Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Yayasan Dharma Graha, 1995
R 152.46 DIA
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Muaz Sabirin
"Manusia dapat menunjukkan perilaku yang cenderung konservatif ketika dalam keadaan cemas akan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kecemasan tentang kematian dan konservatisme. Pengukuran kecemasan kematian dilakukan dengan menggunakan skala interval dan konservatisme dengan skala Likert 6 poin. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei online terhadap 300 responden yang diperoleh dengan metode accidental sampling. Hasil analisis data dengan korelasi Pearson dari 300 peserta menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara kecemasan kematian dan konservatisme. Hasil penelitian ini mendukung konsep sentral TMT tentang pertahanan pandangan dunia budaya dan harga diri.

Humans can show behavior that tends to be conservative when in a state of anxiety about death. This study aims to examine the relationship between anxiety about death and conservatism. Measurement of death anxiety was carried out using an interval scale and conservatism with a 6-point Likert scale. Data was collected using an online survey method for 300 respondents obtained by the accidental sampling method. The results of data analysis with Pearson correlation of 300 participants showed a significant positive relationship between death anxiety and conservatism. The results of this study support TMT's central concepts of defense of cultural worldviews and self-esteem."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Wicaksono Sulistomo
"Pendahuluan : Saat pandemi COVID-19 berlangsung secara global, petugas kesehatan menunjukkan tingkat prevalensi gangguan cemas yang lebih tinggi dibandingkan petugas non-kesehatan. Gangguan cemas yang menetap dapat menjadi gangguan cemas menyeluruh, dan yang mengalami gangguan cemas menyeluruh memiliki potensi sebesar 25% untuk menjadi gangguan depresi berat.
Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi gangguan cemas serta faktor risiko yang berhubungan pada pekerja di Rumah Sakit X Balikpapan selama pandemi COVID-19 berlangsung.
Metode : Desain penelitian merupakan studi analisis deskriptif analitik dengan menggunakan desain potong lintang yang melibatkan 279 responden pekerja Rumah Sakit X di Indonesia. Penelitian menggunakan SPSS versi 20.0, dengan uji tes chi2 dan Fisher’s Exect test, untuk uji bivariat, dan uji regresi logistik dengan metode enter untuk analisis multivariat.
Hasil : Didapatkan hasil skoring dari GAD-7 bahwa 87.5% tidak memiliki gangguan cemas, 10.8% gangguna cemas ringan, 1.4% gangguan cemas sedang dan 0.4% gangguan cemas berat pada pekerja di RSX. Ditemukan pengaruh yang signifikan terhadap prevalensi gangguan cemas pada pekerja kesehatan p=0.001 dan aOR 4.8 (1.9-12.3), yang berada di area risiko tinggi transmisi COVID-19 p=0.04 dan aOR 5.1 (1.0-24.2), dan pekerja yang dikarantina p=0.001 dan aOR 10.5 (2.6-42.3) setelah memperhitungkan variabel usia dan jenis kelamin.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna terhadap risiko terjadinya gangguan cemas pada pekerja Rumah Sakit X Balikpapan dengan faktor risiko jenis pekerjaan merupakan tenaga kesehatan, berada di area kerja dengan risiko transmisi COVID-19 tinggi, dan pekerja yang dikarantina karena merawat pasien COVID-19.

