Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Felicia Aqliyah Putri
Abstrak :
Penelitian mengenai komunitas burung pada habitat kebun karet di Universitas Indonesia sudah pernah dilakukan sebelumnya. Setelah beberapa tahun, UI telah banyak berubah akibat pembangunan infastruktur dan diduga dapat mempengaruhi komunitas burung di habitatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dampak pengurangan lahan pada kebun karet terhadap komunitas burung yang terdapat di kawasan UI. Pengambilan data burung dilakukan di empat subtipe habitat kebun karet dengan menggunakan metode point count yang dilakukan pada waktu pagi, siang, dan sore. Penentuan jumlah unit sampling dilakukan dengan menggunakan metode kurva. Hasil penelitian mencatat 16 jenis burung dari 12 suku di habitat kebun karet. Terdapat perubahan komposisi jenis yang menyusun habitat kebun karet, dimana hanya terdapat 6 jenis yang sama dengan penelitian Pradana 2007 dari 16 jenis burung yang ditemukan. Indeks keanekaragaman mengalami kenaikan dari penelitian sebelumnya yaitu dari 2,02 menjadi 2,06 dengan indeks kemerataan yang dikategorikan ke dalam kategori cukup merata yaitu sebesar 0,75. Terjadi perubahan jenis burung yang dominan dibandingkan penelitian-penelitian sebelumnya dimana jenis burung yang dominan pada penelitian ini adalah Collocalia linchi, Pycnonotus aurigaster, Dicaeum trochileum, Nectarnia jugularis, Hirundo sp., Passer montanus, dan Pericrocotus cinnamomeus. Subtipe 1 dan 2 serta penelitian pada tahun 2007 dengan penelitian ini 2016 memiliki nilai indeks kesamaan jenis Sorensen terendah. Sedangkan subtipe 2 dan 3 serta penelitian pada tahun 1989 dengan penelitian ini 2016 memiliki nilai indeks kesamaan jenis Sorensen tertinggi. Tidak ada korelasi antara luas lahan subtipe dengan jumlah jenis yang ditemukan pada habitat kebun karet.
Previously, the study about bird community which habits rubber plantation in Universitas Indonesia, Depok has done several times. Several years later, UI has built some infrastructures that might affect population of the bird community. Therefore the aim of this study is to investigate the effect of the land reduction of rubber plantation to the bird community. The method used to survey the bird was point count in 4 subtype of rubber plantation in UI which was done in the morning, afternoon, and evening. The number of sampling units was determined by curve method. A total number of 16 species from 12 families were found. The composition of species in rubber plantation have been changed, which only 6 of 16 species found is similar with Pradana 2007. The diversity index was increased from 2,02 in Pradana 2007 to 2,06 in this study and the evenness index was 0.75, showing the distribution of the birds is spread evenly. The dominant species of birds compared to previous studies have been changed, which the dominant species of birds in this study is Collocalia linchi, Pycnonotus aurigaster, Dicaeum trochileum, Nectarnia jugular, Hirundo sp., Passer Montanus, and Pericrocotus cinnamomeus. Subtype 1 and 2 as well as research in 2007 with this study 2016 has the lowest index value of the similarity. While, subtypes 2 and 3 as well as research in 1989 with this study 2016 has a highest index value of the similarity. There was no correlation between the land area with the total bird species found in rubber plantation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yakubus Sarikenam
Irian Jaya: Universitas Cendrawasih, 1982
598.178 2 YAK b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Nur Muhammad Yahya
Abstrak :
Keberadaan burung pada suatu ekosistem merupakan salah satu indikator penting dalam keberlangsungan ekosistem tersebut. Pohon merupakan komponen penting bagi habitat burung, pohon dimanfaatkan sebagai tempat berlindung, beristirahat, penyedia makanan, dan membuat sarang. Pohon Jeungjing (Paraserianthes falcataria) dan pohon Kluwih (Artocarpus camansi) merupakan tumbuhan yang banyak digunakan oleh masyarakat, baik pohon Jeungjing maupun pohon Kluwih memiliki manfaat dari segi manusia juga segi alam. Hingga kini, belum banyak penelitian yang membahas asosiasi antara burung dengan pohon sebagai habitatnya, khususnya pohon Jeungjing dan pohon Kluwih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asosiasi antara komunitas burung dengan pohon Jeungjing dan pohon Kluwih serta perbedaan populasi burung pada kedua pohon. Asosiasi dicari menggunakan uji G-test, analisis perbedaan jumlah populasi burung pada kedua pohon dicari menggunakan uji-t dua sampel independen. Berdasarkan hasil yang didapatkan, seluruh populasi burung yang ditemukan pada lokasi pengamatan tidak memiliki asosiasi dengan pohon Jeungjing dan pohon Kluwih. Perbedaan jumlah populasi burung dihitung menggunakan populasi Merbah Cerukcuk (Pycnonotus goiavier) yang terdistribusi normal pada kedua pohon. Hasil analisis uji-t dua sampel independent menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan jumlah populasi Merbah Cerukcuk pada pohon Jeungjing dan pohon Kluwih. ......The presence of birds in an ecosystem is one of the important indicators in the sustainability of the ecosystem. Trees are an important component for bird habitats, trees are used as places to shelter, rest, provide food, and make nests. Jeungjing tree (Paraserianthes falcataria) and the Kluwih tree (Artocarpus camansi) is a plant that is widely used by the community, both Jeungjing and Kluwih trees have benefits from a human perspective as well as a natural one. Until now, not many studies have discussed the association between birds and trees as their habitat, especially Jeungjing trees and Kluwih trees. This study aims to determine the association between bird communities and Jeungjing and Kluwih trees and differences in bird populations in both trees. Associations were searched using the G-test, analysis of differences in the number of bird populations in the two trees was searched using the t-test of two independent samples. Based on the results obtained, all bird populations found at the observation site had no association with Jeungjing and Kluwih trees. The difference in the number of bird populations was calculated using the Merbah Cerukcuk population (Pycnonotus goiavier) which is normally distributed in both trees. The results of the t-test analysis of two independent samples showed that there was no significant difference in the number of Merbah Cerukcuk populations in Jeungjing and Kluwih trees.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library