Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aegeus Hutama
Abstrak :
ABSTRAK
Peristiwa born Bali pacta 12 Oktober 2002 merupakan suatu tragedi nasional yang berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Konsultasi PERC (Political and Economic Risk Consultancy Ltd) menunjukkan bahwa Indonesia dalam semua kategori risiko (mulai dari risiko domestik, risiko kemungkinan terjadinya kekacauan sosial, risiko ekstemal hingga risiko sistemik) mengalami peningkatan risiko pasca peledakan born di Bali. Indonesia akan dirugikan dari meningkatnya risiko yang menimbulkan persepsi negatif terhadap para investor.

Event study dimulai dengan hipotesis tentang bagaimana peristiwa Tragedi born Bali 12 Oktober 2002 mempengaruhi pergerakan indeks saham sektoral di Bursa Efek Jakarta. Evaluasi event study ini dikombinasikan dengan proses time series guna menghasilkan model persamaan expected return yang relatif akurat untuk menganalisis perilaku saham sektoral sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa melalui pergerakan abnormal return dan cumulative abnormal return.

Modelisasi expected return dilakukan dengan multi-factor model yang memperhitungkan faktor suku bunga SBI dan kurs rupiah terhadap dolar AS. Analisis dilakukan terhadap tingkat return, risiko dan efisiensi dari semua sektor saham yang ada di Bursa Efek Jakarta guna mendeskripsikan muatan informasi yang dikandung dan mendapatkan urutan klasifikasi dalam investasi secara menyeluruh dan terpadu.

Hasil simulasi menunjukkan bahwa secara statistik variabel USD hanya mempengaruhi sektor industri barang konsumsi dan variabel SBI hanya mempengaruhi sektor properti dan real estate, sedangkan variabel konstanta tidak memberikan pengaruh signifikan pacta semua sektor.

Model expected return yang terbentuk memiliki nilai adjusted R square yang sangat bervariasi antara 18,58 % untuk sektor properti dan real estate sampai dengan 80,87 % untuk sektor industri barang konsumsi.

Klasifikasi preferensi investasi berdasarkan reward to variability ratio dimulai dari urutan yang paling disukai adalah sektor transportasi, keuangan, pertambangan, pertanian, konsumsi, perdagangan, industri dasar, aneka industri dan properti.