Introduction: During the global COVID-19 pandemic, health workers were found to have a higher prevalence of anxiety disorder compared to non-health worker. Anxiety disorder that occur chronically have a 25% chance to become a major depression disorder.
Objective: The aim of this study is to understand the anxiety condition and risk factors that are related, among Balikpapan Hospital X workers during the COVID-19 pandemic.
Method: The design of this research used a cross sectional method that involved 279 respondents who are Balikpapan Hospital X workers. The study used SPSS version 20.0, using the chi square and Fisher’s Exact test for the bivariat analysis, and the logistic regression with enter method for the multivariate analysis.
Result: The study shows that, using the GAD-7 (General Anxiety Disorder) questionnaire from 279 hospital workers, there were 10.8% with mild-, 1.45% with moderate-, and 0.4% with severe anxiety disorder. A significant relation was found between anxiety disorder and risk factors such as: being a health worker with p=0.001 and a 4.8 ORadj (95% C.I: 1.9-12.3), working in high risk of transmitting COVID-19 area with p=0.04 and a 5.1 ORadj (95% C.I.: 1.0-24.2), and workers who are being quarantined with p=0.001 a 10.5 ORadj (2.6-42.3) after being adjusted by age and gender variables.
Conclusion: Significant relations were found between anxiety disorder among Hospital X workers with risk factors such as: health workers, working in high risk of transmitting COVID-19 area, and workers that are being quarantined. Researcher strongly advice health providers to do regular monitoring and seek moral support especially for workers who have higher risk of anxiety disorder
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafika Shanti
"Latar belakang: Gangguan mental emosional menjadi perhatian global bagi kaum dewasa muda, khususnya mahasiswa perguruan tinggi. Gangguan kecemasan merupakan gangguan mental paling umum. Salah satu bentuk dari respons tubuh terhadap kecemasan adalah melakukan kebiasaan abnormal dan biasanya tidak disadari seperti kebiasaan menggigit mukosa pipi, bibir, maupun lidah.
Tujuan: Mengetahui gambaran ansietas pada mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia dengan kebiasaan menggigit mukosa mulut.
Metode: Studi potong lintang dengan metode voluntary response sampling pada 404 mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen kuesioner Generalized Anxiety Disorder 7 (GAD-7) untuk mengukur tingkat ansietas dan kuesioner mengenai kebiasaan menggigit mukosa mulut. Data dianalisis dengan menggunakan uji komparatif kategorik.
Hasil: Dari 404 mahasiswa, sebanyak 185 mahasiswa (45,8%) memiliki kebiasaan menggigit mukosa mulut. Mayoritas mahasiswa yang memiliki kebiasaan menggigit mukosa mulut memiliki tingkat ansietas “parah” (38,4%). Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara tingkat ansietas dan kebiasaan menggigit mukosa mulut (p < 0,05).
Kesimpulan: Tingkat ansietas pada mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia yang memiliki kebiasaan menggigit mukosa mulut tergolong parah.

Background: Mental disorders are global concern for young adults, especially in college students. Anxiety disorders are the most common of mental disorders. One form of the body's response to anxiety is to engage in abnormal and usually unconscious habits such as the habit of biting the mucosa of the cheeks, lips, or tongue.
Objective: To determine the level of anxiety of Health Sciences Cluster students in Universitas Indonesia with oral mucosa biting habit.
Method: Cross-sectional study using voluntary response sampling method on 404 students of Health Sciences Cluster students in Universitas Indonesia. Data was collected using the Generalized Anxiety Disorder 7 (GAD-7) questionnaire instrument to measure the level of anxiety and another questionnaire regarding the oral mucosa biting habit. Data was analyzed using categorical comparative test.
Results: 185 out of 404 students (45.8%) had the oral mucosa biting habit. Most students with oral mucosa biting habit had severe level of anxiety (38.4%). Chi-Square test showed that there was a significant relationship between the level of anxiety and oral mucosa biting habit (p < 0.05).
Conclusion: The level of anxiety of Health Sciences Cluster students in Universitas Indonesia with oral mucosa biting habit were classified as severe.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Huberty, Thomas J.
"Anxiety and depression in children and adolescents offers a developmental psychology perspective for understanding and treating these complex disorders as they manifest in young people. Adding the school environment to well-known developmental contexts such as biology, genetics, social structures, and family, this significant volume provides a rich foundation for study and practice by analyzing the progression of pathology and the critical role of emotion regulation in anxiety disorders, depressive disorders, and in combination. Accurate diagnostic techniques, appropriate intervention methods, and empirically sound prevention strategies are given accessible, clinically relevant coverage. Illustrative case examples and an appendix of forms and checklists help make the book especially useful. Featured in the text: Developmental psychopathology of anxiety, anxiety disorders, depression, and mood disorders. Differential diagnosis of the anxiety and depressive disorders. Assessment measures for specific conditions. Age-appropriate interventions for anxiety and depression, including CBT and pharmacotherapy. Multitier school-based intervention and community programs. Building resilience through prevention."
New York: Springer, 2012
e20395982
eBooks  Universitas Indonesia Library