Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anis Sakinah Utami
Abstrak :
Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat pengguna BPJS merasa puas dengan inovasi pelayanan kesehatan melalui program BPJS. Namun, masalah justru terjadi pada pihak instansi kesehatan yang merupakan pihak pendukung program BPJS Kesehatan yang mengalami masalah pending claim. Permasalahan pending claim ini harus segera diatasi karena pending claim menyebabkan kerugian akibat pembiayaan pelayanan lebih besar daripada jumlah klaim yang dibayarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor input, faktor proses, faktor hasil (output) dalam prosedur pengajuan klaim rawat inap pasien BPJS di RS Hermina Ciputat, dan mendapatkan gambaran yang menyebabkan pending claims (output) di RS Hermina Ciputat. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan observasional deskriptif dengan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitan menunjukkan bahwa faktor input yang mengakibatkan banyaknya pending claims di RS Hermina Ciputat antara lain: faktor Man (kompetensi ataupun pengetahuan dokter spesialis, dokter umum, dan tenaga koder yang kurang terkait klaim BPJS); Money (belum dilaksanakannya secara berkelanjutan evaluasi kinerja kepada dokter spesialis); Methods (belum semua ada dan maksimal untuk panduan praktik klinis/clinical pathways); Materials (aplikasi SIMRS tidak praktis dan lambat, jaringan internet lama); dan Machine (kurangnya sarana dan prasarana). Hasil lain dari penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mengakibatkan pending claims di RS Hermina Ciputat antara lain: kesulitan dalam melengkapi bukti administrasi klaim dan kesalahan pengisian administrasi dengan tepat; pengisian berkas rekam medis yang tidak lengkap; kualitas pengisian resume medis dan pengisian resume medis yang tidak sesuai; kurang lengkapnya bukti-bukti penunjang klaim; pemberian kode untuk diagnosa primer dan sekunder yang tidak tepat; dan kesalahan pengentrian jenis perawatan. ......BPJS users are satisfied with the innovation of health services through the BPJS program. However, the problem occurred on the health agencies which are supporter institutions of the BPJS Health program which experienced pending claims problem. This problem of pending claims must be addressed immediately because pending claims cause losses due to service costs are greater than the number of claims paid. This study aims to identify input factors, process factors, output factors in the procedure for submitting claims for BPJS inpatient claims at Hermina Ciputat Hospital and to obtain an overview of the causes of pending claims (output) at Hermina Ciputat Hospital. This study uses descriptive observational approach with qualitative methods through in-depth interviews and document review. The results of the study show that the input factors that result in the number of pending claims at Hermina Ciputat Hospital include: Man factor (competence or knowledge of specialist doctors, general practitioners, and coding staff who are not competent handling BPJS claims); Man factor (competence or knowledge of specialist doctors, general practitioners, and coding staff who are lacking in relation to BPJS claims); Money (no continuous performance evaluation or specialist doctors); Methods (not maximal impelementation of practice guidelines/clinical pathways); Materials (the SIMRS application is not user-friendly and slow, slow internet connection); and Machine (lack of facilities and infrastructure).Other results of the study show that the factors resulting in pending claims at Hermina Ciputat Hospital include: difficulties in completing proof of claim administration and administrative filling errors; incomplete filling of medical record files; the quality of filling out medical resumes and filling out medical resumes that are not appropriate; incomplete evidence supporting the claim; inappropriate coding for primary and secondary diagnoses; and errors in determining treatment type.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafinda Azis
Abstrak :
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang terus meningkat jumlah penderitanya dari tahun ke tahun, baik di Indonesia maupun di seluruh negara di dunia. Meningkatnya jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia berdampak pada peningkatan dampak dan kerugian ekonomi akibat besarnya biaya pengobatan yang diperlukan untuk pengobatan jangka panjang. Pengobatan diabetes melitus membutuhkan proses dan waktu yang lama. Jika diabetes memasuki kondisi komplikasi, waktu dan biaya yang dikeluarkan akan menjadi dua kali lipat dari sebelumnya. Angka kejadian komplikasi pada diabetes mellitus dapat dikurangi dengan penerapan manajemen diabetes mellitus yang dapat dicapai dengan menerapkan perilaku manajemen diri diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku manajemen diri penderita diabetes melitus tipe 2 pada peserta Prolanis di Puskesmas Pratama Jakarta Utara dan faktor-faktor yang berhubungan dengannya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden penelitian. Hasil penelitian menunjukkan 54,4% responden memiliki perilaku manajemen diri yang baik. Variabel yang berhubungan dengan penatalaksanaan sendiri diabetes melitus dalam penelitian ini meliputi durasi penderitaan (nilai P = 0,035) dan dukungan keluarga (nilai P = 0,009).
