkap , dan Bidan yang tidak pernah mendapatkan penghargaan lebih banyak daripada Bidan yang pernah mendapatkan penghargaan. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara masa kerja , pelatihan dan kelengkapan sarana dengan nilai p < 0.05 dengan kepatuhan Bidan terhadap SOP layanan antenatal. Nilai rata rata kepatuhan Bidan yang mempunyai masa kerja > 10 tahun ( 643.0415 ) lebih tinggi dibanding Bidan yang mempunyai masa kerja10 tahun ( 565.7233 ) , nilai rata rata kepatuhan Bidan yang mempunyai sarana lengkap ( 662.3225 ) lebih tinggi dibanding dengan nilai rata rata Bidan yang tidak mempunyai sarana lengkap ( 598.0596 ). Dan sernakin lama pelatihan semakin tinggi nilai kepatuhan bidan terhadap SOP layanan antenatal (r = 0.321 ). Dari analisis multivariat menunjukkan adanya hubungan antara kepatuhan Bidan dengan masa kerja ( nilai B = 65.954) dan sarana ( nilai B = 79.182 ) dengan keeratan antara kepatuhan Bidan dengan keduanya yang tertinggi adalah sarana (ß = 0.385 ), kemudian masa kerja (ß = 0.321 ). ......In 1996 'UNICEF stipulated that maternal mortality rate has the highest among Asean Countries which is 450 per 100.000 of live birth. Efforts to reduce the maternal mortality rate are done through antenatal services toward expected mothers according to standard of antenatal services of the Health Department of the Republic Indonesia such body weight measurement , height measurement , blood tension measurement , fundus height measurement , TT vaccination and administration of Fe tablets. The purpose of this research is to examine the obedient of midwives in antenatal services SOP in KIA Puskesmas in central Jakarta 1998 and factors which affect them. The research design is a quantitative approach with Cross Sectional Method. The observation were done in 37 Puskesmas with 53 Midwives in interaction with pregnant Women as many as 159 which criteria of first pregnancy during their first visit. Data collection was done by using questioner on the observations of interaction between the midwives and pregnant women, Also the data about facilities available in the Puskesmas and followed by interview data towards the midwives that conducted the observation. The proceeds of univariate analysis of 8 activity of the midwives components with the best score 100 points, shows as follows : anamnesis method implementation 37,7 %, weight measurements 37,7 %, blood pressure measurements 60,4 %, fundus height measurements 88,7 %, toxoid tetanus vaccination 52,8 %, feerum tablets administration 49,1 %, and consoling 22,6 %. Total score of the 8 activity is the obedient of midwives with 800 score which indicates good obedient 1,89 % , while the rest 98,11 % is not good obedient. The results show as follows : the number of midwives that have midwives nurse education is larger than the number of midwives education , the number of midwives that have worked > 10 years is larger than the those that have worked < 10 years , midwives that do not have complete facilities is larger than those that have complete facilities , and midwives never obtained certificates is larger than those that have obtained certificates. Bivariate analysis indicates that there is significant correlation between years of work, training and facilities with p < 0,05 and the obedient of midwives. Average value of obedient of midwives that have worked > 10 years ( 643.0415 ) is higher compared to that have work 5 10 years ( 565.7233 ), average value of obedient of midwives that have complete facilities ( 662.3225 ),is higher compared to average value of obedient of midwives that do not have complete facilities ( 598.0596 ). The longer the midwives receive training the higher their obedient score (r= 0.321 ). From the multivariate analysis it can be seen that there is a correlation between the obedient of midwives and the length of work ( B=65.954 ) and facilities ( B=79,1182) and closeness between the obedient of midwives with both factors : the highest one is with facilities (ß = 0.385), and then with length of work (ß = 0.321 ).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Rachmawati Ismaya
Abstrak :

Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan tempat persalinan ideal untuk mendapatkan kesehatan optimal bagi ibu maupun bayi. Hampir seluruh ibu di Indonesia telah memiliki akses ke pelayanan kesehatan namun 20% persalinan tidak dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Balitbangkes, 2019). Studi ini membahas tentang pengaruh performa dan jenis pelayanan kesehatan ibu terhadap perilaku pemilihan tempat bersalin berdasarkan data SIRKESNAS 2016 dengan analisa regresi logistik. Beberapa temuan diantaranya adalah antenatal care (ANC), program perencanaan persalinan dan asuransi kesehatan memiliki pengaruh signifikan dalam pilihan tempat bersalin. Lebih dalam lagi, pelayanan ANC yang memiliki pengaruh signifikan pada pemilihan fasilitas pelayanan kesehatan sebagai tempat bersalin adalah tenaga kesehatan yang melakukan pemeriksaan ANC, pemeriksaan tekanan darah dan ultrasonografi (USG) maternal. Edukasi kesehatan maternal selama ANC juga memiliki pengaruh pada pemilihan tempat bersalin namun tidak signifikan. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pelayanan ANC terutama penyediaan tenaga kesehatan yang tepat dan pelayanan pemeriksaan maternal terutama pemeriksaan tekanan darah dan USG serta pelaksanaan program perencanaan persalinan dan peningkatan cakupan asuransi kesehatan hendaknya menjadi konsen utama dalam kebijakan program kesehatan maternal terutama untuk mendorong persalinan di fasilitas kesehatan.

