Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Randy Dafana Putra
Abstrak :
Tubuh memiliki pertahanan terhadap radikal bebas dengan menghasilkan antioksidan endogen salah satunya enzim glutation peroksidase (GPx). Untuk membantu kerja antioksidan endogen, banyak pencarian terkait antioksidan dari luar tubuh misalnya dari bahan makanan. Jengkol (Archidendron pauciflorum) adalah tumbuhan khas yang banyak terdapat di Indonesia berpotensi sebagai antioksidan karena mengandung asam jengkolat (sistein), polifenol, dan vitamin C. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa ekstrak biji jengkol dapat mempengaruhi aktivitas spesifik GPx pada jaringan hati tikus. Sebanyak 28 ekor tikuslSprague Dawley dibagi dalam empat kelompok, yaitu tanpa perlakuan, jengkol, CCl4, dan jengkol disertailCCl4. Ekstrak biji jengkol diberikan 10 mL/kg selama 8 hari dan CCl4 diberikan 0,55 mL/kg pada hari ke-9 dan 10. Pada hari ke- 11 tikus dieutanasia, homogenat hati tikus diambil, kemudian diukur aktivitas spesifik GPx dengan kit/reagen standar. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ekstrak biji jengkol dapat menurunkan aktivitaslspesifik GPx pada hati tikus yang tidak diberikan CCl4 (p=0,032) maupun tikus yang diberikan CCl4 (p=0,000). Hal ini diperkirakan karena jengkol mampu meminimakan radikal bebas pada jaringan hati normal (tanpa intoksikasi CCl4) karena sisteinnya secara langsung dapat menekan pembentukan H2O2 (substrat GPx) sehingga aktivitas GPx lebih rendah dibandingkan kelompok tanpa perlakuan, namun jengkol tidak dapat menangkal kerusakan akibat CCl4.
Human body has defense mechanisms against free radicals by producing endogenous antioxidants, one of them is enzyme glutathione peroxidase (GPx). To help work of endogenous antioxidants, many studies search for exogenous antioxidants e.g. from food. Jengkol (Archidendron pauciflorum), a typical plant that grows in Indonesia, has potential as antioxidant because it contains djengkolic acid (cysteine), polyphenolics, and vitamin C. The purpose of this study is to prove that jengkol seed extract can affect GPx specific activity in rat liver tissue. A total of 28 Sprague Dawley rats are divided into four groups: untreated group, jengkol, CCl4, and CCl4 plus jengkol. Jengkol seed extract are administered 10 mL/kg for 8 days, and CCl4 are given 0,55 mL/kg on 9th and 10th day. On 11th day, all rats are euthanized, liver homogenates are then taken, and GPx specific activity is measured using standard kit/reagent. Result of statistical analysis shows that jengkol seed extract can decrease specific activity of GPx in non-CCl4-treated rat (p=0,032) and CCl4-treated rat (p=0,000). This is expected because jengkol is able to minimize the free radicals found in normal liver tissue (without CCl4 intoxication) as its cysteine can decrease formation of peroxide (GPx substrate) directly, so it lower GPx activity but jengkol cannot counteract the liver damage caused by CCl4.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kun Chyntia Mega Ningrum
Abstrak :
Dewasa ini terjadi peningkatan kebutuhan antioksidan untuk melawan paparan radikal bebas dari lingkungan dan mencegah kondisi stres oksidatif pada tubuh. Salah satu tanaman yang dikonsumsi masyarakat adalah jengkol. Jengkol (Archidendron pauciflorum) diketahui berpotensi sebagai antikosidan yang kuat karena kandungan asam jengkolat yang tersusun dari dua molekul sistein, kandungan vitamin C, dan flavonoid pada bijinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji jengkol pada kadar senyawa karbonil jaringan hati tikus yang diintoksikasi CCl4. Sebanyak 27 ekor tikuslSprague Dawley jantan berusia 8 minggu dengan berat tikus 90-160 gram dibagi dalam empat kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok yang diberi ekstrak biji jengkol dengan dosis 0,01 ml/gbb peroral selama 8 hari, kelompok yang diberi CCl4 dengan dosis 0,55 mg/gbb peroral selama 2 hari, dan kelompok yang diberi ekstrak biji jengkol selama delapan hari disertailCCl4 pada dua hari berikutnya. Parameter stres oksidatif yang diukur ialah kadar senyawa karbonil jaringan hati. Analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antar kelompok percobaan (p = 0,015). Terdapat penurunan kadar senyawa karbonil dalam jumlah kecil secara kuantitatif tetapi bermakna secara statistik pada kelompok yang diberi ekstrak biji jengkol dengan CCl4 dibandingkan kelompok CCl4 saja (p = 0,974). Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji jengkol pada dosis tersebut belum menunjukkan efek antioksidan.
Today antioxidants are used widely to protect body from environmental free radicals and prevent oxidative stress. One of traditional food that has been consumed widely is jengkol. Jengkol (Archidendron pauciflorum) is believed to have strong potential as antioxidant because of its seed content of jengkolic acid, a chemical compound consisting of two cysteine molecules, vitamin C, and flavonoid. This research is conducted to find the effect of jengkol seeds extract towards carbonyl level of rat?s liver induced by CCl4. Twenty seven Sprague-Dawley strain rats, male, weight from 90-160 gram are divided into four groups: a control group, a group given jengkol seeds extract for 8 days (dosage: 10 ml/gbb orally), a negative control group given CCl4 for 2 days (dosage: 0,55 mg/gbb orally), and a group given jengkol seeds extract for 8 days and CCl4 for the next 2 days. The parameter of oxidative stress measured in this research is carbonyl level of rats liver tissue. The statistical test showed that there was significantly difference in carbonyl level between groups (p = 0,015). There is a small decrease of carbonyl level but not statistically significant in group given both CCl4 and jengkol seeds extract compared to CCl4 group (p = 0,974). Therefore, the antioxidant effect of jengkol seed extract at this dose could not be concluded.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library