Diabetes mellitus is a chronic disease that continues to increase the number of sufferers from year to year, both in Indonesia and in all countries in the world. The increasing number of diabetes mellitus sufferers in Indonesia has an impact on increasing economic impacts and losses due to the large medical costs required for long-term treatment. Diabetes mellitus treatment requires a long process and time. If diabetes enters a condition of complications, the time and costs incurred will be doubled from before. The incidence of complications in diabetes mellitus can be reduced by the application of diabetes mellitus management which can be achieved by applying diabetes mellitus self-management behavior. This study aims to determine the self-management behavior of people with diabetes mellitus type 2 in Prolanis participants at Puskesmas Pratama, North Jakarta and the factors related to it. This type of research is quantitative with cross sectional design. The research was conducted by distributing questionnaires to research respondents. The results showed 54.4% of respondents had good self-management behavior. The variables associated with diabetes mellitus self-management in this study included duration of suffering (P value = 0.035) and family support (P value = 0.009).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifatha Amartya Naufal
Abstrak :
Banyaknya pasien peserta BPJS Kesehatan yang mengambil obat di Apotek Kimia Farma 07 Juanda terutama pada bagian BPJS Kronis menyebabkan lamanya waktu tunggu pasien dalam pengambilan obat ataupun adanya pasien PRB yang salah masuk ke bagian BPJS Kronis akan tetapi ikut mengantri sehingga banyak terbuang waktunya dalam menunggu. Hal ini dapat disebabkan karena tidak adanya yang memberikan informasi di depan, kurang lengkapnya berkas yang disiapkan oleh pasien dan lama penulisan etiket dari masing-masing pasien terutama yang mendapatkan obat-obatan yang sangat banyak. Pengamatan dilakukan di Apotek Kimia Farma 07 Juanda di bagian BPJS Kronis dari pukul 08.00 – 15.00 atau 13.00 – 20.00 dengan membantu penyiapan, penulisan dan pemeriksaan berkas, obat, etiket, dan kartu kendali dari pasien BPJS Kronis serta mengamati waktu tunggu pasien selama penyiapan obat. Banyaknya pasien peserta BPJS Kesehatan yang mengambil obat di bagian BPJS Kronis menyebabkan lamanya waktu tunggu pasien dalam pengambilan obat. Hal ini dapat disebabkan karena tidak adanya yang memberikan informasi di depan, kurang lengkapnya berkas yang disiapkan oleh pasien dan lama penulisan etiket dari masing-masing pasien terutama yang mendapatkan obat-obatan yang sangat banyak. Hal ini dapat dicegah dengan penambahan 1 personalia untuk menyambut pasien dan penyiapan etiket secara elektronik oleh verifikator. ......The large number of BPJS Health participant patients who take drugs at the Kimia Farma 07 Juanda Pharmacy, especially in the Chronic BPJS section, causes a long waiting time for patients to take medication or there are PRB patients who enter the wrong BPJS section but join the queue so that a lot of time is wasted in wait. This can be caused by the absence of anyone who provided information up front, the incompleteness of the files prepared by the patient, and the length of time for writing the labels for each patient, especially those who received very many medicines. Observations were made at the Kimia Farma 07 Juanda Pharmacy in the BPJS Chronic section from 08.00 – 15.00 or 13.00 – 20.00 by assisting in the preparation, writing, and examination of files, drugs, labels, and control cards from Chronic BPJS patients and observing the patient's waiting time during drug preparation. The large number of BPJS Health participant patients who take drugs at the Chronic BPJS section causes a long waiting time for patients to take drugs. This can be caused by the absence of anyone who provided information up front, the incompleteness of the files prepared by the patient, and the length of time for writing the labels for each patient, especially those who received very many medicines. This can be prevented by adding 1 person to welcome patients and preparing electronic etiquette by the verifier.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Holie Fransiska
Abstrak :
