Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satvika Vidya Iswara
Abstrak :
Kecemasan Matematika merupakan perasaan negatif yang dialami individu saat berhadapan dengan bidang matematika. Perasaan tertekan dan cemas ini dapat dialami oleh siapa saja terlepas dari usia atau jenjang pendidikan. Kecemasan matematika juga dipengaruhi oleh faktor internal individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran variabel mindset dan task-value dalam memprediksi kecemasan matematika yang dialami oleh siswa kelas 4 dan kelas 5 SD. Penelitian menggunakan kuesioner kecemasan matematika (The Modified Abbreviated Math Anxiety Scale; mAMAS), mindset (Implicit Theories of Intelligence Scale for Children - Self Form), dan task-value (Items Used to Assess Childrens Competence Belief and Subjective Task Values). Hasil dari penelitian terhadap 107 siswa menunjukkan bahwa variabel mindset dan task-value bersama-sama dapat memprediksi kecemasan matematika secara signifikan. Penelitian ini dapat digunakan oleh pihak sekolah dalam menangani siswa dengan kecemasan matematika. ......Math anxiety can be defined as ones negative feelings that occurs when individual is faced with mathematical tasks. The feeling of tension and anxiety can be experienced by anyone, regardless their age or education. This study aimed to examine the role of internal factors such as mindset and task-value as predictors on fourth and fifth graders math anxiety. This study used questionnaire for math anxiety (The Modified Abbreviated Math Anxiety Scale; mAMAS), mindset (Implicit Theories of Intelligence Scale for Children-Self Form), and task-value (Items Used to Assess Childrens Competence Belief and Subjective Task Values). Based on the study of 107 students, this study found that both mindset and task-value are able to predict math anxiety significantly. This research can be used by schools in dealing with students math anxiety.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Sekarsari Salsabil
Abstrak :
Perubahan iklim semakin diakui menghadirkan berbagai ancaman bagi kesehatan manusia, termasuk kesehatan mental seperti memengaruhi kondisi psikologis manusia dari berbagai aspek mulai dari rasa stres, duka, hingga masalah perilaku dan emosional lainnya yang disebut sebagai eco-anxiety. Perbedaan usia telah diketahui memengaruhi tingkat eco-anxiety yang berbeda pula. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat eco-anxiety antara usia dewasa muda dan dewasa tengah. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan between-subjects design. Pengukuran eco-anxiety menggunakan alat ukur oleh Hogg et al. (2021) yang telah diadaptasi ke Bahasa Indonesia. Jumlah partisipan sebanyak 245, merupakan WNI dengan usia 19-65 tahun. Dalam mengambil sampel, peneliti menggunakan metode pengambilan data non-probability sampling dengan teknik pengambilan data convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat eco-anxiety antara dewasa muda dan dewasa tengah dengan nilai signifikan (t (245) = 0.177, p < 0,01). Kesimpulannya, perbedaan usia seperti antara dewasa muda dan dewasa tengah memiliki tingkat eco-anxiety yang berbeda pula. Dengan begitu para pekerja di bidang pemasaran dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi dalam menentukan target penjualan dan dapat menjadi pertimbangan untuk mempromosikan produk yang ramah lingkungan. ......Climate change is increasingly recognized as presenting various threats to human health, including mental health such as affecting human psychological conditions from various aspects ranging from stress, grief, to other behavioural and emotional problems known as eco-anxiety. Age differences have been known to affect different levels of eco-anxiety. Thus, this study aims to see the difference in the level of eco-anxiety between young adults and middle adults. This research is a non-experimental study with a between- subjects design. Measurement of eco-anxiety using a measuring instrument by Hogg et al. (2021) which has been adapted into Bahasa. The number of participants are 245 Indonesian citizens aged 19-65 years. In taking samples, researchers used non-probability sampling data collection methods with convenience sampling data collection techniques. The results showed that there was a significant difference in the level of eco-anxiety between young adults and middle adults with a significant value (t (245) = 0.177, p < 0.01). In conclusion, age differences such as between young adults and middle adults have different levels of eco anxiety. That way workers in the marketing field can use this research as a reference in determining sales targets and can be a consideration for promoting environmentally friendly products.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edelweisya Josephine Jolanda