 


Health facility is an ideal place for child birth to obtain optimum outcomes for maternal and neonatal health. Most of mothers in Indonesia have access to healthcare but 20% of them do not give birth in a healthcare facility (Balitbangkes, 2019). This study discusses the influence of the maternal health services on choosing a healthcare facility for birth. This research utilized the SIRKESNAS 2016 data and analyzed it using logistic regression. Some findings shown that antenatal care (ANC), birth planning, and health insurance have a significant influence on the decision of a healthcare-facility birth, and the service of ANC particularly the health professional provider and maternal examination such as in the form of blood pressure test and ultrasonography (USG) substantially affect the decision regarding the place of birth. Although maternal education during ANC also influences it, but it statistically has weak significance. Thus, to encourage mother to deliver in a healthcare facility, improving the quality of ANC services including the availability health professional as an ANCs provider, providing blood pressure tests and USG maternal examination, and expanding the coverage of delivery insurance are the prominent concerns for healthcare policy

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suherman
Abstrak :
Penelitian yang dilaksanakan ini menyanglcut masalah perilaku dalam organisasi dan upaya pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Perrnasalahan yang diajukan adalah apakah terdapat hubungan antara komponen Quality of Work LM: (QWL) yang terdiri dari keterlibatan pegawai, kompensasi yang seimbang, :asa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, fasilitas yang tersedia, penyelesaian masalah dan komunikasi dengan upaya peningkatan pelayanan antenatal oleh Bidan Puskesmas di Kota Tasikmalaya Tahun 2007. Tujuan Penelitian adalah didapatkannya gambaran dan informasi mengenai Kl.lBH\&$ Kehidupan Kerja Bidan di Unit KIA dan hubungannya dengan Pcnatalaksanaan Antenatal Care Bidan Puskesmas di Kota Tasikmalaya Tahun 2007. Metodologi Penelirian yang digunakan adalah Analisis Deskriptif secara Cross Sccnbnal dengan mernakai rnetode kuantitatif dan kualitatif. Obyek Penelitian adalah seluruh Bidan Puskesmas di Kota Tasikmalaya Tahun 2007, dimana didapatkan Sampel penelitian adalah 53 Bidan Puskesmas di Kota Tasikmalaya. Data primer diperoleh dengan mcmakai instnmlcnt kucsioncr tcrstruktur, yaitu satu variabel dependen dan sembilan variabel independen, wawancara dan studi pustaka. Uji statistik untuk mengetahui hubungan komponen QWL dengan Penatalaksanaan ANC Bidan Puskesmas dipakai Analisis Korelasi dan Regresi Linier Ganda. Hasil Analisis Bivariat dengan mcmakai uji stgfistik Pearson Correlation, didapatkan 3 komponcn QWL yang mernpunyai hnbungan signifkan dengan penatalaksanaan antenatal care (p Value S 0,05), yailu ras# bangga terhadap institusi (r = 0,405}, kornpcnsasi yang scimbang (r = -0,392) dan kogiunikasi (r = -0,267). Hal ini dapat diinterprctasikan bahwa antam rasa' bangga terhadap institusi dengan penatalaksanaan antenatal care terdapat Hubungan sedang dan berpola positjj; sedangkan antara kompcnsasi yang seimbang dan komunikasi dcngan pcnatalaksanaan antenatal care tcrdapat hubungan scdang dan berpola ncgatifl Hasil Analisis Regresi Linier Ganda, didapatkan 3 komponen QWI. yaitu 1). Komponen Rasa bangga terhadap institusi dan Keselamatan Linglcungan Kezja dengan nilai Slope (B) positif, artinya terdapat hubungan yang positif antara rasa bangga terhadap institusi dan keselamatan lingkungan kerja dengan upaya peningkatan pelayanan antenatal. 2). Komponen kompensasi yang seimbang dengan nilai Slope (B) negatif; artinya terdapat hubungan yang negatif antam kompensasi yang seimbang dengan penalalaksanaan antenatal care oleh Bidan Puskesmas di Kota Tasikmalaya tahun 2007. Kesimpulan Penelitian adalah dari 9 komponen QWZ terdapat 3 komponen QWL (Kompénsasi yang seimbang, Rasa bangga terhadap institusi dan Keselamatan Lingkungan Kerja) yang berhubungan signiiikan terhadap upaya peningkatan pelayanan _ayuenarat oleh Bidan Puskesmas di Kota Tasikmalaya, dan komponen yang paling besar pengamhnya terhadap upaya peningkatan pelayanan antenatal adalah koxnpensasi yang seimbang. Saran yang dapat diberikan terutama bagi pihak Manajemen Puskwmas/Dinas Kesehat/an Kota Tasikmaiaya adalah agar melaksanakan peningkatan Kualitas Kehidupan -Qgja Bidan di Unit KIA melalui pemfferian pcrhatian, domngan