Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"[Skripsi ini membahas kiprah Mpok Nori dalam mengembangkan kesenian Betawi
tahun 1968—1995. Penelitian yang dilakukan merupakan kajian sejarah dengan
mengambil peran sentral pada aktivitas Mpok Nori terhadap usahanya untuk
mengembangkan kesenian Betawi yang dilakukannya melalui tari topeng Betawi,
teater lenong, sanggar, layar kaca dan layar perak. Ia berhasil membawa kesenian
Betawi bertahan di tengah modernisasi Jakarta yang berkembang cepat dengan
seni budaya lain yang berasal dari berbagai daerah. Sanggar yang didirikannya
telah menghasilkan anak didik yang berprestasi dalam mengembangkan kesenian
Betawi. Penelitian ini membuktikan bahwa Mpok Nori berhasil membawa
kesenian Betawi bertahan di tengah modernisasi Jakarta yang berkembang cepat., This thesis discusses about Mpok Nori’s role in developing Betawinese art in
1968—1995. The research done is a historical study which takes a central role on
Mpok Nori’s activities in trying to develop Betawinese art through Betawi mask
dance, lenong theater, atelier, television and cinema. She has succeeded in
bringing Betawineses art to survive in the middle modernization which grows fast
together with the other cultural arts from various districts in Indonesia. The atelier
which was built has produced successful students in evolving Betawinese art. This
research proved that Mpok Nori has succeeded to bring Betawinese art keep in the
fast-developed Jakarta modernization.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhadjir
Jakarta: Yayasan Obor Indonenesia, 2000
499.221 MUH b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1979
398 FOL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: FIB, 2011
306 LAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ardela Maesyaroh
"Ondel-ondel sebagai kesenian Betawi telah mengalami perkembangan dari kesenian arak-arakan rakyat menjadi ikon kota Jakarta. Unsur pendukung kesenian ondel-ondel tetap eksis dan berkembang adalah dengan adanya sanggar. Sanggar Beringin Sakti sebagai salah satu kelompok kesenian ondel-ondel yang sudah aktif dari sebelum tahun 1970-an memiliki peran besar dalam mengembangkan ondel-ondel. Berbeda dengan penelitian sebelumnya karya Joko Susanto yang hanya berfokus kepada komposisi musik yang digunakan Sanggar Beringin Sakti. Fokus penelitian ini adalah peran Sanggar Beringin Sakti dalam mengembangkan ondel-ondel di Jakarta mulai dari terbentuknya hingga lahirnya anak sanggar terakhir dari Sanggar Beringin Sakti. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, intepretasi, dan historiografi. Pada tahapan heuristik, mengumpulkan data berupa wawancara dengan pemilik Sanggar Beringin Sakti, artikel jurnal, surat kabar dari Perpustakaan Nasional RI, dan buku. Hasil penelitian ini adalah Sanggar Beringin Sakti menjadikan ondel-ondel sebagai ikon kota Jakarta yang aktif melaksanakan berbagai kegiatan seperti acara perfilman kesenian, pembukaan acara atau perayaan khusus kota Jakarta, dan menampilkan ondel-ondel dalam bentuk cendera mata dan boneka penerima tamu, selain itu Sanggar Beringin Sakti mampu mengembangkan ondel-ondel dengan menjadikan sanggar sebagai tempat belajar dan regenerasi dengan melahirkan anak-anak sanggar yang aktif dan eksis sesuai pakemnya di masa modern saat ini.
