Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mackie, Benita
Upper Saddle River,N.J. Prentice Hall 1995,
425 Mac b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cornog, Mary Wood
Springfield:Massachusetts Merriam-Webster, 1994,
423 Cor m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York : Holt, Rinehart and Winston, 1995,
421 Eng
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Djunaidi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan pemagar dalam percakapan berita melalui telepon yang disiarkan langsung di radio. Untuk mencapai tujuan itu masalah yang dibahas di dalam penelitian ini mencakupi pokok berikut: (1) bentuk-bentuk pemagar yang digunakan penutur di dalam percakapan dan (2) fungsi pemagar yang digunakan penutur di dalam percakapan. Korpus data penelitian ini diambil dari tiga puluh dua kegiatan percakapan yang direkam dari siaran radio Elsinta Jakarta dalam acara ""Edisi Pagi News and Talk"" (18 percakapan) dan ""Pos Sore News and Talk"" (14 percakapan). Hasil rekaman itu ditranskripsi ortografis berdasarkan model giliran bicara (turn taking) ke dalam tulisan dengan menggunakan ejaan bahasa Indonesia. Analisis data dilakukan dengan metode analisis kualitatif dan metode analisis pragmatis dengan prosedur introspeksi dan analisis kontekstual, serta analisis wacana kritis (Salager-Meyer 1994; Dijk 2000). Pemagar yang diperoleh dari penelitian ini adalah bentuk ungkapan verbal yang berupa kata (seperti mungkin, semacam, agaknya), berupa frasa (seperti menurut kami, insya Allah, setahu saya), dan berupa klausa (seperti saya kira, saya pikir, kalau""(saya) tidak salah). Pemagar yang digunakan penutur di dalam percakapan berfungsi sebagai penanda kehati-hatian dan sebagai pelindung muka. Pemagar dalam tuturan direktif cenderung berfungsi sebagai pelindung muka negatif petutur dan muka positif penutur, agar tidak timbul konflik penutur-petutur. Pemagar dalam tuturan representatif dan ekspresif cenderung berfungsi sebagai pelindung muka positif petutur. Implikasi penggunaan pemagar itu di dalam percakapan adalah terpeliharanya hubungan yang harmonis penutur-petutur dan terbangunnya citra did positif para penuturnya. Penelitian yang dilakukan ini hanya memperhatikan pemagar yang berbentuk ungkapan verbal dan tidak mempertimbangkan aspek yang lain (misalnya ciri-ciri prosodi dan later belakang budaya). Penelitian lanjutan yang serupa atau penelitian perpagaran dengan mempertimbangkan aspek yang lain masih perlu dilakukan agar diperoleh gambaran yang lebih jelas dan sistematis tentang perpagaran di dalam bahasa Indonesia, bail( dalam wacana lisan maupun wacana finis.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T38831
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Angelina
Abstrak :
ABSTRAK
Berdasarkan analisis data yang telah saya lakukan, dapat disimpulkan di sini bahwa penyesuaian struktur dalam usaha terjemahan memang perlu diadakan demi kewajaran_ hasil terjemahan itu sendiri. Dalam menyesuaikan struktur ini tidak jarang terjadi pula pergeseran dari tataran yang satu menjadi tataran yang lain dan juga pergeseran pada kategori kata. Jadi, dalam proses menerjemahkan bentuk bahasa seringkali tidak dapat dipertahankan. Misalnya, kata benda (nomina) dalam BSu berubah menjadi kata kerja (Verba) dalam BSa atau sebaliknya. Kata dalam BSu dapat saja diwakili oleh frase dalam BSa, dan frase dalam BSu dapat pula mempunyai padanan sebuah klausa dalam BSa. Subjek dalam kalimat BSu dapat berubah menjadi objek dari kalimat BSa, dan sebagainya. Pergeseran tataran maupun pergeseran kategori kata ini harus dilakukan jika BSa tidak mempunyai bentuk ter-tentu seperti yang terdapat dalam BSu atau karena BSa mempunyai bentuk lain dalam mengutarakan ide dalam BSu itu. Oleh karena itu perlu diingat bahwa dalam penyesuaian yang terjadi dalam tahap pengalihan ini, penerjemah harus melepaskan diri dari aturan-aturan BSu dan memusatkan perhatiannya pada aturan-aturan yang berlaku pada BSa sehingga amanat atau pesan yang dialihkan tidak menyimpang dari yang seharusnya.
