Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Myrtha Soeroto
Jakarta: Yayasan Keluarga Batam, 2009
726.1 MYR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
St Prabawa Dwi Putranto
Abstrak :
Candi merupakan salah satu bangunan peninggalan purbakala masa klasik yang banyak terdapat di Indonesia, terutama di pulau Bali dan Jawa, berasal dari agama Hindu dan Buddha. Masa klasik muda berlangsung di Indonesia dari abad ke-11 sampai ke-15 Masehi, yang memiliki bentuk dan gaya yang beragam. Hal itulah yang melatarbelakangi penelitian mengenai Candi Ngetos. Candi Ngetos terletak di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Propinsi Jawa Timur. Candi tersebut memiliki bentuk yang unik dan belum banyak peneliti yang menulis. Penelitian ini bertujuan untuk membuat gambar/denah rekonstruksi bentuk utuh Candi Ngetos, penentuan kronologi relatif dan gaya arsitektur, dan latar belakang keagamaan. Metode penelitian yang digunakan meliputi kegiatan pengumpulan data utama, yaitu pengamatan langsung pada Candi Ngetos dengan cara pendiskripsian tertulis, gambar, dan foto. Pengumpulan data tambahan diperoleh dari literatur-literatur pendukung dan laporan penelitian. Selanjutnya data diolah, dianalisis, diperbandingkan (metode analogi) dengan candi-candi lain yang merniliki ciri arsitektural serupa dan berasal dari masa yang sama yaitu masa pemerintahan Hayam Wuruk. Candi-candi tersebut antara lain Candi Kalicilik, Candi Bangkal, Candi Angka Tahun Panataran, dan Gapura Bajang Ratu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk utuh Candi Ngetos terdiri dari kaki, tubuh, dengan atap yang menyerupai bentuk strip Candi Angka Tahun Panataran, terbuat dari bahan yang sama dengan kaki dan tubuhnya yaitu bata. Candi Ngetos diperkirakan berasal dari periode antara pembangunan Candi Kalicilik (1349 M) sampai dengan masa pembangunan Candi Angka Tahun Panataran (1369 M). Selain itu juga disimpulkan bahwa Candi Ngetos berlatar belakang keagamaan Hindu.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dumarcay, Jacques
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2007
726.1 DUM c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Handiman Supyansuri
Abstrak :
Candi Lawang berada di Kabupaten Boyolali, Propinsi Java Tengah. Penelitian mengenai arsitektur Candi Lawang bertujuan untuk mengidentifikasi gaya arsitektur dan memperkirakan bentuk bangunan secara keseluruhan serta kronologi relatifnya. Kemudian karena di Candi Lawang ada inskrisi, maka inskripsi itu dibahas hingga ketingkat penafsiran, sehingga dapat diketahui hubungan antara insikripsi dan arsitektur candinya. Lalu, pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data kepustakaan dan data lapangan. Penelitian dilakukan berdasarkan ciri arsitektur Candi Lawang yang kemudian dibandingkan dengan candi lain yang mempunyai kemiripan ciri arsitektur dengan Candi Lawang. Pembahasan arsitektur rneliputi hakikat pengertian arsitektur bangunan dan seni sama dengan arsitektur. Selain itu, karena peinbahasan arsitektur tidak hanya membahas aspek struktur dan teknik bangunannva saja, melainkan juga mencakup aspek sosial dan makna simboliknya, maka dalarn penelitian ini dibahas juga hubungan antara Candi Lawang dengan kepurbakalaan di sekitamya serta latar belakang keagamaannnya. Pembahasan kepurbakalaan lain di sekitar Candi Lawang dimaksudkan untuk lebih memahami keterkaitan ruang space situs yang situ dengan lainnya. Latar belakang keagarnaan diteliti dengan cara mengidentifikasikan segala temuan di Candi lawang berdasarkan sifat keagamaannya. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini ialah arsitektur Candi Lawang merupakan arsitektur bangunan masa peralihan dari masa klasik tua ke masa klasik muda. Hal itu ditunjukkan dengan adanya perpaduan ciri dari kedua periode tersebut di Candi Lawang. Lalu, mengenai kronologinya diperkirakan berasal dari akhir abad ke-9 M atau lebih tepatnya berdasarkan penafsiran inskripsi yang kemungkinan candrasangkala yaitu tahun 872 NCI atau 875 M. Kemudian, latar belakang keagamaan Candi Lawang berdasarkan sifat-sifat keagamaan dari berbagai bukti yang ada termasuk dari penafsiran isi inskripsi yang menyebutkan persembahan kepada gunung, maka Candi Lawang ialah bangunan Hindu Saiwa. Masyarakat di sekitar Candi Lawang pun di masa silam Sangat mcngkin mayoritas mcmeluk agama Hindu Saiwa karena hampir semua bangunan kepurbakalaan di sekitar situ dapat diidentifikasi bersifat Hindu Saiwa. Jadi, kesimpulan mengenai kronologi dari latar belakang keagamaan Candi Lawang sesuai antara kesimpulan berdasarkan arsitektur dengan kesimpulan berdasarkan inskripsi.
2000
S11905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poeri Inti Asmara
Abstrak :
Berkembangnya peradaban Hindu-Buddha di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa yang berlangsung sejak kurang lebih abad ke 2-15 Masehi menghasilkan banyak bangunan monumental, di antaranya adalah candi. Tinggalan candi tersebut sangat banyak jumlahnya dan memiliki gaya yang berlainan pula, namun tidak semua candi tersebut berada dalam keadaan baik, bahkan banyak yang sudah rusak sehingga bentuknya tidak dapat diketahui dengan jelas. Salah satu candi di Jawa Timur yang sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut adalah Candi Sawentar. Candi ini ditemukan dalam keadaan terkubur dan rusak parah akibat timbunan material-material lava Gunung Kelud. Candi ini belum selesai dibangun dan relung-relungnya kosong sehingga tidak diketahui pasti bagaimana bentuk arsitektur, kronologi pembangunan dan sifat keagamaannya. Tujuan penelitian Candi Sawentar ini adalah untuk mengetahui perkiraan bentuk dan gaya arsitektur, kronologi pembangunan dan sifat keagamaannya. Dengan demikian diharapkan basil dari penelitian ini dapat menempatkan Candi Sawentar dalam kerangka sejarah kuno serta sejarah arsitektur percandian, khususnya di Jawa Timur pada masa Kerajaan Singhasari dan Majapahit. Metode penelitian yang digunakan meliputi kegiatan pengumpulan data utama, yaitu pengamatan langsung pada Candi Sawentar dengan cara pendeskripsian tertulis, gambar dan foto, sedangkan pengumpulan data tambahan diperoleh dari literatur-literatur pendukung dan laporan penelitian. Setelah itu, data diolah dan dianalisis serta diperbandingkan (metode analogi) dengan candi-candi yang telah teridentifikasi dengan jelas. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa Candi Sawentar memiliki satu tingkatan kaki dan memiliki bagian kaki, tubuh, atap secara lengkap. Bilik utama (garbagrha) terletak di tengah denah candi dan atapnya memiliki tingkatan-tingkatan yang mengecil ke puncak serta diakhiri bentuk kubus. Ciri-ciri tersebut merupakan ciri-ciri bangunan candi pada masa Kerajaan Singhasari, sedangkan untuk sifat keagamaannya, berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa Candi Sawentar merupakan bangunan candi yang bersifat Hindu Saiwa.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S11609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library