Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferry F. Sukarno
"Ummu I-Barahin (UB) merupakan sebuah judul naskah yang terdapat di Perpustakaan Nasional Jakarta. Jumlah naskah dengan judul dan isi yang sama adalah 16 buah. Untuk itu proses pengolahan teks yang ditampilkan melalui proses perbandingan naskah. UB merupakan naskah keagamaan, berisi uraian sifat-sifat Allah dan sifat para Rasul.
UB adalah sebuah karya Muhammad bin Yusuf As-Sanusi, seorang ulama dari Tilimsan (Tlemcen), Barat Laut Aljazair (wafat hari Mmggu tanggal 18 Jumadi s-Sani tahun 895 Hijiriah/ 9 mei 1490 Masehi). Dalam karyanya ini, As-Sanusi menjabarkan sifat-sifat Allah menjadi 20 sifat wajib, 20 sifat mustahil dan 2 sifat lain Selain sifat Allah As-Sanusi juga menjabarkan sifat-sifat para Rasul menjadi 3.
As-Sanusi menyatakan bahwa sifat-sifat Allah dan sifat para Rasul ini tercakup dalam makna dua kalimat syahadat (2 kalimat perayataan seseorang yang meyakini tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah). 2 kalimat syahadat ini merupakan pengungkapan keislaman hati seseorang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S13135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Karim
"Ratib ar-Rifa_i sering dihubungkan dengan tarekat Rifa_iyyah dan debusnya di Banten yang mempertunjukkan ke_ajaiban-keajaiban, seperti: kebal terhadap senjata tajam, tidak hangus terbakar api, mampu menjinakkan binatang buas dan sebagainya. Skripsi ini mencoba menelusuri hubungan tersebut dengan cara menetapkan sebuah naskah Ratib ar-Ri_fa_i, kemudian membuat terjemahan dan mengungkapkan isinya. Dari terjemahan naskah dapat diketahui bahwa isi nas_kah Ratib ar-Rifa_i berbentuk doa dan zikir, di dalamnya disebutkan pula beberapa nama tokoh, seperti: Syekh 'Abd al-Qadir al-Jilani, Syekh Ahmad al-Kabir ar- Rifa_i, Syekh Safi ad-Din Ahmad ibn _Alwan, Syekh Ahmad al-Badawi ar-Ri_fa_i, Syekh Ibrahim Ahmad ad-Dasuqi, Syekh Abu Bakar Abdul_lah al-Aydarus, Syekh Musa ibn Sayyid_Abdullah al-Qadir ar-Rifa_i, Sultan Muhammad al-Arif Zain al-Asyiqin, Sultan Abu Mafakhir Muhammad _Na ad-Din dan Maulana Hasanud_din (Hasan ad-Din) ibn Maulana Mahdum. Secara garis besar isi naskah dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu: bagian pembukaan dan bagian isi pokok naskah. Bagian pembukaan berbentuk doa yang diawali dengan kalimat basmallah dan diakhiri dengan salawat ke_pada Nabi saw. dan puji-pujian kepada Allah. Sedangkan isi pokok naskah dikelompokkan menjadi: Hadiah al-Fatiha, Munajat Rifa_i, Salawat Nabi, Managib, Doa pujian, Zikir, Kutipan ayat-ayat al-Qur'an dan bagian penutup naskah. Penyebutan nama tiga orang sultan Banten, Yakni: Sultan Muhammad al-_Arif Zain al-Aisyiqin, Sultan Abu Mafa_khir Muhammad _Ala ad-Din dan Maulana Hasanuddin menunjuk_kan bahwa tarekat Rifa_iyyah telah diakui keberadaannya di Kesultanan Banten. Keberadaannya ini kemudian dimanifesta_sikan ke dalam seni debus, sebagaimana tercermin dalam doa munajat Rifa_i. Teks naskah Ratib ar-Rifa'i sering menyebutkan nama Syekh _Abd al-Qadir aJ-Jilani, penyebutan nama pendiri tarekat Qadiriyyah ini menunjukkan pula keberadaan tarekat Qadiriyyah dan pengaruhnya terhadap keberadaan dan perkembangan tarekat Rifa_iyyah di Kesultanan Banten. Dengan de_mikian dapat disimpulkan bahwa di Kesultanan Banten pada waktu itu berkembang di aliran tarekat yakni : tarekat Qadiriyyah dan tarekat Rifa_iyyah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bakalla, M.H.