dan scmangat kerja kepma para Bidan untuk bekexja lebih giat Iagi dan melengkapi baik sarana dan prasarana pendukung pelayanan, terciptanya siszem kompensasi befdasarkan leebenamn, kewajaran dan rasa keadilan, system reward and punishment ynxg baik dan terlakkan-anya pembinaan, pengawasan dan evaluasi kerja progmm yang berkesinambnmgan. ......The research done is about behaviour problem in organization and the effort of using Health of Human Resource. The problem is if there are some relations among Quality of Work Life (QWL) consisted of officials, balancing conpensation, feeling safe of the job, working environvent safety, feeling proud of institution, available facilities, problem solving and communication to increase antenatal service by Public Health Center Midwife in the city of Tasikmalaya in 2007. The aim of the research is to get the description and information about the quality of midwifes working life in KIA Unit and the relation with the implementation of Antenatal Care in the city of Tasikmalaya in 2007. The methodology of this research used is Cross Sectional Descriptive Analysis by using quantitative and qualitative method. The object of the research is all of the Midwife in Public Health Center in the city of Tasikmalaya in 2007, where 53 Midwife in Tasikrnalaya become a sample. Primer data found by using structured questionnaire instrument is one dependent variable and nine independent variable, interview and devining manual study. Statistic test is to know the relation between QWL component and the implementation of ANC of Midwife in Public Health Center used Correlation analysis and Double Linear Regression. The result of Bivariat Analysis by using statistic test Pearson Correlation, founded 3 QWL component which has the significant relation with the implementation antenatal care (p Value 5 0,05}, is the proud feeling of institution (r = 0,405), balancing compensation (r = -0,392) and communication (r = -0,267). This case can be interpreted that there are sufficient and positive pattern relation between the proud feeling to the institution and the implementation of antennal care, besides that there are sufficient and negative pattem relation between balancing compensation with communication and the implementation of antenatal care. The result of Double Linear Regression Bivariat Analysis has been found 3 QWL component, as follows: 1). Proud feeling component to the institution and Working Environment Safety with the value of positive Slope (B), it means there are the relations between the proud feeling to the institution and working environment safety in order to increase antenatal service. 2). The balanced component with the value of negative Slope (B). lt means that there are negative relation between balanced compensation and the implementation of antenatal care by Midwife at Public Health Center in the city of Tasikmalaya in 2007. The conclusion of this research is, there are 3 QWL components (balanced compensation, proud feeling of institution and working environment safety) from 9 QWL components which have significant relation to the effort of increasing antenatal service by Midwife at Public Health Center in the city of Tasikmalaya, and the component which has biggest influence to the effort of increasing antenatal service is balanced compensation. The suggestion to the Public Health Center I Health Institution Management in the city of 'l`asik.malaya is the implementation of increasing Midwifes working life quality in KIA Uni! by giving more attention, motivation, working spirit to Midwife to work hard and also by completing structure and inhastructure, creating realistic fair proper compensation system, using good reward and punishment system and doing continual program of counselling, controlling and working evaluation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khelian Ni Syevira
Abstrak :
