Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasbi Aulia Ahmad
"Pencemaran udara dalam ruangan merupakan masalah penting yang harus diperhatikan. Jamur udara ialah salah satu pencemar udara dalam ruangan. Tujuan penelitian ini ialah mengukur dan menganalisis perbedaan konsentrasi jamur udara, menganalisis suhu, kelembaban, dan kepadatan hunian yang mempengaruhi konsentrasi jamur udara di beberapa jenis hunian, dan menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku penghuni indekos terhadap konsentrasi jamur udara di indekos. Sampel jamur udara diambil dengan alat EMS E6-Single Stage yang diisi dengan media jamur MEA. Sampel penelitian berjumlah 79 (18 di indekos, 31 di rumah tapak, dan 30 di apartemen). Pengambilan sampel dilakukan 1 menit untuk setiap sampel. Jamur diinkubasi selama 48-72 jam dengan suhu ±29 oC. Perhitungan statistik menggunakan software SPSS versi 24. Hasil pengukuran konsentrasi jamur rata-rata di indekos, rumah tapak, dan apartemen masing-masing sebesar 1.046±413 CFU/m3, 825±241 CFU/m3, dan 294±55 CFU/m3. Kelembaban mempengaruhi konsentrasi jamur udara di rumah tapak (r=0,911) dan apartemen (r=0,521). Kepadatan hunian mempengaruhi konsentrasi jamur di rumah tapak (r=0,553) dan apartemen (r=0,459). Suhu tidak mempengaruhi konsentrasi jamur di seluruh jenis hunian (p>0,05). Perilaku membuka jendela kamar mempengaruhi konsentrasi jamur udara di indekos (r=0,477). Pengetahuan dan sikap tidak mempengaruhi konsentrasi jamur di indekos (p>0,05). Konsentrasi jamur udara tertinggi berada di jenis hunian indekos

Indoor air pollution is a major problem that needs to be concerned. Airborne fungi is one of the indoor air pollutants. This research aims to measure and analyses airborne fungi concentration, analyses temperature, and relative humidity, and occupancy density that influenced airborne fungi concentration, and analyses the relationship between knowledge, attitude, and behavior of boarding house occupants to airborne fungi concentration in boarding house. Samples are taken with EMS E6-Single Stage which is filled with MEA. The amount of samples are 79 (18 in boarding house, 31 in homes, and 30 in apartments) with duration 1 minute of each samples and incubated for for 48-72 hours (±29 oC). SPSS is used to calculate statistical analyses. Mean airborne fungi concentrations for boarding houses, homes, and apartments respectively are 1,046±413 CFU/m3, 825±241 CFU/m3, and 294±55 CFU/m3. Relative humidity influenced airborne fungi concentration in homes (r=0,911) and apartments (r=0,521). Occupancy density influenced airborne fungi concentration in homes (r=0,553) and apartments (r=0,459). Temperature does not influence airborne fungi in any residence types (p>0,05). Opening room window influenced airborne fungi concentration in boarding house (r=0,477). Knowledge and attitude does not influence airborne fungi in boarding house (p>0,05). The highest airborne fungi concentration is in boarding house."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevano Ezra Wicaksana
"Rumah kos mahasiswa yang terletak di kawasan padat penduduk berpotensi terdampak kebisingan lingkungan hingga melampaui standar kebisingan. Hal ini dapat berpengaruh negatif pada kesehatan fisik dan mental mahasiswa di dalam kamar kos. Fasad sebagai lapisan pelindung paling luar pada bangunan perlu ditinjau perannya dalam mengurangi kebisingan. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui gangguan kebisingan lingkungan dan elemen fasad apa yang paling berperan dalam pengendalian kebisingan yang memasuki kamar kos. Kebisingan dapat merambat melalui medium udara lalu mengalami pemantulan, penyerapan, dan penerusan pada saat menyentuh bidang padat seperti fasad rumah kos. Kemampuan fasad dalam mengurangi transmisi kebisingan dapat dipengaruhi oleh elemen fasad seperti jenis material, bukaan, dan bentuk geometri selubung bangunan. Penulisan ini menganalisis elemen fasad rumah kos pada kawasan padat penduduk dan ramai lalu lintas di Jalan Haji Amat Kukusan, Depok sebagai objek studi. Analisis dilakukan berdasarkan pengukuran tingkat kebisingan lingkungan, perhitungan nilai reduksi kebisingan, dan perhitungan persentase elemen fasad rumah kos. Hasil analisis studi kasus menunjukkan bahwa fasad rumah kos terbukti dapat mengurangi kebisingan secara signifikan namun beberapa sampel rumah kos belum dapat mereduksi kebisingan lingkungan hingga mencapai batas standar kebisingan. Elemen yang paling berperan terhadap kemampuan fasad dalam mengurangi kebisingan adalah elemen bukaan.

Student boarding houses which are located in densely populated areas have the potential to be affected by environmental noise to the point of exceeding noise standards. This can negatively affect the physical and mental health of students in boarding rooms. The facade as the outermost protective layer in a building needs to be reviewed for its role in reducing noise. This thesis aims to find out which environmental noise disturbances and facade elements play the most role in controlling noise that enters the boarding house. Noise can travel through the air medium and then experience reflection, absorption, and transmission when it hits a solid surface, such as the facade of a boarding house. The facade's ability to reduce noise transmission can be affected by facade elements such as the type of material, openings, and the overall geometry of the building. This writing analyzes the elements of the facade of a boarding house in a densely populated and busy traffic area on Jalan Haji Amat Kukusan, Depok as an object of study. The analysis was carried out based on measuring environmental noise levels, calculating noise reduction values, and calculating the percentage of the student boarding houses’ elements. The results of the case study analysis show that the facade of the boarding house is proven to be able to reduce noise significantly, but several boarding house samples have not been able to reduce environmental noise down to the noise standard limit. The elements that play the most role to the facade's ability to reduce noise are the building openings."
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library