Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
"
Teks ekadasa rudra, menguraikan tentang segala upakara (alat) yang dipakai dalam tawur (pecaruan) ekadasa Rudra menurut stana (tempatnya) masing-masing yang disesuaikan dengan semua arah penjuru mata angin atau pangider-ider buwana. Beberapa lempir naskah ini tidak ditulisi secara penuh, tetapi tidak mempengaruhi isi teks. Lempir terakhir terdapat semacam skema arah penjuru mata angin, dilengkapi nama-nama binatang yang dipakai dalam upacara tersebut. Informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini tidak ditemukan ...
"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.13-LT 152
Naskah Universitas Indonesia Library
"
Teks panawuran sot, menguraikan tentang upacara panawuran sot, yang didalamnya menyangkut sarana-sarana yang dipakai, berbentuk sesajen lengkap yang siap dihaturkan ke hadapan para dewa. Dimulai dengan cara-cara melakukan upacara tersebut, disertai dengan mantra-mantra pengastawa. Besar kecilnya upacara ini tergantung dari apa yang pernah dilakukan seseorang. Disinggung pula tentang upacara pajenukan dilengkapi dengan sarana-sarana yang dipakai. Bandingkan naskah LOr 9790 dan Kirtya 1442 untuk teks yang mirip. Pada h.4 terdapat sehelai benang merah putih yang dimasukkan ...
"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.25-LT 183
Naskah Universitas Indonesia Library
"
Teks wetoning Sanghyang Saraswati sarauhing upacaranipun ini menguraikan tentang piodalan Sanghyang Aji Saraswati beserta sarana-sarana yang dipakai dalam pelaksanaan upacara. Disebuitkan bahwa piodalan Sanghyang Aji Saraswati jatuh pada setiap Sabtu Umanis Watugunung. Upacara ini harus dilaksanakan pada pagi hari, tidak boleh membaca (membaca mantra), tidak boleh dilakukan pada sore hari. Pada sore harinya boleh melakukan kegiatan membaca dan tidak boleh menghaturkan sesajen ke hadapannya. Jika melanggar aturan ini pahalanya tidak pandai, diganggu roh jahat dan ...
"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.54-LT 147
Naskah Universitas Indonesia Library
Baum, Vicki
Singapore: Perplus, 1999
833.91 BAU t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Geertz, Hildred
Chicago: University of Chicago, 1975
301.421 GEE k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
I Made Purna
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1997
321.199 27 IMA s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"
Pawilangan indik pujawali ring kahyangan Pura Besakih ini menguraikan tentang pera-turan ritual, pembagian amongan bagi delapan kabupaten di Bali, bentuk-bentuk sesajen dan sarana yang digunakan dalam rangka upacara pujawali di pura-pura lainnya di lingkungan Pura Besakih, stana-stana Dewa Nawasanga, jenis-jenis pecaruan, pujawali pancawali krama di Pura Besakih. Beberapa halaman di margin kiri naskah ini memuat cuplikan-cuplikan singkat yang menyebutkan tentang pembangunan kahyangan, upacara pamelaspas, penjor galungan, dan nama Empu Kuturan. Lempir no.20, 23, dan 28 ...
"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.26-LT 153
Naskah Universitas Indonesia Library
"
Teks purwana tatwa, menguraikan tentang tata cara seorang pendeta, tingkah laku bagi wangsa Brahmana, yakni menyebarkan ajaran dharma atau kebenaran seperti yang termuat dalam sastra suci. Sebagai pengayom suatu kerajaan jika ditimpa marabahaya dengan mengadakan upacara pujawali. Disinggung pula tentang tata cara wangsa kesatria, wesya, dan sudra untuk menjalankan ajaran dharma serta bakti terhadap Ida Sanghyang Widi. Lempir nomor 1 terdiri dari 3 lempir dikancing dengan besi yang telah lepas karena berkarat sehingga lempir tersebut ...
"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.27-LT 137
Naskah Universitas Indonesia Library
"
Teks Agama Hindu yang memuat judul Putru Kalepasan, menguraikan nasehat pendeta utama yang telah lanjut usia, perincian isi sesajen serta lambang-lambang yang terkandung di dalamnya untuk upacara ngarorasin (bayi berumur 12 hari). Disinggung pula jenis-jenis meru (stana para dewa). Informasi penulisan teks asli tidak ditemukan secara jelas. Menurut kolofonnya (h.11a), naskah disalin (atau diprakarsai ?) oleh I Gusti Putu Jlantik pada tahun 1897 di Singaraja, Bali ...
"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.28-LT 211
Naskah Universitas Indonesia Library
"
Putru kalepasan, menguraikan ajaran suci yang disampaikan Bagawan Nanggastya kepada putranya yang telah menjadi seorang pendeta, tentang asal mula tri bhuwana, yakni bhur, bhwah, swah, serta asal mula adanya brahmanda. Pada h.1a dan 5b, huruf belum dihitamkan, hanya diberi bentuk sehingga agak sulit dibaca. Khusus di h.1a terdapat catatan tambahan (tulisan Latin dan Bali) yang menyebutkan 'I.G. Jlantik (t.t.)1899, kancarad kreta, ring Singaraja' Informasi penulisan teks asli tidak ditemukan. Menurut kolofon (h.5b), naskah disalin (atau ...
"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.29-LT 213
Naskah Universitas Indonesia Library