Klasifikasi tingkat efisiensi pasar sektoral berdasarkan frekuensi AR dan CAR dimulai dari urutan yang paling efisien adalah sektor pertambangan, konsumsi, properti, transportasi, pertanian, industri dasar, perdagangan, aneka industri dan keuangan. Peristiwa Tragedi Born Bali terbukti menimbulkan abnormal return pada semua pasar sektoral di Bursa Efek Jakarta. Para pelaku pasar modal cenderung menerapkan strategi short term holding period dan melakukan overreaction pada hari pembukaan bursa tanpa memperhatikan kinerja fundamental emiten. Adanya overreaction dari para investor di Bursa Efek Jakarta mengacu pada bentuk pasar yang tidak efisien dalam bentuk setengah kuat. Hasil penelitian ini mengkonfirrnasikan beberapa basil penelitian sebelumnya yang konsisten menyatakan hipotesis pasar efisien tidak berlaku di Bursa Efek Jakarta. Dengan mengetahui pengaruh dari peristiwa Tragedi born Bali 12 Oktober 2002 terhadap pergerakan indeks saham di Bursa Efek Jakarta, diharapkan para pelaku pasar dapat menerapkan strategi investasi dan manajemen portofolio yang tepat pada pasar tidak efisien bentuk setengah kuat dalam menghadapi peristiwa politik serupa di masa mendatang.
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Dewi Setiowati Sunaryo
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang Perkembangan RSUP Sanglah Pascaperistiwa Bom Bali dari tahun 2002-2008. RSUP Sanglah adalah rumah sakit terbesar di Bali sekaligus Rumah Sakit Rujukan Bagi wilayah Bali, NTB dan NTT. Namun, status RSUP Sanglah sebagai rumah sakit rujukan ternayata belum memiliki fasilitas yang memadai sebagai Rumah Sakit Umum Pusat. Hal ini dapat dilihat pada saat menangani korban peledakan Bom di Bali pada tahun 2002. Korban Bom Bali sebagian besar dievakuasi, diidentifikasi dan dirawat di RSUP Sanglah. Dengan menggunakan fasilitas yang seadanya dan juga pengalaman yang kurang dalam penanganan korban bom, RSUP Sanglah mampu menangani pasien korban bom dengan baik. Atas jasa-jasa dari RSUP Sanglah inilah Pemerintah Pusat dan Pemerintah Australia memberikan penghargaan dengan membangun fasilitas pelayanan kesehatan bertaraf Internasional di RSUP Sanglah seperti Burns Unit dan Wings Internasional. Peristiwa Bom Bali ternyata menjadi titik balik dalam perkembangan RSUP Sanglah, karena Pascaperistiwa Bom Bali, RSUP Sanglah semakin berkembang pesat dan menjadi Rumah Sakit bertaraf Internasional. Studi ini memanfaatkan sumber lisan dan tulisan mengenai sejarah berdirinya, perkembangan, dan penanganan korban Bom Bali menjadi fokus dalam uraian tesis ini.
This thesis discusses the development of Post-Incident Sanglah Hospital from 2002 to 2008 Bali bombings. Sanglah Hospital is the largest hospital in Bali as well as Referral Hospital For Bali, NTB and NTT. However, the status Sanglah Hospital as a referral hospital not have adequate facilities as the General Hospital Center. It can be seen when dealing with victims of bomb explosions in Bali in 2002. Bali Bombing Victims largely evacuated, identified and treated at Sanglah Hospital. Using a makeshift facility and also a lack of experience in the handling of bomb victims, Sanglah Hospital is able to handle patients with a good bomb survivors. For the services of this Sanglah Hospital Central Government and the Australian Government to give the award to build an international health care facilities in such Sanglah Hospital Burns Unit and Wings International. Bali Bombings turned out to be a turning point in the development Sanglah Hospital, because the post-Bali Bombing Incident, Sanglah Hospital is growing rapidly and becoming an International Hospital. The study relied on oral sources and written about the history of the establishment, development, and handling of Bali bomb victim becomes the focus of this thesis in the description.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T28707
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pensil-324 , 2002
364.1 BOM (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Mohan Pebriansyah
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa akar atau mekanisme generatif yang memproduksi peristiwa terorisme Bom Bali 1. Penelitian ini didasarkan karena kebanyakan para filsuf dan ilmuwan ketika menganalisis fenomena terorisme hanya menganalisis sebab-sebab pada tataran kenyataan empiris atau domain aktual semata, padahal untuk mencegah peristiwa teror yang serupa terjadi lagi, kita perlu mengetahui penyebab dasar atau domain real dari suatu peristiwa terorisme. Oleh karena itulah penulis dalam penelitian ini berusaha menganalisis ontologi dari fenomena terorisme Bom Bali 1 melalui pendekatan realisme ontologi Roy Bhaskar, hal ini dilakukan dalam rangka untuk mencari struktur dasar yang memproduksi realitas teror Bom Bali 1, sehingga di masa depan kita dapat menghindari peristiwa yang serupa terjadi lagi. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah struktur dasar atau mekanisme generatif yang memproduksi peristiwa terorisme Bom Bali 1 adalah kejijikan moral konkret (concrete moral disgust). Kejijikan moral konkret disini dibedakan dari kejijikan moral yang menjadi basis dari adanya sense moralitas kita. Kejijikan moral konkret adalah kejijikan moral yang sudah terkonkretisasi oleh budaya, dimana rasa jijik tersebut muncul di saat sense moralitas kita sudah dipengaruhi oleh berbagai nilai-nilai budaya tertentu, sehingga antara satu individu dengan individu lain bisa timbul rasa jijik moral yang berbeda karena masing-masing punya konkretisasi moral budaya yang berbeda. ......The purspose of this reaserch is to find out what are the generative roots or mechanism that produce the Bali Bombing 1 terorist incident. Writer doing this research is because when most philosopher and scientist analyze the phenomenon of terrorism, they only analyze the cause at the level of empirical reality or the actual domain, whereas to prevent similar terror events from happening again, we need to know the basic cause or real domain of terrorist incident. Thats why author in this study try to analyze the ontology of the Bali Bombing 1 terrorist phenomenon through Roy Bhaskar ontology realism, this is done to find the basic structure that produces the reality of the Bali Bombing 1 terror, so that in the future we can avoid similar events it happen again. The conclusion drawn from this research is that basic structure or generative mechanism that produced the Bali Bombing 1 terrorism is concrete moral disgust. The concrete moral disgust here is distinguished from the moral disgust that has been concretized by culture where this disgust appears when our sense of morality has been influenced by centainly culture values, so that between one individual and another individual a different  sense of moral disgust can arise because each have different cultural moral concretions.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library