Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 2 Document(s) match with the query
cover
Agus Aris Munandar
"Puri-puri di Bali yang masih berdiri hingga sekarang tinggal beberapa saja. Puri-puri itu ada yang masih terawat dengan baik dan ada juga yang sebagiannya telah rusak dan tidak diperbaiki lagi. Puri secara umum dapat disebut sebagai tempat kedianan kaum ksatrya atau golongan yang memegang pemerintahan, atau juga rumah bangsawan yang dihormati di suatu daerah (Gelebet 1986: 36,Bangunan-bangunan puri di Bali umumnya berasal dari periode ketika Bali diperintah oleh banyak kerajaan kecil pada sekitar abad 17--19 M. Di antara para raja di kerajaan-kerajaan tersebut, penguasa Dewa Agung Klungkunglah --yang karena berbagai sebabl--dianggap sebagai pemimpin para raja Bali (Covarrubias 1972: 28, Geertz 1980: 14--15, Swellengrebel 1984: 22, Gde Agung 1989: 634). Kerajaan-kerajaan di Bali tidak selalu hidup berdampingan dengan keadaan damai, tetapi juga seringkali timbul peperangan antara sesamanya sebagaimana yang terungkap dalam uraian sumber_sumber sejarah lokal. Akibatnya banyak kerajaan yang silih berganti tumbuh berkembang dan akhirnya runtuh akibat kalah dalam peperangan, demikian pula yang terjadi pada puri-puri sebagai tempat tinggal raja dan keluarga raja banyak pula yang dirusak oleh tentara pihak yang menang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
D1570
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Aris Munandar
"Puri-puri di Bali yang masih berdiri hingga sekarang tinggal beberapa saja. Puri-puri itu ada yang masih terawat dengan baik dan ada juga yang sebagiannya telah rusak dan tidak diperbaiki lagi. Puri secara umum dapat disebut sebagai tempat kedianan kaum ksatrya atau golongan yang memegang pemerintahan, atau juga rumah bangsawan yang dihormati di suatu daerah (Gelebet 1986: 36,Bangunan-bangunan puri di Bali umumnya berasal dari periode ketika Bali diperintah oleh banyak kerajaan kecil pada sekitar abad 17--19 M. Di antara para raja di kerajaan-kerajaan tersebut, penguasa Dewa Agung Klungkunglah --yang karena berbagai sebabl--dianggap sebagai pemimpin para raja Bali (Covarrubias 1972: 28, Geertz 1980: 14--15, Swellengrebel 1984: 22, Gde Agung 1989: 634). Kerajaan-kerajaan di Bali tidak selalu hidup berdampingan dengan keadaan damai, tetapi juga seringkali timbul peperangan antara sesamanya sebagaimana yang terungkap dalam uraian sumber_sumber sejarah lokal. Akibatnya banyak kerajaan yang silih berganti tumbuh berkembang dan akhirnya runtuh akibat kalah dalam peperangan, demikian pula yang terjadi pada puri-puri sebagai tempat tinggal raja dan keluarga raja banyak pula yang dirusak oleh tentara pihak yang menang."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
D498
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library