Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York: Association of Collegate Schools of Architecture,
729 JAE
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Keberadaan arsitektur nusantara dalam khasanah sistem dan pengetahuan arsitektur di Indonesia telah banyak diketahui. Yang tidak banyak diketahui adalah bagaimana keberadaan itu telah terkristal sebagai citra mental atau peta mental dalam arsitektur."
720 JIA 6:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Postmodern movement which rose on thel970s, has many impact on art, culture. science, education and architecture. History noted that Postmodern Architecture was one of the Postmodern Par-excellence, one of the triggers that led to a holistic movement known as Postmodern movement. Based on that historical roles of architecture in Postmodern Movement, architectural education is expected to play a significant role in Postmodern practices today. The value of Postmodernism implemented in Postmodern Architectural Pedagogy and in the philosophy of Postmodern Architecture as the content and the body of substance. The value will help the architect to become culturally aware, reviving humanistic and challenging architectural egoistic arrogancy."
720 JIA 6:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pendidikan arsitektur rnengalami perubahan amat bena di dunia yang mengalami perkembangan amat cepat dalam teknologi informasi dan telekomunikasi yang membuat usang cara mendidik di bidang arsitektur. Pengajaran yang dikenal sebagai pedagogik, dan teknik lebih teratur atau didaktik, mengalami tantangan. Dalam keadaan demikian, sudah saatnya cara mathetics, yang belum pernah menemukan penghargaan sepantasnya dalam bidang pendidikan, perlu digali ulang sebagai piiihan lain mendidik sarjana arsitektur. Tulisan ini bersifat penjelajahan dengan cara penghayatan melalui penafsiran atas gagasan awal (asal-usul istilah) beberapa istilah yang terkait dengan belajar mengajar. Karya tulis ini berusaha menantang para pembaca berwacana tanpa membuat suatu kesimpulan akhir yang sering berpihak,namun tak ada norma untuk mengesahkannya."
720 JIA 6:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Fadillah
"Pondasi adalah suatu bagian dari sistem rekayasa yang bekerja dengan cara meneruskan beban yang ditopangnya dan beratnya sendiri kedalam tanah atau batuan yang terletak dibawahnya. Dalam pemilihan jenis pondasi sangat penting dalam struktur bangunan, untuk dapat menahan beban bangunan tersebut serta beban hidup yang ada di dalam bangunan itu serta beban gempa yang direncanakan agar tidak terjadi keruntuhan struktur. Pada banguan kantor bupati Kabupaten Rokan Hilir yang selasai di bangun pada tahun 2011 dan terjadi penurunan gedung adalah subjek dari penilitian saya. Bangunan tersebut dari hasil tes tanah lapangan dan dilaboratorium kedalam tanah keras yang didapat ialah >36 meter, dan dipilihlah fondasi bored pile sebagai fodasi bangunan dengan kedalam 38 meter dengan diameter 0,8 meter. Pada penelitian ini penulis merencanakan membandingkan fondasi bored pile yang sudah di terapkan dibangunan tersebut dengan alternatif pondasi lain yaitu pondasi tiang pancang 1 dengan dalam 38 meter dengan diamater 0.8 meter, Serta tiang pancang 2 dengan dalam 38 meter dengan diameter 1 meter dari sisi kapasitas daya dukung dan besaran terjadi nya penurunan. Untuk melakukan analisis, data yang digunakan ialah gambar teknik (Data as build drawing), data Standart Penetration Test (SPT) dan Sondir test. Besar beban bangunan yang disalurkan ke tanah didapat dari hasil perhitungan yang telah di lakukan oleh konsultan perencana.

Kemudian dilakukanlah perhitungan daya dukung pondasi dengan metode Meyerhof (1976), Skempton (1966), dan Reese & O'neill (1999) pada kondisi tanah Undrained. Penurunan tiang tunggal dengan metode Vesic (1977) dan Poulos & Davis (1980) serta menggunakan program Plaxis 2D selanjutnya analisa tiang grub mengunakan metode Vecic (1977) dan program plaxis 2D di ketiga model yang sedang di teliti. Selanjutnya dari hasil perhitungan dibandingkan antara podasi boredpile dengan tiang pancang model 1 dan 2.