......Ondel-ondel as a Betawi art has developed from a folk art procession to become an icon of the city of Jakarta. The supporting element of ondel-ondel art that still exists and develops is the existence of a studio. Sanggar Beringin Sakti as one of the ondel-ondel art groups that has been active since before the 1970s has played a major role in developing ondel-ondel. This is different from the previous research by Joko Susanto, which only focused on the music composition used by Sanggar Beringin Sakti. The focus of this research is the role of Sanggar Beringin Sakti in developing ondel-ondel in Jakarta from its formation until the birth of the last studio child of Sanggar Beringin Sakti. This study used the historical method with four stages, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography. At the heuristic stage, collecting data in the form of interviews with the owner of Sanggar Beringin Sakti, journal articles, newspapers from the National Library of Indonesia, and books. The result of this research is that Sanggar Beringin Sakti made ondel-ondel as an icon of the city of Jakarta which actively carried out various activities such as art film events, opening special events or celebrations for the city of Jakarta, and displaying ondel-ondel in the form of souvenirs and dolls for the receptionist. Beringin Sakti is able to develop ondel-ondel by making the studio a place for learning and regeneration by giving birth to studio children who are active and exist according to the standards in today's modern times."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Salvian Nuryadin
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang upaya Lembaga Kebudayaan Betawi LKB dalam mengembangkan seni budaya Betawi pada tahun 1977-1998 terutama seni musik, tari dan teater. Pembentukan LKB yang diprakarsai oleh ide dan gagasan tokoh masyarakat Betawi dan pemerintah Daerah Khusus Ibukota DKI Jakarta dalam mengembangkan seni budaya Betawi. Fenomena tersebut tidak terlepas dari dukungan penuh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin terhadap seni budaya Betawi dengan membentuk Dinas Kebudaayaan DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat langkah yaitu heuristik pengumpulan data berupa buku, surat kabar, dan data penelitian lisan di lapangan dengan LKB dan seniman Betawi, kritik sumber, penafsiran, dan historiografi. Skripsi ini menggambarkan adanya pelaksanaan program kerja dan pembinaan sanggar yang diciptakan LKB untuk meningkatkan kreativitas dan kreasi para seniman baik di dalam seni musik, tari dan teater. Terimplementasinya program kerja dan pembinaan sanggar dilakukan LKB melalui program penelitian, pemeliharaan, dan pengembangan seni budaya Betawi. Melalui program tersebut LKB bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengembangan seni budaya Betawi terutama dalam seni musik, tari dan teater, terutama pada era Orde Baru yang pemerintahannya lebih terfokus pada pembangunan infrastruktur, bukan pada pembangunan kebudayaan.

ABSTRACT
This research discusses the efforts of Lembaga Kebudayaan Betawi in short LKB in developing Betawi arts in 1977 1998 especially music, dance, and theatre. The forming of LKB was initiated by the ideas and concepts of Betawi community leaders and the government of DKI Jakarta in developing Betawi cultural arts. The phenomenon cannot be separated from the support of Jakarta Governor Ali Sadikin for Betawi culture and arts by establishing Department of Culture of Jakarta. This study uses the historical methods that consist of four steps heuristic data collection namely books, newspapers, and by interviewing the LKB organizers and Betawi artists, source criticism, interpretations, and historiography. This research describes the implementation of work programs and coaching the art studio created by LKB to enhance the creativity also the creation of the artists in the art of music, dance and theatre. The implementation of work programs and art studio guidance conducted by LKB through research, maintenance, and development of Betawi cultural arts. This research aims to analyze how rsquo s the development of Betawi rsquo s art and culture during Orde Baru where the government was more focused on building the infrastructure, not on the art and culture. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lien Dwi Anggraini
"ABSTRAK
Ornamen sebagai bagian dari elemen rumah tradisional Betawi. Ornamen menjadi satu wujud fisik rumah tradisional yang mengisi komponen bangunan. Bentuk-bentuk pada ornamen yaitu bentuk geometris maupun bentuk non-geometris. Ornamen dilihat dari segi visual sebagai sesuatu yang indah, dari segi bahan, warna maupun bentuk. Adapun adanya keberadaan ornamen karena pengaruh sosial-budaya yang terkait pada rumah tradisional Betawi. Ornamen sebagai produk budaya Betawi ini memberikan beberapa peran yaitu sebagai hiasan pada komponen bangunan atau elemen dekoratif maupun mengandung unsur simbolik. Ornamen secara turun-temurun diwariskan pada masyarakat Betawi pada rumah tradisional dan menjadi ciri khas masyarakat Betawi. Dalam kebudayaan material, ornamen sebagai wujud fisik secara non verbal dapat menyampaikan pesan-pesan terkait konteks sosial budaya sehingga dapat terjelaskan hanya dengan melihat ornamen."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
306 IDE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
306 UNI r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
306 UNI r (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>