Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Mulyana Wijaya
"Dalam beberapa proyek konstruksi sering ditemui kegiatan identik yang berulang-ulang (repetitive), seperti dalam proyek pembangunan jalan babas hambatan, penanaman pipa saluran, gedung bertingkat banyak, dan lain-lain. Dari fenomena kegiatan ini menunjukkan kurva pengalaman (learning curve), dimana kegiatan berulang-ulang ini memberikan kontribusi terhadap proses pengembangan pengalaman dan pada gilirannya produktfitasnya akan naik.
Apabila sekelompok tenaga kerja melakukan pengulangan kegiatan pekerjaan akan meningkatkan keterampilan pemakaian peralatan, pengetahuan metode kerja dan lebih mengenal lingkungan kerja, hal ini akan mengurangi waktu atau biaya per-cycle sesuai dengan meningkatnya jumlah cycle.
Pengaruh proses pengembangan pengalaman terhadap produktifitas pada produksi industri manufaktur mempunyai perbedaan dimana faktor pengaruh yang mempengaruhi proses perubahan input ke output relatif simpel dimana lokasi pekerjaan tidak berpindah-pindah, pekerjaan kontinyu, pekerjaan didominasi oleh mesin-mesin, proses pengulangan jangka panjang. Sedangkan pada proyek konstruksi di lapangan, faktor pengaruh yang mempengaruhi proses perubahan input ke output relatif komplek dimana produktifias sangat bervariasi pada setiap proyek konstruksi yang erat hubungannya dengan durasi, intensitas, pengetahuan, kemampuan (skill), informasi, equipment, kondisi lingkungan dan iklim pada pekerjaan dilapangan.
Penelitian ini memberikan gambaran bahwa pengulangan kegiatan konstruksi akan memberikan kontribusi terhadap proses pengembangan pengalaman tenaga kerja yang selanjutnya dapat dilihat pada Kurva Pengalaman.
Hasil-hasil temuan penelitian ini adalah adanya pengaruh beberapa variabel pada proses pengembangan pengalaman terhadap produktifitas tenaga kerja pada pengulangan aktifitas konstruksi yang disajikan dalam bentuk model matematik, yang dapat dimanfaatkan sebagai alat manajemen yang sangat efektif, untuk memperkirakan dan pengendalian proyek.
Hasil-hasil penelitian tersebut diperoleh dari 72 sampel yang dapat dikumpulkan dari salah satu kegiatan konstruksi dalam proyek pembangunan jalan tol Tangerang-Merak dan memenuhi persyaratan statistik, sampel tersebut diperoleh dari dokumen catatan harian (historical data) hasil produksi kerja gabungan dari 2 (dua) group yang waktunya bersamaan dalam melaksanakan perbaikan tanah lunak dengan metode Vertical Sand Drain yang merupakan aktifitas identik pada konstruksi yang berulang- ulang yang masih relatif jarang dalam proyek pembangunan jalan. Metode analisa yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisa multivariate. Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini adalah, analisa korelasi dan analisa regresi berganda (multiple regression). Semua analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan paket Software Statistical for Social Science Release 9.0 atau SPSS Release 9.0 for Windows 95."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T10157
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukaryono
"Pola Pemagangan mempunyai berbagai bentuk implementasi, antara lain Pusat pelatihan kerja sebagai penyelenggara pendidikan, industri sebagai tempat kerja. Penelitian ini mengamati Pola Pemagangan yang diselenggarakan di PT. Star Motor Indonesia yang berlokasi di Ciputat, Tangerang. Pusat pendidikan dan Pelatihan teknisi (Pusdiklatek) berdiri tahun 1977, untuk bidang Mekanik Automotif, Listrik Automotif, dan Industri Mekanik.
Tujuan penelitian ini mengkaji Pola Pemagangan di PT. Star Motor Indonesia yang berlokasi di ciputat Tangerang dalam kaitannya dengan penyiapan teanaga kerja terampil dalam bidang kejuruan tehnik. Penelitian ini menggunakan metoda. kualitatif dengan model analisis interaktif dan peneliti sebagai instrumen utamanya. Data dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan berpartisipasi, pelacakan fisik, dan studi dokumentasi. Selanjutnya data diklasifikasi dan ditelaah serta dibandingkan dengan referensi teori yang menjadi acuan peneliti.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Pola Pemagangan yang diselenggarakan di PT. Star Motor Indonesia mempunyai program yang berorientasi praktek dan mengintegrasikan teori dengan pengalaman kerja di Industri. Pola Pemagangan mengikuti Duale Ausbildungs system yang dikembangkan di Jerman dengan isi kurikulum yang lebih menekankan praktek disamping teori sebagai penunjang dengan proporsi 70 % : 30 %. Kurikulum direncanakan dan dikelola sendiri dengan memperhatikan kebutuhan industri, khususnya industri automotif yang dikelola oleh PT. Star Motor Indonesia dan peserta didik diarahkan untuk menguasai bidang keahlian tertentu yang didasari pada keterampilan dan pengetahuan kelompok keahlian. Praktik terdiri atas modul-modul dan pelaksanaannyia dibagi perminggu, sehingga modul paling pendek adalah satu minggu.