Abstrak :
Bias atensi merupakan bias dimana seseorang cenderung mengalokasikan atensinya terhadap suatu jenis stimulus dibandingkan stimulus lain (Fadardi et al., 2016). Berdasarkan jenis stimulusnya, bias atensi dibagi kembali menjadi positif dan negatif. Berbagai penelitian sebelumnya telah membahas hubungan antara kedua bias atensi tersebut dengan kecemasan, namun hasil yang ditemukan berbeda-beda. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara bias atensi positif dan negatif yang dimiliki oleh kelompok dewasa muda dengan tingkat kecemasan tinggi dan rendah. Penelitian ini memiliki desain kuasi-eksperimental dengan desain between-within subject. Partisipan dikelompokan berdasarkan skor kecemasan di alat ukur STICSA-T dan melakukan eksperimen emotional stroop-task yang terdiri dari 120 stimulus kata yang bersifat positif, negatif dan netral. Penelitian ini terdiri dari 68 dewasa muda yang terdiri dari 58 perempuan dan 10 laki-laki (M umur = 20,96, SD = 1,29). Hasil penelitian menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara bias atensi negatif dan positif antara kelompok dengan kecemasan tinggi dan rendah. Hasil ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang belum dipertimbangkan sebelumnya seperti regulasi emosi, mood, item eksperimen serta sampel penelitian. ......Attentional bias is the tendency for someone to allocate their attention to a certain type of stimuli compared to other stimuli that are present (Fadardi et al., 2016). Based on the type of stimuli of the attention, attentional bias is subdivided into positive and negative attentional bias. Previous researches have discussed the relationship of attentional bias and anxiety, yet the results indicate different findings. This research’s purpose is to clear the relationship between positive and negative attentional bias with high and low trait anxiety in young adults, in which the trait anxiety level was measured using STICSA-T. This research is a quasi-experimental research with between-within subjects, in which each anxiety group did an emotional stroop task of 120 stimuli that consists of positive, negative and neutral words to measure their positive and negative attentional bias. The participants of this research consists of 68 young adults, 58 women and 10 male (M age = 20,96, SD = 1,29). The results of this research found that there are no significant differences between the positive and negative attentional bias between groups of high and low trait anxiety. This finding may be influenced by other factors such as emotional regulation, mood, experiment items and the research samples.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narendra Bayutama Wibisono
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dan kecemasan pada dewasa muda yang mengalami perceraian kedua orang tua. Total partisipan berjumlah 66 orang dan merupakan dewasa muda pada rentang usia 18-25 tahun. Self-compassion diukur menggunakan Self-Compassion Scale-Short Form (SCS-SF), sedangkan diukur menggunakan State-Trait anxiety Inventory Skala Trait (STAI-T). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self-compassion dengan kecemasan pada dewasa muda yang mengalami perceraian kedua orang tua. Kemudian ditemukan juga kecemasan yang lebih tinggi pada partisipan yang telah menempuh pendidikan S1 atau Diploma dibandingkan dengan partisipan yang baru menempuh pendidikan SMA sederajat. ......This study aims to find out the relationship between self-compassion and editors on young adults who experience divorce from both parents. The total number of participants was 66 people and young adults aged 18-25 years. Compassion is measured using the Self-Compassion Scale-Short Form (SCS-SF), while anxiety is measured using the State-Trait anxiety Inventory Trait Scale (STAI-T). The results showed that there was a significant negative relationship between selfcompassion and anxiety in young adults who experienced divorce from both parents.. Then it was also found that anxiety was higher in participants who had taken an undergraduate or diploma education compared to participants who had just taken high school education and equivalent.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library