Pendahuluan: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih jauh dari target Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 yaitu 70 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu diantaranya adalah tiga terlambat dan empat terlalu. Sebagian besar penyebab kematian ibu dapat dicegah dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas selama kehamilan dan persalinan. Hampir 98% ibu telah melakukan Antenatal Care minimal 1 kali di tenaga kesehatan professional. Namun, cakupan K4 pada 11 provinsi di Indonesia masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ANC pada ibu sudah memenuhi K1 namun tidak melanjutkan ANC minimal empat kali (K4). Metode: penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian dianalisis menggunakan complex sample analysis dengan tiga tahap yaitu univariat, bivarat dan multivariat. Hasil: Faktor yang berhubungan dengan kunjungan ANC adalah predisposisi (paritas), pemungkin (akses fisik, akses ekonomi, dan paparan media informasi), dan penguat (dukungan suami), sedangkan faktor kebutuhan tidak berhubungan. Dukungan suami merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kunjungan ANC pada 11 provinsi di Indonesia. Kesimpulan: Pemerintah perlu menyediakan anggaran untuk pengembangan strategi promosi kesehatan terutama di pedesaan. Penyuluhan tentang pentingnya ANC dapat dilakukan melalui media yang mudah diakses seperti televisi. Peningkatan dukungan suami dalam kunjungan ANC dapat dilakukan dengan mengirimkan undangan lewat pesan sms atau whatsapp.
Introduction: Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still far from the target of the 2030 Sustainable Development Goals (SDGs) of 70 per 100,000 live births. Things related to maternal death are three late and four too. Most causes of maternal death can be prevented by quality health services during pregnancy and childbirth. The Ministry of Health makes the ANC service standard at least 4 times, namely 1 time in the first trimester, 1 time in the second trimester, and 2 times in the third trimester. Based on the Indonesian Health Profile in 2017, the coverage of pregnant women visiting health services, especially K4, is still low in eleven provinces in Indonesia or has not reached the target of 76%. Therefore, an analysis needs to be carried out relating to the factors that influence ANC visits. Method: this study uses a quantitative approach using a cross sectional study design. Data was analyzed using complex sample analysis through three stages, which are univariate, bivariate, and multivariate. Results: factors associated with ANC visit are predisposing (parity), enabling (physical access, economic access, and information media exposure), and reinforcing (husband's support), whereas need factor didn't associated with ANC visits. Husband support is the most important factor towards ANC visits in 11 provinces in Indonesia. Conclusion: The government needs to provide a budget for developing health promotion strategies, especially in rural areas. Counseling about the importance of ANC can be done through the media which can be accessed easily such as television. Increasing husband's support during ANC visits can be done by sending invitations via SMS or WhatsApp messages.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Komang Novi Suryani
Abstrak :
Lebih dari 90% kasus anak terinfeksi HIV, ditularkan melalui proses penularan dari ibu ke anak. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara keteraturan pelayanan antenatal dengan tes HIV pada ibu hamil di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian observasional metode survei (cross sectional) dengan menggunakan data yang bersumber dari Riskesdas tahun 2018. Sampelnya wanita usia subur di Indonesia yang memiliki riwayat kehamilan dan terpilih yang menjadi responden Riskesdas tahun 2018 serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Besar sampel pada penelitian ini adalah 12.383 responden. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tes HIV pada ibu hamil, variabel independen utama yaitu keteraturan pemeriksaan antenatal (ANC) dan variabel kovariat yaitu umur, tempat tinggal, pendidikan, status bekerja, paritas, pengetahuan HIV, sikap terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA), pelayanan antenatal 10T, tenaga kesehatan (nakes) pemberi layanan dan fasilitas kesehatan (faskes) tempat ibu periksa hamil. Variabel keteraturan pemeriksaan antenatal dan variabel fasilitas kesehatan memiliki efek yang hampir sama dalam mempengaruhi rendahnya cakupan tes HIV pada ibu hamil. Tes HIV pada ibu yang teratur periksa hamil ditemukan 1,8 kali lebih banyak di perkotaan dan 2,2 kali lebih banyak di perdesaan dibandingkan dengan yang tidak teratur periksa hamil. Selanjutnya tes HIV pada ibu yang teratur periksa hamil lebih banyak ditemukan 1,5 kali yang periksa di rumah sakit, 2,8 kali yang periksa di puskesmas dan 2,2 kali yang periksa di klinik/praktek mandiri dibandingkan dengan yang tidak teratur periksa hamil. Saran kepada tenaga kesehatan dan pengelola program KIA untuk meningkatkatkan keteraturan dan