......A foundation is a part of an engineering system that works by transmitting the load it supports and its own weight into the soil or rock beneath it. Choosing the type of foundation is very important in the building structure, to be able to withstand the load of the building as well as the live load within the building as well as the planned earthquake load so that structural collapse does not occur. The building of the Rokan Hilir Regency regent's office, which was completed in 2011 and there was a decline in the building, is the subject of my research. Based on the results of field and laboratory soil tests for the building, the hard soil obtained was >36 meters, and a bored pile foundation was chosen as the building foundation with a depth of 38 meters with a diameter of 0.8 meters. In this research, the author plans to compare the bored pile foundation that has been applied to the building with other alternative foundations, namely pile foundation 1 with a depth of 38 meters with a diameter of 0.8 meters, and pile 2 with a depth of 38 meters with a diameter of 1 meter in terms of bearing capacity. and the magnitude of the decline. To carry out the analysis, the data used are technical drawings (Data as build drawing), Standard Penetration Test (SPT) data and Sondir test. The amount of building load distributed to the ground is obtained from the results of calculations carried out by planning consultants.

Then the foundation bearing capacity was calculated using the Meyerhof (1976), Skempton (1966), and Reese & O'neill (1999) methods in undrained soil conditions. Derivation of a single pole using the Vesic (1977) and Poulos & Davis (1980) methods and using the Plaxis 2D program, then analyzing the grub pole using the Vecic (1977) method and the Plaxis 2D program in the three models being studied. Furthermore, the calculation results are compared between the boredpile foundation and pile models 1 and 2."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti
"Pondasi tiang digunakan untuk menopang struktur. Di desain dapat menahan beban vertikal dan beban lateral. Tiang yang menerima pembebanan lateral merupakan permasalahan dalam rekayasa pondasi yang melibatkan interaksi tanah dan struktur. Akibat dari tiang yang terkena beban lateral dapat menimbulkan defleksi atau pergeseran tiang. Perencanaan awal pondasi diharapkan mendapatkan hasil yang tidak kurang atau lebih kapasitasnya dengan hasil pengujian pondasi langsung di lapangan. Metode pengujian kapasitas pondasi yaitu uji pembebanan lateral statik untuk mendapatkan defleksi lateral tiang. Penelitian ini menganalisis balik perhitungan dengan metode finite difference non-linier menggunakan aplikasi LPile 2019. Bertujuan mendapatkan parameter kurva p-y yang merepresentasikan hasil yang mendekati hasil pengujian pembebanan lateral di lapangan. Data penelitian dari 3 lokasi proyek dengan kondisi geoteknik tanah lunak cukup tebal. Sebanyak 20 tiang pancang uji dengan diameter tipikal 600 mm dan 1 tiang 500 mm. Data SPT sebanyak 8 titik yang digunakan sebagai parameter pemodelan. Pemodelan dilakukan dengan menginput properti tiang, lapisan tanah tiap kedalaman, parameter awal, dan beban lateral untuk mendapatkan defleksi lateral tiang. Hasil yang didapatkan menunjukkan 11 tiang pancang dapat menggunakan model soft clay, 8 tiang dapat menggunakan 2 model soft clay dan stiff clay with free water. Parameter kurva p-y dari hasil pemodelan sesuai dengan korelasi SPT sebagai referensi pada literatur yang digunakan. Perbaikan tanah pada lokasi proyek mempengaruhi nilai cu mengalami peningkatan.
