Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indradjaja Makainas
"Waktu Dengung (Reveberation Time) ialah bunyi yang terdengar setelah sumbernya dihentikan. Waktu Dengung (RT) terjadi akibat pantulan bunyi pada permukaan bidang-bidang disekelilingnya. RT dipengaruhi oleh volume ruangan, luas bidang lingkup serta koefisien serap (??) bahan di dalam ruangan. Satuan RT ialah dalam detik yang disini dihitung dengan rumus Sabine secara empiris, pengukuran on site, dan simulasi komputer. RT pada penggunaannya akan berbeda bagi bermacam ruangan sesuai dengan fungsinya. Misalnya pada ruang musik akan memerlukan RT yang lebih lama untuk memperindah suara penyanyi dan musik dibandingkan dengan RT pada ruangan untuk pembicaraan seperti pidato, konferensi dan kuliah. Penelitian mengenai RT perlu dilihat dari desain auditorium yang berbeda-beda. Oleh sebab itu diambil studi kasus penelitian pada empat auditorium di Jakarta. Untuk menentukan kriteria RT yang sesuai bagi konser musik pada auditorium adalah dengan mengacu pada kriteria volume dan kekerasan dengung. Opini audiens diminta untuk menilai kenyamanan dengung dan memberi usulan serta alasannya pada setiap pertunjukan di keempat auditorium tersebut. Penelitian ini akan menghasilkan suatu hipotesis desain auditorium mengenai pengaruhnya terhadap RT sekaligus dengan bahan elemen ruangnya, juga RT yang sesuai pada tiap auditorium. Dari hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan sumbangan terhadap bidang desain arsitektural akustik khususnya di bidang desain auditorium.
......Reverberation Time is the sound that will be heard after its source stopped. RT is created by reflections of sound on plane area surround in a room. RT is influenced by volume of room, surrounding surface area and absorption coefficient (??) of material in a room. RT is expressed in seconds and is calculated by Sabine empirical formula, on site experiment and computer simulation. Actually RT values are different among some auditoriums regarding their function. For instance, a music room needs longer RT to support the sound of singer and music when compared with room for speech such as oration, conference and lecture. RT value needs to be evaluated in different auditorium design. That is why the case studies of research took place at four auditoriums in Jakarta. To establish the appropriate RT criteria for music concert auditorium refers to volume criteria and loudness of reverberant sound. Audience opinions were asked to value reverberant comfort, also their suggestion and their reason at every show in the four auditoriums. The Result of research should give auditorium design hypothesis about its influence regarding RT value, with respect to room elements materials, and also the appropriate RT for every auditorium. It is hoped the result can contribute to architectural acoustic design especially in stage of design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T41130
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Baby Asrofa
"ABSTRAK
Pencahayaan merupakan salah satu hal yang penting dalam melakukan suatu aktivitas kerja. Cahaya terdiri dari dua sumber utama yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan. Sumber cahaya alami memiliki karakteristik yang tidak dapat diubah dan merupakan sumber cahaya yang sudah tersedia oleh alam sehingga manusia tidak dapat merubah karakteristik maupun kekuatan cahayanya. Berbeda dengan sumber cahaya buatan. Sumber cahaya buatan merupakan lampu memiliki karakteristik dapat diatur tingkat pencahayaannya. Hal ini karena lampu terdiri dari komponen-komponen yang mampu disediakan dan diatur oleh manusia. Lampu juga memiliki beberapa jenis yang dibedaan dari material pembuatannya. Dengan adanya karakteristik lampu beserta pencahayaan yang dapat diatur maka lampu juga memiliki fungsi yang berbeda. Hal ini dapat dibedakan berapa besar tingkat pencayaan pada lampu untuk menerangi suatu ruang atau bidang kerja. Kuat pencahayaan pada suatu lampu menerangi ruangan dapat diukur dengan menggunakan lux meter. Sehingga pencahayaan memiliki standar-standar untuk menerangi setiap ruangan berbeda

ABSTRACT
Lighting is one of the important things in doing a work activity. Light consists of two main sources, namely natural light sources and artificial light sources. Natural light sources have characteristics that cannot be changed and are a source of light that is availableby nature so that humans cannot change the characteristics or strength of their light. Unlike the artificial light source. An artificial light source is a lamp that has characteristics that can be adjusted to its lighting level. This is because the lightsconsist of components that can be provided and regulated by humans. The lamp also has several types that are distinguished from the manufacturing material. With the characteristics of the lights and lighting that can be adjusted, the lights also have different functions. It can be distinguished how much the level of illumination on the lamp to illuminate a space or field of work. Strong lighting on a lamp illuminating a room can be measured using lux meters. So lighting has standards to illuminate each room differently.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jewell, Don
New York : John Wiley & Sons, 1978
725.8 JEW p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jewell, Don
Malabar, Fla: Robert E. Krieger Pub.Co., 1984
725.8 JEW p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library