kelengkapan pelayanan Antenatal serta meningkatkan ketersediaan fasilitas tes HIV. ...... More than 90% of cases of children infected with HIV are transmitted through the process of mother-to-child transmission. The purpose of the study was to determine the relationship between the regularity of antenatal care and HIV testing in pregnant women in Indonesia based on data from the 2018 Basic Health Research (Riskesdas). This study was an observational survey method (cross sectional) using data sourced from Riskesdas in 2018. The sample was women. of childbearing age in Indonesia who have a history of pregnancy and were selected as Riskesdas respondents in 2018 and met the inclusion and exclusion criteria. The sample size in this study was 12,383 respondents. The dependent variable in this study was HIV testing for pregnant women, the main independent variable was the regularity of antenatal check-ups (ANC) and the covariates were age, place of residence, education, work status, parity, knowledge of HIV, attitudes towards people living with HIV/AIDS (PLWHA). ), 10T antenatal care, health workers (nakes) who provide services and health facilities (faskes) where mothers check for pregnancy. The variables of regularity of antenatal check-ups and variables of health facilities have almost the same effect in influencing the low coverage of HIV testing in pregnant women. There were 1.8 times more HIV tests in women who had regular pregnancy check-ups in urban areas and 2.2 times more in rural areas compared to those who did not regularly check for pregnancy. Furthermore, HIV tests for mothers who regularly check for pregnancy are found to be 1.5 times more checked at the hospital, 2.8 times are checked at the puskesmas and 2.2 times are checked at the clinic/independent practice compared to those who do not regularly check for pregnancy. Suggestions to health workers and MCH program managers to improve the regularity and completeness of Antenatal services and increase the availability of HIV testing facilities.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayuk Sri Rahayu
Abstrak :
Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator kesejahteraan suatu bangsa. Upaya yang dilakukan di bidang kesehatan adalah dengan meningkatkan umur harapan hidup, dengan cam menurunkan Angka Kcmatian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Dibanding ncgara- negara ASEAN, AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi, demikian juga kondisi AKI dan AKB di Jawa Barat, termasuk di Kabupatcn Karawang. Pelayanan antenatal merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling cfektif untuk pencegahan kesakitan dan kematian ibu. Kematian ibu dapat dicegah bila komplikasi dan keadaan resiko tinggi kehamilan dapat dideteksi sejak dini melalui pemeriksaan antenatal sedini' mungkin. Hasil kegiatan yang dilakukan oleh bidan di desa Kabupaten Karawang dalam pelayanan antenatal (cakupan ANC KI dan K4}, menunjukkan adanya kesenjangan yang tinggi. Hal ini merupakan indikator bahwa kincda bidan di desa masih belum baik. Tujuan peneiitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pengalaman, tempat tinggal, motivasi, kelengl-:apan alat, supervisi dan klasiiikasi desa dengan kinerja bidan di desa dalam pelayanan antenatal. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dengan populasi semua bidan di desa sebanyak 305 respondcn. Sampel penelitian semua populasi, yang berhasil didata sebanyak 289 responden. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Maret-April 2008, di Kabupatcn Karawang, dengan wawancara dan menggunakan kuesioner. Analisis univariat dengan mcmbuat distribusi frekuensi masing-masing variabel, analisis bivariat dengan uji kai kuadrat dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda dengan kriteria kemaknaan p<0,0S. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi bidan di desa yang mempunyai kinerja kurang (49,8%),. sedikit Iebih rendah dibanding bidan di desa yang mempunyai kinerja baik (50,2%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tentang umur kehamilan dan fokus supervisi berhubungan signifikan dengan kinerja bidan di desa. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel fokus supervisi bcrhubungan signifikan dengan kinerja bidan di desa. Bidan di desa dengan fokus supervisi kurang akan berpeluang mempunyai kineqja kurang, 1,7 kali lcbih besar dibanding bidan di desa dengan fokus supervisi baik. Berdasarkan basil pcnelitian, penulis merekomendasikan saran sebagai berikut: Bagi Puskesmas dan Dinas Kesehatan perlu meningkatkan supervisi dengan cara mcmbuat jndnval supervisi, cek list, kemudian didiskusikan, sampai terbentuk formulasi tentang masalah yang ada, menentukan penycbab masalah, prioritas dan membuat langkah- langkah perbaikan, membuat komitmen bersama untuk pcrbaikan, melakukan pelatihan bagi pctugas supervisi, kemudian melakukan uji coba, menilai hasi I yang dicapai dan menentukan tindak Ianj ut bcrikutnya. Bagi bidan di desa perlu memahami kembali tentang tujuan, wewenang, lugas pokok dan fungsi sebagai bidan di desa, meningkatkan kerjasama, lebih proaktif dan meningkatkan .sq/T skiil. Bagi masyarakat perlu kexjasama dan partisipasinya dalam pelayanan antenatal. Bagi peneliti lain perlu dilakukan penelitian tentang fokus supervisi untuk meninkatkan kinerja bidan di desa dalam pelayanan antenatal dengan wawancara independen dan tentang kinerja bidan di desa secam komprehensif. ......The level of public health is one of the indicators related to the wealth of society. One of the efforts being done in the health subject is to increase the age life expectancy by reducing the matemal mortality rate (MMR) and neonatal mortality rate (NMR). Comparing to the other ASEAN countries, Indonesia’s MMR and NMR are still high, and so docs for of West .lava’s MMR and NMR, including Karawang regcncy. Antenatal care is one of the most effective health interver' veventing the matemal morbidity and mortality. Matemal mortality ca- vented, if complication and high risk conditions are detected early by anten. are. Activity result of village midwives on antenatal care in Karawang rcgency (including ANC KI dan K4) shows high discrepancy; which indicates that village midwives performances is not yet good. The research objective is to tind out the link between knowledge, experience, residence, motivation, full-equipments, supervision and village classification with village midwives' performances in the antenatal care. This research of cross sectional program, uses a population of all the village midwives which are 305 respondents. The sample is using all ofthe population, 289 are successiiilly recorded as data. The data collection is started from March until April 2008, in Karawang regency, through interview and questionnaire fonns. Univariate analysis by making frequency distribution of such variable, bivariate analysis by chi square test and multivariate analysis by multiregression logistic test with p va1ue<0,05. The research result shows that the proportion of the village midwives with low performance (49,8%) is almost the same as the village midwives with good performance (50,2%). The bivariate analysis shows variable knowledge of the age of pregnancy and supervision focus has significant relationship with the village midwives’ performance. The village midwives with less supervision focus have an opportunity to perfonn less by 1.7 times greater than the village midwives with good supervision focus. According to research results, writer recommends advises as the following: For the Public Health Center and Official Health needs an improvement on supervision by making supervision schedule, check list and continued with discussions, in order to find the formulation ofthe existing problem, the cause of the problem, priorities and developing solving steps, making commitment together to improve, conducting training for supervision officers, then conducting testing which evaluate the result and decide the next steps. For the village midwives, they need to understand the objectives, authority, the main function and responsibilities as village midwives, to improve teamwork, be more proactive and to improve soft skill. For the surrounding society, its teamwork and participation are importantly needed in the antenatal care. For other researchers, it is needed to carry on further researches about supervision focus to improve the village midwives performance in the antenatal care with independent interview and about comprehensive of the village midwives performance.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34360
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nolan, Mary
London: Bailliere Tindall, 1998
618.24 NOL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Schott, Judith
Edinburgh: Books for Midwives , 2003
618.24 SCH l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahaean, Serri
Jakarta: Salemba Empat, 2013
618.24 HUT p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>