Tahun pertama praktek di bengkel sekolah mempunyai porsi waktu yang lama, kemudian praktik di perusahaan, tahun kedua praktik di bengkel sekolah semakin berkurang dan praktik diindustri semakin banyak, dan tahun ketiga praktik di sekolah semakin kecil, dan praktik di industri porsi waktu semakin lama yaitu kurang lebih selama sepuluh bulan, pola ini mengacu pada sistem blok namun mengkombinasikan dengan kelompok pekerjaan atau jabatan.
Terdapat unsur-unsur yang saling terkait dalam pertyelenggaraan Pola Pemagangan di PT. Star Motor Indonesia. Pertama, keterkaitan antara sistem kurikulum dengan profil pekerjaanatau jabatan. Kedua, keterkaitan antara iklim dan suasana beiajar dengan iklim dan lingkungan kerja. Ketiga dalam penyelenggaraannya terdapat keterpaduan antara prinsip pendidikan dan prinsip pekerjaan, sehingga teori dan praktek yang diperoleh di sekolah dapat menunjang penerapan di lapangan kerja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiek Chrisnarini
"Tujuan penelitian ini adafah untuk mengetahui hubungan antara proses pembeiajaran dan ikiim magang di perusahaan dengan motivasi belajar peserta pemagangan. Pembahasan motivasi ini didasarkan pada suatu alasan bahwa motivasi merupakan salah satu prasyarat yang paling penting dalam proses pembelajaran, karena dalam proses pendidikan faktor psikologis memegang peranan utama. Keberhasilan dalam belajar safah satunya ditentukan oleh motivasi yang kuat yang ada didalam diri seseorang.
Berdasarkan hat tersebut, maka masalah yang ditampitkan dalam penelitian ini adalah ingin menjawab (1) seberapa besar hubungan proses pembelajaran dengan motivasi belajar peserta pemagangan (2) seberapa besar hubungan iklim magang di perusahaan dengan motivasi belajar peserta pemagangan (3) seberapa besar proses pembelajaran dan iklim magang di perusahaan secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap motivasi belajar peserta pemagangan.
Dasar teoritis dalam penelitian ini menggunakan model sekolah sebagai suatu sistem sosial yang mengasumsikan bahwa aktivitas, interaksi dan
perasaan dafam hubungan mutual antar sesama ( guru dan siswa ) dapat dipergunakan sebagai alat untuk menganalisa tingkah laku. Tingkah laku didasarkan pada suatu dorongan atau motivasi yang tidak lepas dart pada kebutuhan. Untuk menunjang model sekolah sebagai suatu sistem sosial dalam membahas motivasi belajar, dikaitkan dengan aliran behavioristik yang meliputi teori-teori stimulus-respons dan aliran Gestalt-field yang meliputi teori-teori kognitif dimana kedua aliran tersebut termasuk aliran abad 20.
Alat analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model regresi sederhana dan berganda dengan metode enter; korelasi sederhana.parsil dan berganda. Analisis data ini menggunakan program statistik SPSS dan Excel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) proses pembelajaran mempunyai peranan 31 % terhadap motivasi belajar (2) kontribusi iklim magang di perusahaan terhadap motivasi belajar ternyata memberikan peranan yang lebih kecil daripada proses pembelajaran, yakni sebesar 21 % (3) kontribusi secara bersama-sama antara proses pembelajaran dan iklim magang tertiadap motivasi belajar, ternyata lebih besar daripada secara individual, yaitu sebesar 37 %.
Penelitian ini rnenyimpulkan bahwa pendekatan interaktive didalam sekolah sebagai suatu sistem sosial yang dituangkan dalam proses pembelajaran dan iklim magang di perusahaan. ternyata efektif untuk meningkatkan motivasi belajar. Mengingat motivasi belajar mempunyai keterkaitan yang signifikan terhadap efektivitas belajar, maka disarankan perlunya pendekatan psikologis datam kegiatan pembelajaran
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1210
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this research is to find supporting capacity of the industry to the field work of SMK Negeri 27 Jakarta students and also to provide a clear picture of how SMK Negeri Jakarta has performed the apprentice program. This research was conducted at SMK 27 Jakarta Industrial partners Data collecting was conducted in July-November 2007 from 20 industrial partners who were randomly selected. Executives of these industrial partners were interviewed and the result indicated that :(1) Majority of industrial partners executives were in favor of the apprentice program (2) Their support materialized in : making apprentice program a permanent one in their company, conducting apprentice program in 5 batches each year to accomodate more students, actively inform schools of such apprentice opportunities (3) apprentice program in those industrial partners have been performing well as indicated by: student placement by their expertise, supervisory and guidance from assigned officer where the apprentice took place, allowing school to monitor the implementation of industrial apprenticeship and allowing apprentice students to work by themselves, evaluation and certificates issued by company at the of apprenticeship."