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular paling umum dan terbanyak serta menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Obat-obatan antihipertensi terdiri dari banyak golongan dengan mekanisme kerja yang berbeda-beda. Sehingga, perlu diperhatikan ketepatan peresepan dan interaksi obat yang mungkin terjadi antara obat-obatan tersebut jika digunakan secara bersamaan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi penyakit hipertensi berdasarkan usia dan jenis kelamin, ketepatan obat pada resep, dan pola peresepan obat antihipertensi pada pasien PRB hipertensi di Apotek Kimia Farma Kemanggisan Raya. Evaluasi penggunaan obat antihipertensi dilakukan dengan mengolah data resep pasien BPJS periode Oktober 2022 kemudian dilakukan pengelompokkan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Selanjutnya menganalisis ketepatan peresepan obat berdasarkan algoritma terapi hipertensi JNC 7 dan JNC 8. Prevalensi penyakit hipertensi pada laki-laki sebanyak 63 orang dan perempuan 64 orang. Sedangkan berdasarkan usia, prevalensi tertinggi terjadi pada usia ≥ 65 tahun yaitu sebanyak 62 pasien atau setara 48,82% dari total 127 pasien terdiagnosa hipertensi. Peresepan obat pada pasien PRB hipertensi di Apotek Kimia Farma Kemanggisan Raya sudah tepat sesuai dengan algoritma terapi JNC 7 dan JNC 8. Pola penggunaan obat pada pasien hipertensi sebagian besar menggunakan kombinasi dua dan tiga obat terutama kombinasi antara golongan CCB – ARB – dan β-Blockers. ...... Hypertension is one of the most common cardiovascular diseases and the number one cause of death in the world every year. Antihypertensive drugs consist of many classes with different mechanisms of action. Thus, it is necessary to pay attention to the accuracy of prescribing and drug interactions that may occur between these drugs if used simultaneously. The purpose of this study was to determine the prevalence of hypertension based on age and gender, the accuracy of the prescription, and the pattern of prescribing antihypertensive drugs in hypertensive PRB patients at the Kimia Farma Pharmacy Kemanggisan Raya. Evaluation of the use of antihypertensive drugs was carried out by processing BPJS patient prescription data for the October 2022 period and then grouping them based on age and gender. Then analyzed the accuracy of drug prescribing based on the JNC 7 and JNC 8 hypertension therapy algorithms. The prevalence of hypertension in men was 63 people and 64 women. Meanwhile, based on age, the highest prevalence occurred at age ≥ 65 years, namely 62 patients or equivalent to 48.82% of a total of 127 patients diagnosed with hypertension. Prescription of drugs in hypertensive PRB patients at Kimia Farma Kemanggisan Raya Pharmacy is appropriate according to the JNC 7 and JNC 8 therapy algorithms. The pattern of drug use in hypertensive patients mostly uses a combination of two and three drugs, especially combinations of CCB - ARB - and β-Blockers groups.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Darawani Talaohu
Abstrak :
Mobile JKN hadir sebagai upaya peningkatan efisiensi dan kualitas pelayanan, namun kunjungan dan pemberian layanan kepesertaan langsung di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan tetap tinggi. Penelitian ini mengeksplorasi alasan peserta memilih datang ke kantor cabang BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan dibandingkan dengan menggunakan aplikasi Mobile JKN, dengan mempertimbangkan preferensi dan faktor internal serta eksternal yang mendasarinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa studi kasus, dengan menerapkan metode wawancara mendalam dan observasi. Validasi data dilakukan melalui triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan lebih cenderung memilih pelayanan langsung daripada menggunakan aplikasi Mobile JKN, dengan alasan seperti preferensi pelayanan yang sesuai, kecepatan layanan langsung, dorongan dari orang sekitar, budaya tatap muka, dan harapan untuk dilayani dengan baik. Kendala pada penggunaan aplikasi Mobile JKN meliputi minimnya informasi, kendala kuota internet, rendahnya literasi digital, dan ketidaktahuan mengenai fitur aplikasi. Berdasarkan temuan dalam penelitian, disarankan untuk memperkuat pelayanan versi offline dengan menyediakan layanan call center, mengembangkan versi offline Aplikasi Mobile JKN, serta menjalin kerjasama dengan provider seluler dalam penggunaan aplikasi Mobile JKN untuk meningkatkan aksesibilitas dan penggunaan aplikasi tersebut. ......Mobile JKN was introduced to improve efficiency and service quality, but visits and in- person membership service delivery