Jakarta: Hardjuna Dwitunggal, 1990
492.7 BAK p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bakalla, M.H.
London: Kegan Paul International, 1984
492.7 BAK a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Yulianingrum
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan persamaan dan perbedaan urutan peristiwa dalam cerita Kalilah wa Dimnah versi Arab dan versi Melayu, sekaligus membuktikan pernyataan Brandes dalam Yock Fang (1975) yang mengatakan bahwa perbedaan dalam kedua versi ini hanya terdapat pada awal dan akhir cerita. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan obyektif, yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada karya itu sendiri, Teknik penelitian yang dipakai adalah studi literatur. Metode deskriptif dan analisis adalah metode yang digunakan oleh penulis dalam membahas obyek penelitian ini dengan bantuan teori A.Viala dan Schmitt mengenai sekuen. Sekuen adalah susunan urutan peristiwa yang berdasarkan pada matra tokoh, gagasan, ruang dan waktu yang memiliki kesatuan makna. Urutan sekuen ini berdasar teori Todorov, dikelompokkan ke dalam fungsi utama dan katalisator. Fungsi utama adalah susunan sekuen yang menunjukkan hubungan sebab-akibat, sehingga dari fungsi utama diperoleh alur cerita. Alur cerita berdasarkan teori Sudjiman dikelompokkan menjadi tiga bagian. Bagian awal terdiri atas paparan, rangsangan, dan gawatan. Bagian tengah terdiri atas tikaian, rumitan dan klimaks. Leraian dan selesaian merupakan bagian akhir dari struktur alur. Hasil analisis memperlihatkan bahwa alur dalam cerita Kalilah wa Dimnah versi Arab dan versi Melayu memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Persamaan dari kedua cerita ini adalah alurnya berjalan linier, serta memiliki banyak cerita sisipan yang berfungsi sehagai lanturan dan penegas. Perbedaan kedua cerita tidak hanya terdapat pada awal dan akhir cerita, tetapi juga berbeda pada banyaknya sekuen, nama tokoh penghasut, latar serta struktur alur."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S13190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naupal
"ABSTRAK
A1-'1gdu I-Farid Fi Tahgigi tawhid (IFTT) adalah sebuah naskah tunggal (codex unicus) dan ditampilkan dalam bentuk edisi standar pada pengolahan teksnya. IFTT merupakan naskah keagamaan, berisi uraian mistik Islam tentang paham wahdatu I-wujud atau wujudiyah.
IFTT merupakan karya Syekh Ibnu 'Allan As-Siddigi, seorang ulama besar dari negeri Makkah (996 Hf1587 M--1057 H/1647 M). Syekh Ibnu 'Allan berusaha mendudukkan paham tasawuf wahdatu I-wujud secara benar dan proporsional akan penilaian muslim awam terhadap peristiwa yang dialami seorang sufi.
Syekh Ibnu 'Allan memperkenalkan pada apa yang disebut fana', baqa', dan hakikat tauhid Allah. Pemahaman ketiga konsepsi tersebut kemudian menyingkap pada ma'rifatu I-llah, mengenai Allah lewat suatu syuhud akan-Nya dalam suatu dimensi afektif.
Pengalaman Ma'rifatu- Ilah berlaniut pada penyingkapan tabir sirr'i i-1ah dan akhirnya berpuncak pada pemahaman wafidatu .I-wujud. Ibn 'Arabi adalah sufi yang salih dan agung, tokoh yang dikenal sebagai perintis paham wahdatu I-wujud. Tapi kemudian ajarannya dikecam kalangan ulama syariat, dan sempat pula menimbulkan kontroversi di kalangan ulama ta_sawuf sendiri.
Dalam hal ini, Ibnu 'Alla'n menguraikan pokok-pokok pikirannya berkenaan dengan paham ini secara tegas dalam karyanya yang berjudul AI-'Igdu I-Farid Fi Tahgigi t-Tarehid.

"
1995
S13335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library