Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Vania Jelena Diella
"Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dapat diobati dengan obat antiretroviral yang bekerja dengan menghentikan replikasi virus di dalam tubuh. Pengobatan antiretroviral (ARV) umumnya menggunakan kombinasi obat, salah satunya adalah lamivudin dan zidovudin. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam memperoleh metode analisis yang valid untuk lamivudin dan zidovudin sehingga pemastian kualitas metode dapat terlaksana dengan baik. Metode KCKT fase terbalik – detektor UV yang sederhana, akurat, dan reprodusibel dikembangkan dan divalidasi untuk melakukan analisis lamivudin dan zidovudin secara simultan. Analisis dilakukan menggunakan kolom C18 (YMC®150 mm x 3,0 mm; ukuran partikel 5 μm) dengan waktu total analisis adalah 20 menit. Fase gerak terdiri menggunakan dapar natrium dihidrogen fosfat 0,01 M pH 6 - metanol (80:20) dengan laju alir 0,7 mL/menit. Sampel dideteksi pada panjang gelombang 270 nm. Linearitas metode berada dalam kisaran konsentrasi 4,2-12,6 μg/mL untuk lamivudin dan 8,8-26,4 μg/mL untuk zidovudin dengan waktu retensi 7,413 menit dan 11,956 menit masing-masing untuk lamivudin dan zidovudin. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,9991 untuk kedua senyawa obat. Uji presisi menunjukkan nilai koefisien untuk lamivudin sebesar 0,35% dan untuk zidovudin 0,91%. Uji perolehan kembali (UPK) untuk lamivudin dan zidovudin masing-masing sebesar 101% dan 100,61%. Batas deteksi (LOD) dan batas kuantifikasi (LOQ) adalah 0,482 μg/mL dan 1,607 μg/mL untuk lamivudin dan 0,007 μg/mL dan 0,024 μg/mL untuk zidovudin. Metode ini memenuhi kriteria akurasi dan presisi sesuai dengan persyaratan yang diberikan oleh ICH (2005).

Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) is treated with antiretroviral drugs, which work by stopping the virus replicating in the body. Antiretroviral (ARV) treatment generally uses combination of drugs, including lamivudine and zidovudine. This study aims to provide convenience in obtaining valid analytical methods for lamivudine and zidovudine so that the quality assurance of the method can be carried out properly. A simple, accurate, and reproducible RP HPLC – UV detector method was developed and validated for simultaneous analysis of lamivudine and zidovudine. The analysis was performed on C18 (YMC ®150 mm x 3.0 mm; 5 μm particle size) column over a 20-minute run time. A mobile phase composed of 0,01 M sodium dihydrogen phosphate buffer pH 6 – methanol (80:20) at a flow rate 0.7 mL/min. Detection was made at 270 nm. The linearity of the method was found to be within the concentration range of 4.2-12.6 μg/mL for lamivudine and 8.8-26.4 μg/mL for zidovudine with retention times 7.413 minutes and 11.956 minutes for lamivudine and zidovudine, respectively. The correlation coefficient values were found to be 0.9991 for both drugs. Precession studies showed the coefficient of variation for lamivudine was 0.35% and for zidovudine was 0.91%. The percentage recoveries of lamivudine and zidovudine were found at 101% and 100.61%, respectively. The limit of detection (LOD) and limit of quantification (LOQ) were 0.482 μg/mL and 1.607 μg/mL for lamivudine and 0.007 μg/mL and 0.024 μg/mL for zidovudine. This method fulfilled the criteria of accuracy and precision according to the guidelines that were given by ICH (2005)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Shafa Aldora
"Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan masalah kesehatan global yang serius. HIV dapat diatasi dengan terapi Antiretroviral (ARV) yang dapat memperlambat perkembangan penyakit dan meningkatkan harapan hidup penderita. Akan tetapi, penggunaan obat ARV yang tidak tepat dapat berdampak buruk pada pasien HIV seperti timbulnya efek samping obat atau terjadinya resistensi virus. Apoteker dalam pelayanan klinis memiliki peranan penting dalam melakukan evaluasi penggunaan obat untuk memastikan efektivitas pengobatan dan menghindari risiko kesehatan yang dapat timbul. Oleh karena itu, dilakukanlah evaluasi penggunaan obat HIV menggunakan metode Early Warning Indicator (EWI) di Puskesmas Kecamatan Cakung. Laporan ini dilakukan dengan melakukan kajian literatur mengenai HIV, terapi ARV, serta metode EWI. Selanjutnya dilakukan pengambilan data yang dibutuhkan seperti data kunjungan pasien HIV tahun 2022, regimen obat yang digunakan oleh tiap pasien, dan data obat yang tersedia di Puskesmas Kecamatan Cakung. Data yang telah terkumpul dimasukkan ke dalam Excel yang berisi format metode EWI lalu dilakukanlah analisis terhadap hasil tersebut. Berdasarkan laporan ini, didapatkan bahwa kepatuhan pasien mengambil tepat waktu, keberlangsungan stok ARV, dan praktik pemberian obat ARV di Puskesmas Kecamatan Cakung telah memenuhi target. Sedangkan, analisis terhadap retensi dalam perawatan dan supresi virologis tidak dapat dilakukan dikarenakan terbatasnya data yang tersedia.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a serious global health problem. HIV can be treated with Antiretroviral (ARV) therapy which can slow the progression of the disease and increase the life expectancy of the patients. However, inappropriate use of ARV drugs can harm HIV patients, such as drug side effects or viral resistance. Pharmacists in clinical services have an important role in evaluating drug use to ensure the effectiveness of treatment and avoid health risks that can arise. Therefore, an evaluation of the use of HIV drugs was carried out using the Early Warning Indicator (EWI) method at the Cakung Subistrict Public Health Center. This report was conducted by conducting a literature review on HIV, ARV therapy, and the EWI method. Next, the required data was collected, such as HIV patient visit data in 2022, drug regimens used by each patient, and the available drugs at the Cakung District Health Center. The data that has been collected is entered into Excel which contains the format of the EWI method and then an analysis of the results is carried out. Based on this study, it was found that patient adherence to timely taking, the continuity of ARV stocks, and the practice of administering ARV drugs at the Cakung District Health Center had met the target. Meanwhile, analysis of retention in treatment and virological suppression could not be carried out due to the limited available data."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library