at the BPJS Kesehatan South Jakarta Branch Office remain high. This study explores why participants prefer to visit the BPJS Kesehatan South Jakarta branch office instead of using the Mobile JKN app by considering their preferences and underlying internal and external factors. This research uses a qualitative case study approach by applying in-depth interview and observation methods. Data validation was conducted through source and method triangulation. The results showed that informants were more likely to choose direct service rather than using the Mobile JKN application, with reasons such as appropriate service preferences, speed of direct service, encouragement from surrounding people, face-to-face culture, and expectations to be served well. Obstacles to using the Mobile JKN application include lack of information, internet quota constraints, low digital literacy, and ignorance of application features. Based on the findings in the study, it is recommended to strengthen the offline version of the service by providing center services, developing an offline version of the JKN Mobile Application, and establishing cooperation with mobile providers in the use of the JKN Mobile application to increase accessibility and use of the application
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Sopo Ivandy
Abstrak :
Tesis ini membahas pengendalian kualitas data dalam sistem informasi kepesertaan BPJS Kesehatan setelah berubah bentuk dari perusahaan menjadi badan hukum pada tanggal 1 Januari 2014. Studi ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti pegawai, data peserta, teknologi informasi, prosedur kerja atau mekanisme, desain produk, pemeliharaan infrastruktur teknologi informasi, standar kualitas dan umpan balik mempengaruhi kualitas data kepesertaan. Oleh karena itu, disarankan agar BPJS Kesehatan mengendalikan faktor-faktor tersebut secara terus menerus, sehingga informasi yang dihasilkan relevan, akurat, lengkap dan tepat waktu. Kata kunci:aan Oleh karena itu disarankanagar BPJS Kesehatan mengendalikan faktor faktor tersebut secara terus menerus sehingga informasi yang dihasilkan relevan akurat lengkap dan tepat waktu Kata kunci Kualitas pengendalian kualitas data informasi sistem informasi ......This thesis discusses the quality control of data in membership information systems BPJS Kesehatan after transformed from the company became a legal entity on January 1st 2014. Study was a qualitative descriptive study. The results showed that factors such as employee, customers data, information technology, work procedures or mechanisms, product design, information technology infrastructure maintenance, quality standards and feedback affect the quality of membership data. Therefore, it is recommended that BPJS Kesehatan controlling those factors continuously, so that the resulting information is relevant, accurate, complete and timely.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuanakotta, Minerva Gabriela
Abstrak :
Pelayanan BPJS Kesehatan merupakan salah satu pelayanan publik yang disediakan Pemerintah Indonesia bagi masyarakat melalui berbagai fasilitas kesehatan, diantaranya adalah Rumah Sakit Palang Merah Indonesia di Kota Bogor dan Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi di Kabupaten Bogor. Kedua rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit tipe B dengan standar yang telah diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014. Oleh karena itu seharusnya perbedaan kualitas pelayanan diantara kedua rumah sakit tersebut tidak terjadi. Faktanya ditemukan bahwa Rumah Sakit Palang Merah Indonesia memiliki kualitas pelayanan BPJS Kesehatan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan menjadikan dimensi-dimensi faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu input, lingkungan, dan proses sebagai dasar dalam menganalisis. Data Primer diperoleh melalui wawancara mendalam, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa faktor-faktor yang mendorong terjadinya perbedaan kualitas pelayanan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia dan Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi adalah faktor kuantitas sumber daya manusia, faktor kuantitas dan kualitas sarana prasarana, faktor dana, faktor kebijakan, serta faktor tindakan medis dan tindakan non medis yang diberikan. ......BPJS Health Insurance services are one of the public services provided by the government for the community through