Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Wanny Rahardjo Wahyudi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini berupaya menjelaskan situs-situs perbengkelan yang terdapat di Jakarta. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat dikenali adanya 5 buah situs perbengkelan di Jakarta, yang seluruhnya terletak di DAS Ciliwung. Kelima situs itu adalah Kelapa Dua (KDU), Tanjung Barat (TBA), Condet Balekambang (CON), Kampung Kramat (KKR), dan Pejaten (PEJ).
Dari ciri-ciri peninggalannya diketahui bahwa situs Kelapa Dua dan Kampung Kramat merupakan perbengkelan alat batu. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap alat produksi dan limbah yang yang terdapat di situs Kelapa Dua dan Kampung Kramat, dapat diketahui bahwa kedua situs tersebut merupakan perbengkalan tempat melanjutkan proses pembuatan beliung.
Sementara itu situs-situs Tanjung Barat Condet Balekambang dan Pejaten adalah merupakan perbengkelan alat logam. Dari analisis terhadap jenis alat-slat pertukangan logam yang ditemukan tidak menunjukkan adanya kegiatan pembuatan logam melainkan penggarapan alat logam. Dengan demikian bahan baku logam sangat besar kemungkinannyu tidak dibuat di kempat itu, melainkan di datangkan dari tempat lain.
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Agus Aris Munandar
Abstrak :
ABSTRAK
Arca Prajnaparamita dari situs candi Singasari yang menjadi bahan kajian, sekarang telah disimpan di Museum Nasional Jakarta, semula arca itu berada di Negeri Belanda dan dikembalikan pada pemerintah R.I pada tahun 1978. Area tersebut digarap dengan sangat halus, berwujud tokoh dewi yang cantik. Sebenarnya Prajanaparamita adalah personifikasi dari kitab keagamaan dalam Buddha Mahayana yang berisikan pengetahuan tertinggi tentang hakekat keBuddhaan. Kajian ini berupaya memberikan tafsiran baru tentang siapa tokoh yang diwujudkan sebagai Prajanaparamita, sebab dalam anggapan penduduk yang lalu "diiyakan" oleh para ahli terdahulu (al.JLA.Brandes, NJ.Krom, Jessy Oey-Blom, WF.Stutterheim) arca Prajanaparamita tersebut menggambarkan tokoh Ken Dedes istri Ken Arok pendiri kerajaan Singasari (abad ke-l3 M).
Berdasarkan dukungan data dari sumber tertulis Nigarakertagama dan juga data arkeologi yang berupa arca Prajanaaparamita lain di situs candi Bayalango, Tulungagung; maka dapat ditafsirkan bahwa arca Prajanaparamita dari candi Singasari itu bukan menggambarkan Ken Dedes, melainkan Rajapatni Gayatri, dialah putri hungsu Kertanagara, raja terakhir Singasari. Dyah Gayatri juga merupakan nenek raja besar Majapahit, yaitu Hayam Wuruk (1350-1389 M). Penggambaran tersebut memang bertujuan untuk memuliakan tokoh Dyah Gayatri tersebut sebagai Rajapatni dan sebagai tokoh yang menurunkan raja-raja Majapahit selanjutnya.
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library