"
ABSTRACTFenomena migrasi foreign fighter FF ke Suriah telah menjadi perhatian dunia internasional karena tingginya jumlah FF yang berpartisipasi dan beragamnya asal negara para FF tersebut. Salah satu migrasi FF yang menarik untuk dikaji adalah migrasi FF dari Belgia karena Belgia adalah negara dengan proporsi FF terbesar per kapita di Eropa. Sehingga, penelitian ini mengkaji penyebab migrasi warga negara Belgia menjadi FF di Suriah tahun 2011 sampai 2017. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan teori strukturasi dalam migrasi untuk menunjukkan pengaruh interaksi antara struktur dan agen dalam migrasi FF Belgia ke Suriah. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa migrasi warga negara Belgia menjadi FF di Suriah merupakan bentuk agensi FF Belgia terhadap hambatan yang diberikan oleh struktur, yaitu negara Belgia. Oleh karena itu, secara umum dapat dikatakan bahwa migrasi FF terjadi karena adanya isu dan permasalahan sosial di negara asal mereka. Isu dan permasalahan sosial tersebut mendorong mereka untuk bermigrasi untuk mencari sesuatu yang lebih baik di tempat lain, yang tidak bisa mereka dapatkan di negara asalnya.
ABSTRACTForeign fighter FF migration to Suriah has become an international concern due to the high number and the diverse origin countries of the FF. One of the intriguing FF migration to study is FF migration from Belgia, due to the fact Belgia has the largest FF proportion per capita in Europe. This study examines the cause of the Belgian FF migration in Syria from 2011 to 2017. To answer the question, this study uses structuration theory in migration to show the influence of agent structure interaction in the Belgian FF migration to Syria. The result of the study indicates the Belgian FF migration to Syria is a form of agency against the obstacles cause by the structure, namely Belgium. Thereby, it could be said FF migration occurred because of societal problems in the origin country. Those societal problems are the catalyst for FF to migrate and looking for something better in another place, something that they could not get in their origin country."