JUPEKEB
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Al Aina Al Mardhiyah
"Mahasiswa tingkat akhir sedang menghadapi tantangan dalam transisi dari pendidikan tinggi ke dunia kerja yang dapat memengaruhi optimisme karier mereka. Sebagai bagian dari Gen Z, partisipasi mereka dalam Extracurricular Activities (ECA) dan program magang, merupakan bagian dari pengalaman kerja sekaligus membantu mereka mengembangkan orientasi dan harapan karier yang berfokus pada nilai-nilai pribadi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mediasi adaptabilitas karier dalam hubungan antara orientasi karier protean dan optimisme karier. Partisipan penelitian ini terdiri dari 144 mahasiswa tingkat akhir yang mengikuti ECA dan program magang. Hasil analisis menunjukkan adaptabilitas karier memediasi penuh hubungan antara orientasi karier protean dan optimisme karier. Semakin tinggi orientasi karier yang dimiliki mahasiswa, semakin tinggi adaptabilitas dan berimbas pula pada optimisme karier mereka. Penelitian ini memiliki saran agar universitas dan penyelenggara ECA serta magang lebih mendorong partisipasi mahasiswa.
......Final-year students are facing challenges in transitioning from higher education to the workforce, which can affect their career optimism. As part of Gen Z, participation in work experiences such as Extracurricular Activities (ECA) and internship programs can help them develop career orientations and expectations focused on personal values. This study aims to examine the mediating role of career adaptability in the relationship between protean career orientation and career optimism. The participants of this study consist of 144 final-year students who are engaged in ECA and internship programs. The analysis shows that career adaptability fully mediates the relationship between protean career orientation and career optimism. The higher the career orientation of the students, the higher their career adaptability and optimism. The study faced challenges in achieving the reliability standards for the career optimism measurement tool. It is recommended that universities and ECA and internship program organizers further encourage student participation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Baradi Pratama
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengalaman kerja, kegiatan kemahasiswaan, dan persepsi mengenai transisi kerja terhadap adaptabilitas karier mahasiswa akuntansi. Sampel dari penelitian ini adalah 207 mahasiswa jurusan akuntansi program studi S1 Reguler, Paralel dan Ekstensi serta S2 Magister Akuntansi MAKSI dan Program Pendidikan Akuntansi PPAK Universitas Indonesia. Adaptabilitas karier diukur menggunakan Career Adapt-Abilities Scale CAAS ?International Form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan menunjukkan tingkat Concern yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak terlibat dalam kegiatan serupa, serta tingkat Concern, Curiosity dan skor CAAS yang lebih tinggi bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan kemahasiswaan dengan jumlah dan jumlah jenis tertentu. Mahasiswa yang memiliki ekspektasi terkait kesulitan dalam transisi kerja menunjukkan tingkat Control yang lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak memiliki ekspektasi serupa. Dalam penelitian ini tidak ditemukan perbedaan tingkat adaptabilitas karier yang signifikan terkait faktor pengalaman kerja. Selain itu, dilakukan analisis kualitatif berupa summative content analysis yang menemukan bahwa berbagai isu terkait adaptasi dan diri sendiri merupakan hal yang paling banyak dianggap oleh mahasiswa sebagai masalah terkait transisi kerja. Hasil yang didapat mendukung pentingnya keberadaan kegiatan kemahasiswaan, dan bagi penyelenggara pendidikan tinggi, pentingnya mempersiapkan mahasiswa agar dapat melewati masa transisi kerja dengan sukses.

ABSTRACT
The purpose of this research is to explore the relationship between career adaptability, work experience, extracurricular activities and work transition in accounting students. Samples used in this research consist of 207 undergraduate and graduate students of accounting at the University of Indonesia. Using the Career Adapt Abilities Scale CAAS International Form, the differential analysis evidenced that students who participate in extracurricular activities scored higher on the subscales of concern. Also, students who participate in a certain number of extracurricular activities and categories scored higher on the subscales of concern, curiosity, and the overall CAAS score. No statistical differences emerged regarding work experiences. Meanwhile, students who do not anticipate difficulties in work transition displayed higher scores on the subscale of control than did their peers who anticipate difficulties in such transitions. Moreover, the result of qualitative analysis by using summative content analysis also shows that adaptation and self related issues are being regarded as work transition related difficulties presently dominant between accounting students. The obtained results support the importance of student involvement in extracurricular activities and for respective universities and faculties to foster career adaptability during higher education studies to help graduates manage the transition to professional contexts."
pengalaman kerja; kegiatan kemahasiswaan; transisi kerja; karier; mahasiswa , 2017
S67912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Alger, Horatio
Virginia: Horaito Alger Association of Distinguished America, 1991
813 ALG b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library