......Pile foundations are used to support structures. It is designed to withstand vertical loads and lateral loads. Piles that receive lateral loading are a problem in foundation engineering that involves the interaction of soil and structure. As a result og piles that are exposed to lateral loads can cause deflection or displacement of the pile. Design foundation is expected to get results that are not less or more capacity with the results of direct foundation testing in the field. The method of testing the foundation capacity is the static lateral loading test to obtain the lateral deflection of the pile. This research analyzes the back calculation with the non-liniear finite difference method using LPile 2019. The aim is to obtain p-y curve parameters that represent results that are close to the result of lateral loading test. Research data from 3 project sites with moderately thick soft soil geotechnical conditions. A total of 20 test piles with a typical diameter of 600 mm and 1 pile of 500 mm. SPT data of 8 points were used as modeling parameters. Modeling was performed by inputting pile properties, soil layers, initial parameters, and lateral loads to obtain pile lateral deflection. The results obtain show that 11 piles can use the soft clay model, 8 piles can use 2 models of soft clay and stiff clay with free water. The p-y curve parameters from the modeling results are in accordance with the SPT correlation as a reference in the literature used. Soil improvement at the project site affects the cu to increase."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nada Yosehara
"Laboratorium Pendidikan sebagai tempat dilakukannya penelitian berbasis edukasi, membutuhkan tingkat konsentrasi dan kejelasan suara tinggi yang dapat diwujudkan pada kondisi yang tenang. Ditambah dengan adanya isu evolusi pedagogi seiring dengan perkembangan desain arsitektur kontemporer menimbulkan beberapa permasalahan akustik yang perlu diintervensi. Skripsi ini bertujuan mengetahui kualitas akustik pada laboratorium pendidikan dan bagaimana penyesuaian akustik yang dilakukan pada desain kontemporer. Penulisan ini menganalisis i-CELL FTUI sebagai objek studi kasus dengan menggunakan dua metode perhitungan, yaitu manual untuk perhitungan waktu dengung (Sabine) dan simulasi software EASE Evac untuk mengetahui waktu dengung (Eyring), persebaran tingkat bising (SPL) dan kejelasan suara (STI) saat ruang digunakan. Hasil studi kasus menunjukan bahwa i-CELL FTUI memiliki waktu dengung dan indeks STI yang sesuai standar, namun memiliki tingkat bising (SPL) yang melampaui standar, sehingga perlu adanya beberapa perbaikan guna menyempurnakan kualitas akustik pada laboratorium pendidikan.
......The Education Laboratory as a place for conducting education-based research requires a high level of concentration and speech clarity that can be realized in quiet conditions. Coupled with the issue of pedagogical evolution along with the development of contemporary architectural design, there are several acoustic problems that need to be intervened. This thesis aims to determine the quality of acoustics in education laboratory and how acoustic adjustments are made for contemporary design. This thesis analyzes i-CELL FTUI as a case study object using two calculation methods, there are manual calculation to determine reverberation time (Sabine) and EASE Evac software simulation to determine reverberation time (Eyring), sound pressure level distribution (SPL), and speech transmission index (STI) when laboratory is used. The results show that i-CELL FTUI has an ideal reverberation time and STI index, but has a noise level (SPL) that exceeds the standard. Therefore, some improvements are needed to increase the acoustic quality of the education laboratory."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Menggambar dan maket bagi seorang arsitek, adalah sebuah "bahasa" yang memiliki "kata-kata" yang mudah dimengerti oleh kalangannya (seputar dunia arsitektur) dan juga oleh para klien yang umumnya memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda dengan arsitek. 'Bahasa" ini sangatlah dinamis dan mudah, dapat dibongkar pasang selama ada kesepakatan bersarna diantara si pengguna 'bahasa* serta dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika perkembangan arsitektur. Dalam dunia yang serba "instant" saat ini, “bahasa” yang digunakan seringkali mengalami kendala, bukan dari pembentukkannya melainkan dari penyampaiannya. Disatu sisi, dengan keberadaan teknologl informasi, penyampaian "bahasa" dipermudah dan menjadi sangat cepat. Sedangkan di sisi yang lain, keberadaan teknologi informal juga secara sadar dan tidak sadar telah "mengikis" bahkan terkadang "menghilangkan" intuisi “kemanusiaannya" yaitu skala uruang", sehingga secara iangsung dan tidak langsung, sadar dan tidak sadar teknologi informasi dapat menjadi ‘kawan” dan/atau “lawan" pada saat yang bersamaan. Bagaimanakah kurikulum pendidikan arsitektur menanggapi kondisi ini ? Kapankah teknologi informasi perlu diperkenalkan? Sampai sejauh manakah kurikulum dapat mengeksploitasi teknologi informasi?"
720 JIA 6:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
14-22-35949996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Triyana Kemalasari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S48219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library