Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nieken Kartika Yurida
Abstrak :
Artikel ini membahas mengenai simulasi dan hiperrealitas dalam fenomena manusia Barbie. Kesempurnaan boneka Barbie menimbulkan keinginan dari mereka yang menyukainya untuk mengubah dirinya menjadi seperti boneka. Metode penelitian yang digunakan dalam metode kualitatif dengan konsep simulasi dan hiperrealitas Jean Baudrillard sebagai alat pembacaan kritisnya. Kasus yang akan dibahas adalah kasus manusia Barbie Sarah Burge yang merombak tubuhnya melalui serangkaian operasi plastik sehingga ia membentuk dirinya menyerupai boneka Barbie. Hasil analisis memperlihatkan bahwa perkenalan dini atas prosedur operasi plastik menjadikan Sarah Burge percaya bahwa realitas penampilan fisik tubuh dan wajahnya dapat dibentuk sesuai dengan realitas lain yang dibayangkan. Boneka Barbie yang awalnya dibentuk dengan manusia sebagai referensinya, justru sekarang menjadi rujukan realitas kesempurnaan yang ingin dia bentuk dalam penampilan fisiknya. Operasi plastik yang telah semakin berkembang menjadi sarana simulasi yang memfasilitasi keinginan manusia untuk mengonstruksi realitas baru dalam penampilan fisiknya. ......This article discusses simulation and hyperreality in the human phenomenon Barbie. The perfection of the Barbie doll raises the desire of those who love it to transform themselves into a doll. The research method used is a qualitative method with the concept of simulation and hyperreality by Jean Baudrillard as a means of critical reading. The case that will be discussed is the case of human Barbie Sarah Burge, who remodeled her body through a series of plastic surgeries so that she shaped herself like a Barbie doll. The results of the analysis show that the early introduction of plastic surgery procedures made Sarah Burge believe that the reality of the physical appearance of her body and face could be shaped in accordance with other imagined realities. Barbie doll, which was originally formed with a human as a reference, is now a reference to the reality of perfection that she wants to shape in her physical appearance. Plastic surgery has increasingly developed into a means of simulation that facilitates the human desire to construct a new reality in its physical appearance.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Adityas Marini
Abstrak :
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk meneliti Barbie sebagai ikon budaya (kecantikan dan budaya konsumerisme) dilihat pada konteks Indonesia. Untuk melihat ini digunakan iklan perawatan (pembentukan) tubuh yaitu iklan impressions yang selalu muncul dalam Majalah Kartini. Kerangka pemikiran yang digunakan untuk melihat hal ini adalah Barbie Culture milik Mary F. Rogers, yang melakukan penelitian mengenai Barbie sebagai ikon budaya (kecantikan dan budaya konsumerisme). Shoemaker dan Reese untuk faktor-faktor yang mempengaruhi isi media, ideologi Althusser, pembacaan text Stuart Hall, dan feminis sosialis sebagai pisau analisanya. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, kepada pihak terkait dan studi literatur. Metode analisa datanya digunakan Critical Discourse Analysis Norman Fairdough untuk melihat produksi dan konsumsi teks. Hasil yang didapat dari analisa dan diskusi yang dilakukan adalah dengan karakteristik tubuh plastiknya, Barbie bukan hanya merupakan ikon kecantikan dan ikon budaya konsumerisme (seperti yang dikatakan Rogers) tetapi Barbie juga bisa menjadi ikon visual kekerasan fisik bagi kecantikan ragawi perempuan.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library