Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Septanty Widyaningrum
"ABSTRAK
Sistem pengolahan air merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dalam budidaya perikanan. Penelitian yang dilakukan menunjukkan karakteristik nitrogen anorganik dan TSS dari air limbah budidaya ikan nila dan bagaimana pengaruh penggunaan sistem akuaponik dengan penambahan clarifier sebagai sistem pengolahan air. Sistem akuaponik media based grow bed dengan tanaman tomat dapat menekan rata-rata amonia, nirit, nitrat, dan TSS di dalam air menjadi 0,45 mg/L; 2,64 mg/L; 27,5 mg/L dan 16,4 mg/L. Penambahan unit clarifier juga mampu menekan amonia, nitrit, nitrat, dan TSS dengan rata-rata 0,36 mg/L; 3,07 mg/L; 21,0 mg/L; dan 11,5 mg/L pada conical baffle clarifier serta 0,36 mg/L; 2,93 mg/L; 19,2 mg/L dan 10,7 mg/L pada radial flow filter. Sistem akuaponik dengan clarifier jenis conical baffle dan radial flow filter memiliki kemampuan yang sama dengan sistem akuaponik tanpa clarifier (T-test, 95%) dalam menjaga stabilitas nitrogen anorganik dan TSS pada kadar yang aman untuk budidaya ikan nila hingga 38 hari. Kualitas air tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan budidaya ikan yang tidak menggunakan pengolahan sama sekali yang dapat menghasilkan amonia, nitrit, nitrat, dan TSS di dalam air dengan rata-rata 6,57 mg/L; 56,1 mg/L; 45,2 mg/L dan 224 mg/L.

ABSTRACT
Water treatment system is one of the factor needed to increase aquaculture productivity. The research shows the characteristic of inorganic nitrogen and TSS from tilapia fish wastewater and how the use of aquaponic system with addition of clarifier as water treatment matters. Aquaponic system media based grow bed with tomato plants can maintain ammonia, nitrite, nitrate, and TSS in water at 0,45 mg/L; 2,64 mg/L; 27,5 mg/L; dan 16,4 mg/L in averages. The addition of clarifier can also maintain ammonia, nitrite, nitrate, and TSS at 0,36 mg/L; 3,07 mg/L; 21,0 mg/L; and 11,5 mg/L in averages by using the conical baffle clarifier and also 0,36 mg/L; 2,93 mg/L; 19,2 mg/L; and 10,7 mg/L in averages by using the radial flow filter. Aquaponic system with conical baffle clarifier and radial flow filter have the same ability with the aquaponic system without a clarifier (T-test, 95%) in maintaining the stability of inorganic nitrogen and TSS in tilapia fish aquaculture for 38 days. This quality of water is better than the aquaculture system without any treatment system that can produce ammonia, nitrite, nitrate, and TSS in water at 6,57 mg/L; 56,1 mg/L; 45,2 mg/L; and 224 mg/L in averages.
"
2015
S60470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Muhammad Rizqi Naufal
"Pada era modern ini, kebutuhan akan makanan sehat semakin sulit didapatkan. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi yang menghasilkan berbagai bahan kimia baru sebagai zat aditif yang dapat menambah angka produksi semakin besar. Dalam hal ini contohnya yakni pestisida. Selain itu, lahan dan media tanam yang terbatas juga merupakan salah satu faktor mengapa sulitnya mendapatkan makanan organik tanpa bahan kimia tambahan. Oleh sebab itu, media tanam hidroponik dirasa dapat menjadi suatu solusi bagi permasalahan tersebut. Di era saat ini, perkembangan teknologi semakin pesat, salah satunya yakni perkembangan Internet of Things atau IoT. Internet of Things adalah suatu konsep yang menggambarkan perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung ke internet dan dapat berbagi data. Hal ini memungkinkan perangkat dapat berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain tanpa intervensi manusia. Pada skripsi ini membahas mengenai pengembangan sebuah sistem pemantauan hidroponik yang menggunakan jaringan narrowband IoT dan menggunakan mikrokontroler ESP32. Sistem ini memiliki fungsi untuk memantau dan mengatur parameter lingkungan seperti pH dan suhu yang ada di media tanam hidroponik. Selain air, salah satu komponen utama pada hidroponik yakni adalah nutrisi pada tanaman. Dengan menggunakan teknologi narrowband IoT, sistem ini memiliki kelebihan dalam hal stabilitas dan efisiensi energi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu para pengguna media tanam hidroponik dalam memantau dan mengoptimalkan kondisi lingkungan tanaman hidroponiknya.
......In this modern era, the demand for healthy food is becoming increasingly difficult to attain. This is due to technological advancements that have resulted in various new chemical subtances as additives, which contribute to higher production yields. One example of such substances is pesticides. Additionally, limited land and growing media are also factors that make it challenging to obtain organic food without additional chemicals. Therefore, hydroponic growing media is considered as a solution to address these issues. In the present era, technology is rapidly advancing, including the development of the Internet of Things (IoT). The Internet of Things is a concept that encompasses hardware and software connected to the internet, capable of sharing data. This enables devices to communicate and interact with each other without human intervention. This thesis discusses the development of hydroponic monitoring system that utilizes narrowband IoT network and the ESP32 microcontroller. The system functions to monitor and regulate enviromental parameters such as pH and temperature in the hydroponic growing media. Besides water, one of the key components in hydroponics is nutrient provision for plants. By employing narrowband IoT technology, this system offers advantages in terms of stability and energy efficiency. The outcomes of this research are expected to assist hydroponic growers in monitoring and optimizing the environmental conditions of their hydroponic plants. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prayogo
"ABSTRACT
Surabaya adalah salah satu wilayah Jawa Timur dengan tingkat konsumsi ikan cukup tinggi. Dalam kegiatan usaha produksi ikan konsumsi di Surabaya, salah satu spesies ikan yang memungkinkan untuk dikembangkan melalui kegiatan budidaya adalah ikan lele. Sebab ikan lele mcmiliki keunggulan dari ikan-ikan lain karena termasuk ikan yang memiliki daya tahan kuat dan dapat dipelihara dengan pada tebar tinggi. Kegiatan budidaya lele dumbo akan semakin marak apabila dikembangkan di wilayah pesisir Kota Surabaya mengingat banyaknya potensi bahan pakan murah berupa limbah ikan tanggkapan yang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir. Hanya saja saat ini lahan dan sumber air masyarakat pesisir Kota Surabaya umumnya terbatas, sehingga perlu diperkenalkan suatu model budidaya ikan lele dumbo dengan pemanfaatan lahan dan sumber air yang terbatas. Mengatasi masalah tersebut, diperlukan sistem teknologi budidaya ikan yang tepat untuk diterapkan pada kegiatan usaha budidaya ikan lele dumbo di Kota Surabaya dan teknologi tersebut adalah budidaya ikan lele dumbo dengan intensif sistem akuaponik."
Surabaya: Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Masyarakat (LP4M) Universitas Airlangga, 2017
360 JLM 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library