various health facilities, including Palang Merah Indonesia Hospital in Bogor City and the Ciawi Public Hospital in Bogor Regency. Both hospitals are type B hospitals with standards that have been regulated through Health Ministerial Regulation Number 56 of 2014. Therefore, differences in service quality between the two hospitals should not occur. The fact is found that Palang Merah Indonesia hospital has better quality in BPJS Health Insurance services when compared to the Ciawi Public Hospital. This study uses a post-positivist approach by making the dimensions of factors that affect the quality of service, such as input, environment, and process as the basis for analyzing. Primary data were obtained through in-depth interviews, while secondary data were obtained from literature studies. The results of this study found that the factors driving the differences in the quality of BPJS Health Insurance services at Palang Merah Indonesia Hospital and Ciawi Public Hospital are the quantity of human resources, the quantity and quality of infrastructure, funding factors, policy factors, and medical and non- medical action factors.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cyntia Yuliana Anggraeni
Abstrak :
Di era JKN, FKTP berperan sebagai penjaga gerbang yang salah satunya bertujuan untuk menyaring rujukan. Berdasarkan data PMP BPJS Kesehatan KC Jakarta Selatan tahun 2018, jumlah kunjungan peserta sebanyak 22,14% dari kasus yang dirujuk, melebihi batas maksimum rasio rujukan yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan, yaitu 15%. Selain itu, terdapat 3 dari 130 FKTP yang masih memiliki rasio rujukan non spesialis lebih dari 5%, dengan rata-rata 6,32%. Hal ini menunjukkan FKTP belum berfungsi secara maksimal sebagai penjaga gerbang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan angka rujukan FKTP di wilayah kerja BPJS Kesehatan KC Jakarta Selatan tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan metode Independent Samples T. tes dari data sekunder yang diperoleh dari aplikasi BI BPJS Kesehatan dan formulir kredensial / rekredensialing self assessment FKTP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi jenis kelamin peserta perempuan yang berkunjung dan aspek sarana dan prasarana memiliki hubungan yang signifikan dengan angka rujukan di FKTP. Berdasarkan penelitian ini juga diketahui bahwa lima diagnosis medis yang paling banyak dirujuk adalah penyakit kronis seperti hipertensi baik yang disertai maupun tidak disertai gagal jantung, diabetes melitus tipe II, gagal jantung kongestif, dan stroke. Sehingga perlu optimalisasi program BPJS Kesehatan yang fokus melayani peserta dengan penyakit kronis seperti PRB dan Prolanis. Selain itu, perlu adanya perbaikan dan kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai untuk memberikan pelayanan kesehatan. ...... In the JKN era, FKTP has a role as a gate keeper, one of which aims to filter referrals. Based on data from the PMP BPJS Kesehatan KC South Jakarta in 2018, the total number of participant visits was 22.14% of cases referred, which had exceeded the maximum limit of the referral ratio set by BPJS Kesehatan, which was 15%. In addition, there are 3 out of 130 FKTPs that still have a non-specialist referral ratio of more than 5%, with an average of 6.32%. This shows that FKTP has not functioned optimally as a gate keeper. The purpose of this study was to determine what factors are related to the FKTP referral rate in the work area of ​​BPJS Kesehatan KC South Jakarta in 2018. This study used a cross sectional study design with univariate and bivariate analysis using the Independent Samples T test from secondary data obtained from BI BPJS Health application and FKTP self-assessment credentialing / rekredensialing form. The results of this study indicate that the gender proportion of female participants who visit and aspects of facilities and infrastructure has a significant relationship with the referral rate of FKTPs. Based on this study, it is also known that five medical diagnoses that are mostly referred to are chronic diseases such as hypertension, either accompanied or not accompanied by heart failure, type II diabetes mellitus, congestive heart failure, and stroke. So it is necessary to optimize BPJS Health programs that have a focus on serving participants with chronic diseases such as DRR and Prolanis. In addition, it is necessary to repair and complete adequate facilities and infrastructure to provide health services.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuna Rifqi