1984
S14152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zatni Arbi
Abstrak :
Bila kita membolak-balik halaman-halaman sebuah kamus Bahasa Inggris (selanjutnya disingkat BIng) yang ba_ik dan lengkap, apakah itu kamus dwibahasa ataupun kamus ekabahasa, akan kita dapati banyak sekali penjelasan yang diberikan untuk kata kepala (entry*) GET, yang merupakan sebuah kata kerja atau verba (untuk selanjutnya disingkat V). Penjelasan-penjelasan ini bukan saja menyangkut masa_lah sintaktis, tetapi juga - karena terdapat dalam sebuah kamus - menyangkut masalah semantic. Jadi, umpamanya, dalam sebuah kamus BIng yang lengkap akan kita temui banyak penjelasan mengenai kemungkinan-kemungkinan penggabungan GET dengan kata-kata lain, baik yang sekelas maupun yang berasal dari kelas kata berlainan. Dan di samping itu a_da pula banyak penjelasan mengenai kemungkinan-kemungkin_an makna leksikal yang dikandung oleh GET, baik sebagai.. V yang berdiri sendiri maupun sebagai V dalam gabungan dengan kata-kata lain.Selain itu, walaupun masih belum diperoleh angka yang pasti, secara sepintas lalu dapat kita lihat bahwa GET adalah satu di antara sekian V yang memiliki frekuen_si pemunculan yang tinggi. Dan memang mungkin sekali hal ini sejalan dengan keanekaragaman kemungkinan pemakaian GET ini sendiri_
Depok: Universitas Indonesia, 1982
S14215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Reni Martini Dewi
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chani Dianingrum
Abstrak :
Penulis tertarik untuk menganalisis wacana, dalam hal ini tiga cerita pendek karya Irvin Shaw, karena penulis ingin membuktikan apakah pendapat yang diajukan oleh Halliday dan Hasan benar; yaitu bahwa medan, sarana, dan pelibat wacana dan alat kohesi saling mempengaruhi satu sama lain untuk menegaskan suatu wacana. Tujuan penulisan skripsi ini adalah: 1.memerikan alat-aalat kohesi apa saja yang digunakan oleh seorang pengarang dalam karya-karyanya. 2.Menemukan pengaruh medan, sarana, dan pelibat wacana terhadap alat-alat kohesi yang dipakai. Data yang diambil adalah: 1.Cerita pendek The Girl in Their Summer Dresses. 2. Cerita pendek Nightf Birth, and Opinion.3.Cerita pendek Age of Reason. Ketiga cerita pendek ini adalah karya Irvin Shaw.Korpus data tersebut dianalisis dengan menggunakan seperangkat alat kohesi yang diajukan oleh Halliday dan Hasan dalam bukunya yang berjudul Cohesion in English, dan_
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Balatawa Hambali
Abstrak :
Dewasa ini peranan bahasa semakin penting dengan meningkatnya hubungan antar negara. Karena itu perlu disusun kamus-kamus dwibahasa. Di samping untuk penguasaan bahasa, kamus dwibahasa diperlukan antara lain sebagai sarana dokumentasi kebahasaan, sebagai sarana yang harus ada dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, serta sebagai sarana yang tidak dapat dipisahkan dari penelitian bahasa. Di mana leksikografi telah merupakan tradisi, seorang penyusun kamus tidak perlu membuat kamus dwibahasa yang sama sekali baru, yaitu yang tidak berdasarkan kamus-kamus yang telah diterbitkan. Di Indonesia sudah banyak
Depok: Universitas Indonesia, 1979
S14053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herawaty Abdoellah Isa
Abstrak :
Kompetens dan Performans dalam perilaku bahasa merupakan faktor utama dalam perkembangan bahasa seseorang. Kedua faktor tersebut tercermin dalam kemampuan seseorang dalam menguasai empat segi pokok yang menyangkut bidang-bidang fnologi, gramatika, kosa kata serta leksikon. Perkembangan dari Kompetens dan Performans tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor biologis dan psikologis. Kesempurnaan dari mekanisme sistem penerimaan dalam berbahasa, misalnya telinga, serta sistem produksi, misalnya alat-alat wiacara, merupakan faktor biologis yang sangat berperan dalam perkembangan kemampuan seseorang dalam berbahasa. Di samping itu faktor psikologis, misalnya emosi dan lingkungan juga merupakan faktor yang menentukan. Lingkungan sosial dan pendidikan formal, misalnya, sangat berpengaruh terhadap perkembangan fonologi, gramatika, kosa kata dan leksikon seseorang...
Depok: Universitas Indonesia, 1981
S14129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>