Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silvi Octen
"Berat badan lahir merupakan indikator pertumbuhan dan perkembangan janin selama masa kehamilan. Berat badan lahir kurang dari 2500 gram digunakan sebagai indikator kesakitan dan kematian bayi. Bukti terkini menunjukkan bahwa berat badan lahir kurang dari 3000 gram meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi dan diabetes melitus tipe II di masa mendatang. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir bayi kurang dari 3000 gram.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional menggunakan data sekunder dari rekam medik Rumah Sakit St. Carolus tahun 2008-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara berurutan terdapat 5,2% dan 31,5% bayi yang memiliki berat badan lahir kurang dari 2500 dan 3000 gram. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa pertambahan berat badan selama kehamilan merupakan faktor paling dominan yang memengaruhi kejadian berat badan lahir bayi kurang dari 3000 gram. Faktor lainnya adalah berat badan pra hamil, tinggi badan, pelaksanaan antenatal care, jenis kelamin bayi dan paritas.
Disarankan kepada sektor kesehatan dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan fokus terhadap program peningkatan berat badan lahir bayi. Program bagi WUS dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan terkait status gizi pra hamil. Sedangkan program bagi ibu hamil dilakukan sebagai upaya untuk mencapai pertambahan berat badan selama kehamilan yang adekuat, salah satunya melalui peningkatan pelaksanaan antenatal care.

Birth weight is an indicator of fetus’s growth and development during pregnancy. Birth weight less than 2500 grams used as indicators of infant morbidity and mortality. Recent evidence suggests that birth weight less than 3000 grams increases the risk of non-communicable diseases such as coronary heart disease, stroke, hypertension and diabetes mellitus type II in the future. Therefore, conducted a study to determine the factors associated with the incidence of infant birth weight less than 3000 grams.
This research is quantitative research with cross sectional design using secondary data from St. Carolus hospital’s medical records in 2008-2012. The results showed that there were 5,2% and 31,5% of infants born weighing less than 2500 and 3000 grams. Multivariate analysis showed that weight gain during pregnancy is the predominant factor affecting the incidence of birth weight less than 3000 grams. Other factors that also affect significantly is pre-pregnancy weight, maternal height, the implementation of antenatal care, infant’s sex and parity.
Recommended for the health sector and other stakeholders to increase the focus on birth weight improvement program. Program for women of childbearing age conducted to increase knowledge related to pre-pregnancy nutritional status. While programs for pregnant women conducted to achieve adequate weight gain during pregnancy by improving the implementation of antenatal care.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Khansa Shalihah
"Berat lahir bayi dapat dijadikan indikator dari penentuan status gizi bayi lahir dan sebagai salah satu indikator penting dari kesejahteraan anak. Status gizi bayi tersebut menjadi sangat penting karena akan berdampak pada keberlangsungan hidup anak tersebut sampai pada tahapan usia selanjutnya. Permasalahan yang banyak ditemui di berbagai negara terutama negara berkembang adalah Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi status gizi rendah bayi lahir terutama di Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 dengan menggunakan model probit untuk analisis. Penelitian ini menemukan bahwa yang berpengaruh signifikan secara positif dalam penentuan status gizi bayi lahir adalah pendidikan ibu, melek huruf ibu, pendidikan ayah, jenis kelamin bayi lahir, dan jumlah kunjungan pemeriksaan kandungan ibu. Sedangkan urutan lahir anak (anak pertama atau bukan), komplikasi, dan status rumah tangga miskin memiliki pengaruh negatif yang signifikan.

Birth weight infants can be used as a determining indicator of nutritional status of infants born and as one of the important indicators of child welfare. The nutritional status of infants is very important because it will have an impact on the child survival to the next stage of age. The problems that were encountered in many countries, especially developing countries is Infant Low Birth Weight (LBW). Therefore, this study aims to determine what factors affecting low nutritional status of infants born especially in Indonesia. The data used are secondary data, the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2007 using the probit models for analysis. This study found that the significant with positive determinants to the nutritional status of infants are the mother's education, mother's literacy, father's education, sex of the baby born, and the number of maternal prenatal visits. While the child birth order (first child or not), complications, and the households with poor status have a significant negative effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dilla Syamola
"Bayi berat lahir rendah BBLR adalah bayi dengan berat badan lahir 1500 sampai kurang dari 2500 gram. Terdapat berbagai faktor bayi lahir dengan BBLR, salah satunya yaitu ketahanan pangan rumah tangga. Salah satu program pemerintah untuk tercapainya ketahanan pangan adalah program dari Kementerian Sosial yaitu Program Keluarga Harapan PKH dan Raskin.
Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi hubungan ketahanan pangan rumah tangga dengan bayi BBLR menggunakan data Survei Sosial Ekonomi dan Nasional Susenas 2015, 2016, 2017 dan Sub Sampel PKH 2017. Program Keluarga Harapan merupakan program pemerintah yang dapat dihubungkan dengan kejadian BBLR sebagai variabel social support dari pemerintah.
Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional yang dilaksanakan pada November 2018 - April 2019. Jumlah sampel sebanyak 22.426 responden pada tahun 2015, 22.822 pada tahun 2016 dan 7.393 pada tahun 2017. Sedangkan pada sub sampel PKH sebanyak 378 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan ketahanan pangan rumah tangga dan bayi BBLR pada tahun 2015, 2016 dan 2017 dengan nilai p=0,0001, p=0,0001 dan p=0,003. Namun, pada sub Sampel PKH tidak ada hubungan ketahanan pangan rumah tangga dengan nilai p=0,572. Oleh karena itu pemerintah terkait, Kementerian Sosial dan Kementerian Pertanian diharapkan dapat memaksimal tercapainya ketahanan pangan bagi masyarakat agar risiko bayi lahir dengan BBLR dapat diminimalisir.

Low birth weight babies LBW are babies with a birth weight of 1500 to less than 2500 grams. There are various factors that can lead to babies with LBW and one of them is household food security. One of the government programs to achieve food security is a program from the Kementerian Sosial is Program Keluarga Harapan PKH and Raskin.
This study aims to identify household food security relationship with Low Birth Weight in Indonesia using National Socioeconomic Survey Susenas in 2015, 2016 and 2017.
This study uses a cross-sectional study conducted on November 2018- April 2019. The number of samples are about 22.426 respondents in 2015, 22.822 respondents in 2016 and 7.393 respondents in 2017. Meanwhile, the Sub sample of PKH is about 378 respondents.
The results showed that the association of household food security and LBW in 2015, 2016 and 2017 are p=0,0001, p=0,0001 and p=0,003, respectively. But in the sub sample of PKH with p=572 is not respecttively. Therefore, the government, Kementerian Sosial and Kementerian Pertanian are expected to be able to maximize the achievement of food security for the community and the risk of babies born with LBW can be minimized.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library