Abstrak :
Penelitian ini membahas penyebab tingginya rasio rujukan non spesialis pasien peserta JKN di Puskesmas melalui analisis input dan proses pelayanan serta rujukan pasien di Puskesmas. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan sampel penelitian dari Puskesmas yang memiliki RRNS rata-rata> 5% selama Januari-Agustus 2018. Teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam dan observasi. Input dalam penelitian ini adalah Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Keuangan (SDK), ketersediaan sarana, prasarana alat kesehatan dan obat-obatan serta pedoman. Proses dalam penelitian ini adalah perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RRNS yang tinggi dipengaruhi oleh masalah pada proses input data rujukan yang tidak terspesialisasi. Peneliti memberikan rekomendasi kepada BPJS Kesehatan untuk lebih meningkatkan pemahaman peserta dan penyedia layanan kesehatan, serta rekomendasi kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk lebih meningkatkan koordinasi dalam perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM), sarana prasarana dan obat-obatan. ......This study discusses the causes of the high ratio of non-specialist referral of JKN participant patients at the Puskesmas through analysis of input and service processes as well as patient referrals at the Puskesmas. The study used a qualitative approach with research samples from Puskesmas which had an average RRNS of> 5% during January-August 2018. Data collection techniques were in-depth interviews and observations. Inputs in this research are Human Resources (HR), Financial Resources (SDK), availability of facilities, infrastructure for medical devices and medicines and guidelines. The process in this research is planning, implementing, monitoring and evaluating. The results showed that the high RRNS was influenced by problems in the unspecialized reference data input process. Researchers provide recommendations to BPJS Kesehatan to further improve the understanding of participants and health service providers, as well as recommendations to the Health Office and Puskesmas to further improve coordination in planning the needs of Human Resources (HR), infrastructure and medicines.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Andewi
Abstrak :
Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan peserta PRB BPJS Kesehatan Jakarta Selatan dalam meminum obat PRB dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Pengumpulan data dilakukan di 2 apotek penyelenggara pelayanan PRB terbesar se-Jakarta Selatan dengan menggunakan instrumen kuesioner. Hasil analisis dari 100 responden penelitian didapatkan proporsi kepatuhan peserta PRB BPJS Kesehatan Jakarta Selatan dalam meminum obat PRB sebesar 39%. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan chi square, didapatkan hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan peserta PRB BPJS Kesehatan Jakarta Selatan terkait penyakit dan aturan pengobatan (p value < 0,01; OR = 23,296), motivasi (p value < 0,01; OR = 13,940), dan dukungan sosial (p value = 0,033; OR = 2,843) dengan kepatuhan dalam meminum obat PRB. Sedangkan variabel jenis kelamin, umur, diagnosis penyakit, ketersediaan obat, dan jumlah jenis obat tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan peserta dalam meminum obat PRB.
The purpose of this study is to get the overview and examine the associated factors about the adherence of Referral Program (PRB) BPJS Kesehatan Jakarta Selatan Participants on taking PRB medicines. This is a quantitative research with cross sectional study design. The data was collected in the 2 drugstores that provide the largest Referral Program (PRB) services in South Jakarta using the questionnaire. The result from 100 respondents showed the number of Referral Program (PRB) BPJS Kesehatan Jakarta Selatan Participants complience is 39% and revealed a significant association between knowledge of the disease and medication regiment (p value < 0,01; OR = 23,296), motivation (p value < 0,01; OR = 13,940), and social support (p value = 0,033; OR = 2,843) with the complience of taking medicines. For variable sex, age, diagnosis of the disease, drug availability, and number of drugs are not associated with the the adherence of taking medicines.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>