Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pangkerego, Yohannes Mauritz O.
"Skripsi ini mengaji proses inkulturasi pada arsitektur Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Ganjuran, Yogyakarta. Umat Katolik Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran kehilangan bangunan gerejanya yang runtuh akibat Gempa Yogya tahun 2006. Dalam upaya mendirikan kembali gerejanya, umat merancang sebuah bangunan yang memadukan gereja Katolik dengan bangunan Jawa. Proses inkulturasi yang terjadi membantu umat menemukan wajah Tuhan yang dikenalnya melalui citra bangunan gereja. Citra ini terbentuk dari pemaknaan umat akan Tuhan yang diterjemahkan ke dalam suatu desain bangunan suci, yaitu gereja.
Dalam pemaknaannya, umat mengenal Tuhan dalam rupa Yesus Jawa. Pemaknaan ini dibentuk melalui proses historis yang merujuk pada kisah awal mula kelahiran umat Katolik Ganjuran. Sejak awal umat dikenalkan dengan sosok Tuhan yang mengakar pada kebudayaan lokal, untuk membentuk jati diri Katolik Jawa. Guna mereproduksi wajah Tuhan yang dikenal umat, proses inkulturasi yang terjadi dalam arsitektur gereja Ganjuran merepetisi peristiwa awal mula kelahiran Gereja Katolik Ganjuran.
......This thesis assesses the process of inculturation in the architecture of the Sacred Heart of Jesus Catholic Church Ganjuran, Yogyakarta. Catholic Parish of the Sacred Heart of Jesus Ganjuran losing church buildings that collapsed Yogyakarta earthquake in 2006. In an effort to re-establish his church, the people designing a building that blends the Catholic church with the Javanese building. The process of inculturation is happening to help people find a familiar face of God through the image of the church building. This image is formed of the meaning of God's people will be translated into a design of sacred buildings, the church.
In interpretations, the people know the Lord Jesus in the likeness of Java. This concept is formed through a historical process that refers to the beginning of the story of the birth of Catholics Ganjuran people. Since the beginning people were introduced to the person of God was rooted in the local culture, to form the Catholic identity of Java. In order to reproduce the known face of God's, the process of inculturation happens in church architecture Ganjuran repetition the birth events of Catholic Church Ganjuran."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harma Adi Santri
"Perdebatan ruang-waktu dalam Arsitektur akan memakan waktu yang belum dapat diperkirakan. Arsitektur sendiri, belum secara tegas melakukan penelahaan akan makna ruang dan waktu itu sebelum terjadinya revolusi Perands. yakni pada sekitar akhir abad kesembilan-belas. Pada masa sebelum 'rtu, pemikiran tentang ruang-waktu hanya banyak menjadi bahan permasalahan ilmu-ilmu filsafat dan ilmu pengetahuan alam saja. Baru setelah terjadinya revolusi Perands, kalangan arsitektur mulai membuka pemahaman akan pe-makna-an penting dari definisi ruang dan waktu itu sendiri. Hal ini sangatlah disadari sebagai sesuatu yang ironis, karena pemahaman yang kemudian timbul adalah bahwasanya arsitektur itu sendiri adalah tentang 'pengolahan ruang*.
Pemahaman tentang 'waktu’ di dalam arsitektur sendiri, sepertinya akan lebih sedikit dibandingkan pemahaman-pemahaman mengenai ruang. Hal ini mengingat bahwa penyadaran tenteng pentingnya waktu sebagai salah satu dimensi dari ruang baru diberikan oleh Einstein dalam teori relativitasnya. Sebelumnya, dalam teori Newton, waktu hanyalah dianggap sebagai suatu elemen saja dari ruang, karena pada dasamya ruang itu sendiri adalah absolut. Pada perkembangannya, pemikiran Einstein ini sedikit banyak membuka cara baru dalam Arsitektur untuk menelaah definisi dari ruang, dimana 'waktu’ dipandang sebagai sesuatu yang “tidak terpisahkan' ketika kita berbicara soal 'ruang* di dalam arsitektur. Banyak pendekatan yang dapat dilakukan guna memahami persoalan ruang-waktu tersebut. Salah satunya adalah dengan melihat bagaimana persoalan ruang-waktu ini dipahami dalam bidang kajian-kajian diluar arsitektur ftu sendiri, dengan maksud menghadirkan suatu sudut pandang (perspektif), sebagai penyajian dari cara melihaVberpikir dari kajian tersebut, yang pada akhirnya hal ini dapat dijadikan pelajaran, terutama bagi dunia arsitektur"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library